Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pegawai Pada PTP. Nusantara III Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN UPAH PADA PEGAWAI PTPN III (PERSERO) MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh

NURLISA U PAKPAHAN 102101162

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

LEMBAR PENGESEHAN TUGAS AKHIR

NAMA : NURLISA U PAKPAHAN

NIM : 102101162

PROGRAM STUDI : DIII – KEUANGAN

JUDUL : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL GAJI DAN

UPAH PADA PEGAWAI PTPN III (PERSERO) MEDAN

Tanggal : Juli 2013 DOSEN PEMBIMBING

Doli Muhammad Ja’far Dalimunthe, SE, M.Si. NIP :19830119 200604 2 003

Tanggal : Juli 2013 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, M,Si NIP : 19741123 200012 2 001

Tanggal : Juli 2013 DEKAN FAKULTAS EKONOMI

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak NIP : 19560407 198002 1 001


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan rahmat dan karunianya, serta hikmat yang ak terhingga baik hikmat kesehatan, keselamatan dan tertutama hikmat waktu serta kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Serta ucapan syukur yang tak terhingga karena telah di tuntun dalam penyelesaian Tugas Akhir.

Tugas akhir ini dibuat oleh penulis dengan tujuan untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi tujuan tersebut maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul : “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pegawai Pada PTP. Nusantara III Medan.”

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dukungan dan nasehat – nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr Azhar Maksum, M.Ec.Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak DolI Muhammad Ja’far Dalimunthe, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberi bimbingan dan mengarahkan penulis sehingga tugas akhir saya ini dapat terselesaikan.


(4)

4. Bapak Ir.Aja Ibrahan.MM, selaku bagian Humas yang telah banyak memberi waktu dan bimbingan selama menyelesaikan tugas akhir saya ini.

5. Bapak Khairul Rizal selaku bagian SDM, yang telah memberi saya banyak masukan dan arahan selama pekerjaan tugas akhir saya ini.

6. Orang tua dan seluruh keluarga saya yang telah mendukung saya dan memberikan doa serta dukungan moral baik material selama pekerjaan tugas akhir saya.

7. Buat orang yang tersayang Rizky Erwansyah Nst beserta keluarga, terima kasih yang selalu memberi saya dukungan dan motivasi selama mengerjakan tugas akhir.

8. Buat sahabat saya Ary Firiansyah Lbs, Melviana, Ganda Himawan, Revina Septika, Lidya Sofyana, Isty Qomariah, Rara Ivoni Widodo, Yuni wahyuningsih terima kasih atas motivasinya.

9. Buat teman kelompok magang grup 12 terimakasih atas dukungannya.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis minta maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Medan,

Hormat Penulis,

Nurlisa U Pakpahan NIM. 102101162


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan ... 7

B. Struktur Organisasi ... 12

C. Uraian Tugas ... 14

D. Kinerja Terkini ………... 23

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem Pengawasan Gaji dan Upah ... 25

B. Unsur-unsur Gaji dan Upah ... 30

C. Perhitungan Gaji dan Upah ... 33

D. Prosedur dan Peranan Pencatatan Gaji dan Upah ... 41

E. Pengawasan Internal Gaji dan Upah ... 45

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Dessler (2009 : 2) pengawasan (controlling) adalah penyusunan standar seperti kuota penjualan, standar kualitas atas level produksi, pemeriksaan untuk mengkaji prestasi kerja aktual dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan untuk mengadakan tindakan korektif yang diperlukan. Pengertian pengawasan intern telah mengalami perkembangan dari tahun ketahun, hal ini datang dari pimpinan perusahaan ataupun pemeriksa atau editor.

Pengertian pengawasan intern menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku SAK (2003 : 29) meliputi organisasi serta metode yang terkordinasi yang dianut dalam suatu perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan , mencek kecermatan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ketaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah digariskan.

Negara indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya mata pencarian dari pertanian dan perkebunan. Dengan pengelolahan hasil pertanian dan perkebunan maka dibentuk perusahaan perkebunan BUMN dan BUMS. Salah satu contoh perkebunan BUMN yaitu Perkebunan Nusantara III, merupakan pengolahan pada perusahaan perkebunan, yang mengutamakan pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan dari Perusahaan Perkebunan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yaitu mengembangkan, mengelola dan melestarikan sumber daya alam khususnya perkebunan, sehingga nantinya mampu bersaing di Era


(7)

Globalisasi. Dengan demikian semata – mata untuk menjadi tanggung jawab, tetapi menjadi keharusan setiap manusia untuk menjaganya.

Di dalam perkebunan diperlukan kerja sama yang baik antara pimpinan yang paling atas sampai terendah begitu juga dengan karyawan yang ada. Karena di dalam mencapai suatu tujuan kerja sama yang baik merupakan kunci kesuksesan untuk tercapainya tujuan tersebut. Dalam hal ini Pimpinan merupakan bagian penting dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang bersama.

Adapun untuk mencapai tujuan tersebut, Karyawan dan Pimpinan harus memberikan sumbangan. Sumbangan yang diberikan dimulai sejak awal berdirinya perkebunan, yaitu menyusun dan merencanakan tujuan yang akan dicapai, melaksanakan kegiatan administrasi sampai tercapainya tujuan perkebunan. Sumbangan tersebut berupa tenaga, pikiran, pengalaman, dan keahlian.

Sebagai imbalan atas apa yang Karyawan dan Pimpinan sumbangkan maka akan memperoleh balas jasa berupa Gaji atau Upah. Pihak perkebunan juga harus memperhatikan kesejahteraan para Karyawan dan juga Pimpinan dengan memberikan gaji dan fasilitas - fasilitas yang seimbang dengan pekerjaan yang dilakukan mereka.

Adapun fenomena yang terjadi dalam sistem pengawasan internal gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara III medan terjadi pada tahun 1996 setelah penggabungan PT. Perkebunan Nusantara III, IV, dan V menjadi PT. Perkebunan Nusantara III bahwa gaji dan upah Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III dilaksanakan di Bagian Pembiayaan (3.05) sampai Tahun 2003. Maka untuk mempermudah maupun kelancaran dalam pengawasan penggajian dan upah,


(8)

Direktur Utama memberikan perintah atau amanah kepada Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) agar untuk pengawasan penggajian dan upah Karyawan dilaksanakan oleh Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu bagian 3.08 Kesejahteraan Karyawan (Kesra) yang pelaksanaannya pada bulan Januari 2004 sampai sekarang.

Kemudian setelah terdapat rekapitulasi jumlah upah Karyawan yang dilaksanakan oleh Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) urusan Kesejahteraan Karyawan (Kesra) diajukan ke Bagian Akuntansi/Pembiayaan untuk dilakukan pembayaran gaji/upah tersebut kepada masing – masing bagian selanjutnya untuk diserahkan kepada karyawan.

Jika karyawan elemen yang penting dalam lembaga diabaikan kesejahteraannya maka akan mempengaruhi administrasi Perkebunan yang maksimal. Oleh karena itu harus bijaksana dalam penetapan sistem gaji dan upah. Sehingga Sistem pengawasan gaji dan upah yaitu untuk mengevaluasi ada atau tidaknya penyimpangan terhadap sistem pengajian dan pengupahan.

Sistem pengawasan inter gaji dan upah sangat perlu di perhatikan, agar tidak terjadi kesalah pahaman antara karyawan, pimpinan, dan pihak – pihak yang terkait dengan perkebunan. Berdasarkan uraian diatas maka Penulis tertarik membahas gaji dan upah. Disini penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah Pegawai Pada PTP. Nusantara III (Persero) Medan”.


(9)

B. Perumusan Masalah

Sistem pengawasan gaji dan upah sangat penting untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan dan penyimpangan terhadap gaji dan upah yang dapat merugikan perusahaan. Adapun masalah pokok yang dirumuskan penulis adalah, “Bagaimana Sistem Pengawasan Internal Gaji dan Upah yang ditetapkan pada PTP. Nusantara III (Persero) Medan telah efektif dilakukan.”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana manajemen PTP. Nusantara III dan melaksanakan pengawasan internal gaji dan upah.

b. Untuk mengetahui apakah sistem pengawasan internal gaji dan upah yang diterapkan PTP. Nusantara III Persero Medan telah efektif.

