Sikap Wanita Pekerja Seks WPS Terhadap HIVAIDS

jawaban benar dari seluruh item pertanyaan, tingkat pengetahuan cukup Dapat menjawab 50 - 75 jawaban benar dari seluruh item pertanyaan 13 orang 23,2 dan tingkat pengetahuan buruk 1,8 yakni berjumlah 1 orang hanya mampu menjawab kurang dari 50 jawaban benar dari seluruh item pertanyaan . Menurut Notoatmodjo 2003, tingkat Pengetahuan memiliki 3 tingkatan pertama yaitu 1 Tahu know, 2 Memahami Comprehension, dan 3 Aplikasi Application. Ketika responden mengetahui dan memahami bahwa HIVAIDS merupakan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan kematian yang ditularkan melalui kontak cairan kelamin, dan percampuran darah baik melalui hubungan sexual maupun kegiatan-kegiatan dengan tingkat resiko tingginya lainya seperti penggunaan jarum suntik, tato dan tindik dan bisa dicegah dengan melakukan PSN DBD secara rutin, tidak melakukan hubungan seks beresiko dan menggunakan kondom pada saat berhubungan sexual, maka responden akan memiliki perilaku untuk melakukan pencegahan dengan tidak melakukan kegiatan-kegiatanyang beresiko menularkan HIVAIDS.

5.3. Sikap Wanita Pekerja Seks WPS Terhadap HIVAIDS

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan senang, tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya. Notoatmodjo 2005 Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan. Campbell. Sikap adalah Universitas Sumatera Utara kesiapan seseorang untuk bertindak, bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Newcomb Sikap yang diteliti dalam penelitian ini adalah : Sikap terhadap penggunaan kondom pada saat berhubungan seks dapat mencegah penularan HIVAIDS1,berganti-ganti pasangan pasangan dapat meningkatkan resiko tertular HIVAIDS2, Menurut anda dengan menggunakan Narkoba suntik dapat tertular HIVAIDS3, Menurut anda satu-satunya cara tertular HIVAIDS hanya dengan berhubungan seks4, Menurut anda apakah orang terinfeksi HIVAIDS tidak boleh bekerja lagi5, Menurut anda jika teman anda terinfeksi HIVAIDS hendaknya di kucilkan.6, Menurut anda informasi penyuluhan HIVAIDS harus selalu diberikan kepada Wanita Penjaja Seks7, Menurut anda penyakit HIVAIDS adalah penyakit kutukan8, Apakah anda tidak akan berteman dengan penderita HIVAIDS walaupun itu teman dekat anda9, Menurut anda bila orang terinfeksi HIVAIDS hendaknya di karantina10. Dari hasil penelitan menunjukan 47 orang responden 83,9 menyatakan setuju menggunakan kondom saat berhubungan sex mengurangi resiko tertular penyakit HIVAIDS, 50 orang responden 89,9 menyatakan setuju satu-satunya cara tertular HIVAIDS hanya dengan berhubungan seks, 46 orang responden 82,1 menyatakan setuju informasi penyuluhan HIVAIDS harus selalu diberikan kepada Wanita Penjaja Seks, namun pada item pertanyaan Apakah anda tidak akan berteman dengan penderita HIVAIDS walaupun itu teman dekat anda 46 orang responden 82,1 menyatakan setuju tidak akan berteman dengan penderita HIVAIDS walaupun itu teman dekat. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian untuk kategori Sikap Wanita Pekerja Seks WPS tentang penyakit HIVAIDS di lokalisasi di Bukit Maraja Desa Marihat Bukit Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Tahun 2014, diperoleh hasil seperti pada tabel 4.6 menujukan bahwa Karateristik WPS Wanita Penjaja Seks di lokalisasi di Bukit Maraja Desa Marihat Bukit Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Tahun 2014 berdasarkan Kategori Sikap menunjukan kelompok Sikap terbanyak adalah yang kategori Cukup sebanyak 54 orang 96,4 dan selanjutnya di ikuti oleh Kategori Sikap Kurang Sebanyak 2 Orang 3,6, Tidak terdapat kategori sikap Baik 0. Dari hasil penelitian diatas, dapat diperoleh kesimpulan Sikap WPS terhadap penyakit HIVAIDS mayoritas pada kategori cukup yakni responden yang menyatakan Setuju dan sangat setuju pada sebanyak 51-75 dari seluruh item pertanyaaan, Menrurut Notoatmodjo 2005 Sikap sering diperoleh dari orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain: 5. Sikap akan terwujud di dalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu 6. Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang mengacu pada pengalaman orang lain. 7. Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang. 8. Nilai value di dalam suatu masyarakat apapun selalu berlaku nilai-nilai yang Universitas Sumatera Utara menjadi pasanagan setiap orang dalam menyelenggarakan hidup bermasayarakat. Hasil penelitian ini sejalan teori diatas , kareteristik Sikap WPS tentang penyikit HIVAIDS sangat dipengaruhi oleh lama bekerja WPS, umur, serta pengalaman WPS dalam dalam memperoleh informasi mengenai HIVAIDS, sasaran materi informasi yang diberikan sering sekali tidak mencapai target, sehingga diperlukan metode penyampaian informasi baru seperti penerapan metode peer Educator, atau penyuluhan memanfaatkan teman sebaya sebagai komunikator dalam penyampian informasi mengenai penyakit HIVAIDS. Para WPS akan merasa lebih nyaman memperoleh informasi dari teman seprofesi dari pada mendapatkan informasi dari media, maupaun model penyuluhan konvensional.

5.4. Prilaku Wanita Pekerja Seks WPS Terhadap HIVAIDS

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Komdom dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013

0 58 130

Karakteristik Pekerja Seks Komersil (Psk) Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Menular Seksual (Pms) Di Lokasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2003

1 35 117

Pengaruh Demografi Dan Pengetahuan Pekerja Seks Komersial Tentang HIV/AIDS Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik VCT Komite Penanggulangan HIV/AIDS Di Kabupaten Toba Samosir

1 44 124

Tingkat Pengetahuan Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) Tentang Kesehatan Reproduksi di Lokasi Pantai Nirwana Wilayah Kecamatan Puskesmas Tembilahan Kota (Riau) Tahun 2008

3 31 62

Karakteristik Pekerja Seks Komersil(PSK) Dan Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Menular Seksual (PMS) Di Lokasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2003

0 28 116

Dampak Lokalisasi Prostitusi Bukit Maraja Terhadap Kehidupan Masyarakat Di Desa Marihat Bukit (1968- 1990)

3 74 95

Gambaran Pengetahuan Wanita Pekerja Seks (WPS) Tentang Penyakit HIV/AIDS Dilokalisasi Bukit Maraja Desa Marihat Bukit Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Tahun 2014

0 25 113

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku 2.1.1 Definisi Perilaku - Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Komdom dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Komdom dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013

0 0 8

Faktor-faktor yang Memengaruhi Penggunaan Komdom dalam Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) di Lokalisasi Bukit Maraja Kabupaten Simalungun Tahun 2013

0 0 18