Analisis Deskriptif

4. Analisis Deskriptif

Analisis deskripstif dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai kondisi persepsi atlet taekwondo junior pada program latihan dan motivasi berprestasi pada subjek yang diteliti. Selain itu analisis deskriptif juga dapat memberikan gambaran tentang ringkasan data penelitian. Berikut ini akan disajikan deskripsi data penelitian dan subjek penelitian pada Tabel 14.

Tabel 14. Hasil Analisis Deskriptif

Data Hipotetik

Data Empirik

Skala Jml Sbj

Skor

Min

Skor Maks

SD Skor

Min

Skor Maks

Keterangan : Jml

: Jumlah Min : Minimal Maks : Maksimal M

: Mean/Rerata SD

: Standar Deviasi y

: Motivasi Berprestasi x

: Persepsi Atlet Taekwondo Junior Pada Program Latihan

commit to user commit to user

X < (M + 1 . SD) : Rendah (M – 1 . SD) ≤ X < (M + 1 . SD)

X : skor skala M

: mean atau nilai rata-rata SD

: standar deviasi

Tabel 15. Kategorisasi Subjek Berdasar Skor Skala Penelitian

Komposisi Variabel

ket : y : Motivasi Berprestasi x : Persepsi Atlet Taekwondo Junior Pada Program Latihan

commit to user

Skala Motivasi Berprestasi akan dikategorikan untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai responden. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 50 responden penelitian, 70% berada dalam level motivasi berprestasi yang tinggi, 30% level motivasi berprestasi sedang, dan tidak ada yang memiliki tingkat motivasi berprestasi yang rendah. Berdasarkan data tersebut, sampel penelitian rata-rata memiliki tingkat motivasi berprestasi yang tinggi.

b. Persepsi Atlet Taekwondo Junior Pada Program Latihan Skala Persepsi Atlet Taekwondo Junior Pada Program Latihan akan dikategorikan untuk mengetahui tinggi rendahnya nilai responden. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 50 responden penelitian, 82% berada dalam level persepsi atlet taekwondo junior pada program latihan yang tinggi, 18% level persepsi atlet taekwondo junior pada program latihan sedang, dan tidak ada yang memiliki tingkat persepsi atlet taekwondo junior pada program latihan yang rendah. Berdasarkan data tersebut, sampel penelitian rata-rata memiliki tingkat persepsi atlet taekwondo junior pada program latihan yang tinggi. Analisis deskripsi tambahan responden penelitian ini memberikan gambaran tambahan mengenai pengaruh jenis kelamin dan usia responden penelitian terhadap hasil pengukuran tingkat motivasi berprestasi. Untuk deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dari tabel di bawah ini :

commit to user

Deskripsi Subjek berdasarkan Jenis Kelamin Variabel

Kategorisasi

Jenis kelamin Jumlah Rata-rata Skor

13 102,23 Ket : MB = Motivasi Berprestasi

PER = Persepsi Atlet Taekwondo Junior pada program Latihan Data jenis kelamin responden tersebut digunakan untuk melihat perbandingan tingkat motivasi berprestasi responden penelitian dengan menghitung rata-rata skor motivasi berprestasi pada responden laki-laki dan perempuan. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, rata-rata skor motivasi berprestasi laki-laki adalah 92,76. Lain halnya pada laki-laki, rata-rata skor motivasi berprestasi untuk responden perempuan adalah 96,08. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi berprestasi untuk responden perempuan lebih tinggi daripada rata-rata skor motivasi berprestasi pada responden laki-laki.

Pada tabel di atas, nilai persepsi atlet pada program latihan responden dapat dilihat dengan membandingkan rata-rata skor persepsi atlet pada program latihan pada responden laki-laki dan subjek perempuan. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, rata-rata skor persepsi atlet pada program latihan laki-laki adalah 97,16. Rata-rata skor persepsi atlet pada program latihan untuk responden perempuan adalah 102,23. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata skor persepsi atlet pada program latihan untuk responden laki-laki lebih rendah

commit to user commit to user

Tabel 17. Deskripsi Subjek berdasarkan usia

Jumlah Rata-rata Skor

33 99,61 Ket : MB = Motivasi Berprestasi

PER = Persepsi Atlet Taekwondo Junior pada program Latihan

Data usia responden tersebut digunakan untuk melihat perbandingan tingkat motivasi berprestasi responden penelitian dengan menghitung rata-rata skor motivasi berprestasi pada responden yang berusia < 15 tahun dan > 15 tahun. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, rata-rata skor motivasi berprestasi pada responden yang usia < 15 tahun adalah 97,18. Rata-rata skor motivasi berprestasi untuk responden yang usia > 15 tahun adalah 91,79. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi berprestasi untuk responden yang usia< 15 tahun lebih tinggi daripada rata-rata skor motivasi berprestasi pada responden yang usia > 15 tahun.

Tabel di atas juga menunjukkan nilai persepsi atlet pada program latihan responden dapat dilihat dengan membandingkan rata-rata skor persepsi atlet pada

commit to user

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, rata-rata skor persepsi atlet pada program latihan responden yang usia < 15 tahun adalah 96,29. Sedangkan rata- rata skor persepsi atlet pada program latihan untuk responden yang usia > 15 tahun adalah 99,61. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata skor persepsi atlet pada program latihan untuk responden yang usia > 15 tahun lebih tinggi dari pada rata-rata skor persepsi atlet pada program latihan pada responden yang usia <

15 tahun. Hasil di atas juga di ujikan dengan menggunakan t-test dan hasilnya tidak ada perbedaan yang signifikan pada atlet yang berusia < 15 tahun dan > 15 tahun.