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis adalah:

a. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan praktis mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengupahan.


(10)

b. Bagi Perusahaan perkebunan, dapat memberikan masukan untuk memperbaiki pengawasan intern gaji dan upah pada PTP. Nusantara III Persero Medan.

c. Bagi penulis – penulis lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penilitian pada waktu yang akan datang.

Metode Penelitian

Metode merupakan suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah – langkah sistematis. Penelitian merupakan suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah – langkah sistematis. Penelitian bertujuan menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur untuk memperoleh pemecahan terhadap permasalahan yang sedang di hadapi. Metode penelitian mencakup alat dan prosedur penelitian, metode ini juga memandu peneliti sesuai urutan kerja dari awal penelitian sampai akhir penelitian.

1. Sumber Data

a. Data Primer, yaitu yang diperoleh penulis langsung dari perusahaan perkebunan yang berhubungan dengan objek penelitian.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh penulis dari sumber lain seperti buku, surat kabar, dan media lainnya yang relevan dengan masalah yang diteliti.


(11)

2. Jenis Penelitian

a. Library Research, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data berdasarkan bahan – bahan kepustakaan melalui buku – buku dan majalah.

b. Field Research, yaitu penelitian yang berlangsung dilakukan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, data di sini bersifat primer atau data yang paling mendekati permasalahan yang dilakukan dengan cara: 1) Observasi

Yaitu penulis secara langsung mengamati prosedur pencatatan dan perhitungan gaji dan upah untuk mendapatkan gambaran yang jelas.

2) Wawancara

Yaitu penulis mengajukan pertanyaan kepada pihak – pihak yang terkait dengan objek penelitian.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PTP. Nusantara III (Persero) Medan, yang beralamat Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan.

4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dilakukan di PTP. Nusantara III (Persero) Medan untuk mendapatkan data penelitian dilakukan pada tanggal 16 Mei – 18 Mei 2013.


(12)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet.

Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (Kernel) dan produk hilir karet. Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).

Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selajutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero). Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegitan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi.

Diawali dengan langkah – langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero), PT Perkebunan V (Persero) kemudian disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT Perkebunan Nusantara III (Persero).


(13)

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 februari 1996.

ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.

Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara III a. Visi Perusahaan

“Menjadi perusahaan Agri-bisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan Tata Kelola Bisnis Terbaik (World Class Company)”, yang dicapai melalui program Transformasi Bisnis yang memiliki ciri-ciri perubahan mendasar/ fundamental, strategis, pendekatan yang menyeluruh.

b. Misi Perusahaan :

1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

3. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategik dan mengembangkannya secara optimal


(14)

4. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan “imbal-hasil” terbaik bagi para insvertor.

5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis. 6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam

pengembangan komunikasi

7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

Tata Nilai,Paradigma Baru dan Strategy PT. Perkebunan Nusantara-III Dalam upaya untuk mencapai tujuan Perusahaan, Jajaran Manajemen dan seluruh karyawan/ti PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Membang Muda komitmen dalam menerapkan langkah – langkah strategi seperti : c. Tata Nilai ( Values )

Memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi integritas profesional

dan melaksanakan Tata Nilai yang berbasis : 1. Proactivity : Selalu bersikap proaktif, penuh inisiatif dan

mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi.

2. Execellence : selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai dengan kompetensinya

3. Team Work : Selalu mengutamakan kerjasama team agar mampu menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan.

4. Innovation : Selalu menghargai kreatifitas dan menghasilkan inovasi dalam metode baru dan produk baru.


(15)

5. Responsibility : Selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang di ambil dan tindakan yang dilakukan.

d. Paradigma Baru

Sadar bahwa tanggung jawab pembangunan masa depan PTPN III Kebun Pulau Mandi ada pada seluruh karyawan/ ti, maka tekad untuk mewujudkan Paradigma Bisnis Baru PTPN III berupa :

1. Perubahan, perbaikan dan peningkatan metoda dan kinerja adalah satu keharusan.

2. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan persaingan.

3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambahan bagi perusahaan.

4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan, kesetaraan dan kebhinekaan.

5. Pengembangan SDM yang berintregrasi untuk membangun Kapital Insani (Human ) dan Intelektual yang dibutuhkan perusahaan.

6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan mengajar dan membagi ilmu, membina hubungan baik, dan menjadi panutan.

7. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasarkan kompetensi dan kinerjanya.

8. Efektifitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana dan dinamis.


(16)

9. Pemanfaatan Teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan produktifitas kerja dan keunggulan kompetitif.

10. Keputusan bisnis di ambil berdasarkan fakta dan data yang akurat. 11. Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan

cepat tanggap, cepat tindak lanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab.

12. Seluruh aktifitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu dan lingkungan.

e. Strategy

1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergis yang efektif dengan Mitra strategis untuk mewujudkan peluang bisnis.

2. Melaksanakan Manajemen Berorientasi Pasar, sensitif terhadap kecendrungan Industri dan Pergerakan Pasar, dan mencermati Pesaing.

3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampu-labaan serta pendapatan dan arus kas.

4. Mematuhi aturan – aturan SHE – Safety, Health and Environment – Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan.

5. Melaksanakan Keunggulan Operasional agar perusahaan menjadi cost-effective.

6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata Nilai dan Paradigma Baru,

7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi dan Kinerja.


(17)

Bidang Usaha PT. Perkebunan Nusantara III

PT. Perkebunan Nusantara III memiliki beberapa bidang usaha antara lain :

1. Perkebunan Kelapa Sawit/Karet sebanyak 37 Unit 2. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sebanyak 12 unit 3. Pabrik Pengolahan Karet (PPK) sebanyak 7 unit 4. Rumah sakit sebanyak 5 unit

5. Pusat Pelatihan dan Wisata Argo Sei karang (P2WAS) 6. Kawasan Industri Sei Mangkei

7. Anak Perusahaan Sebanyak 11 unit

Adapun bidang usaha PT. Perkebunan Nusantara III terletak di beberapa wilayah antara lain :

1. Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagei 2. Kabupaten Simalungun

3. Kabupaten Asahan 4. Kabupaten Labuhan Batu 5. Kabupaten Tapanuli Selatan 6. Aceh Timur

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang menggambarkan pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih dalam suatu susunan hirarki dan pertanggung jawaban untuk mencapai tujuan tertentu.


(18)

STRUKTUR ORGANISASI

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

DIREKTUR K E DIREKTUR P R KOMITE AUDIT DIREKTUR UTAMA WAKIL DIREKTUR UTAMA

DEWAN KOMISARIS BAGIAN SPI DIREKTUR SDM & UM DIREKTUR PERENC ANAAN & DIREKTUR PE MA BAGIAN TAN AMA BAGIAN TEKNIK BAGIAN TEK NOL BAGIAN KEU ANG BAGIAN AKU NTA BAGIAN UMUM BAGIAN SDM BAGIAN KBL BAGIAN HU KU BAGIAN PERENCA NAAN & PENGKAJ BAGIAN PENGEM BANGAN

BAGIAN TI / TB & MR (CMR) BAGIAN KOME RSIL KANTOR PER WA KIL BAGIAN SEK RET ARI BAGIAN PEL ELA MANAGER DM L A B MANAGER DM L A B MANAGER DM L A B MANAGER DM A S MANAGER SIMALUNGUN MANAGER DM DELI S E MANAGER DM DELI S E MANAGER TAPANULI S E MANAGER ACEH TIMUR ( K

MANAGER MANAGER U

N I MR MANAGER U N I 13


(19)

C. Uraian Tugas

Adapun pembagian tugas dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III adalah sebagai berikut :

1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

RUPS adalah pimpinan tertinggi yang membawahi Dewan komisaris dan Direksi. Tugas dan wewenang RUPS adalah :

a. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris

b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penanggungan modal atas aset perusahaan dalam mencapai tujuan.

c. Mengawasi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemegang saham

2. Dewan Komisaris

Tugas Dewan Komisaris adalah :

a. Melaksanakan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan perseroan

b. Memberi nasehat pada Direksi termasuk melaksanakan rencana jangka panjang perusahaan, rencana kerja dan anggaran perusahaan. c. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan-peraturan yang berlaku.


