Gempa di Indonesia

b. Gempa di Indonesia

Dari kejadian-kejadian gempa yang terjadi di Indonesia, mungkin kamu sudah tahu mengapa gempa sering kali terjadi? Ya, tiga lempeng tektonik yang melewati Indonesia membuat negeri kita rawan terjadi gempa. Jadi secara alami, negeri kita memang negeri gempa. Kenyataan ini bukan untuk ditakuti, tetapi untuk diwaspadai bahwa gempa bisa terjadi kapan saja di negara kita. Mulai sekarang, kenalilah apakah wilayah tempat tinggalmu merupakan daerah rawan gempa? Kamu dapat menemukan kejelasan tentang hal ini dengan melihat peta persebaran jalur- jalur gunung api di depan dan mengumpulkan informasi sejarah terjadinya gempa di wilayahmu.

Berdasarkan sejarah kekuatan sumber gempa, aktivitas gempa bumi di Indonesia terbagi dalam enam daerah aktivitas:

1) Daerah Sangat Aktif

Wilayah sangat aktif memungkinkan terjadinya gempa dengan kekuatan lebih dari 8 skala Richter. Meliputi wilayah Halmahera dan lepas pantai utara Papua.

2) Daerah Aktif

Di wilayah ini kemungkinan gempa dengan kekuatan 8 sampai 7 skala Richter sering terjadi. Yaitu di lepas pantai barat Sumatra, Kepulauan Sunda, dan Sulawesi Barat.

3) Daerah Lipatan dengan atau Tanpa Retakan

Gempa dengan kekuatan kurang dari 7 skala Rich- ter bisa terjadi. Wilayah ini meliputi Sumatra, Kepulauan Sunda, dan Sulawesi Tengah.

Sumber: Dokumen Penulis

4) Daerah Lipatan dengan atau Tanpa Retakan Gambar 6.47 Dampak gempa berkekuatan 5,9 skala

Richter di Yogyakarta.

Gempa dengan kekuatan kurang dari 7 skala Rich- ter mungkin terjadi. Wilayah ini meliputi pantai barat Sumatra, Jawa bagian utara, dan Kalimantan bagian timur.

100 GEOGRAFI Kelas X

5) Daerah Gempa Kecil

Gempa dengan kekuatan kurang dari 5 skala Richter jarang terjadi. Wilayah ini meliputi pantai timur Sumatra.

6) Daerah Stabil

Tidak ada catatan sejarah gempa di wilayah ini. Wilayah ini meliputi Kalimantan Tengah, Kalimantan bagian barat, serta pantai selatan Papua.

Mencermati daerah aktivitas gempa tersebut dengan kenyataan di sepanjang tahun 2006, wilayah di barat, selatan, dan timur Indonesia rawan terjadi gempa. Tercatat gempa paling merusak tahun 2006 terjadi di Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah. Selang beberapa waktu kemudian gempa dan tsunami

Kamu bisa melacak semua terjadi di pantai selatan Jawa. Wilayah yang mengalami rusak

kejadian gempa di Indonesia parah, yaitu Pantai Pangandaran. Nah, kamu bisa mengetahui

dari waktu ke waktu melalui kejadian-kejadian gempa di Indonesia yang lebih lengkap dengan

situs www.bmg.go.id. mengunjungi situs www.bmg.go.id.

Lusi (Lumpur Sidoarjo) Dipicu Gempa Yogya? Antara gempa bumi di Yogyakarta–Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei

2006 dengan munculnya lusi, ternyata secara logika ilmiah diduga kuat saling berhubungan. Menurut Ir. Bambang Sutedjo NS MT, dosen geologi yang juga Kepala Museum Geologi UPN Veteran Yogyakarta, awal munculnya semburan lumpur karena efek dari gempa yang bisa menimbulkan retakan-retakan. Diprediksikan endapan di bawah lumpur memang sudah terdapat embrio retakan. Guncangan karena getaran gempa membuat retakan menjadi lebar lagi hingga membuat jalan bagi keluarnya lumpur.

Sebelum lumpur itu muncul, beberapa waktu setelah gempa Yogyakarta, di wilayah Sidoarjo keluar air bersih yang melimpah pada tanggal 28 Mei pagi, ini membuat senang masyarakat setempat. Tetapi, di luar dugaan sore harinya keluar lumpur. Kapan lumpur itu berhenti? Semuanya tergantung besar cadangan sumber lumpur di bawah tanah. Nah, kamu bisa mencari hubungan kedua fenomena tersebut dari berbagai sumber.

Disadur dari: Kedaulatan Rakyat, 18 September 2006

Analisis Gempa di Indonesia Kali ini kamu akan diajak menganalisis beberapa kejadian gempa dan

tsunami hebat di Indonesia. Di antaranya gempa dan tsunami di Aceh dan gempa yang terjadi di Yogyakarta. Sebagai pedoman pengerjaannya, ikuti petunjuk-petunjuk berikut.

a. Tujuan : Melakukan analisis gempa dan tsunami yang terjadi di Indonesia.

b. Alat dan Bahan: 1) Alat tulis 2) Informasi tentang gempa dan tsunami di berbagai media.

Litosfer dan Pedosfer

nami di Aceh atau gempa di Yogyakarta. 2) Kumpulkan informasi dari berbagai media baik itu media cetak

maupun elektronik. 3) Susunlah informasi yang kamu kumpulkan dalam bentuk laporan

atau karya tulis yang minimal berisi lokasi kejadian, faktor penyebab, korban, dampak terhadap kehidupan, dan upaya penanggulangan pascagempa.

Nah, dari hasil karya tulismu tersebut, presentasikanlah hasilnya di depan kelas.