Tapak raja suleiman merupakan kekuatan pada masyarakat Simalungun yang dipercayai bahwa tapak raja Suleman akan menjaga pemilik rumah dari
segala niat buruk orang dan yang menunjukkan status raja sebagai orang yang lebih tinggi kedudukannya dan yang dihormati dalam masyarakat
Simalungun. Serta membingungkan menyesatkan pendatang yang bermaksud jahat.
4.4.7 Ornamen Bohi Bohi Wajah-Wajah
a.Bentuk
Ornamen ini bermotif profil wajah manusia. Akan tetapi ornamen ini dibuat menyerupai gambar wajah manusia. Yang menandakan bahwa masyarakat
Simalungun memiliki wajah yang sangat ramah, selalu waspada dan hormat terhadap lingkungan sekitarnya. Terjemahan secara bebas ornamen ini adalah
profil wajah manusia yang berarti pagar rumah yang berfungsi melindungi
36
Universitas Sumatera Utara
penghuni rumah bolonrumah adat masyarakat Simalungun. Bahan dasar ornamen ini adalah kayu yang teknik pembuatannya diukir, serta di tempatkan
pada ujung “sambahou” kedepan dan kebelakang dirumah adat Simalungun.
b.Fungsi
Ornamen ini merupakan pagar rumah yang berfungsi menjaga pemilik rumah dari orang yang berusaha untuk mengganggu ketentraman dari pemilik
rumah. Mereka percaya bahwa kekuatan jahat yang ada di sekitar mereka dapat merusak keharmonisan yang ada dalam rumah adat. Untuk menghalau kekuatan
jahat itu mereka percaya bahwa Bohi Bohi Wajah-Wajah sebagai penolak
kekuatan jahat. Pelindung yang melindungi seisi penghuni rumah adat dan masyarakat
Simalungun agar terhindar dari perbuatan jahat orang lain yang memiliki niat yang akan mengganggu ketentraman orang yang ada dalam rumah adat.
c.Makna Makna yang terdapat pada ornamen bohi bohi ialah makna kekeluargaan
serta makna kekuatan itu terlihat dari hubungan antar masyarakat Simalungun dengan masyarakat lain. Dimana masyarakat Simalungun mempunyai wajah
ramah, pandangan waspada dan hormat terhadap lingkunganya. Masyarakat
Simalungun memiliki keyakinan ornamen Bohi bohi ini akan menjaga setiap
anggota keluarga dan masyarakat Simalungun dari niat jahat. Yang menandakan
37
Universitas Sumatera Utara
ornamen bohi bohi sebagai pagar rumah yang melindungi orang yang ada dalam
rumah adat.
4.4.8 Ornamen Boraspati cicak
a.Bentuk
Bentuk ornamen yang terdapat pada gambar ini bila di perhatikan secara seksama akan hampir mirip dengan rupa hewan yang menyerupai gambar cicak.
Ornamen ini dalam masyarakat Simalungun diartikan sebagai lambang untuk kerukunan.
Ornamen Boraspati cicak yang biasa hidup dirumah yang diartikan
sebagai lambang melindungi penghuni rumah adat Simalungun dari gangguan niat jahat seseorang terhadap masyarakat Simalungun. Ornamen ini juga
memperindah tiap dinding rumah adat Simalungun serta di tempatkan Pada dinding rumah sebelah luar.
38
Universitas Sumatera Utara
b.Fungsi Ornamen Boraspati cicak ini dalam masyarakat Simalungun diletakan
pada dinding rumah sebelah luar rumah adat Simalungun yang berfungsi sebagai :
1. Tolak Bala Tolak bala merupakan penolakan masyarakat Simalungun terhadap segala
bahaya yang datangnya dari roh-roh jahat di udara yang dapat mengganggu ketentraman orang yang berada dalam rumah adat.
Didalam rumah adat Simalungun terdiri dari tiga belas rumah tangga yang semuanya diikat oleh rasa kesatuan yang merasa senasib sepenanggungan,
sehingga untuk menghindari hal-hal yang merusak keharmonisan yang datangnya dari luar mereka percaya bahwa ornamen boraspati cicak akan
menjaga mereka. 2. Pagar Rumah
Ornamen ini merupakan pagar rumah yang berfungsi menjaga pemilik rumah dari orang yang berusaha untuk mengganggu ketentraman dari pemilik rumah
adat Simalungun. Mereka percaya bahwa kekuatan jahat yang ada di sekitar mereka dapat merusak keharmonisan yang ada dalam rumah adat Simalungun
untuk menghalau kekuatan jahat itu. Mereka percaya bahwa ornamen boraspati sebagai penolak kekuatan jahat
atau pelindung yang melindungi seisi rumah orang tersebut agar terhindar
39
Universitas Sumatera Utara
dari perbuatan jahat orang lain yang memiliki niat yang akan mengganggu ketentraman orang yang ada dalam rumah adat.
c.Makna