(20)

3. Direktur Utama

Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah :

a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan

b. Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer)

c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan

d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan

4. Wakil Direktur Utama

Tugas dan wewenang Wakil Direktur adalah :

a. Membantu Direktur Utama dalam menjalankan tugas-tugasnya. b. Menjadi teladan yang baik bagi pengurus.

c. Memotivasi pengurus yang lain.

d. Memberikan masukan bersifat konstruktif kepada Direktur Utama dan pengurus

5. Direktur Produksi

Tugas dan wewenang Direktur Produksi :

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam hal mengelola bidang tanaman, produksi, teknik, tekhnologi, pengolahan dan sarana lainnya yang berkaitan dengan fungsinya.


(21)

6. Direktur Keuangan

Tugas dan wewenang Direktur Keuangan :

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam hal mengelola bidang pengadaan, keuangan dan akutansi

7. Direktur Pemasaran

Tugas dan wewenang Direktur Pemasaran :

Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam hal mengelola hasil produksi untuk dipasarkan dan mencari konsumen untuk penjualan produksi.

8. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Tugas dan wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan : Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam hal mengelola pengembangan produksi perusahaan dalam jangka panjang dan mensurvei lahan-lahan untuk dijadikan lahan produksi perusahaan serta merencanakan hal-hal untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.

9. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum

Tugas dan wewenang Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum : Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam hal mengelola bidang pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, masalah hubungan antara karyawan dan sosial umum


(22)

10.Bagian Sekretariat Perusahaan

Tugas dan wewenang Bagian Sekretariat Perusahaan :

a. Membantu Direksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terkait bidang tugas penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan perusahaan b. Memfasilitasi kegiatan Direksi dengan stakeholders yang berhubungan c. Menerbitkan Surat Teguran tertulis bagi karyawan dibagiannya yang

melakukan pelanggaran terhadap ketentuan disiplin kerja perusahaan. d. Bertanggung jawab dalam pengelolaan kesekretariatan perusahaan

11.Bagian Tanaman

Tugas dan wewenang Bagian Tanaman :

Membatu Direktur Produksi dalam melaksanakan fungsi manajemen terutama perencanaan, monitoring dan evaluasi dibidang tanaman yang meliputi Eksploitasi dan Investasi (tanaman karet, kelapa sawit, tanaman pangan dan konservasi)

12.Bagian Teknik

Tugas dan wewenang Bagian Teknik :

a. Membantu Direktur Produksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen terutama perencanaan, monitoring dan evaluasi dibidang teknik yang meliputi eksploitasi dan investasi mesin instalasi, sipil/ traksi dan alat berat untuk meningkatkan produktifitas dan efesiensi dengan tata kelola yang baik


(23)

b. Bertanggung jawab dalam pengelolaan seluruh kegiatan dan proses di bidang teknik

13.Bagian Teknologi

Tugas dan wewenang Bagian Teknologi :

a. Membantu Direktur Produksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengefektifkan sumber daya, sistem dan teknologi dalam pencapaian Visi, Misi dan Target Perusahaan.

b. Membantu dan memberikan masukkan kepada Direktur Produksi dalam mengambil keputusan dan menentukan kebijakan terkait pengelolaan di unit kerja.

c. Bertanggung jawab dalam perencanaan, pengelolaan dan pengevaluasian bidang teknologi.

14.Bagian Keuangan

Tugas dan wewenang Bagian Sekretariat Perusahaan :

a. Membantu Direktur Keuangan dalam melaksanakan funsi-fungsi manajemen sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

b. Menyusun dan mengevaluasi Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)

c. Mencari sumber pendanaan eksternal yang kompetitif dan ekuitas secara optimal guna mewujudkan kinerja keuangan perusahaan.

d. Bertanggung jawab dalam pengelolaan seluruh kegiatan dan administrasi di bidang keuangan.


(24)

15.Bagian Akuntansi

Tugas dan wewenang Bagian Akuntansi :

a. Membantu Direktur Keuangan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan perusahaan serta memberdayakan aktiva, kewajiban dan ekuitas secara optimal guna mewujudkan kinerja keuangan perusahaan yang sehat. b. Bertanggung jawab dalam pengelolaan seluruh kegiatan dan

administrasi di bidang akuntansi

16.Bagian Pelelangan

Tugas dan wewenang Bagian Pelelangan :

a. Membantu Direktur Pemasaran dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam proses pelelangan/seleksi pengadaan barang dan jasa serta memberdayakan sumber daya secara optimal.

b. Bertanggung jawab dalam tercapainya proses pelelangan/seleksi yang tepat waktu sesuai dengan proses bisnis.

c. Bertanggung jawab dalam tercapainya efisiensi biaya 3% (tiga persen) dibawah Total Anggaran Perusahaan.

17.Bagian komersil

Tugas dan wewenang Bagian Komersil :

a. Membantu Direktur Pemasaran dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sesuai dengan visi dan misi perusahaan yang berkaitan dengan penjualan dan pengadaan barang dan jasa secara maksimal


(25)

sehingga tercapai kepuasan pelanggan, optimalisasi harga, minimalisasi stock, penagihan pembayaran yang efektif dan peningkatan arus kas masuk dengan tata kelola yang baik.

b. Bertanggung jawab dalam pengelolaan seluruh kegiatan dan administrasi di bagian komersil.

18.Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

Tugas dan wewenang Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) :

a. Melaksanakan fungsi manajemen dalam mengelola sumber daya manusia melalui implementasi sistem-sistem SDM berbasis kompetensi atau Competency Based Human Resources Management System (CBHRM) untuk menciptakan sumber daya manusia sebagai Capital Intellectual.

b. Memberi masukan kepada Direktur SDM/Umum dalam mengambil keputusan dan menentukan kebijakkan yang terkait dengan Bagian Kemitraan Bina Lingkungan (KBL) sesuai ketentuan yang ditetapkan. c. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi

bawahannya

19.Bagian Umum

Tugas dan wewenang Bagian Umum :

a. Melaksanakan fungsi manjemen dalam rangka penyediaan fasilitas pelayanan umum meliputi pendidikan, kesehatan dan akomodasi transportasi perusahaan.


(26)

b. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya

20.Bagian Kemitraan Bina Lingkungan

Tugas dan wewenang Bagian Kemitraan Bina Lingkungan :

a. Melaksanakan fungsi manajemen dalam rangka penyelenggaraan PKBL sesuai Peraturan Mentri untuk mewujudkan citra perusahaan yang positif pada masyarakat sekitar wilayah usaha PT. Perkebunan Nusantara-III khususnya dan masyarakat Sumatera Utara pada umumnya.

b. Memberi masukan kepada Direktur SDM/Umum dalam mengambil keputusan dan menentukan kebijakkan yang terkait dengan Bagian Kemitraan Bina Lingkungan (KBL) sesuai ketentuan yang ditetapkan.

21.Bagian Hukum

Tugas dan wewenang Bagian Hukum :

a. Melaksanakan fungsi manajemen dalam rangka penyelenggaraan sistem kepatuhan hukum, keamanan guna mendukung kegiatan operasional perusahaan.

b. Memberi masukan kepada Direktur SDM/Umum dalam mengambil keputusan dan menentukan kebijakan yang terkait dengan bagian hukum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.


(27)

22.Bagian Teknologi Informasi dan Transformasi Bisnis

Tugas dan wewenang Bagian Teknologi Informasi dan Transformasi Bisnis :

a. Melaksanakan fungsi manajemen dalam mengimplementasi Program Transformasi Bisnis perusahaan termasuk teknologi informasi melalui upaya strategi (Strategi Initiatve) sistem manajemen PT. Perkebuna Nusantara-III serta Manajemen Resiko

b. Bertanggung jawab serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya.

