Latar Belakang Lokasi TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

BAB III TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1. Latar Belakang Lokasi

Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pantai utara Jawa Timur. Letak Geografis Kabupaten Lamongan berada pada antara 65154- 72306 LS dan 1123345 - 1123345 BT, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Laut Jawa Sebelah Timur : Kabupaten Gresik Sebelah Selatan : Kabupaten Mojokerto dan Jombang Sebelah Barat : Kabupaten Tuban dan Bojonegoro Tanah atau daratan di Lamongan dibagi menjadi tiga. Daratan bagian tengah selatan, terdiri dari dataran rendah yang relatif subur. Daratan bagian tengah utara, terdiri dari daerah bonorowo dan daerah rawan banjir. Daratan bagian utara dan selatan, terdiri dari Pegunungan kapur, berbatu dengan kesuburan sedang sampai kurang. Struktur jenis tanah bervariasi antara aluvial, litosol, grumusol dan mediteran coklat. Kabupaten Lamongan dahulu merupakan daerah bonorowo atau rawa-rawa. Wilayah ini dialiri tidak kurang dari 34 sungai, termasuk Sungai Bengawan Solo. Dalam sejarah perjalanan Kabupaten Lamongan juga disebutkan bahwa pada zaman penjajahan Belanda, wilayah ini sengaja dikorbankan sebagai daerah banjir. Dalam perkembangannya kemudian, semua aliran sungai tersebut ditata dan dialirkan ke Sungai Bengawan Solo. Sejalan dengan upaya itu, juga dibangun waduk-waduk sebagai tempat penampungan air di wilayah selatan Kabupaten Lamongan. Salah satu waduk terbesar yang dibangun di Lamongan adalah Waduk Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Sugio. Waduk yang dibangun tahun 1987 itu, selain berfungsi sebagai penangkal banjir, juga sebagai penunjang pengairan lahan pertanian wilayah. Dengan luas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. areal waduk sekitar 6,6 kilometer persegi, waduk yang memiliki kapasitas sekitar 23 juta meter kubik tersebut mampu mengairi areal persawahan 10.000 hektar. Sentra tanaman padi di Lamongan berada di empat kecamatan, yakni Kali Tengah, Kedungpring, Sugio, dan Modo. Kini setiap tahun produksi beras Lamongan rata-rata 776.000 ton, sementara kebutuhan konsumsi penduduk hanya 36 persen.

3.2. Penetapan Lokasi