publik global yang bertugas untuk mempromosikan Korea Selatan sebagai salah satu tujuan wisata kelas dunia.
76
Organisasi ini didirikan pada tahun 1962 sebagai perusahaan investasi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap industri pariwisata
Korea Selatan yang berdasarkan pada international tourism corporation Act dan kebijakan-kebijakan pemerintah yaitu tourism promotion law pada tahun 1961.
77
Tujuan dari organisasi ini tak lain yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Korea dan menyebarkan budaya Korea Selatan ke seluruh dunia
melalui penguatan pengembangan industri pariwisata. Mengembangkan urusan budaya dan juga pariwisata melalui promosi yang dapat menarik para wisatawan
asing. KTO melakukan program Visit Korea Year Campaign yang bekerja sama dengan kedua Organisasi tersebut. Program tersebut dimulai pada tahun 2005 yang
diawali dengan menciptakan program Visit Gyeonggi-Korea 2005, Visit Jeju Year 2006, Visit Gyeingbuk-Korea 2007, visit Gwangju Jeonnam Korea Year 2008, Visit
Incheon 2009, dan Visit Korea Year 2010-2012. Dan lebih lanjut akan dibahas pada bab III.
2.2.2 Korea Culture and Tourism Institute KCTI
Korea Culture and Tourism Institute KCTI atau Korea Tourism Research Institute KTRI merupakan sebuah lembaga pemerintahan yang memberikan
kontribusi untuk mewujudkan Korea Selatan yang kreatif dan meningkatkan kualitas
76
KTO. “KTO
Overview :
Vision”. online
dalam http:kto.visitkorea.or.krengoverviewAboutvision.kto. diakses pada 9 Juli 2013.
77
Dwirezanti, Adina. 2012. “Budaya Populer Sebagai Alat Diplomasi Publik : Analisasa Peran Korean Wave dalam Diplomasi Publik Korea Periode 2005-2010”. Universitas Indonesia : Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik. Hal : 35.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kehidupan budayanya.
78
KCTI bertugas untuk penelitian, layanan informasi, proyek bersama di lembaga bantuan yang bertujuan untuk membangun, melaksanakan dan
mengevaluasi setiap kebijakan yang terbaik untuk Korea Selatan. lembaga ini juga melakukan perumusan kebijakan dalam pariwisata nasional dan melakukan penelitian
mengenai pengembangan pariwisata. Fungsi utama KCTI yaitu sebagai penyedia penelitian mengenai kebijakan
pariwisata pemerintah dan industri, mendukung perumusan rencana promosi pariwisata menengah dan jangka panjang, konsultasi pemerintah daerah dan industri
pariwisata, dan menganalisis dan meramalkan tren pariwisata domestik dan asing. KCTI melakukan penelitian setiap tahunnya dan menggelompokkan berdasarkan
bidang yang terkait seperti Arts and Culture Policy, Cultural Industry Policy, dan Tourism Policy. Secara umum terdapat Hasil dari KCTI tepatnya pada tahun 2011
yaitu seperti, A Study on the Cultural Value of Content Industry, A Study on Making the Content Industry National Strategic Industry, A study on the development of
tourism policy program for Korean style village in rural area, dan Tourism Policy for Promotion of Inbound Tourism Utilizing the Neo-Korean Wave.
79
Data Selengkapnya akan terlampir pada lampiran halaman xiii.
78
Culture 360.org. “Korea Culture and Tourism Institute KCTI”. online dari http:culture360.orgorganisationkorea-culture-and-tourism-institute-kcti. Diakses pada 14 Juli 2013.
79
Korea Culture and Tourism Institute. “KCTI Major Projects”. online dari http:www.kcti.re.kreng_04_9.dmj. diakses pada 14 Juli 2013.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3 Peningkatan Visitor Arrivals Korea Selatan