23.Bagian Perencanaan dan Pengkajian

Tugas dan wewenang Bagian Perencanaan dan Pengkajian :

a. Melaksanakan fungsi manajemen dalam menjalankan aktifitas Perencanaan dan pengkajian sebagai upaya peningkatan/pengembangan Industri hulu/hilir yang berbasis perkebunan untuk mencapai perfoma yang optimal sehingga memperoleh nilai tambah bagi perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam menjamin jalannya fungsi perencanaan & pengkajian di PT. Perkebunan Nusantara-III

24.Bagian Pengembangan

Tugas dan wewenang Bagian Pengembangan :

a. Melaksanakan fungsi manajemen dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kinerja operasional pengembangan bisnis dan industri


(28)

yang berbasis perkebunan sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

b. Merencanakan program, target yang akan dicapai, ditindaklanjuti dan evaluasi serta identifikasi kebutuhan sember daya untuk pengembangan bisnis dan industri.

c. Bagian Sistem Pengawasan Internal

Tugas dan wewenang Bagian Sistem Pengawasan Internal :

d. Melaksanakan fungsi manajemen untuk menjalankan strategi pemeriksaan dengan tujuan memastikan bahwa sistem pengendalian internal perusahaan telah memadai dan berjalan sesuai dengan ketentuan.

e. Menjadi mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan perusahaan dengan memberikan nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit yang dilakukan.

f. Berperan sebagai konsultan peningkatan penerapan manajemen resiko dan prinsip-prinsip Good Cooperate Governance.

D. Kinerja Usaha Terkini

Perkembangan aktiva dan pasiva PT. Perkebunan Nusantara III Medan per 31 Desember 2011 dan 2012 adalah sebagai berikut :


(29)

(dalam juta rupiah)

Uraian Asset

% Perkembangan

2006 2007 naik / turun

(Rp) (Rp) Nilai %

Aktiva

A Aktiva Lancar 78.626,8 87.708,3 9.081,5 11,55 B Penyertaan 1.502,61 1.293,09 (209,52) (13,94) C Aktiva Tetap 160.957,78 188.492,97 27.535,19 17,11

D Aktiva Dalam

Konstriksi 86,78 1.500,25 1.413,47 1.628,88 E Aktiva Tidak Berwujud 5.959,19 7.100,54 1.141,35 19,15

F Aktiva Pajak Tangguhan 4.805,04 1.930,86 2.874,18 59,82 G Aktiva Lain – lain 25.938,93 29.201,31 3.262,38 12,58 Jumlah Aktiva 277.877,13 317.227,32 39.350,19 14,16 Passiva

A Hutang Lancar 172.950,39 180.319,05 7.368,66 4,26

B Kewajiban Pajak

Tangguhan 119,48 662,61 543,13 454,59

C Hutang Jangka Panjang 16.839,14 39.306,82 22.467,68 133,43

D Ekuitas 87.968,12 96.938,86 8.970,74 10,20

Jumlah Pasiva 277.877,13 317.227,32 39.350,19 14,16

Data di atas menunjukkan bahwa kenaikan aktiva sebesar Rp 39.350,19 juta atau 14,16 % dibanding dengan posisi per 31 Desember 2011, sebagian besar dibiayai dari hutang sebesar Rp 30.379,45 juta dan dari ekuitas sebesar 8.970,74 juta


(30)

BAB III

PEMBAHASAN

Setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sudah dipastikan membutuhkan karyawan untuk menjalankan kegiatan yang rutin. Begitu juga dengan PT. Perkebunan Nusantara-III (Persero) yang bergerak dalam bidang perkebunan. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing di era globalisasi tentu harus ada usaha dari perusahaan untuk menjadikan para karyawan bekerja lebih baik dan penuh motivasi serta tanggung jawab dengan cara memberikan pelatihan berupa diklat, magang atau study banding.

Adapun cara untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan yaitu dengan memberi imbalan dalam bentuk uang atau barang, dalam hal ini pemberian imbalan kepada karyawan disebut sebagai gaji atau upah. Oleh karena itu jumlah gaji dan upah yang diberikan harus berdasarkan peraturan yang dapat diterima semua pihak baik pimpinan maupun karyawan. Untuk itu didalam bab ini penulis mencoba membahas yang menjadi topik penelitian yaitu apakah sistem pengawasn internal gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara-III telah efektif.

A. Pengertian Sistem Pengawasan Gaji dan Upah

Pengertian sistem yaitu kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Sedangkan sistem pengawas yaitu sistem yang diartikan sebagai alat untuk


(31)

mengendalikan suatu kegiatan. Gaji merupakan jumlah total yang dibayarkan karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama satu periode tertentu.

Pada dasarnya sistem merupakan suatu prosedur yang saling berhubungan yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk membentuk suatu kegiatan dalam melakukan suatu kegiatan atau fungsi dari suatu perusahaan, yang dihasilkan oleh suatu sistem yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membentuk proses pengambilan keputusan manajemen.

Pengetian sistem menurut Azhar (2007:24) adalah kumpulan dari sistem atau bagian atau komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk tujuan tertentu. Suatu sistem juga perlu didukung dengan adanya suatu informasi, informasi sangat berperan bagi perusahaan aktivitas perusahaan. Tanpa adanya informasi maka aktivitas perusahaan akan terhambat sehingga tidak tercapinya tujuan perusahaan, informasi diperlukan oleh manajemen untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengendalian aktivitas perusahaan.

Menurut Sugiyurso dan Winarni (2005: 95) upah merupakan imbalan yang diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar atau lebih mengadalkan kekuatan fisik yang pembayarannya biasa ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. Menurut Dessler (2009 : 101) upah berdaraskan waktu berarti jumlah waktu seseorang pekerja berada dikantor. Seperti upah harian, mingguan, bulanan dan lainnya. Sedangkan upah berdasarkan jumlah produksi artinya seorang pegawai digaji. Berdasarkan jumlah produksi yang dihasilkan atau dikenal sebagai pekerja borongan.


(32)

Sedangkan menurut Rivai (2007 : 336) upah adalah imbalan financial langsung yang dibayarkan kepada pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan, dan banyaknya pelayanan yang diberikan. Upah dpat berubah – ubah sesuai yang dihasilkan. Upah biasanya diberikan kepada mereka yang tidak mempunyai jaminan pekerjaan secara terus menerus.

Menurut Soemarso (2003: 307) gaji adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas – tugas administratif dan pimpinan yang biasa jumlahnya tetap secara bulanan atau tahunan. Menurut Dessler (2009 : 104) dalam bukunya yang berjudul “Sumber Daya Manusia” gaji adalah sesuatu yang berkaitan dengan uang yang diberikan pegawai / karyawan. Sistem pembayaran dapat dilakukan atas dasar lamanya bekerja. Misalnya : perjam, minggu, bulanan dan sebagainya.

Menurut Rivai (2007 : 336) gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai suatu tujuan perusahaan. Dan gaji juga merupakan jumlah yang relatif tetap.

Pengertian gaji menurut Soemanto (2005:307) adalah imbalan kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administratif dan pimpinan yang jumlahnya, biasanya tetap secara bulanan/tahunan. Disamping gaji, pegawai mungkin memperoleh manfaat yang diberikan dalam bentuk tunjangan, misalnya tunjangan jabatan, tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan hari raya, uang transport, uang makan, dan lain-lain.

Jadi gaji dan upah merupakan kompensasi yang paling besar yang diberikan oleh perusahaan sebagai jasa kepada karyawan. Gaji dan upah sangat penting bagi karyawan karena merupakan nilai atau prestasi mereka dan sebagai


(33)

motivator dalam bekerja, demikian penting bagi perusahaan karena gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan perlu secara terus menerus diawasi.

Akan pentingnya gaji dan upah maka perlu diperhatikan dan dipertahankan agar dedikasi pegawai terhadap pengawasan ini tinggi. Perusahaan harus membayar gaji dan upah secara lancar kepada karyawan hingga karyawan diharapkan berusaha meningkatkan kerjanya dan memperjuangkan tugas yang telah dipercayakan padanya.

Pada umumnya gaji merupakan pembagian yang mempunyai jenjang jabatan manajemen, sedangkan upah pada umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilaksanakan untuk karyawan pelaksana. Tingkat upah juga dipengaruhi oleh hal-hal serta pendidikan, pengalaman, kecakapan, inisiatif, kejujuran serta keberanian karyawan itu sendiri.

