Berdasarkan pasal 5 UU No. 19 Tahun 2000 jurusita pajak bertugas : a
Melaksanakan Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus b
Memberitahukan Surat Paksa c
Melaksanakan penyitaan atas barang penanggung pajak berdasakan surat perintah melaksanakan penyitaan; dan
d Melaksanakan penyanderaan berdasarkan surat perintah penyanderaan.
b. Petugas Pelelangan Adalah kantor yang berwenang melaksanakan penjualan secara lelang melalui
pejabat.
3.8. Tata cara Penagihan Dengan Surat Paksa
Keputusan Manteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 561KMK.042000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Seketika dan Sekaligus dan Pelaksanaan
Surat Paksa. a.
Surat diberitahukan oleh Jurusita Pajak dengan pernyataan dan penyerahaan Salinan Surat Paksa kepada Penanggung Pajak.
b. Pemberitahuan Surat Paksa sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dituangkan
dalam Berita Acara yang sekurang-kurangnya memuat hari dan tanggal pemberitahuan Surat Paksa, nama Jurusita Pajak, nama yang menerima, dan
tempat pemberitahuan Surat Paksa. Surat Paksa terhadap orang pribadi diberitahukan oleh Jurusita Pajak kepada:
Universitas Sumatera Utara
a. Penanggung Pajak ditempat, tempat usaha atau ditempat lain yang
memungkinkan. b.
Orang dewasa yang bertempat tinggal bersama ataupun yang bekerja ditempat usaha penanggung Pajak, apabila Penanggung Pajak yang bersangkutan tidak
dapat dijumpai. c.
Salah seorang ahli waris atau pelaksana wasiat, yang mengurus harta penggilan, apabila Wajib Pajak telah meninggal dunia dan harta warisan
belum dibagi, atau d.
Para ahli waris, apabila Wajib Pajak telah meningal dunia dan harta warisan telah dibagi.
Surat Paksa terhadap badan diberitahukan oleh Jurusita Pajak kepada: a.
Pengurus, kepala perwakilan, kepala cabang, penanggung jawab, pemilik modal, baik ditempat kedudukan badan yang bersangkutan, ditempat tinggal
mereka maupun ditempat lain yang memungkinkan; atau b.
Pegawai tempat ditempat kedudukan atau tempat usaha badan yang bersangkutan apabila Jurusita Pajak tidak dapat menjumpai salah seorang
sebagaimana dalam huruf a.
3.9 . Penagihan Seketika dan Sekaligus
Perlu diketahui bahwa dalam peagihan pajak dikenal adanya penagihan seketika dan sekaligus. Penagihan seketika dan sekaligus adalah tindakan penagihan
Universitas Sumatera Utara
pajak yang dilaksakan oleh Jurusita Pajak kepada Penanggung Pajak tanpa menunggu tanggal jatuh tempo pembayaran dan meliputi seluruh uang pajak dari semua jenis
pajak, masa pajak, dan tahun pajak. Penagihan pajak seketika dan sekaligus dilakukan ketika :
1. Penanggung Pajak akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya atau
berniat untuk pergi. Penanggung Pajak menghentikan atau secara nyata mengecilkan kegiatan perusahaan atau pekerjaan yang dilakukannya di
Indonesia atau pun memindahtangankan barang yang dimilikinya atau dikuasainya.
2. Terdapat tanda-tanda bahwa penanggung pajak akan membubarkan badan
usahanya atau berniat itu. 3.
Badan usaha akan dibubarkan oleh Negara, atau 4.
Terjadinya penyitaan atas barang Penanggung Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-tanda kepailitan.
Mungkin saja terjadi bahwa Penangung Pajak mempunyai itikad kurang baik, sebagaimana dicerminkan oleh berbagai indikator tersebut. Adanya itikad kurang
baik tersebut mungkin disebabkan karena yang bersangkutan bermaksud agar ketika terjadi penyitaan terhadap kekayaan untuk kemudian dilelang, kekayaan tersebut
sudah tidak ada lagi atau tidak ditemukan lagi. Hal semacam ini tentu perlu diantisipasi sekaligus dihindarkan, sehingga keadilan dapat diwujudkan dan Negara
Universitas Sumatera Utara
tidak dirugikan. Oleh karena itu, dalam keadaan tertentu Jurusita Pajak dapat melakukan penagihan seketika dan sekaligus.
Dalam hal ini terjadi penagihan seketika dan sekaligus, maka penagihan dilakukan terhadap seluruh utang pajak dan semua jenis pajak, masa pajak, dan tahun
pajak. Pennyampaian Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus dilaksanakan secara langsung oleh juru sita Pajak kepada Penanggung Pajak. Ketika hal Juru sita
Pajak mengetahui bahwa barang milik Penanggung Jawab akan disita oleh pihak ketika atau terdapat tanda-tanda kepailitan, atau Penanggung Pajak akan
membubarkan badan usahanya atau memindahtangankan perusahaan yang dimilikinya atau dikuasainya, maka jurusita pajak segera melakukan penagihan
seketika dan sekaligus dengan melaksanakan penyitaan terhadap sebagian besar barang milik Penanggung Pajak tersebut setelah Surat Paksa diberitahukan. Indikator
tersebut merupakan petunjuk yang kuat bahwa Penanggung Pajak berniat untuk mengurangi atau menjual memindahtangankan barang-barangnya sehingga tidak ada
lagi barang yang dapat disita.
3.10 Penyitaan