BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Aspek-aspek kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk BNI yang akan dinilai dalam penelitian ini antara lain aspek likuiditas, rentabilitas,
permodalan, dan efisiensi usaha. Dasar kriteria yang digunakan untuk menilai baik buruknya kinerja keuangan dari aspek-aspek tersebut ada 2 dua, yaitu rasio
standar industri dan ketentuan minimum permodalan. Rasio standar industri digunakan sebagai dasar kriteria penilaian kinerja keuangan untuk aspek
likuiditas, rentabilitas, dan efisiensi usaha. Sedangkan ketentuan minimum permodalan akan digunakan sebagai dasar kriteria penilaian kinerja keuangan
untuk aspek permodalan. Rasio standar industri merupakan rasio rata-rata dari bank-bank dalam satu
industri. Adapun bank-bank yang diikut sertakan dalam membuat rasio standar industri adalah bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta per tanggal 31
Desember 2005. Adapun bank-bank tersebut antara lain Bank Arta Niaga Kencana, Artha Graha Internasional, Buana Indonesia, Bumiputera Indonesia,
Central Asia, Century, Danamon Indonesia, Eksekutif Internasional, Internasional Indonesia, Kesawan, Lippo, Mandiri, Mayapada Internasional, Mega, Negara
Indonesia, Niaga, NISP, Nusantara Parahyangan, Pan Indonesia, Permata, Rakyat Indonesia, Swadesi, dan Victoria Internasional.
43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Analisis Data
1. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari Aspek Likuiditas.
a. Menentukan rasio likuiditas standar industri 1
Menghitung rasio likuiditas setiap bank
a Cash Ratio
Tabel 5-1 Perhitungan Cash Ratio CR Industri Tahun 2005
Nama Bank Alat Likuid Rp Kewajiban
Segera Dibayar Rp
CR
Arta Niaga Kencana 66.038.944.157
1.053.533.917.726 6,27
Artha Graha Internasional
659.657.517.447 8.821.513.034.129 7,48
Buana Indonesia 1.133.168
12.902.312 8,78
Bumiputera Indonesia 497.526.159
3.909.440.448 12,73 Central Asia
18.755.381 130.132.176 14,41
Century 1.082.095 10.120.757
10,69 Danamon Indonesia
4.203.358 44.508.636
9,44 Eksekutif International
108.472.212.723 1.315.892.290.180
8,24 Internasional Indonesia
3.781.679 37.311.441 10,14
Kesawan 148.443.220.482 1.405.970.681.165
10,56 Lippo 3.355.355
25.293.240 13,27
Mandiri 22.827.469 206.964.937
11,03 Mayapada Internasional
198.996.452 2.552.104.592
7,80 Mega 2.280.282
22.046.601 10,34
Negara Indonesia 14.124.457
116.808724 12,09 Niaga 2.956.336
34.377.602 8,60
NISP 1.570.368 16.086.960
9,76 Nusantara Parahyangan
252.182.937.358 2.564.962.142.384
9,83 Pan Indonesia
2.606.630 27.377.425
9,52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Permata 2.819.138 29.347.954
9,61 Rakyat Indonesia
11.471.653 99.002.500 11,59
Swadesi 67.154.157.755 801.082.239.295
8,38 Victoria Internasional
192.992.396 1.911.318.318 10,09
Jumlah 95.158.833.997.522 836.617.082.662.879 230,65
Sumber : Data sekunder diolah
Keterangan : dalam ribuan dalam jutaan
b Loan to Assets Ratio
Tabel 5-2 Perhitungan Loan to Assets Ratio LAR Industri Tahun 2005
Nama Bank Total Loan Rp Total
Assets Rp
LAR
Arta Niaga Kencana 774.066.358.842
1.199.757.995.679 64,52
Artha Graha Internasional
7.312.435.168.334 10.849.427.614.537 67,40
Buana Indonesia 10.126.485
15.999.505 63,30
Bumiputera Indonesia
3.008.760.530 4.317.051.947 69,70
Central Asia 52.778.750
