PPh Pasal 21 atas Penghasilan Tetap dan Teratur Setiap Bulan Gaji yang PPh Pasal 21 atas Honorarium Imbalan yang diterima oleh PNS

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

A. Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 atas Gaji Pegawai Negeri Sipil

1. PPh Pasal 21 atas Penghasilan Tetap dan Teratur Setiap Bulan Gaji yang

diterima oleh Pegawai Negeri Sipil PNS Tidak banyak yang menyadari bahwa sebenarnya setiap penghasilan PNS yang berupa gaji dan tunjangan-tunjangan lain yang sifatnya tetap dan terkait dengan gaji dikenakan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21. Yang dimaksud dengan tunjangan yang terkait dengan gaji adalah tunjangan yang sifatnya tetap yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil PNS, termasuk tunjangan keluarga, tunjangan structuralfungsional, tunjangan pangan dan tunjangan khusus. Akan tetapi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 80 tahun 2010 tanggal 20 Desember 2010, Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang atas penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang menjadi beban APBN atau APBD ditanggung oleh pemerintah selaku pemberi kerja. Artinya setiap PNS akan menerima gajiya secara utuh tanpa dipotong PPh Pasal 21. Ketentuan ini berlaku bagi setiap PNS, golongan I sampai IV. Universitas Sumatera Utara Pengecualian bagi PNS yang tidak mempunyai NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak atas penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang dibebankan pada APBN atau ABPD dikenai tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 lebih tinggi sebesar 20 dua puluh persen daripada tarif yang diterapkan. Pemotongan dilakukan pada saat penghasilan tetap dan teratur setiap bulan dibayarkan tidak ditanggung pemerintah.

2. PPh Pasal 21 atas Honorarium Imbalan yang diterima oleh PNS

Selain menerima penghasilan tetap dan teratur setiap bulan, terkadang PNS menerima honorarium atau imbalan lain dengan nama apapun yang menjadi beban APBN atau APBD, salah satu contoh : uang makan. Pemotongan dilakukan oleh bendahara pemerintah yang dibayarkan honorarium atau imbalan lain tersebut. Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang atas penghasilan berupa honorarium atau imbalan lain dengan nama apapun yang menjadi beban APBN atau APBD sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Tarif PPh Pasal 21 atas HonorariumImbalan yang diterima PNS Penerima Penghasilan Tarif PNS Golongan I dan Golongan II, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan Pensiunannya PNS Golongan III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Pertama, dan Pensiunannya 5 Pejabat Negara, PNS Golongan IV, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi, dan Pensiunannya 15 Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2010 PPh atas HonorariumImbalan 3. Pemotong PPh Pasal 21 atas Gaji Pegawai Negeri Sipil PNS Bendaharawan wajib memotong PPh Pasal 21 atas pembayaran penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan. Berdasarkan PP No. 80 tahun 2010 bahwa Pajak Penghasilan Pasal 21 yang terutang atas penghasilan tetap dan teratur yang diterima oleh Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI, dan Anggota POLRI, Pensiunan setiap bulan yang menjadi beban APBN atau APBD ditanggung oleh pemerintah atas beban APBN atau APBD. Apabila sumber dananya berasal dari selain APBNAPBD, maka perlakuannya adalah ketentuan pemungutanpemotongan yang berlaku umum. Penghasilan berupa honorarium, Universitas Sumatera Utara uang siding, uang hadir, uang lembur, imbalan prestasi kerja dan imbalan lain dengan nama apapun yang sumber dananya berasal dari APBNAPBD, maka tata caranya adalah sebagaimana juga diatur dalam PP No.80 tahun 2010. Apabila penerima penghasilan tersebut Non Pejabat NegaraPNSABRI, maka tata cara pemotonganpemungutan adalah tata cara yang berlaku umum Perdirjen Pajak No. 31PJ2009 sebagaimana diubah dalam Perdirjen Pajak No. 5PJ2009.

4. Bukti Pemotongan