Penyusunan Biaya Opersaional Aroma Bakery dan Cake Medan

manajemen baik dalam mencapai tujuan serta memiliki persyaratan yang harus dimiliki agar dapat memudahkan manajemen mencapai tujuan. Penyusunan anggaran biasanya dilakukan dengan membentuk panitia anggaran. Pada umumnya anggaran biaya dilakukan pada rencana – rencana dan program – program tertentu. Pegalaman yang lalu disesuaikan dengan perubahaan – perubahaan yang diharapkan dalam kebijakan manajemen dan dalam kondisi – kondisi umum perekonomian sangat membantu dalam penyusunan anggaran biaya operasioanal Aroma Bakery dan Cake Medan. Catatan historis juga menjadi dasar untuk penyusunan anggaran ini. Melihat prosedur penyusunan anggaran pada Aroma Bakery dan Cake Medan yang tidak menggunakan panitia anggaran secara formal, dimana penyusunan panitia anggaran ini memerlukan biaya yang cukup besar,jadi hal ini jika dilihat dari segi biaya mungkin akan menguntungkan bagi perusahaan. Di samping itu juga biaya operasional dapat dimengerti oleh bawahan,karena penyusunan dan pelaksanaan anggaran biaya operasional pada Aroma Bakery dan Cake Medan tidak begitu rumit sehingga bawahan dapat mengerti dari anggaran tersebut. Untuk itu kepala bagian dan sub – sub unitnya memberikan pengertian pada saat para bawahan membaca laporan tersebut yang mungkin mereka tidak mengerti. Berikut ini table biaya operasinal Aroma Bakery dan Cake Medan. TABEL 2.1 LAPORAN ANGGARAN BIAYA OPRASIONAL AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN Untuk periode 2013 Uraian 2013 Rp Biaya Gaji pegawai 14.000.000 Biaya penyusutan aktiva 10.000.000 Biaya telpon dan listrik 900.000 Biaya pengangkutan 700.000 Biaya perawatan 4.400.000 Biaya biaya lain – lain 8.000.000 Total Biaya 38.000.000 SUMBER : AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN TABEL 2.2 LAPORAN ANGGARAN BIAYA OPRASIONAL AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN Untuk periode 2014 Uraian 2014 Rp Biaya Gaji pegawai 17.000.000 Biaya penyusutan aktiva 15.000.000 Biaya telpon dan listrik 2.000.000 Biaya pengangkutan 1.000.000 Biaya perawatan 5.000.000 Biaya biaya lain – lain 3.000.000 Total Biaya 43.000.000 SUMBER : AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN TABEL 2.3 Perbandingan Anggaran Operasional Dengan realisasi Aroma Bakery dan Cake Medan periode 2013 – 2014 Uraian Variance Anggaran 2013 Realisasi 2014 Perubahan Naikturun Biaya gaji pengawai 14.000.000 17.000.000 3.000.000 naik Biaya penyusutan aktiva 10.000.000 15.000.000 5.000.000 Naik Biaya listrik dan telpon 900.000 2.000.000 1.900.000 Naik Biaya pengangkutan 700.000 1.000.000 300.000 Naik Biaya perawatan 4.400.000 5.000.000 600.000 Naik Biaya lain – lain 8.000.000 3.000.000 5.000.000 Turun total biaya 38.000.000 43.000.000 15.800.000 SUMBER :AROMA BAKERY DAN CAKE MEDAN Secara keseluruhan biaya operasional mengalami naik dari yang di anggarkan sebesar Rp 38.000.000 sementara realisasinya sebesar Rp 43.000.000 dan naik sebesar Rp 15.800.000 dari dana yang di anggarkan mengalami kenaikan dimana kenaikan – kenaikan yang terjadi pada masing – masing jenis biaya dapat dilihat sebagai berikut : 1. Biaya gaji pengawai Biaya ini mengalami kenaikan dalam realisasinya,karena naiknya aktifitas perusahaan,sehingga para pegawai Aroma Bakery dan Cake Medan diberikan kenaikan gaji. Sehingga, Aroma Bakery dan Cake Medan harus mengeluarkan biaya gaji lebih besar mencapai Rp 3.000.000. 2. Biaya penyusutan Biaya ini mengalami kenaikan dalam realisasinya, karena bertambahnya aktifitas perusahaan. Sehinga, aktiva perusahaan lebih cepat mengalami penyusutan dan membutuhkan perawatan serta perbaikan yang lebih intensif. Untuk itu, menyebabkan bertambahnya biaya penyusutan yang harus dikeluarkan oleh Aroma Bakery dan Cake Medan sebesar Rp 5.000.000. 3. Biaya listrik dan telepon Dengan meningkatnya aktivitas perusahaan, maka, biaya listrik untuk memproduksi barang yang menggunakan alat-alat yang menggunakan listrik menjadi meningkat dan juga telepon yang melayani pemesanan serta menghubungi mitra kerja dari Aroma Bakery dan Cake Medan menyebabkan biaya yang harus direalisasikan menjadi meningkat sebesar Rp 1.900.000 4. Biaya pengangkutan Biaya ini mengalami kenaikan dalam realisasinya, karena bertambahnya aktifitas perusahaan, sehingga menyebabkan bertambahnya biaya pengangkutan sebesar Rp 300.000 Biaya pengangkutan meningkat disebabkan bertambahnya intensitas dari mobil pengangkutan hasil produksi yang akan mengantarkan kepada para pemesan produk Aroma Bakery dan cake Medan. Sehingga, pengisian minyak mobil pengangkutan lebih bertambah dan berdampak pada biaya pengangkutan yang menjadi meningkat. 5. Biaya perawatan Setiap perusahaan pasti wajib mengeluarkan biaya perawatan. Baik perawatan gedung, mesin dan lain sebagainya. Sama seperti Aroma Bakery dan Cake Medan memiliki biaya perawatan agar kegiatan produksi berjalan dengan lancar. Untuk itu, karena terjadinya kenaikan aktivitas perusahaan maka biaya perawatan meningkat sebesar Rp 600.000 6. Biaya lain – lain Biaya ini mengalami penurunan dalam realisasi, karena Aroma Bakery dan Cake Medan tidak banyak mengalami pengeluaran biaya-biaya diluar kegiatan perusahaan. Sehingga, biaya lain-lain dari Aroma Bakery dan Cake Medan terjadi penurunan. Berdasarkan perbandingan antara anggaran dan realisasi diatas banyak yang mengalami kenaikan biaya sehinga jumlah realisasi lebih besar dibandingkan dengan anggaran yang di tetapkan. Hal tersebut disebabkan karena perubahan menyusun anggaran biaya operasioanal dengan melihat situasi dan kondisi yang terjadi pada tahun sebelumnya. Penganggaran biaya yang berkaitan dengan pengambilan keputusan manajemen mengenai penggunaan sumber – sumber ekonomi yang dinyatakan dengan uang pada masa yang akan datang,secara keseluruhan biaya operasional perusahaan mengalami kenaikan dari yang dianggarkan sebesar Rp 38.000.000 sementara realisasinya sebesar Rp 43.000.000 dan naik sebesar Rp 15.000.000 dari yang dianggarkan atau terjadi kenaikan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa anggaran biaya operasional perusahan masih efektif dan efisien. Hal ini dapat dibuktikan dari selisi anggaran dengan realisasi secara total tidak begitu besar. Hal ini perlu dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi untuk tahun yang akan datang sehingga perusahaan dapat terus membiaya seluruh kegiatan operasionalnya dengan baik.