Upah biasanya tidak ditetapkan dengan perbandingan langsung terhadap faktor-faktor tersebut diatas. Dengan kata lain upah itu dibayar pada tingkat yang memungkinkan produktifitas buruh yang menguntungkan. Disamping gaji dan upah ada yang disebut tunjangan, uang lembur, uang makan serta hal-hal yang menyangkut untuk meningkatkan motivasi karyawan.

Dapat disimpulkan sistem pengawasan internal gaji dan upah yaitu sistem pengawasan gaji dan upah terhadap apa yang diberikan kepada karyawan yang telah memberikan jasanya kepada perusahaan. Jumlah gaji yang dibayarkan secara berkala dan tetap sedangkan besarnya upah tergantung kepada hasil kerja dan waktu kerja.


(34)

Dan pengawasan intern meliputi rencana organisasi serta semua cara ketentuan-ketentuan yang dikoordinasikan, yang digunakan dalam perusahaan untuk melindungi harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akutansi, meningkatkan efesiensi didalam operasional dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan.

Demi terciptanya pengawasan yang baik ini maka perusahaan melibatkan bagian SDM, di bagian inilah harus diperhatikan hal-hal yang menyangkut kepentingan karyawan dalam tugas dan tanggung jawabnya sebagai karyawan serta pengawasan gaji dan upah seperti hal-hal yang berhubungan antara lain :

a. gaji dan upah

Bagian gaji dan upah bertugas mengatur sistem pengupahan atau penggajian. Adapun sistem pengupahan dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Pengupahan Karyawan Pimpinan 2. Pengupahan Karyawan Pelaksana 3. Pengupahan Karyawan lepas b. Bagian personalia

Yaitu bertugas mengawasi sistem pengawasan para karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana dengan meneliti kebenaran daftar gaji dan upah dan daftar potongannya.

c. Auditor

Bertugas mengawasi pelaksanaan prosedur pembayaran gaji dan upah serta pelaksanaannya yang ditetapkan sesuai ketentuan yang disepakati.


(35)

d. Kasir

Memberikan gaji dan upah serta mengawasi hingga sampai pada karyawan.

B. Unsur-unsur Gaji dan Upah

Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), gaji dan upah penting bagi karyawan karena merupakan nilai karya atau prestasi mereka sebagai motivasi dalam bekerja. Gaji dan upah merupakan komponen biaya yang besar dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mengawasi agar tidak terjadi penyelewengan. Didalam masyarakat masih banyak menganggap bahwa istilah gaji dan upah mempunyai pengertian yang sama karena gaji dan upah merupakan balas jasa yang diberikan oleh alasan atau majikan kepada pegawai atau buruh.

Adapun unsur-unsur gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara-III (PERSERO) adalah sebagai berikut :

1. Gaji pokok

Gaji pokok adalah gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan koefisien yang telah ditentukan perusahaan. Gaji pokok ini ditentukan dari upah minimum propinsi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sedangkan upah minimum gaji pokok yaitu 75% dari upah minimum propinsi yang ditentukan.

2. Tunjangan tetap

Tunjangan tetap merupakan imbalan atau uang yang diberikan kepada karyawan sebesar 25% dari upah minimum propinsi yang ditentukan.


(36)

3. Tunjangan Khusus

Tunjangan khusus merupakan imbalan atau uang yang diberikan perusahan sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik, diberikan kepada karyawan pelaksana.

4. Tunjangan jabatan

Tunjangan jabatan merupakan imbalan atau uang yang diberikan kepada karyawan pimpinan atas jabatan yang didudukinya. Adapun tunjangan tersebut untuk memotivasi karyawan pimpinan memanajn seluruh karyawan pelaksana yang dipimpinnya.

5. Lembur/premi

Lembur atau premi merupakan imbalan atau uang atas karyawan yang berprestasi dalam bentuk bekerja diatas jam normal perusahaan.

6. Perlengkapan dan sarana lain-lain, upah ini diterima karyawan secara tidak langsung sebab diterima dalam bentuk jasa perusahaan seperti pelayanan kesehatan, hiburan, perumahan dan transportasi

Unsur pengawasan intern gaji dan upah berdasarkan IAI (2003: 312) yaitu pengawasan internal adalah kebijakan dan produser untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan yang spesifik akan tercapai. Dalam hal ini di nyatakan bahwa sistem pengawasan ini akan memberi manfaat yang baik, baik itu bagi perusahaan dan karyawan. Karena tanpa ada pengawasan suatu pekerjaan akan terlihat sia-sia dimana tidak akan ada yang menjadi pedoman baik dalam segi apapun itu sehingga yang terjadi pekerjaan yang tidak terarah.


(37)

Menurut IAI sendiri dalam buku standar akuntansi keuangan terdapat lima komponen pengawasan intern antara lain :

a. Lingkungan pengawasan menetapkan corak suatu organisasi mempengaruhi kedasaran pengawasan orang – orangnya. Lingkungan pengawasan merupakan dasar untuk semua komponen pengawasan intern, menyediakan disiplin dan struktur.

b. Penaksiran resiko merupakan identifikasi dan entitas terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko yang harus dikelola.

c. Aktivitas pengawasan merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

d. Informasi dan Komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.

e. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengawasan intern sepanjang waktu.

Menurut Hermanto (2005 :110) sistem pengendalian internal adalah suatu tipe pengawasan yang dirancang dengan suatu integrasi ke dalam sistem pembagian dan pendelegasian tugas, tanggung jawab, wewenang dalam struktur organisasi perusahaan. Agar para pekerja juga dapat memenuhi kebutuhannya dan berpengaruh terhadap sistem pengendalian internal terhadap gaji dan upah atas tanggung jawab dan konsekuensi jabatannya.


(38)

Perbedaan antara gaji dan upah : 1. Gaji

a. Berlaku secara nasional

b. Dikeluarkan oleh pemerintahan pusat c. Biasanya ditinjau 5 tahun sekali

d. Ada sistem kenaikan dengan jumlah perincian dari pusat pemerintahan e. Dasar pemberian ada golongan/tingkat pekerjaan

f. Diikuti dengan sistem tunjangan 2. Upah

a. Dapat berlaku secara lokal

b. Dikeluarkan pemerintahan daerah c. Ditinaju setiap 1 tahun sekali

C. Perhitungan Gaji dan Upah

Besar kecilnya gaji dan upah karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara-III (PERSERO) dibayar setiap awal bulan serta tunjangan lainnya dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Upah Minimum Propinsi (UMP). Gaji pokok yang diterima karyawan berbeda jumlahnya karena dipengaruhi oleh tingkat jabatan dan kedudukan dalam perusahaan. Selain gaji pokok karyawan juga menerima tunjangan lainnya.

Rumus Sistematis :


(39)

Perkiraan pendapatan Karyawan Pimpinan : I. Komponen Tetap

a. Gaji Pokok b. Tunjangan Tetap c. Beras

II. Komponen Variabel a. Tunjangan Jabatan

b. Kompensasi Prestasi I (Kinerja) c. Kompensasi Prestasi II (Kompetensi)

III. Santunan Sosial dan Bantuan dan lain-lain a. Uang sewa rumah

b. Uang Listrik c. Uang Air d. Uang Transport e. Bantuan Anak Sekolah f. Dapenbun Beban Perusahaan g. Jamsostek Beban Perusahaan h. PPh Pasal 21

IV. Potongan

a. Dapenbun Beban Perusahaan b. Jamsostek Beban Perusahaan c. PPh Pasal 21

d. Dapenbun Beban Karyawan e. Jamsostek Beban Karyawan


(40)

f. Potongan Zakat g. Potongan lain-lain

Keterangan perhitungan gaji karyawan pimpinan :

a. Gaji pokok dan tunjangan tetap besarnya sesuai dengan pangkat atau golongan yang disesuaikan dengan Upah Minimun Propinsi (UMP) b. Tunjangan jabatan , kompensasi prestasi I (kinerja), kompensasi

prestasi II (Kompetensi) ialah tunjangan yang diberikan kepada Karyawan Pimpinan untuk jabatan yang didudukinya.

c. Santunan sosial dan bantuan lain-lain ialah bantuan yang diberikan kepada karyawan pimpinan atau karyawan pelaksanan untuk meningkatkan taraf hidup karyawan dan keluarganya.

d. Potongan ialah pengurangan gaji yang diterima karyawan atas ketentuan perusahaan dan tidak merugikan karyawan tersebut.