150.180.752 35,14
Century 2.598.636 13.274.118
19,58 Danamon Indonesia
34.973.862 67.803.454
51,58
Eksekutif International
1.041.624.750.445 1.492.007.881.882 69,81
Internasional Indonesia
20.300.014 49.026.180 41,41
Kesawan 810.940.272.488 1.541.558.692.169
52,61 Lippo 7.648.301
29.116.215 26,27
Mandiri 94.869.474 263.383.348
36,02
Mayapada Internasional
2.025.890.958 3.155.554.158 64,20
Mega 11.113.855 25.109.428
44,26 Negara Indonesia
58.331.151 147.812.206
39,46 Niaga 28.671.419
41.579.861 68,96
NISP 12.244.905 20.041.565
61,10
Nusantara Parahyangan
1.430.950.665.562 2.839.666.595.427 50,39
Pan Indonesia 13.896.379
36.919.444 37,64
Permata 31.423.021 34.782.459
90,34 Rakyat Indonesia
69.503.859 122.775.579
56,61 Swadesi 427.870.419.448
925.670.587.697 46,22
Victoria Internasional 724.936.250
2.112.004.691 34,32
Jumlah
466.037.596.373.119 1.046.236.814.173.391 1190,85
Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam ribuan
dalam jutaan
2 Menghitung rata-rata hitung rasio likuiditas industri
a. Rata-rata hitung
cash ratio industri X =
∑ X X 100 n
= 230,65 23
= 10,03
b. Rata-rata
hitung loan to assets ratio industri
X = ∑ X X 100
n = 1190,85
23 = 51,78
b. Menghitung rasio likuiditas PT Bank Negara Indonesia Tbk
1 Cash Ratio = Alat Likuid X 100 Kewajiban Yang Segera Dibayar
= Rp 14.124.457.000.000 X 100 Rp 116.808724.000.000
= 12,09 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Loan to Assets Ratio = Total Loan X 100 Total Assets
= Rp 58.331.151.000.000 X 100 Rp 147.812.206.000.000
= 39,46 c. Membandingkan antara rasio likuiditas bank dengan rasio likuiditas
standar industri.
Tabel 5-3 Perbandingan CR dan LAR Bank dengan Rasio Standar Industri Tahun
2005 Nama Bank
CR CR Industri
LAR LAR Industri
Negara Indonesia
12,09 10,03 39,46 51,78
d. Menarik Kesimpulan
Tabel 5-3 diatas menunjukkan perbandingan antara nilai cash ratio dan loan to assets ratio bank dengan rasio industrinya. Informasi yang dapat
kita peroleh melalui tabel 5-3 adalah bahwa nilai cash ratio BNI lebih besar dibandingkan dengan rasio industrinya dan nilai loan to assets ratio
BNI lebih kecil daripada rasio industrinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk
ditinjau dari aspek likuiditas pada tahun 2005 adalah baik likuid. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari Aspek Rentabilitas.
a. Menentukan
rasio rentabilitas standar industri
1 Menghitung
rasio rentabilitas
setiap bank
a Return on Assets
Tabel 5-4 Perhitungan Return on Assets ROA Industri Tahun 2005
Nama Bank Laba Usaha Rp
Total Aktiva Rp ROA
Arta Niaga Kencana 17.157.856.689
1.199.757.995.679
1,43 Artha Graha Internasional
31.349.642.769 10.849.427.614.537
0,29
Buana Indonesia 492.196
15.999.505
3,08
Central Asia 5.123.618
150.180.752
3,41
Century 23.505 13.274.118
0,18
Danamon Indonesia 2.998.244
67.803.454
4,42 Internasional Indonesia
916.252 49.026.180
1,87
Kesawan 4.724.679.014 1.541.558.692.169
0,31
Lippo 522.351 29.116.215
1,80
Mandiri 1.232.553 263.383.348
0,47 Mayapada Internasional
23.831.288 3.155.554.158
0,76
Mega 263.691 25.109.428
1,05
Negara Indonesia 2.255.783
147.812.206
1,53
Niaga 746.329 41.579.861
1,80
NISP 290.803 20.041.565
1,45 Nusantara Parahyangan
40.542.748.968 2.839.666.595.427
1,43
Pan Indonesia 750.359
36919.444
2,03
Permata 405.343 34.782.459
1,17
