Deskripsi Data Analisis Data

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Aspek-aspek kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk BNI yang akan dinilai dalam penelitian ini antara lain aspek likuiditas, rentabilitas, permodalan, dan efisiensi usaha. Dasar kriteria yang digunakan untuk menilai baik buruknya kinerja keuangan dari aspek-aspek tersebut ada 2 dua, yaitu rasio standar industri dan ketentuan minimum permodalan. Rasio standar industri digunakan sebagai dasar kriteria penilaian kinerja keuangan untuk aspek likuiditas, rentabilitas, dan efisiensi usaha. Sedangkan ketentuan minimum permodalan akan digunakan sebagai dasar kriteria penilaian kinerja keuangan untuk aspek permodalan. Rasio standar industri merupakan rasio rata-rata dari bank-bank dalam satu industri. Adapun bank-bank yang diikut sertakan dalam membuat rasio standar industri adalah bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta per tanggal 31 Desember 2005. Adapun bank-bank tersebut antara lain Bank Arta Niaga Kencana, Artha Graha Internasional, Buana Indonesia, Bumiputera Indonesia, Central Asia, Century, Danamon Indonesia, Eksekutif Internasional, Internasional Indonesia, Kesawan, Lippo, Mandiri, Mayapada Internasional, Mega, Negara Indonesia, Niaga, NISP, Nusantara Parahyangan, Pan Indonesia, Permata, Rakyat Indonesia, Swadesi, dan Victoria Internasional. 43 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Analisis Data

1. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari Aspek Likuiditas. a. Menentukan rasio likuiditas standar industri 1 Menghitung rasio likuiditas setiap bank a Cash Ratio Tabel 5-1 Perhitungan Cash Ratio CR Industri Tahun 2005 Nama Bank Alat Likuid Rp Kewajiban Segera Dibayar Rp CR Arta Niaga Kencana 66.038.944.157 1.053.533.917.726 6,27 Artha Graha Internasional 659.657.517.447 8.821.513.034.129 7,48 Buana Indonesia 1.133.168 12.902.312 8,78 Bumiputera Indonesia 497.526.159 3.909.440.448 12,73 Central Asia 18.755.381 130.132.176 14,41 Century 1.082.095 10.120.757 10,69 Danamon Indonesia 4.203.358 44.508.636 9,44 Eksekutif International 108.472.212.723 1.315.892.290.180 8,24 Internasional Indonesia 3.781.679 37.311.441 10,14 Kesawan 148.443.220.482 1.405.970.681.165 10,56 Lippo 3.355.355 25.293.240 13,27 Mandiri 22.827.469 206.964.937 11,03 Mayapada Internasional 198.996.452 2.552.104.592 7,80 Mega 2.280.282 22.046.601 10,34 Negara Indonesia 14.124.457 116.808724 12,09 Niaga 2.956.336 34.377.602 8,60 NISP 1.570.368 16.086.960 9,76 Nusantara Parahyangan 252.182.937.358 2.564.962.142.384 9,83 Pan Indonesia 2.606.630 27.377.425 9,52 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Permata 2.819.138 29.347.954 9,61 Rakyat Indonesia 11.471.653 99.002.500 11,59 Swadesi 67.154.157.755 801.082.239.295 8,38 Victoria Internasional 192.992.396 1.911.318.318 10,09 Jumlah 95.158.833.997.522 836.617.082.662.879 230,65 Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam ribuan dalam jutaan b Loan to Assets Ratio Tabel 5-2 Perhitungan Loan to Assets Ratio LAR Industri Tahun 2005 Nama Bank Total Loan Rp Total Assets Rp LAR Arta Niaga Kencana 774.066.358.842 1.199.757.995.679 64,52 Artha Graha Internasional 7.312.435.168.334 10.849.427.614.537 67,40 Buana Indonesia 10.126.485 15.999.505 63,30 Bumiputera Indonesia 3.008.760.530 4.317.051.947 69,70 Central Asia 52.778.750 150.180.752 35,14 Century 2.598.636 13.274.118 19,58 Danamon Indonesia 34.973.862 67.803.454 51,58 Eksekutif International 1.041.624.750.445 1.492.007.881.882 69,81 Internasional Indonesia 20.300.014 49.026.180 41,41 Kesawan 810.940.272.488 1.541.558.692.169 52,61 Lippo 7.648.301 29.116.215 26,27 Mandiri 94.869.474 263.383.348 36,02 Mayapada Internasional 2.025.890.958 3.155.554.158 64,20 Mega 11.113.855 25.109.428 44,26 Negara Indonesia 58.331.151 147.812.206 39,46 Niaga 28.671.419 41.579.861 68,96 NISP 12.244.905 20.041.565 61,10 Nusantara Parahyangan 1.430.950.665.562 2.839.666.595.427 50,39 Pan Indonesia 13.896.379 36.919.444 37,64 Permata 31.423.021 34.782.459 90,34 Rakyat Indonesia 69.503.859 122.775.579 56,61 Swadesi 427.870.419.448 925.670.587.697 46,22 Victoria Internasional 724.936.250 2.112.004.691 34,32 Jumlah 466.037.596.373.119 1.046.236.814.173.391 1190,85 Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam ribuan dalam jutaan 2 Menghitung rata-rata hitung rasio likuiditas industri a. Rata-rata hitung cash ratio industri X = ∑ X X 100 n = 230,65 23 = 10,03 b. Rata-rata hitung loan to assets ratio industri X = ∑ X X 100 n = 1190,85 23 = 51,78 b. Menghitung rasio likuiditas PT Bank Negara Indonesia Tbk 1 Cash Ratio = Alat Likuid X 100 Kewajiban Yang Segera Dibayar = Rp 14.124.457.000.000 X 100 Rp 116.808724.000.000 = 12,09 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Loan to Assets Ratio = Total Loan X 100 Total Assets = Rp 58.331.151.000.000 X 100 Rp 147.812.206.000.000 = 39,46 c. Membandingkan antara rasio likuiditas bank dengan rasio likuiditas standar industri. Tabel 5-3 Perbandingan CR dan LAR Bank dengan Rasio Standar Industri Tahun 2005 Nama Bank CR CR Industri LAR LAR Industri Negara Indonesia 12,09 10,03 39,46 51,78 d. Menarik Kesimpulan Tabel 5-3 diatas menunjukkan perbandingan antara nilai cash ratio dan loan to assets ratio bank dengan rasio industrinya. Informasi yang dapat kita peroleh melalui tabel 5-3 adalah bahwa nilai cash ratio BNI lebih besar dibandingkan dengan rasio industrinya dan nilai loan to assets ratio BNI lebih kecil daripada rasio industrinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk ditinjau dari aspek likuiditas pada tahun 2005 adalah baik likuid. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari Aspek Rentabilitas. a. Menentukan rasio rentabilitas standar industri 1 Menghitung rasio rentabilitas setiap bank a Return on Assets Tabel 5-4 Perhitungan Return on Assets ROA Industri Tahun 2005 Nama Bank Laba Usaha Rp Total Aktiva Rp ROA Arta Niaga Kencana 17.157.856.689 1.199.757.995.679 1,43 Artha Graha Internasional 31.349.642.769 10.849.427.614.537 0,29 Buana Indonesia 492.196 15.999.505 3,08 Central Asia 5.123.618 150.180.752 3,41 Century 23.505 13.274.118 0,18 Danamon Indonesia 2.998.244 67.803.454 4,42 Internasional Indonesia 916.252 49.026.180 1,87 Kesawan 4.724.679.014 1.541.558.692.169 0,31 Lippo 522.351 29.116.215 1,80 Mandiri 1.232.553 263.383.348 0,47 Mayapada Internasional 23.831.288 3.155.554.158 0,76 Mega 263.691 25.109.428 1,05 Negara Indonesia 2.255.783 147.812.206 1,53 Niaga 746.329 41.579.861 1,80 NISP 290.803 20.041.565 1,45 Nusantara Parahyangan 40.542.748.968 2.839.666.595.427 1,43 Pan Indonesia 750.359 