Tujuan dan Manfaat Batasan masalah Metode Pengujian Kualitas dan pembuatan es krim

menutupi sifat-sifat buruk yang diakibatkan kurangnya lemak susu dan dapat memberi rasa lengket.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari pengujian dan analisis kerja alat pembuat es krim adalah 1 Untuk mengetahui kekuatan komponen-komponen dan effisiensi alat pembuat es krim yang telah dirancang yaitu termasuk uji fungsi, kinerja sistem transmisi, dan uji sfesifikasi. 2 Untuk mengetahui kualits es krim yang dibuat dengan alat yang telah dirancang. Manfaat Perancangan alat pembuat es krim ini adalah : 1. Dapat menambah wawasan tentang proses pembuatan es krim dan mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan yang digunakan untuk merancang alat pembuat es krim 2. Untuk mendukung pengembangan teknologi tepat guna bagi para industri kecil dan menegah. 3. Bagi mahasiswa yang ingin dan tertarik dapat mengembangkan dari alat pembuat es krim ini. 4. Bagi industri kecil dan menegah yang membutuhkan alat ini. Universitas Sumatera Utara

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematis penulisan karya akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Pendahuluan. Pada bab ini akan dibahas mengenai pengusaha

pembuatn es krim secara tradisional. Tujuan dan Manfaat Perancangan, Sistematis Penulisan, Batasan Masalah dan Metode Perancangan.

II. Tinjauan Pustaka. Pada bab ini akan dibahas mengenai berbagai

kualitas es krim dari yang sedang dan yang baik. Komponen-komponen sistem transmisi, kapasitas produksi dan effisiensi alat pembuat es krim.

III. Prosedur Pengujian dan analisis. Bab ini terdiri dari tempat dan

waktu pelaksanaan pengujian dan analisi, bahan dan peralatan yang dipakai, serta tahapan dan prosedur pengujian.

IV. Hasil dan Analisa Pengujian. Bab ini membahas tentang hasil data

dari setiap pengujian melalui pembahasan perhitungan dan penganalisaan dengan memaparkan kedalam bentuk tabel dan grafik.

V. Kesimpulan. Pada bab ini akan memaparkan kesimpulan dari analisa

beberapa pengujian alat pembuat es krim. Daftar Pustaka. Referensi yang mendukung karya akhir ini akan secara lengkap disajikan untuk kemudahan dalam mencari data maupun bahan kajian berikutnya. Lampiran. Segala data hasil survey, data pendukung rancangan serta beberapa lampiran yang digunakan dalam penulisan Karya Akhir ini dilampirkan guna memudahkan dalam mencari maupun sebagai bahan kajian berikutnya. Universitas Sumatera Utara

1.6 Batasan masalah

Dalam penulisan karya akhir ini, pembahasan dibatasi sebagai berikut 1. Uji fungsi 2. Kinerja sistem transmisi 3. Uji Sfesifikasi, dan 4. Kualitas es krim yang dibuat dengan alat pembuat es krim

1.7 Metode Pengujian

Metode yang dilakukan dalam pengujian yaitu pengujian fungsi setiap komponen alat dan yang kedua adalah kinerja sistem transmisi, selanjutnya uji sfesipiksi dan yang terakhir adalah pengujian kualitas es krim yang dibuat dengan alat pembuat es krim. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas dan pembuatan es krim

Es krim adalah sejenis makanan semi padat. Di pasaran, es krim digolongkan atas kategori economy, good average dan deluxe. Perbedaan utama dari ketiga jenis es krim tersebut terletak pada kualitas dan kandungan lemak susunya. Es krim kualitas sedang tergolong es krim agak baik, adonannya terdiri dari susu, gula putih, kuning telur, tepung, maizena, pewarna yang aman terhadap kesehatan, pengharumvanili, air, dan garam secukupnya. Es krim kualitas baik adonannya dapat dibeli di toko, adonan ini merupakan barang paten dan siap digunakan. Bahan tersebut dapat langsung dimasukkan ke dalam tabungboss es dan diberi air sesuai petunjuk lalu diputar. Dalam waktu sekitar 60 menit es krim telah jadi dan siap dihidangkan. Pembuatan es krim sebenarnya sederhana saja, yakni mencampurkan bahan-bahan dan kemudian mendinginkannya. Air murni pada tekanan 1 atmosfer akan membeku pada suhu 0ºC. Namun, bila ke dalam air dilarutkan zat lain, titik beku air akan menurun. Jadi, untuk membekukan adonan es krim pun memerlukan suhu di bawah 0ºC. Misalkan adonan es krim dimasukkan dalam wadah logam, kemudian di ruang antara ember kayu dan wadah logam dimasukkan es. Awalnya, suhu es itu akan kurang dari 0ºC coba cek hal ini dengan mengukur suhu es yang keluar dari lemari pendingin. Namun, permukaan es yang berkontak langsung dengan udara akan segera naik suhunya mencapai 0ºC Universitas Sumatera Utara dan sebagiannya akan mencair. Suhu campuran es dan air tadi akan tetap 0ºC selama esnya belum semuanya mencair. Seperti disebut di atas, jelas campuran es krim tidak membeku pada suhu 0ºC akibat sifat koligatif penurunan titik beku. Bila ditaburkan sedikit garam ke campuran es dan air tadi, kita mendapatkan hal yang berbeda. Air lelehan es dengan segera akan melarutkan garam yang kita taburkan. Dengan demikian, kristal es akan terapung di larutan garam. Karena larutan garam akan mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0ºC, es akan turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai. Dengan kata lain, campuran es krim tadi dikelilingi oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah dari 0ºC sehingga adonan es krim itu akan dapat membeku. Tetapi, kalau campuran itu hanya dibiarkan saja mendingin tidak akan dihasilkan es krim, melainkan gumpalan padat dan rapat berisi kristal-kristal es yang tidak akan enak kalau dimakan. Bila diinginkan es krim yang enak di mulut, selama proses pembekuan tadi adonan harus diguncang-guncang. Pengocokan atau pengadukan campuran selama proses pembekuan merupakan kunci dalam pembuatan es krim yang baik.

2.2 Gambar Penampang Mesin Pembuat es Krim