Rakyat Indonesia 5.607.952
122.775.579
4,57
Swadesi 17.190.421.282 925.670.587.697
1,86
Victoria International 27.570.620
2.112.004.691
1,31
Jumlah 21.791.346.256.722 1.046.236.814.173.391
36,22
Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam ribuan
dalam jutaan
b Return on Equity
Tabel 5-5 Perhitungan Return on Assets ROE Industri Tahun 2005
Nama Bank Laba Bersih Rp
Equity Rp ROE
Arta Niaga Kencana 11.948.738.879
127.525.591.979 9,37
Artha Graha Internasional
22.550.364.554 535.194.465.103 4,21
Buana Indonesia 345.796
2.169.128 15,94
Central Asia 3.597.400
15.847.154 22,70
Century 22.286 366.401
6,08 Danamon Indonesia
2.003.198 8.588.953
23,32 Internasional Indonesia
725.118 4.708.425
15,40 Kesawan 2.946.284.015
121.976.810.408 2,42
Lippo 412.121 2.611.580
15,78 Mandiri 603.369
23.214.722 2,60
Mayapada Internasional 16.945.293
332.211.304 5,10
Mega 179.353 1.276.625
14,05 Negara Indonesia
1.414.739 11.894.914
11,90 Niaga 546.921
3.966.113 13,79
NISP 204.971 1.986.381
10,32 Nusantara Parahyangan
28.315.156.468 163.649.891.901
17,30 Pan Indonesia
505.799 4.384.651
11,54 Permata 295.005
2.571.904 15,36
Rakyat Indonesia 3.808.587
13.352.982 28,52
Swadesi 11.748.360.852 111.924.748.130
10,50 Victoria Internasional
20.137.438 157.548.223
12,78 Jumlah 14.779.254.640.768
98.489.964.034.521 265,08
Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam ribuan
dalam jutaan
2 Menghitung
rata-rata hitung rasio rentabilitas industri
a. Rata-rata hitung
return on assets industri X =
∑ X X 100 n
= 36,22 21
= 1,72
b. Rata-rata hitung return on equity industri
X = ∑ X X 100
n = 265,08
21 =
12,62 b.
Menghitung rasio rentabilitas PT Bank Negara Indonesia Tbk 1 Return on Assets = Laba Usaha X 100
Total Aktiva = Rp 2.255.783.000.000 X 100
Rp 147.812.206.000.000 =
1,53 2
Return on Equity = Laba Bersih X 100 Modal Sendiri
= Rp 1.414.739.000.000 X 100 Rp 11.894.914.000.000
= 11,90 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Membandingkan antara rasio rentabilitas bank dengan rasio rentabilitas standar industri.
Tabel 5-6
Perbandingan ROA dan ROE Bank dengan Rasio Standar Industri Tahun 2005
Nama Bank ROA ROA
Industri ROE
ROE Industri
Negara Indonesia 1,53
1,72 11,90
12,62
c. Menarik Kesimpulan
Melalui tabel 5-6 kita dapat mengetahui bahwa nilai return on assets dan return on equity bank lebih kecil dibandingkan dengan rasio industrinya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk ditinjau dari aspek rentabilitas pada tahun 2005
adalah kurang baik. 3. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari Aspek
Permodalan. a.
Menghitung capital adequacy ratio bank
Perhitungan penyediaan modal minimum capital adequacy didasarkan pada aktiva tertimbang menurut risiko ATMR. Yang dimaksud dengan
aktiva dalam perhitungan ini mencakup baik aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana tercermin
pada kewajiban yang masih bersifat kontinjen dan atau komitmen yang disediakan oleh bank bagi pihak ketiga. Terhadap masing-masing jenis
aktiva tersebut ditetapkan bobot risiko yang besarnya didasarkan pada kadar risiko yang terkandung pada aktiva itu sendiri atau bobot risiko yang
didasarkan pada golongan nasabah, penjamin, atau sifat barang jaminan. Berikuit ini disajikan tabel perhitungan penyediaan modal minimum PT
Bank Negara Indonesia Tbk tahun 2005.