Adapun tingkat jabatan di PT. Perkebunan Nusantara-III yaitu : a. Strata I

Golongan IA berpangkat Pelaksana Pratama Golongan IB berpangkat Pelaksana Muda b. Strata II

Golongan IC berpangkat Juru Pratama Golongan ID berpangkat Juru Muda


(41)

c. Strata III

Golongan IIA berpangkat Penyelia Pratama Golongan IIB berpangkat Penyelia Muda Golongan IIC berpangkat Penyelia Madya Golongan IID berpangkat Penyelia Utama

d. Strata IV

Golongan IIIA berpangkat Pengatur Pratama Golongan IIIB berpangkat Pengatur Muda Golongan IIIC berpangkat Pengatur Madya Golongan IIID berpangkat Pengatur Utama

e. Strata V

Golongan IVA berpangkat Penata Madya Golongan IVB berpangkat Penata Utama

f. Strata VI

Golongan IVC berpangkat Pembina Madya

g. Strata VII


(42)

Dari golongan IA sampai dengan IID merupakan golongan untuk Karyawan Pelaksana sedangkan golongan IIIA sampai dengan IV merupakan golongan untuk Karyawan Pimpinan. Adapun jabatan - jabatan IA sampai IID ialah Pemanen/Penderes, Opas Kantor, Krani Bagian/Afdeling, Krani I Bagian, Mandor I.

Sedangkan golonga IIIA sampai dengan IVD jabatannya ialah Asisten Bagian/Afdeling, Staf Urusan, Asisten Kepala, Masinis Kepala, Kepala Bidang, Kepala Urusan, Manager, Distrik Manajer dan Kepala Bagian. Ketetapan jam kerja yang berlaku pada PT. Perkebunan Nusantara-III (PERSERO) antara lain :

1. Jam kerja

Jam kerja 1 (satu) hari bagi Kantor Direksi adalah 8 (delapan) jam atau 40 (empat puluh jam seminggu dengan ketentuan sebagai berikut : a. Senin S/d Kamis : Pukul 07.30 - 16.30 Wib

b. Jum’at : Pukul 07.30 – 11.30 Wib

2. Cuti

1. Cuti Tahunan

a. Karyawan yang telah bekerja terus menerus selama 1 (satu) tahun berhak atas cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja. b. Pemberian cuti tahunan harus dijalani secara fisik dan tidak

dibenarkan diganti dengan uang.

c. Kepada Karyawan yang berhak atas cuti tahunan diberikan tunjangan cuti tahunan sebesar 125% (seratus dua puluh lima persen) dari gaji.


(43)

d. Apabila cuti tahunan tidak dijalani sebagian atau seluruhnya dalam masa setahun sampai dengan hak cuti tahunan berikutnya bukan karena kehendak Perusahaan, maka cuti tahunan tersebut dinyatakan gugur namun jika dikarenakan keperluan pekerjaan sehingga pelaksanaan cuti harus ditunda maka hak cuti dianggap tidak gugur dengan ketentuan harus dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari atasan langsung yang bersangkutan.

e. Bagi Karyawan yang meninggal dunia atau mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan masih mempunyai sisa Cuti Tahunan yang belum sempat dilaksanakannya, diberikan penggantian berupa uang dengan perhitungan nilai penggantian secara proporsional 1/12 dari tunjangan cuti untuk setiap hari.

2. Cuti Panjang

a. Karyawan yang telah bekerja terus menerus selama 6 (enam) tahun berhak atas cuti panjang selama 30 (tiga puluh) hari kalender.

b. Pemberian cuti panjang harus dijalani secara fisik dan tidak dibenarkan diganti dengan uang.

c. Kepada Karyawan yang berhak atas cuti panjang diberikan tunjangan cuti panjang sebesar 175% (seratus tujuh puluh lima persen) dari gaji dan pelaksanaan cuti panjang diatur dalam peraturan perusahaan.


(44)

d. Pada tahun dimana Karyawan memperoleh cuti panjang, hak cuti tahunan pada tahun itu tidak gugur.

e. Apabila cuti panjang tidak dilaksanakan sebagian atau seluruhnya dalam masa 6 (enam) tahun sampai dengan hak cuti panjang berikutnya bukan karena kehendak Perusahaan, maka hak cuti panjang yang bersangkutan dinyatakan gugur namun jika dikarenakan keperluan pekerjaan sehingga pelaksanaan cuti harus ditunda maka hak cuti dianggap tidak gugur dengan ketentuan harus dibuktikan dengan pernyataan tertulis dari atasan langsung yang bersangkutan.

f. Bagi Karyawan yang meninggal dunia dan atau mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang masih mempunyai sisa Cuti Panjang yang belum sempat dilaksanakannya, diberikan penggantian berupa uang dengan perhitungan nilai penggantian setiap hari kerjanya 1/30 gaji terakhir ditambah kompensasi prestasi atau tunjangan khusus bagi yang berhak berdasarkan golongan.

3. Cuti Melahirkan

a. Karyawan wanita berhak atas cuti melahirkan selama 1½ (satu setengah) bulan sebelum melahirkan dan 1½ (satu setengah) bulan setelah melahirkan sedangkan Karyawan wanita yang mengalami gugur kandungan diberikan izin selama 1½ (satu setengah) bulan setelah keguguran.


(45)

b. Perpanjangan cuti melahirkan dapat dibenarkan hanya berdasarkan Surat Keterangan Dokter karena alasan keadaan yang dapat membahayakan kesehatan/keselamatan Karyawan. c. Penghasilan Karyawan selama cuti melahirkan adalah sama

seperti Karyawan aktif, yakni :

1. Karyawan pada Strata I, II, dan III (non produksi), penghasilan yang dibayarkan sesuai dengan Pasal 31, 32, 35 dan 37.

2. Karyawan pada Strata I, II, dan III (produksi), penghasilan yang dibayarkan sesuai dengan Pasal 31, 32, dan 37 serta Pasal 35 berdasarkan golongan.

3. Karyawan pada Strata IV, V, VI, dan VII, penghasilan yang dibayarkan sesuai dengan Pasal 31, 32, 33, 34 dan 37. d. Pengusaha memberikan kesempatan yang cukup kepada

Karyawan Wanita untuk menyusui anaknya.

4. Cuti Haid

a. Karyawan wanita yang dalam masa haid merasakan sakit, tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada waktu haid.

b. Izin tidak masuk bekerja karena adanya halangan tersebut wajib diberikan apabila diminta/diberitahukan oleh Karyawan tersebut kepada atasan langsung dengan mendapatkan gaji penuh.

c. Kepada Karyawan wanita yang telah memasuki masa Menopause sesuai dengan Keterangan Dokter tidak diberikan cuti haid.


(46)

d. Hal-Hal terkait mengenai cuti haid akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan perusahaan.

D. Prosedur dan Peranan Pencatatan Pada Gaji dan Upah

Sebelum membahas masalah prosedur dan peranan pencatatan pada gaji dan upah, ada baiknya terlebih dahulu dikemukakan pengertian prosedur itu sendiri. Dimana prosedur merupakan rangkaian kegiatan adminitrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk mencapai keseragaman tindak dalam melakukan transaksi-transaksi yang sering terjadi.

Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji dan upah menurut Mulyadi (2010 :385) adalah sebagai

1. Prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan yang diselenggarakan oleh fungsi pencatatan waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau pabrik.

2. Prosedur pencatatan waktu kerja, pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan difungsikan untuk keperluan distribusi biaya gaji karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. 3. Prosedur pembuatan daftar gaji, dalam prosedur ini fungsi pembuatan

daftar gaji membuat daftar gaji karyawan.