36919.444 2,03 Permata 405.343 34.782.459 1,17 Rakyat Indonesia 5.607.952 122.775.579 4,57 Swadesi 17.190.421.282 925.670.587.697 1,86 Victoria International 27.570.620 2.112.004.691 1,31 Jumlah 21.791.346.256.722 1.046.236.814.173.391 36,22 Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam ribuan dalam jutaan b Return on Equity Tabel 5-5 Perhitungan Return on Assets ROE Industri Tahun 2005 Nama Bank Laba Bersih Rp Equity Rp ROE Arta Niaga Kencana 11.948.738.879 127.525.591.979 9,37 Artha Graha Internasional 22.550.364.554 535.194.465.103 4,21 Buana Indonesia 345.796 2.169.128 15,94 Central Asia 3.597.400 15.847.154 22,70 Century 22.286 366.401 6,08 Danamon Indonesia 2.003.198 8.588.953 23,32 Internasional Indonesia 725.118 4.708.425 15,40 Kesawan 2.946.284.015 121.976.810.408 2,42 Lippo 412.121 2.611.580 15,78 Mandiri 603.369 23.214.722 2,60 Mayapada Internasional 16.945.293 332.211.304 5,10 Mega 179.353 1.276.625 14,05 Negara Indonesia 1.414.739 11.894.914 11,90 Niaga 546.921 3.966.113 13,79 NISP 204.971 1.986.381 10,32 Nusantara Parahyangan 28.315.156.468 163.649.891.901 17,30 Pan Indonesia 505.799 4.384.651 11,54 Permata 295.005 2.571.904 15,36 Rakyat Indonesia 3.808.587 13.352.982 28,52 Swadesi 11.748.360.852 111.924.748.130 10,50 Victoria Internasional 20.137.438 157.548.223 12,78 Jumlah 14.779.254.640.768 98.489.964.034.521 265,08 Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam ribuan dalam jutaan 2 Menghitung rata-rata hitung rasio rentabilitas industri a. Rata-rata hitung return on assets industri X = ∑ X X 100 n = 36,22 21 = 1,72 b. Rata-rata hitung return on equity industri X = ∑ X X 100 n = 265,08 21 = 12,62 b. Menghitung rasio rentabilitas PT Bank Negara Indonesia Tbk 1 Return on Assets = Laba Usaha X 100 Total Aktiva = Rp 2.255.783.000.000 X 100 Rp 147.812.206.000.000 = 1,53 2 Return on Equity = Laba Bersih X 100 Modal Sendiri = Rp 1.414.739.000.000 X 100 Rp 11.894.914.000.000 = 11,90 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Membandingkan antara rasio rentabilitas bank dengan rasio rentabilitas standar industri. Tabel 5-6 Perbandingan ROA dan ROE Bank dengan Rasio Standar Industri Tahun 2005 Nama Bank ROA ROA Industri ROE ROE Industri Negara Indonesia 1,53 1,72 11,90 12,62 c. Menarik Kesimpulan Melalui tabel 5-6 kita dapat mengetahui bahwa nilai return on assets dan return on equity bank lebih kecil dibandingkan dengan rasio industrinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk ditinjau dari aspek rentabilitas pada tahun 2005 adalah kurang baik. 3. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari Aspek Permodalan. a. Menghitung capital adequacy ratio bank Perhitungan penyediaan modal minimum capital adequacy didasarkan pada aktiva tertimbang menurut risiko ATMR. Yang dimaksud dengan aktiva dalam perhitungan ini mencakup baik aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana tercermin pada kewajiban yang masih bersifat kontinjen dan atau komitmen yang disediakan oleh bank bagi pihak ketiga. Terhadap masing-masing jenis aktiva tersebut ditetapkan bobot risiko yang besarnya didasarkan pada kadar risiko yang terkandung pada aktiva itu sendiri atau bobot risiko yang didasarkan pada golongan nasabah, penjamin, atau sifat barang jaminan. Berikuit ini disajikan tabel perhitungan penyediaan modal minimum PT Bank Negara Indonesia Tbk tahun 2005. Tabel 5-7 Perhitungan Penyediaan Modal Minimum PT Bank Negara Indonesia Tbk Tahun 2005 No. Keterangan Nominal Bobot Risiko ATMR I. 1. 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 1.10 1.11 1.12 1.13 1.14 Aktiva Neraca Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Surat Berharga Wesel ekspor dan tagihan lainnya Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan Tagihan akseptasi Obligasi Pemerintah Penyertaan Aktiva tetap Aktiva pajak tangguhan Biaya dibayar dimuka dan aktiva lain 2.843.779 11.280.678 500.134 19.553.926 8.849.689 1.392.211 50.788 58.331.161 3.497.254 32.367.923 778.525 4.557.160 156.437 3.652.541 20 20 20 20 100 20 20 100 100 100 100 400.107 1.769.938 1.113.769 40.630 58.331.161 2.797.803 25.894.338 778.525 4.557.160 156.437 3.652.541 1.15 Jumlah ATMR aktiva neraca 99.492.409 2. Rekening Adminstratif 2.1 2.2 2.3 Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Jaminan Bank a. Stanby letters of credit b. Garansi bank c. Performance bonds d. Advance payment bonds e. Bids bonds 7.960.576 4.122.461 567.170 1.810.796 1.069.762 766.619 305.049 50 100 3.980.288 4.122.461 2.4 Jumlah ATMR rekening adminstratif 8.102.749 3. Jumlah ATMR 1.15 + 2.4 107.595.158 No. Keterangan Nominal II. 1. 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 Modal Modal Inti : Modal disetor Tambahan modal disetoragio saham Cadangan umum dan wajib Cadangan khusus Laba yang ditahan 7.042.194 2.525.661 389.494 434.641 1.891.432 1.6 Jumlah Modal Inti 12.283.422 2. 