C. Analisis Produk Toko Roti Aroma Bakery dan Cake Medan

Adapun analisis produk pada perusahaan toko Roti Aroma Bakery dan Cake Medan sebagai berikut : 1. Keanekaragaman Pada perusahaan ini mereka menghasilkan berbagai jenis produk yang di kategorikan sebagai berikut : 1. Roti basah 2. Jajan tradisional 3. Roti kering 4. Roti khusus Secara lebih detil penulis sebutkan satu - persatu dan catat macam macam dari jenis – jenis tersebut. Produk – produk perusahaan tersebut dibuat dari bahan – bahan seperti tepung , mentega, gula, dan bahan – bahan lain menjadi berbagai macam produk kreatifitasnya. Perwujudan produk – produknya telah dilakukan dengan hasil yang memuaskan. Perusahaan mengkategorikan produknya menjadi 4 karena memudahkan untuk mereka mengawasi dan mengklasifikasikan bahan pada gudang sesuai kebutuhan bagian produksi. Disamping itu memudahkan juga untuk bagian produksi menyelesaikan jenis yang lebih mudah bagi mereka membuatnya dan mengkonsentrasikan produk yang butuh perhatian lebih dalam proses pembuatannya dibanding yang lain. Perusahaan juga ingin menunjukkan pada konsumen akan kemampuannya memproduksi dan menyediakan jenis produk yang mereka inginkan tanpa harus mencari ke tempat lain. Jenis roti basah dibuat sebanyak 40 macam karena perusahaan lebih mudah dalam membuatnya dan waktu yang dibutuhkan tidak banyak. Disamping itu permintaan konsumen akan jenis roti basah lebih sering dibandingkan produk yang lain. Konsumen lebih banyak membeli jenis roti basah karena dapat sebagai subtitusi atau komplemen bagi mereka yaitu, misalnya roti tawar atau krumpul dapat digunakan sebagai menu sarapan pagi dan lebih fleksibel konsumsinya dibanding roti kering atau jajan. Selain itu sejak awal berdirinya perusahaan roti ini jenis roti basah itulah yang lebih terkenal karena konsumen menyukai rasa dan kehadirannya yang selalu baru sehingga mereka tidak was – was akan kadaluwarsanya produk tersebut. Adapun jenis produk yang lain adalah merupakan pengembangan perusahaan karena permintaan konsumen dan keinginan untuk melayani mereka serta menunjukkan kemampuan perusahaan. Begitu pula dengan jajan tradisional yang dibuat hingga 22 macam karena perusahaan ingin mengenalkan makanan tradisional yang unik dan menarik serta lezat agar konsumen merasa tertarik untuk mencoba dan membelinya. Kenyataannya perusahaan ini kini terkenal juga sebagai produsen jajan tradisional yang lebih lezat dibanding produsen lain. 2. Kualitas Perusahaan roti ini sangat menjaga kualitasnya dan berusaha untuk terus meningkatkan demi kenyamanan konsumennya. Karena produknya berupa makanan , tentu saja konsumen tidak ingin memilih memasukan makanan tidak sehat atau bahkan meracuninya. Oleh sebab itu perusahaan berusaha menjaga higienitas juga cakupan gizi yang baik bagi konsumen dan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Perusahaan ini juga sangat mementingkan rasa sehingga dia lebih unggul dari pesaing – pesaingnya yang terbukti melalui banyaknya pesanan dan penjualan dibandingkan dengan 4 perusahaan roti lain di sekitarnya.