Tabel 5-7 Perhitungan Penyediaan Modal Minimum PT Bank Negara Indonesia
Tbk Tahun 2005
No. Keterangan Nominal Bobot
Risiko ATMR
I. 1.
1.1 1.2
1.3 1.4
1.5 1.6
1.7 1.8
1.9
1.10 1.11
1.12 1.13
1.14 Aktiva Neraca
Kas Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia Surat Berharga
Wesel ekspor dan tagihan lainnya Tagihan derivatif
Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi
Obligasi Pemerintah Penyertaan
Aktiva tetap Aktiva pajak tangguhan
Biaya dibayar dimuka dan aktiva lain 2.843.779
11.280.678 500.134
19.553.926 8.849.689
1.392.211 50.788
58.331.161 3.497.254
32.367.923 778.525
4.557.160 156.437
3.652.541 20
20 20
20 100
20 20
100 100
100 100
400.107 1.769.938
1.113.769 40.630
58.331.161 2.797.803
25.894.338 778.525
4.557.160 156.437
3.652.541 1.15 Jumlah ATMR aktiva neraca
99.492.409 2.
Rekening Adminstratif 2.1
2.2 2.3
Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan
Irrevocable letters of credit yang masih berjalan
Jaminan Bank a. Stanby letters of credit
b. Garansi bank c. Performance bonds
d. Advance payment bonds e. Bids bonds
7.960.576 4.122.461
567.170 1.810.796
1.069.762 766.619
305.049 50
100 3.980.288
4.122.461
2.4 Jumlah ATMR rekening adminstratif 8.102.749
3. Jumlah ATMR 1.15 + 2.4
107.595.158 No. Keterangan
Nominal II.
1. 1.1
1.2 1.3
1.4 1.5
Modal Modal Inti :
Modal disetor Tambahan modal disetoragio saham
Cadangan umum dan wajib Cadangan khusus
Laba yang ditahan 7.042.194
2.525.661 389.494
434.641 1.891.432
1.6 Jumlah Modal
Inti 12.283.422
2. 2.1
2.2 Modal Pelengkap :
Pinjaman subordinasi Cadangan umum penyisihan
2.433.032
Penghapusan aktiva produktif max 1,25 dari ATMR
1.255.802 2.3 Jumlah Modal Pelengkap
3.688.834 3.
Jumlah Modal II.1.6 + II.2.3 15.972.256
III. IV.
V. Modal Minimum 8 X I.3
KelebihanKekurangan Modal II.3 – III
Rasio Modal II.3 : I.3 X 100 8.607.613
7.364.643 14,84
Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam jutaan rupiah, kecuali bobot risiko
b. Membandingkan antara nilai capital adequacy ratio bank dengan ketentuan minimum capital adequacy ratio dari Bank Indonesia sebesar
8 .
Tabel 5-8 Perbandingan CAR Bank dengan Ketentuan CAR Bank Indonesia
Tahun 2005 Nama Bank
Modal Rp ATMR Rp
CAR CAR
minimum Negara Indonesia
15.972.256 107.595.158
14,84 8,00
dalam jutaan d.
Menarik Kesimpulan Melalui tabel 5-8 kita dapat mengetahui bahwa pada tahun 2005 PT Bank
Negara Indonesia Tbk memiliki nilai capital adequacy ratio yang lebih besar bila dibandingkan dengan ketentuan minimum capital adequacy
ratio dari Bank Indonesia sebesar 8 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk
ditinjau dari aspek permodalan pada tahun 2005 adalah baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari Aspek Efisiensi Usaha.
