41
sebelumnya untuk menghasilkan karya yang baru tanpa menyertakan sumber yang dilakukan oleh penulis itu sendiri disebut recycle self-plagiarsm.
Menggabungkan kalimat dari beberapa sumber dengan milik penulis tanpa menyertakan sumbernya disebut hybrid. Menampilkan karya baru yang diambil
dari sejumlah sumber tanpa menyertakan sumber aslinya disebut mashup. Penulis memasukan sumber yang tidak menjadi rujukan dalam tulisanya disebut 404
Error. Karya ilmiah yang isinya lebih banyak menggunakan kutipan sumber dibandingkan dengan hasil pemikiran penulis disebut aggregator. Karya ilmiah
yang didalamnya memiliki struktur kata atau kalimat yang mirip dengan kutipan sumber disebut re-tweet.
2.2.4 Faktor-Faktor Penyebab Plagiatisme
Banyak pakar, buku, lembaga dan artikel memberikan pendapat mengenai alasan terjadinya palgiatisme. Seperti yang disampaikan oleh Rothschild 2011
menuliskan pada artikelnya bahwa terdapat lima alasan terjadinya plagiatisme, yaitu:
1. The Misunderstanding: This may be the number one excuse for
plagiarism; 2.
The Lapse of Judgment: This is an excuse often employed by professionals;
3. The Big Escape: The internet might be to blame for this common
excuse; 4.
The Force of Nature: This excuse is the equivalent of “the dog ate my homework” from our early school years;
5. The Honest Mistake: Is there really an ‘honest mistake’ case of
plagiarism? Sort of. Banyak faktor yang menyebabakan seseorang terjebak dalam pelanggaran
menulis karya ilmiah. The Misunderstanding maksudnya penulis tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai batasan-batasan dalam menggunakan karya
42
orang lain yang dijadikan bahan rujukan. The Lapse of Judgment dalam menyelesaikan karya ilmiah, penulis membeli atau membayar ahli untuk
menyelesaikan karya ilmiahnya. The Big Escape dapat dimaknai sebagai suatu tindakan memanfaatkan internet, internet memberikan kemudahan untuk
menemukan pengetahuan umum sehingga penulis hanya mengcopy lalu memberikan pengakuan atas karya tersebut. The Force of Nature maksudnya
karya ilmiah yang dihasilkan memiliki kesamaan, biasanya penulis menulis karya ilmaih yang sama dengan teman sejawat. The Honest Mistake penulis
menganggap bahwa karya ilmiahnya menyertakan sumber rujukan, tetapi melakukan kesalahan dalam pemberian pengakuan atas pemilik karya ilmiah yang
disitir. Berbagai alasan yang memnyebabkan penulis melakukan plagiatisme di
dunia pendidikan khususnya yang dilakukan oleh mahasiswa. Dalam buku The Little Book of Plagiarism: What it is and how to avoid it 2010, 2 tertulis bahwa
ada beberapa alasan terjadinya plagiatisme antara lain, sebagai berikut: 1.
When a student is not fully aware of what plagiarism is; 2.
When a student does not fully understand the conventions required in academic writing;
3. It can be a panic response to poor time management when an essay
deadline is looming; 4.
If a student feels a desperate need not to be seen as a failure and so copies to try to ensure „success
‟; 5.
It can be a response to different academic traditions; 6.
It can be a response to information overload and the ease with which text can be cut and pasted from the other electronic documents or pages
on the Internet; 7.
It can be an attempt not to displease a tutor; 8.
The student may copy out text word for word during note taking and then forget to reword paraphrase the text for the assignment.
Beberapa kalimat tersebut di atas dapat diterjemahkan sebagai berikut:
43
1. Ketika seorang siswa tidak sepenuhnya menyadari apa yang dimaksud
plagiatisme. 2.
Ketika seorang siswa tidak sepenuhnya memahami konvensi diperlukan dalam menulis akademik.
3. Hal ini dapat respon panik manajemen waktu yang buruk ketika
tenggat waktu esai yang menjulang. 4.
