Prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah

b. Tunjangan pajak penghasilan adalah tunjangan ini biasanya disubsidi oleh pemerintah, tapi dimasukkan juga kedalam penghasilan. Tunjangan pajak penghasilan ini menggunakan pph 21. c. Iuran askessubsidi askesmerupakan subsidi dari pemerintah agar diketahui besar biaya pengeluaran untuk askes. Tunjangan ini juga dimasukkan kedalam penghasilan. d. Tabungan perumahan untuk Bapetarum dan dipulangkan pada saat masa kerja pegawai tersebut telah habis.

C. Prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah

Sebelum membahas tentang prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah perlu kita pahami dulu arti dari prosedur itu sendiri. Prosedur adalah rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang, untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi- transaksi yang sering terjadi. Hal – hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji dan upah menurut Mulyadi 2001:385 adalah sebagai berikut : 1. Prosedur pencatatan waktu hadir Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik. 2. Prosedur pencatat waktu kerja Pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan difungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan Universitas Sumatera Utara tersebut. Prosedur pembuatan daftar gaji dalam prosedur ini fungsi pembuatan daftar gaji membuat daftar gaji karyawan. 3. Prosedur distribusi biaya gaji Dalam prosedur ini biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati menfaat tenaga kerja. 4. Prosedur pembayaran gaji Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis ck guna pembayaran gaji. Adapun prosedur pencatatan gaji dan upah tercantum hal-hal yang berkaitan dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Mulyadi 2001 : 389 dalam buku sistem akuntansi, dokumen ini terdiri dari : 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat dan lain- lain. 2. Kartu jam hadir Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan diperusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa daftar hadir biasa dan dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. Universitas Sumatera Utara 3. Kartu jam kerja Dokumen ini digunakan untuk pencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. 4. Daftar gaji dan upah Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21 utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan dan lain-lain. 5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per depertemen, yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. 6. Surat pertanyaan gaji dan upah Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah. 7. Amplop gaji dan upah Utang gaji dan upah karyawan diserahkan kapada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. 8. Bukti kas keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Setiap instansi pemerintahan di Indonesia memiliki tingkat kepangkatan, termasuk juga di Badan Ketahanan Pangan mengikuti peraturan yang telah Universitas Sumatera Utara ditetapkan pemerintah. Adapun tingkat kepangkatan tersebut adalah : Golongan I : Golongan Ia Juru Muda Golongan Ib Juru Muda TK 1 Golongan Ic Juru Golongan Id Juru TK 1 Golongan II : Golongan IIa Pengatur Muda Golongan IIb Pengatur Muda TK 1 Golongan IIc Pengatur Golongan IId Pengatur TK 1 Golongan III : Golongan IIIa Penata Muda Golongan IIIb Penata Muda TK 1 Golongan IIIc Penata Golongan IIId Penata TK 1 Golongan IV : Golongan IVa Pembina Golongan IVb Pembina TK 1 Golongan IVc Pembina Utama Mada Golongan IVd Pembina Utama Madya Golongan IVe Pembina Utama Keterangan : Di Badan Ketahanan Pangan Medan dimulai dari Golongan IIa. Universitas Sumatera Utara Perusahaan jasa, perusahaan barang maupun instansi pemerintahan mempunyai dasar perhitungan gaji dan upah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh masing – masing perusahaan maupun instansi pemerintahan. Total pendapatan karyawan dalam satu periode penggajian termasuk bonus dan uang lembur dinamakan dengan pembayaran kotor gross pay. Jumlah ini akan dikurangi dengan satu atau lebih potongan deductinos sehingga menghasilkan pembayaran bersih net pay. Pembayaran bersih adalah jumlah yang diterima oleh karyawan dari majikan. Prosedur perhitungan gaji pegawai pada Badan Ketahanan Pangan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : Total gaji bersih = Gaji pokok + Tunjangan – Potongan-potongan Dimana gaji pokok pegawai telah ditetapkan oleh pemerintah dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NOMOR 34 tahun 2014 tentang perubahan keenam belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1977 tentang peraturan gaji Pegawai Negeri Sipil. Data tersebut dapat dilihat pada bagian lampiran.Besarnya gaji pokok pada Pegawai Negeri Sipil dilihat dari golongan dan jabatan yang pegawai tersebut miliki. Berikut adalah daftar perhitungan gaji Badan Ketahanan Pangan Medan pada tabel 2.1 halaman 31. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Daftar Perhitungan Gaji Pada Badan Ketahanan Pangan Medan 1. Gaji Pokok Rp xx Penghasilan 2. Tunjangan IstriSuami Rp xx 3. Tunjangan Anak Rp xx 4. Tunjangan Jabatan Strukturalfungsional umum Rp xx Rp xx 5. Tunjangan Beras Rp xx 6. Tunjangan Pajak Penghasilan Rp xx 7. Subsidi askes Rp xx 8. Pembulatan Jumlah pengahasilan Kotor Rp xx Rp xx 1. IWP Rp xx Potongan 2. Pph 21 Rp xx 3. Iuran askes Rp xx 4. Tabungan Perumahan Jumlah potongan Rp xx Jumlah Penghasilan Bersih Rp xx Rp xx

D. Sumber Penghasilan Tambahan Diluar Gaji Pada Badan Ketahanan Pangan