a. Menentukan rasio efisiensi usaha standar industri
1 Menghitung rasio efisiensi usaha setiap bank a
Leverage Multiplier
Tabel 5-9 Perhitungan Leverage Multiplier LM Industri Tahun 2005
Nama Bank Total Aktiva Rp
Equity Rp LM
Arta Niaga Kencana 1.199.757.995.679
127.525.591.979 9,41
Artha Graha Internasional
10.849.427.614.537 535.194.465.103 20,27
Buana Indonesia 15.999.505
2.169.128 7,38
Bumiputera Indonesia 4.317.051.947
204.115.014 21,15
Central Asia 150.180.752
15.847.154 9,48
Century 13.274.118 366.401
36,23 Danamon Indonesia
67.803.454 8.588.953
7,89 Eksekutif International
1.492.007.881.882 129.100.952.082
11,56
Internasional Indonesia
49.026.180 4.708.425 10,41
Kesawan 1.541.558.692.169 121.976.810.408
12,64 Lippo 29.116.215
2.611.580 11,15
Mandiri 263.383.348 23.214.722
11,35
Mayapada Internasional
3.155.554.158 332.211.304 9,50
Mega 25.109.428 1.276.625
19,67 Negara Indonesia
147.812.206 11.894.914
12,43 Niaga 41.579.861
3.966.113 10,48
NISP 20.041.565 1.986.381
10,09
Nusantara Parahyangan
2.839.666.595.427 163.649.891.901 17,35
Pan Indonesia 36.919.444
4.384.651 8,42
Permata 34.782.459 2.571.904
13,52 Rakyat Indonesia
122.775.579 13.352.982
9,19 Swadesi 925.670.587.697
111.924.748.130 8,27
Victoria Internasional 2.112.004.691
157.548.223 13,41
Jumlah 1.046.236.814.173.391 98.823.180.000.603 301,25
Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam ribuan
dalam jutaan
b Assets Utilization
Tabel 5-10 Perhitungan
Assets Utilization AU Industri Tahun 2005 Nama Bank
Total Pendapatan Rp
Total Aktiva Rp AU
Arta Niaga Kencana 129.722.471.259
1.199.757.995.679 10,81
Artha Graha Internasional
1.023.685.577.774 10.849.427.614.537 9,44
Buana Indonesia 1.833.633
15.999.505 11,46
Bumiputera Indonesia 464.710.308
4.317.051.947 10,76
Central Asia 15.517.107
150.180.752 10,33
Century 1.045.689 13.274.118
7,87 Danamon Indonesia
10.136.925 67.803.454
14,95 Eksekutif International
221.912.028.872 1.492.007.881.882
14,87 Internasional Indonesia
5.472.554 49.026.180
11,16 Kesawan 180.401.684.306
1.541.558.692.169 11,70
Lippo 2.677.499 29.116.215
9,20 Mandiri 23.166.040
263.383.348 8,80
Mayapada Internasional
325.892.112 3.155.554.158 10,33
Mega 2.373.607 25.109.428
9,45 Negara Indonesia
15.204.636 147.812.206
10,29 Niaga 4.143.867
41.579.861 9,97
NISP 2.110.437 20.041.565
10,54 Nusantara Parahyangan
243.352.893.854 2.839.666.595.427
8,57 Pan Indonesia
3.379.086 36.919.444
9,15 Permata 3.767.033
34.782.459 10,83
Rakyat Indonesia 18.505.602
122.775.579 15,07
Swadesi 92.296.271.467 925.670.587.697
9,97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Victoria Internasional 231.969.469
2.112.004.691 10,98
Jumlah
112.248.799.534.532 1.046.236.814.173.391 246,53
Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam ribuan
dalam jutaan
2 Menghitung
rata-rata hitung
rasio efisiensi usaha industri a. Rata-rata
hitung leverage multiplier industri
X = ∑ X
n =
301,25 23
= 13,10 X b.
Rata-rata hitung
assets utilization industri X =
∑ X X 100 n
= 246,53
23 =
10,72 b.
Menghitung rasio efisiensi usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk 1 Leverage Multiplier = Total Assets
Total Equity Capital =
Rp 147.812.206.000.000 Rp 11.894.914.000.000
= 12,43 X 2
Assets Utilization = Operating Income + Non Operating Income X 100
Total Assets
= Rp 15.204.636.000.000 X 100 Rp 147.812.206.000.000
= 10,29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Membandingkan antara rasio efisiensi usaha bank dengan rasio efisiensi usaha standar industri
Tabel 5-11
Perbandingan LM Bank dengan Rasio Standar Industri Tahun 2005 Nama Bank
LM X LM Industri X
AU AU Industri
Negara Indonesia 12,43
13,10 10,29
10,72
d. Menarik Kesimpulan
Tabel 5-11 diatas menunjukkan perbandingan antara nilai leverage multiplier dan assets utilization bank dengan rasio industrinya. Informasi
yang dapat kita peroleh melalui tabel diatas adalah bahwa nilai leverage multiplier dan assets utilization bank lebih kecil bila dibandingkan dengan
rasio industrinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk ditinjau dari aspek efisiensi
usaha pada tahun 2005 adalah kurang baik.
C. Pembahasan