Jika seorang siswa merasa mencontek tidak dilihat sebagai suatu kegagalan dan menyalin suatu tindakan yang dilakukan mencoba untuk
memastikan keberhasilan. 5.
Plagiatisme mendapat respon terhadap tradisi akademik yang berbeda. 6.
Hal ini merupakan respon terhadap informasi yang berlebihan dan kemudahan yang teks dapat dipotong dan disisipkan dari dokumen
elektronik lainnya atau halaman di Internet. 7.
Hal ini dapat menjadi upaya untuk tidak mengecewakan pembimbing. 8.
Mahasiswa dapat menyalin kata demi kata dari teks selama pencatatan dan kemudian lupa untuk reword parafrase teks yang dijadikan
sebagai tugas. Berdasarkan pernyataan di atas ada beberapa alasan yang menyebabkan
terjadinya plagiatisme mulai dari, Kurangnya pengetahuan dan pemahaman mahasiswa tentang plagiatisme. Ketika menulis karya ilmiah mahsiswa
menggunakan sumber lain sebagai rujukan, tetapi mahasiswa tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengutip karya orang lain. Plagitisme juga
terjadi disebabkan karena kurangnya pemahaman mahasiswa dalam menulis karya
44
ilmiah. Manajemen waktu yang buruk, disaat waktu untuk mengumpul karya ilmiah sudah harus dikumpul. Sehingga penulis melakukan pengambilan karya
ilmiah orang lain. Plagiatisme juga terjadi karena mahasiswa beranggapan bahwa tindakan mengambil karya orang lain adalah suatu hal yang biasa. Plagiatisme
dianggap sebagai tradisi pendidikan dalam menulis karya ilamiah. Dokumen karya ilmaih yang dialimediakan kedalam bentuk elektronik dan tersedia di
internet sehingga memudahkan dalam melakukan copy dan paste. Penulis tiadak meminta tinjauan dari pakar atau ahli atas karya ilmiah yang dihasilkan. Penulis
mengambil kalimat karya ilmiah orang lain namun tidak memberika pengakuan atas pemilik kalimat tersebut.
Ditambahkan oleh Rajeev 2012 ada beberapa alasan penyebab seseorang melakukan plagiatisme, yaitu:
1. Less time;
2. Procrastination;
3. Ambition of achieving higher grades;
4. Lack of knowledge;
5. Lack of patience;
6. No trust in ones own ability;
7. Sheer lethargy;
8. Ignorance about the consequences of plagiarism.
Pendapat Rajeev dapat diterjemahkan sebagai berikut: 1.
Waktu yang kurang.
2.
Penundaan.
3.
Ambisi untuk mencapai nilai yang lebih tinggi.
4.
Kurangnya pengetahuan.
5.
Kurangnya kesabaran.
6.
Tidak percaya pada kemampuan sendiri.
45 7.
kurangnya semangat.
8.
Ketidaktahuan tentang konsekuensi dari plagiatisme. Loveleena Rajeev menuliskan bahwa waktu yang terlalu sedikit dalam
mengerjakan karya ilmiah, penundaan dalam menyerahkan karya ilmiah yang di hasilkan, kurangnya pengetahuan dalam menulis karya ilmiah, kurangnya
kesabaran dalam menulis karya ilmiah dan menganggap mengambil karya orang lain adalah jalan keluarnya. Penulis tidak memilik semangat dalam menulis karya
ilmiah, menulis hanya dianggap sebagai kewajiban untuk menyelesaikan studi. Mengenyampingkan akibat yang ditimbulkan dari tindakan plagiatisme.
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan plagiatisme dalam penulisan karya ilmia. Keterampilan manajemen waktu yang buruk, kurangnya
motivasi untuk berprestasi, peningkatan tekanan eksternal, keinginan bawaan untuk mengambil, perbedaan budaya dalam belajar. Hal-hal tersebut dapat
merangsang seseorang untuk mencari jalan pintas agar masalah yang dihadapi dalam menulis karya ilmiah dapat terselesaikan tanpa adanya rasa tangguang
jawab atas apa yang dilakukan. Penulis hanya berfikir bagaimana tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.
2.2.5 Dampak Plagiatisme