2.1.2.7 Risiko Reksa Dana bagi Pemodal dan Keuntungan
Menurut Darmadji, Tjiptono 2001 menyatakan bahwa seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang
keuntungan, reksa dana juga mengandung berbagai peluang risiko, antara lain sebagai berikut :
1.
Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek saham, obligasi, dan surat berharga lainnya yang masuk dalam portofolio reksa dana tersebut.
2.
Risiko Likuiditas
Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh manajer investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali
redemption
atas unit – unit yang dipegangnya. Manajer investasi kesulitan dalam
menyediakan uang tunai atas
redemption
tersebut. 3.
Risiko Wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksa dana tidak
segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal
– hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak
– pihak yang terkait dengan reksa dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam yang dapat
menyebabkan penurunan NAB Nilai Aktiva Bersih. Keuntungan berinvestasi di reksa dana, Sofyan S.Harahap, 2003 yaitu:
1.Dikelola manajemen professional Pengelolanan reksa dana dilaksanakan manajer investasi yang memang
mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran manajer investasi sangat penting mengingat pemodal individual pada umumnya
mempunyai keterbatasan waktu, sehingga mungkin tidak melakukan riset secara langsung dalam menganalisis harga efek serta mengakses informasi
pasar modal. 2. Diversifikasi Investasi
Diversifikasi investasi yang diwujudkan dalam portofolio efek akan mengurangi risiko tetapi tidak dapat dihilangkan karena dana atau kekayaan
reksa dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya juga tersebar.
3.Kemudahan berinvestasi Kemudahan ini tercermin dari relatife rendahnya nilai investasi awal reksa
dana dibandingkan jenis investasi lainnya serta kemudahaan pelayanan administrasi dalam pembelian maupun penjualan kembali.
4. Transparansi informasi Reksa dana wajib memberikan atas perkembangan portofolio dan biayanya
secara kontinyu sehingga pemegang saham atau unit penyertaan dapat memantau keuntungan, biaya dan risiko setiap saat. Pengelola reksa dana
wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih NAB-nya setiap harinya disurat
kabar menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta propektus secara teratur sehingga investor dapat memonitor perkembangan
investasinya secara rutin. 5.Likuiditas yang tinggi
Pemodal dapat mencairkan kembali saham atau unit pernyertaan setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing
– masing reksa dana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksa dana terbuka wajib membeli
kembali saham atau unit penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid. 6.Biaya rendah
Karena reksa dana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara professional, maka sejalan dengan besarnya
kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah jika
dibandingkan apabila investor individu melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi. Biaya transaksi akan menjadi
lebih rendah jika dibandingka apabila investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.
2.1.3 Nilai Aktiva Bersih