2.1 2.2 Modal Pelengkap : Pinjaman subordinasi Cadangan umum penyisihan 2.433.032 Penghapusan aktiva produktif max 1,25 dari ATMR 1.255.802 2.3 Jumlah Modal Pelengkap 3.688.834 3. Jumlah Modal II.1.6 + II.2.3 15.972.256 III. IV. V. Modal Minimum 8 X I.3 KelebihanKekurangan Modal II.3 – III Rasio Modal II.3 : I.3 X 100 8.607.613 7.364.643 14,84 Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam jutaan rupiah, kecuali bobot risiko b. Membandingkan antara nilai capital adequacy ratio bank dengan ketentuan minimum capital adequacy ratio dari Bank Indonesia sebesar 8 . Tabel 5-8 Perbandingan CAR Bank dengan Ketentuan CAR Bank Indonesia Tahun 2005 Nama Bank Modal Rp ATMR Rp CAR CAR minimum Negara Indonesia 15.972.256 107.595.158 14,84 8,00 dalam jutaan d. Menarik Kesimpulan Melalui tabel 5-8 kita dapat mengetahui bahwa pada tahun 2005 PT Bank Negara Indonesia Tbk memiliki nilai capital adequacy ratio yang lebih besar bila dibandingkan dengan ketentuan minimum capital adequacy ratio dari Bank Indonesia sebesar 8 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk ditinjau dari aspek permodalan pada tahun 2005 adalah baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Kinerja Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk Ditinjau Dari Aspek Efisiensi Usaha. a. Menentukan rasio efisiensi usaha standar industri 1 Menghitung rasio efisiensi usaha setiap bank a Leverage Multiplier Tabel 5-9 Perhitungan Leverage Multiplier LM Industri Tahun 2005 Nama Bank Total Aktiva Rp Equity Rp LM Arta Niaga Kencana 1.199.757.995.679 127.525.591.979 9,41 Artha Graha Internasional 10.849.427.614.537 535.194.465.103 20,27 Buana Indonesia 15.999.505 2.169.128 7,38 Bumiputera Indonesia 4.317.051.947 204.115.014 21,15 Central Asia 150.180.752 15.847.154 9,48 Century 13.274.118 366.401 36,23 Danamon Indonesia 67.803.454 8.588.953 7,89 Eksekutif International 1.492.007.881.882 129.100.952.082 11,56 Internasional Indonesia 49.026.180 4.708.425 10,41 Kesawan 1.541.558.692.169 121.976.810.408 12,64 Lippo 29.116.215 2.611.580 11,15 Mandiri 263.383.348 23.214.722 11,35 Mayapada Internasional 3.155.554.158 332.211.304 9,50 Mega 25.109.428 1.276.625 19,67 Negara Indonesia 147.812.206 11.894.914 12,43 Niaga 41.579.861 3.966.113 10,48 NISP 20.041.565 1.986.381 10,09 Nusantara Parahyangan 2.839.666.595.427 163.649.891.901 17,35 Pan Indonesia 36.919.444 4.384.651 8,42 Permata 34.782.459 2.571.904 13,52 Rakyat Indonesia 122.775.579 13.352.982 9,19 Swadesi 925.670.587.697 111.924.748.130 8,27 Victoria Internasional 2.112.004.691 157.548.223 13,41 Jumlah 1.046.236.814.173.391 98.823.180.000.603 301,25 Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam ribuan dalam jutaan b Assets Utilization Tabel 5-10 Perhitungan Assets Utilization AU Industri Tahun 2005 Nama Bank Total Pendapatan Rp Total Aktiva Rp AU Arta Niaga Kencana 129.722.471.259 1.199.757.995.679 10,81 Artha Graha Internasional 1.023.685.577.774 10.849.427.614.537 9,44 Buana Indonesia 1.833.633 15.999.505 11,46 Bumiputera Indonesia 464.710.308 4.317.051.947 10,76 Central Asia 15.517.107 150.180.752 10,33 Century 1.045.689 13.274.118 7,87 Danamon Indonesia 10.136.925 67.803.454 14,95 Eksekutif International 221.912.028.872 1.492.007.881.882 14,87 Internasional Indonesia 5.472.554 49.026.180 11,16 Kesawan 180.401.684.306 1.541.558.692.169 11,70 Lippo 2.677.499 29.116.215 9,20 Mandiri 23.166.040 263.383.348 8,80 Mayapada Internasional 325.892.112 3.155.554.158 10,33 Mega 2.373.607 25.109.428 9,45 Negara Indonesia 15.204.636 147.812.206 10,29 Niaga 4.143.867 41.579.861 9,97 NISP 2.110.437 20.041.565 10,54 Nusantara Parahyangan 243.352.893.854 2.839.666.595.427 8,57 Pan Indonesia 3.379.086 36.919.444 9,15 Permata 3.767.033 34.782.459 10,83 Rakyat Indonesia 18.505.602 122.775.579 15,07 Swadesi 92.296.271.467 925.670.587.697 9,97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Victoria Internasional 231.969.469 2.112.004.691 10,98 Jumlah 112.248.799.534.532 1.046.236.814.173.391 246,53 Sumber : Data sekunder diolah Keterangan : dalam ribuan dalam jutaan 2 Menghitung rata-rata hitung rasio efisiensi usaha industri a. Rata-rata hitung leverage multiplier industri X = ∑ X n = 301,25 23 = 13,10 X b. Rata-rata hitung assets utilization industri X = ∑ X X 100 n = 246,53 23 = 10,72 b. Menghitung rasio efisiensi usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk 1 Leverage Multiplier = Total Assets Total Equity Capital = Rp 147.812.206.000.000 Rp 11.894.914.000.000 = 12,43 X 2 Assets Utilization = Operating Income + Non Operating Income X 100 Total Assets = Rp 15.204.636.000.000 X 100 Rp 147.812.206.000.000 = 10,29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Membandingkan antara rasio efisiensi usaha bank dengan rasio efisiensi usaha standar industri Tabel 5-11 Perbandingan LM Bank dengan Rasio Standar Industri Tahun 2005 Nama Bank LM X LM Industri X AU AU Industri Negara Indonesia 12,43 13,10 10,29 10,72 d. Menarik Kesimpulan Tabel 5-11 diatas menunjukkan perbandingan antara nilai leverage multiplier dan assets utilization bank dengan rasio industrinya. Informasi yang dapat kita peroleh melalui tabel diatas adalah bahwa nilai leverage multiplier dan assets utilization bank lebih kecil bila dibandingkan dengan rasio industrinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk ditinjau dari aspek efisiensi usaha pada tahun 2005 adalah kurang baik.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas pada PT. Bank Riau

