ANALISA KUANTITATIF CARA MIKROSKOP

Analisa cara kimia kadang-kadang tidak bisa digunakan, misalnya jika campuran serat pada bahan tekstil terdiri sari serat tumbuhan semua, atau serat binatang semua, sehingga untuk ini terpaksa dilakukan analisa cara mikroskop. Untuk analisa kuantitatif cara kimia banyak sekali cara-cara yang dapat digunakan. Beberapa standar telah dikeluarkan dan digunakan oleh lembaga-lembaga misalnya : AATCC, Shirley Institute, dam ASTM

C. ANALISA KUANTITATIF CARA MIKROSKOP

Analisa kuantitatif cara mikroskop didasarkan terutama pada perhitungan jumlah serat. Disamping itu perlu pula dilakukan pengukuran diameter serat dan berat jenis serat.Oleh karena itu cara ini memerlukan waktu yang lama, sukar dan sangat bergantung dari pengalaman pemeriksa dalam mengidentifikasi serat. Untuk analisa ini diperlukan mikroskop denga perbesaran 200-250 kali, dengan tempat kaca obyek yang dapat digeser dan okuler dengan garis silang. Contoh uji berupa kain diambil benang lusi dan benang pakannya sesuai dengan perbandingan tetal lusi dan pakan, kemudian dipotong kecil-kecil. ANALISA SERAT SECARA KUALITATIF Identifikasi serat didasarkan terutama pada beberapa sifat khusus dari suatu serat yaitu, morfologi, sifat kimia atau sifat fisikanya. Pada umumnya identifikasi serat dilakukan menurut gabungan beberapa cara, terutama pengamatan dengan mikroskop dan cara kimia mikro, untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, dan tidak boleh dilakukan menurut satu cara yang sederhana saja. Pada serat alam, morfologi seratnya menunjukkan suatu bentuk dengan perbedaan yang besar antara satu dan lainnya. Dalam batas tertentu morfologinya mempunyai bentuk yang tetap, oleh karena itu morfologi dari serat alam sangat menentukan dalam identifikasi seratnya. Sebaliknya , sifat kimia serat alam perbedaannya sangat kecil, karena serat tersebut selalu tersusun oleh selulosa atau protein, sehingga sifat kimia kurang penting untuk identifikasi serat alam. Pada serat buatan, morfologi serat kurang penting untuk identifikasi serat, karena morfologi serat ditentukan terutama oleh cara pembuatan dan penarikan seratnya, dan bukan oleh jenis seratnya. Serat yang dibuat dengan cara pemintalan leleh akan selalu menghasilkan serat dengan penampang lintang bergerigi, sedangkan pemintalan kering akan menghasilkan serat dengan penampang lintang berlekuk-lekuk. Sehingga pada serat buatan, jenis serat yang berbeda dapat mempunyai bentuk serat yang sama, sebaliknya satu jenis serat dapat mempunyai bentuk serat yang berbeda. Dengan demikian untuk identifikasi serat buatan sifat kimia dan sifat fisika memegang peranan lebih penting daripada morfologi seratnya.

A. UJI PEMBAKARAN