Ruang Lingkup Pedoman

6.1. Ruang Lingkup Pedoman

Pada bagian ini informasi yang disajikan bertujuan untuk memberikan pembatasan tentang kandungan substansi yang perlu dimuat. Adapun substansi yang tersaji dalam ruang lingkup mencakup bagian-bagian sebagai berikut.

1. Prediksi pengembangan SKPD

Suatu prediksi pengembangan SKPD perlu dicantumkan sebagai upaya untuk memetakan permasalahan perubahan kelembagaan yang dimungkinkan terjadi. Sebab perubahan bentuk maupun fungsi serta susunan kelembagaan setiap SKPD akan berimplikasi pada kebutuhan pegawai baik unsur pimpinan maupun staf. Perencanaan kebutuhan pegawai di masing-masing SKPD, meliputi jumlah yang dibutuhkan sesuai dengan nama jabatan/fungsinya serta kualifikasi detail yang dipersyaratkan untuk menduduki/mengisi formasi yang dibutuhkan. Masing-masing SKPD berkoordinasi dengan Kabupaten dan kota untuk menganalisis struktur organisasi karena melalui struktur organisasi dapat diketahui berapa jumlah kebutuhan jabatan fungsional dan struktural.

2.Distribusi pegawai

Distribusi pegawai merupakan bagian penting yang perlu dipertimbangkan karena menyagkut masalah pemerataan dan keseimbangan terkait dengan masalah tupoksi dan beban kerja. Jika pemerataan pegawai Distribusi pegawai merupakan bagian penting yang perlu dipertimbangkan karena menyagkut masalah pemerataan dan keseimbangan terkait dengan masalah tupoksi dan beban kerja. Jika pemerataan pegawai

Grafik 6.1 Eselon Pegawai Pemprov DIY per September 2010

Sumber: BKD 2010, diolah 2010

Pertimbangan ditribusi pegawai merupakan persebaran pegawai dimasing-masing SKPD yang mempertimbangkan pangkat, golongan dan kesesuaian/keseimbangan kebutuhan pegawai dengan fungsi serta job diskripsi. Namun kenyataannya yang terjadi untuk Eselon IV menduduki peringkat Pertimbangan ditribusi pegawai merupakan persebaran pegawai dimasing-masing SKPD yang mempertimbangkan pangkat, golongan dan kesesuaian/keseimbangan kebutuhan pegawai dengan fungsi serta job diskripsi. Namun kenyataannya yang terjadi untuk Eselon IV menduduki peringkat

3. Formasi yang dibutuhkan

Formasi yang dibutuhkan merupakan ekspresi dari peluang untuk melakukan rekrutmen dalam memenuhi kebutuhan suatu struktur tertentu. Dengan melihat kekosongan formasi memberikan informasi riil tentang kebutuhan pegawai secara faktual. Dengan demikian perlu dilihat kecenderungan tersebut dari waktu ke waktu. Akhirnya dari informasi ini memberikan gambaran tentang peta formasi yang perlu diakomodasi dalam sebuah sistem perencanaan pegawai.

Formasi berupa lowongan pekerjaan dimasing-masing SKPD untuk setiap tahun, memiliki kejelasan dari unsur jabatan yang diinginkan, kualifikasi, pengalaman kerja (kalau mungkin) atau sesuai dengan job deskripsi jabatan yang dibutuhkan.

4. Kompetensi a. Kompetensi keahlian

Kompetensi keahlian merupakan sebuah kemampuan yang terbentuk dari suatu spesifikasi akademik tertentu, yang kemudian ketika diaplikasikan mencerminkan kepiawaian dalam menghasilkan sebuah karya tertentu. Informasi akan kebutuhan dukungan keahlian tertentu dalam sebuah peta kepegawaian memberikan input penting dalam merencanakan kebutuhan pegawai.

Disetiap SKPD perlu pengadaan informasi kompetensi keahlian yang dipersyaratkan, yang meliputi kompetensi keahlian, manajerial, teknis, pengalaman yang harus dimiliki, persyaratan pangkata/golongan, persyaratan pelatihan maupun diklat untuk semua jabatan yang ada baik struktural/fungsional. Informasi ini akan sangat bermanfaat bagi pegawai untuk kebutuhan pengembangan karir dan memberikan keterbukaan dalam pola rekrutmen.

b. Kompetensi managerial

Kompetensi manajerial merupakan sebuah kemampuan yang terbentuk dari suatu proses yang terstruktur dengan melalui berbagai latar belakang kemampuan akademik pada level tertentu, dilengkapi dengan diklat kepemimpinan. Kompetensi manajerial yang dibutuhkan identik dengan kebutuhan akan promosi jabatan di lingkungan SKPD. Tentu saja secara tidak langsung telah menginspirasi kebutuhan akan pemimpin. Perlu ada identifikasi kompetensi yang dipersyaratkan untuk menduduki jabatan manajerial. Persyaratan kelayakan dan kepantasan yang detail eselon- eselon teretentu perlu didokumentasikan. Meskipun perlu evaluasi kembali secara periodik.

c. Kompetensi teknis

Kompetensi teknis merupakan sebuah kemampuan bentukan akibat suatu proses belajar mengenai bidang tertentu yang bersifat terapan. Karena sifatnya yang sangat teknis ini seringkali bersangkutan dengan penggunaan alat, penggunaan metoda dalam rangka membantu proses pelaksanaan kerja. Jumlah pekerjaan maupun variasi pekerjaan yang bersifat teknis, penggunaan alat baik yang bersifat mekanis maupun manual mengindikasikan kebutuhan atas kompentensi teknis.

Kompetensi teknis adalah kemampuan/ketrampilan yang disyaratkan untuk melakukan pekerjaan tingkat operasioanl. Data secara detail identifikasi kompetensi teknis masing-masing jabatan/fungsi diperlukan untuk mengisi formasi