4. Prosedur distribusi biaya gaji, dalam prosedur ini biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.


(47)

5. Prosedur pembayaran gaji, prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk membuat/menulis chek guna pembayaran gaji.

peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu : a. Aspek Pemberi Kerja (Majikan)

Gaji merupakan unsur pokok dalam menghitung biaya produksi dan komponen dalam menentukan harga pokok yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Apabila suatu perusahaan memberikan gaji terlalu tinggi maka, akan mengakibatkan harga pokok tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan mengakibatkan perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja.

b. Aspek penerima kerja

Gaji merupakan penghasilan yang diterima oleh seseorang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji bukanlah merupakan satu-satunya motivasi karyawan dalam berprestasi, tetapi gaji merupakan salah satu motivasi penting yang ikut mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan akan mempengaruhi kinerja dan kesetiaan karyawan.


(48)

Pada PT. Perkebunan Nusantara-III prosedur dan peranan pencatatan pada gaji dan upah bagian-bagian yang terlibat dalam pencatatan tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan ini sebagai berikut :

1. Bagian Umum a. Data Karyawan

Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengawasan intern gaji dan upah ini sejak menerima pegawai-pegawai yang diperlukan perusahaan, sehingga perusahaan mendapat karyawan yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut dicatat mulai dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut (kawin, tidak kawin, anak yang dimiliki) yang diperlukan untuk menentukan tunjangan tetap yang ditentukan oleh perusahaan dan bagian penetapan dan keterangan lainnya.

b. Karyawan Pencatatan Gaji dan Upah

Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan. Perusahaan juga menggunakan sistem komputerisasi dalam menghitung gaji dan upah karyawan serta jumlah hari dari tiap karyawan. Data-data karyawan dan hal-hal sebagai data pembayaran gaji karyawan


(49)

2. Kepala Bagian Masing-masing Unit

Kepala bagian masing-masing unit mencek kehadiran para karyawan sebagai bahan pertimbangan perhitungan gaji dan kenaikan golongan (promosi)

Bagian Keuangan : a. Kasir

Kasir bertugas menyerahkan gaji kepada karyawan yang telah diterima setelah terlebih dahulu diperiksa kendalanya dan disetjui kepada bagian keuangan. Setiap karyawan harus membubuhkan tanda tangan ketika dia menerima pembayaran gaji. Tanda terima gaji tersebut kemudian dikirimkan kasir ke bagian pembukuan akuntansi b. Bagian pembukuan

Bagian ini bertugas menandatangani semua bukti-bukti dari pembayaran gaji yang dilakukan kasir kemudian membukukan pembayaran tersebut ke dalam buku besar gaji dan upah

c. Internal Auditor

Tugas dari internal auditor dalam pengawasan gaji dan upah merupakan tugas yang termasuk kedalam pengawasan fakultas secara menyeluruh. Dalam hal pengawsan gaji dan upah ini auditor akan mengawasi siapakah prosedur-prosedur pencatatan dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang telah ditentukan, mengevaluasi sistem pengawasan internal gaji dan upah yang sedang dijalankan.


(50)

E. Pengawasan Internal Gaji dan Upah

Didalam pengawasan terkait adapun pengendalian merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen dan personil lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan kendala pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Sedangkan pengertian dari pengendalian intern merupakan suatu proses dijalankan oleh orang dapat diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai bukan keyakinan mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris dan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan dalam bidang pelaporan keuangan kepatuhan dan operasional.

Berbeda dengan pengawasan intern merupakan pengawasan yang sangat membantu pemimpin dalam suatu organisasi melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai peranan penting bagi perusahaan yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencegah dan menghindari dari terjadinya kesilapan, kecurangan, penyelewengan dan manipulasi lainnya pada perusahaan.

Pemberian gaji dilakukan perbulan sehingga dalam hal ini pengawasan intern telah dijalankan dimana setiap pemberian gaji tiap bulan dilaporkan. Hasil pemberian gaji menjadi tanggung jawab bagian masing-masing. Untuk terlaksananya pengawasan intern gaji dan upah dengan baik maka perlu diadakan pemisahaan tugas dan fungsi.

Dimana suatu kegiatan mulai dari awal sampai dengan selesai tidak boleh dikerjakan oleh satu orang, hal ini penting untuk menghindari tugas rangkap atau


(51)

ganda yang dapat memungkinkan terjadinya penyelewengan. Penerimaan karyawan tidak boleh dilakukan oleh bagian yang yang membutuhkan.

Demi terciptanya sistem informasi atas gaji dan upah serta pengawasan internal gaji dan upah yang baik pada PT. Perkebunan Nusantara-III (Persero), dilakukan pembayaran gaji dan upah dan pelaksanaannya melibatkan beberapa bagian antara lain :

1. Bagian Personalia

Apabila ada suatu bagian dalam perusahaan yang membutuhkan karyawan baru harus mengajukan formulir permintaan tenaga kerja baru kepada bagian personalia. Dari formulir tersebut harus disetujui oleh kepala bagian yang membutuhkan. Bagian personalia berdasarkan formulir permintaan karyawan baru dengan cara mencari karyawan baru dengan melihat surat-surat permohonan yang sudah ada.

Tetapi bila permohonan belum ada masuk, bagian personalia mencari karyawan baru dengan menghubungi sumber tenaga kerja seperti :

a. Karyawan di perusahaan tersebut c. Badan-badan penempatan kerja d. Advertensi

e. Dan lain-lain

Berdasarkan surat permohonan yang masuk tersebut kemudian bagian personalia menyelenggarakan test untuk kemampuan calon-calon karyawan dan berdasarkan hasil test di umumkan beberapa karyawan yang diterima. Bagi calon karyawan yang telah memenuhi pernyataan tersebut akan diangkat sebagai


(52)

karyawan dengan mata percobaan paling lama 3 bulan, selama masa percobaan kepada karyawan diberikan kedudukan yang sesuai dengan ketentuan penggajian yang berlaku.

2. Bagian Pengawasan Waktu

Semuanya pembayaran gaji diawasi oleh personalia. Tiap karyawan wajib hadir dan diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan. Kepada karyawan diberikan pengawasan waktu yang sangat ketat sehingga tidak terjadi penyelewengan jam kerja.

3. Bagian Personalia dan Keuangan

Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah. Kartu gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan mengirimkannya kepada kasir di bagian pembukuan

4. Kasir

Kasir membuat kwitansi pembayaran dan mengirimkan kepada bagian pembukuan

5. Bagian Pembukuan

Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dibukukan dalam buku besar dengan jurnal :

Gaji dan upah xxx

Hutang gaji dan upah xxx

Ketika kwitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal :

Hutang gaji dan upah xxx


(53)

6. Internal Auditor

Bertugas mengawasi jalannya prosedur pengawasan internal pada perusahaan tersebut.

Untuk melaksanakan sistem pengawasan intern gaji dan upah ada lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penilaian resiko, kegiatan pengawasan, informasi dan komunikasi serta monitoring pada PT. Perkebunan Nusantara-III, sistem pengawasan intern gaji dan upah dilakukan dengan cara membuat daftar gaji yang dilakukan oleh pembuat daftar gaji (SDM) khusunya bagian personalia.

Berdasarkan golongan masing-masing pegawai kemudian diperiksa oleh kuasa pembuat komitmen lalu diajukan oleh pejabat pendatangan dengan mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPM) setelah diajukan kepada bendahara rutin dan diperiksa lagi oleh bendahara tersebut dan ditandatangani dengan menggunakan rekening berdahara rutin.


(54)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai penutup penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengendalian dan pengawsan intern gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara-III (PERSERO)

1. Sistem pengawasan intern gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara-III (PERSERO) yang telah diberikan berpengaruh dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai dan pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien sehingga produktivitas kerja pegawai akan meningkat dan tujuan dapat dicapai.

2. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji pegawai dilakukan secara tunai dan slip pembayaran gaji harus ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan

3. Catatan-catatan dan dokumen penting tentang karyawan disimpan di lemari dalam satu tahun anggaran termasuk daftar hadir para karyawan

4. Sistem pengawasan intern gaji dan upah sudah dimulai dari awal penerimaan karyawan baru, pencatatan waktu kerja, perhitungan gaji dan upah, serta pembayaran gaji dan upah. Prosedur ini telah sudah ditempatkan sesuai bagian dengan ketentuan yang telah ditetapkan.


