Landasan Teori

2.1.12 Hubungan Loyalitas Merek dengan Keputusan Pembelian

Loyalitas merek dan para pelanggan yang ada mewakili suatu strategic asset yang jika dikelola dengan benar, mempunyai potensi untuk memberikan nilai (Humdiana, 2005 : 51). Durianto, dkk (2004 : 19) menjabarkan nilai-nilai tersebut antara lain :

1. Mengurangi biaya pemasaran

Biaya pemasaran untuk mempertahankan konsumen akan lebih murah dibandingkan untuk mendapatkan konsumen baru.

2.Meningkatkan perdagangan

Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan meningkatkan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara pemasaran.

3. Menarik konsumen baru

Perasaan puas dan suka terhadap suatu merek akan menimbulkan perasaan yakin bagi calon konsumen untuk mengkonsumsi merek tersebut dan biasanya akan merekomendasikan atau mempromosikan merek yang dipakai kepada orang lain, sehingga kemungkinan dapat menarik konsumen baru.

4. Memberi waktu untuk merespons ancaman persaingan

Bila pesaing mengembangkan produk yang lebih unggul, konsumen yang loyal akan memberikan waktu bagi perusahaan untuk merespon pesaing dengan memperbarui produknya.

Semakin tinggi loyalitas, semakin mudah menjaga pelanggan tetap puas (Humdiana, 2005 : 51). Bahkan, saat berbagai alternatif diperlihatkan, pelanggan cenderung memiliki alasan yang kuat untuk mengambil risiko membeli atau menggunakan merek lain (Humdiana, 2005 : 51). Dongoran (2001 : 212) menambahkan bahwa kerugian yang mungkin diderita konsumen apabila loyal pada merek tertentu adalah melakukan keputusan pembelian ulang merek yang sama pada harga yang lebih tinggi atau pada inferior quality.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulinnuha (2008), loyalitas merek secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan hasil regresi sebesar 0,405. Atas dasar pemikiran tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis :

H 4 : Semakin tinggi loyalitas konsumen terhadap suatu merek, maka akan semakin tinggi keputusan pembelian.