0 26 107

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA BPR BANK PASAR BANJARNEGARA.

0 0 6

EVALUASI KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RASIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS, DAN PERMODALAN PADA PD. BPR. BANK PASAR KABUPATEN KLATEN.

0 0 7

EVALUASI KINERJA KEUANGAN DIUKUR DARI RASIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA EVALUASI KINERJA KEUANGAN DIUKUR DARI RASIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA PD. BPR BANK PASAR SUKOHARJO.

0 2 6

ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA BPR BANK PASAR BOYOLALI.

0 1 6

EVALUASI KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN EVALUASI KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA PD. BPR BANK PASAR BOYOLALI.

0 0 12

PENDAHULUAN EVALUASI KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA PD. BPR BANK PASAR BOYOLALI.

0 0 5

EVALUASI KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA Evaluasi Kinerja (Performance) Keuangan Diukur Dari Ratio Likuiditas, Rentabilitas Dan Permodalan Pada PD. Bpr Bank Pasar Boyolali.

0 0 13

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN BANK DITINJAU DARI ASPEK LIKUIDITAS, RENTABILITAS, PERMODALAN, DAN EFISIENSI USAHA

0 0 153

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM HASIL KOMBINASI BISNIS DAN NON KOMBINASI BISNIS DITINJAU DARI PERMODALAN, RENTABILITAS, DAN LIKUIDITAS

0 0 167