(55)

5. Sistem perhitungan gaji dan upah pegawai telah diterapkan didasarkan ketentuan yang berlaku pada PT. Perkebunan Nusantara-III (PERSERO).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengemukakan bebrapa saran sebagai berikut :

1. Sistem pengawasan intern dalam pemberian gaji dan upah sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai maka dari itu perhatian terhadap kesejahteraan pegawai lebih ditingkatkan agar pegawai mempunya kinerja yang lebih baik lagi.

2. Sistem pelaksanaan pengawasan intern gaji dan upah mengenai slip pembayaran gaji walaupun dalam perubahan pangkat dan tarif pada telah efektif mengingat tidak pernah adanya keterlambatan dalam pembayaran. Hal ini tentunya lebih dipertahankan dan tingkatkan sehingga kesejahteraan pegawai dapat bertahan lama sehingga meningkatkan produktifitas pegawai.

3. Catatan – catatan dokumen penting salah satunya adalah daftar hadir hendaknya jangan disimpan di lemari dalam satu tahun anggaran tetapi sebaiknya ditanda tangani langsung oleh pegawai yang bersangkutan.

4. Sistem pengendalian intern terhadap gaji dan upah yang dilakukan perusahaan diharapkan tetap mengikuti prosedur yang telah


(56)

ditetapkan, hal ini sangat memberi manfaat kepada perusahaan untuk menghindari terjadinya penyelewengan.

5. Sistem gaji dan upah pegawai beserta tunjangan yang diberikan pihak perusahaan (berdasarkan ketentuan yang berlaku) terhadap pegawai harus lebih efektif agar terhindar dari penyelewengan.


(57)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2005, Sistem Akutansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima, Penerbit FE-UGM, Yogyakarta.

Ginting, Paham, Syafirzal Helmi Situmorang, 2006, Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian, Penerbit USU Press, Medan.

Hall, James A, 2007, Sistem Informasi Akutansi, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akutansi Indonesia, 2003, Standar Profesional Akuntan Publik, Catatan Kedua, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Malayu, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Mulyadi, 2010, Sistem Akutansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Wirartha, I Made 2006, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Azhar Susanto, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Lingga Jaya, Bandung.

Azhar Susanto, 2007, Penyusunan Metode dan Prosedur, Edisi Kedelapan, Lingga Jaya, Bandung.

La Midjan, 2006, Sistem Informasi Akuntansi I, Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode, Prosedur, dan peranan Edisi Kedelapan, Lingga Jaya Bandung.


(1)

karyawan dengan mata percobaan paling lama 3 bulan, selama masa percobaan kepada karyawan diberikan kedudukan yang sesuai dengan ketentuan penggajian yang berlaku.

2. Bagian Pengawasan Waktu

Semuanya pembayaran gaji diawasi oleh personalia. Tiap karyawan wajib hadir dan diharuskan mengisi daftar hadir yang telah disediakan. Kepada karyawan diberikan pengawasan waktu yang sangat ketat sehingga tidak terjadi penyelewengan jam kerja.

3. Bagian Personalia dan Keuangan

Bagian ini bertugas untuk menandatangani daftar gaji dan upah. Kartu gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dan mengirimkannya kepada kasir di bagian pembukuan

4. Kasir

Kasir membuat kwitansi pembayaran dan mengirimkan kepada bagian pembukuan

5. Bagian Pembukuan

Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian pendistribusian biaya dibukukan dalam buku besar dengan jurnal :

Gaji dan upah xxx

Hutang gaji dan upah xxx

Ketika kwitansi diterima dari kasir sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah dibayarkan maka bagian pembukuan akan menjurnal :


(2)

6. Internal Auditor

Bertugas mengawasi jalannya prosedur pengawasan internal pada perusahaan tersebut.

Untuk melaksanakan sistem pengawasan intern gaji dan upah ada lima komponen yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengawasan, penilaian resiko, kegiatan pengawasan, informasi dan komunikasi serta monitoring pada PT. Perkebunan Nusantara-III, sistem pengawasan intern gaji dan upah dilakukan dengan cara membuat daftar gaji yang dilakukan oleh pembuat daftar gaji (SDM) khusunya bagian personalia.

Berdasarkan golongan masing-masing pegawai kemudian diperiksa oleh kuasa pembuat komitmen lalu diajukan oleh pejabat pendatangan dengan mengeluarkan Surat Perintah Membayar (SPM) setelah diajukan kepada bendahara rutin dan diperiksa lagi oleh bendahara tersebut dan ditandatangani dengan menggunakan rekening berdahara rutin.


(3)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai penutup penulis mencoba memberikan kesimpulan yang berhubungan dengan pengendalian dan pengawsan intern gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara-III (PERSERO)

1. Sistem pengawasan intern gaji dan upah pada PT. Perkebunan Nusantara-III (PERSERO) yang telah diberikan berpengaruh dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai dan pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien sehingga produktivitas kerja pegawai akan meningkat dan tujuan dapat dicapai.

2. Setiap pembayaran didasarkan pada bukti pembayaran gaji pegawai dilakukan secara tunai dan slip pembayaran gaji harus ditandatangani oleh pihak yang bersangkutan

3. Catatan-catatan dan dokumen penting tentang karyawan disimpan di lemari dalam satu tahun anggaran termasuk daftar hadir para karyawan

4. Sistem pengawasan intern gaji dan upah sudah dimulai dari awal penerimaan karyawan baru, pencatatan waktu kerja, perhitungan gaji dan upah, serta pembayaran gaji dan upah. Prosedur ini telah sudah ditempatkan sesuai bagian dengan ketentuan yang telah ditetapkan.


(4)

5. Sistem perhitungan gaji dan upah pegawai telah diterapkan didasarkan ketentuan yang berlaku pada PT. Perkebunan Nusantara-III (PERSERO).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas penulis mengemukakan bebrapa saran sebagai berikut :

1. Sistem pengawasan intern dalam pemberian gaji dan upah sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai maka dari itu perhatian terhadap kesejahteraan pegawai lebih ditingkatkan agar pegawai mempunya kinerja yang lebih baik lagi.

2. Sistem pelaksanaan pengawasan intern gaji dan upah mengenai slip pembayaran gaji walaupun dalam perubahan pangkat dan tarif pada telah efektif mengingat tidak pernah adanya keterlambatan dalam pembayaran. Hal ini tentunya lebih dipertahankan dan tingkatkan sehingga kesejahteraan pegawai dapat bertahan lama sehingga meningkatkan produktifitas pegawai.

3. Catatan – catatan dokumen penting salah satunya adalah daftar hadir hendaknya jangan disimpan di lemari dalam satu tahun anggaran tetapi sebaiknya ditanda tangani langsung oleh pegawai yang bersangkutan.

4. Sistem pengendalian intern terhadap gaji dan upah yang dilakukan perusahaan diharapkan tetap mengikuti prosedur yang telah


(5)

ditetapkan, hal ini sangat memberi manfaat kepada perusahaan untuk menghindari terjadinya penyelewengan.

5. Sistem gaji dan upah pegawai beserta tunjangan yang diberikan pihak perusahaan (berdasarkan ketentuan yang berlaku) terhadap pegawai harus lebih efektif agar terhindar dari penyelewengan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2005, Sistem Akutansi Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima, Penerbit FE-UGM, Yogyakarta.

Ginting, Paham, Syafirzal Helmi Situmorang, 2006, Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian, Penerbit USU Press, Medan.

Hall, James A, 2007, Sistem Informasi Akutansi, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akutansi Indonesia, 2003, Standar Profesional Akuntan Publik, Catatan Kedua, Bagian Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Malayu, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Mulyadi, 2010, Sistem Akutansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Wirartha, I Made 2006, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Azhar Susanto, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Lingga Jaya, Bandung.

Azhar Susanto, 2007, Penyusunan Metode dan Prosedur, Edisi Kedelapan, Lingga Jaya, Bandung.

La Midjan, 2006, Sistem Informasi Akuntansi I, Pendekatan Manual Praktika

Penyusunan Metode, Prosedur, dan peranan Edisi Kedelapan,