F. Alat Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti merupakan alat pengumpul data utama yang bertemu langsung dengan sampel penelitian atau partisipan dengan menggunakan
alat bantu tape recorder, panduan wawancara, dan field note. Sebagai alat, kemampuan peneliti sangatlah penting karena kemampuan wawancara yang baik akan menghasilkan
data yang kaya Irawan, 2006 dalam Wardani, 2009. Peneliti sebagai instrumen penelitian tetap menjaga hubungan baik dengan partisipan.
Jika didapati kondisi partisipan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan wawancara maka peneliti tidak memaksakan proses wawancara harus tetap berlangsung tetapi dapat
dilakukan diwaktu lain dengan kondisi partisipan yang lebih baik dan berdasarkan kesepakatan bersama. Disamping itu peneliti menghargai setiap adat istiadat dan
kebiasaan yang dijalankan oleh masing-masing partisipan. Lalu wawancara dilakukan secara mendalam indepth interview untuk mendapatkan informasi yang luas dari
partisipan. Untuk mendapatkan data demografi partisipan peneliti menggunakan kuesioner data
demografi untuk mengetahui identitas secara umum yang berisi umur, agama, suku, pekerjaan, dan tingkat pendidikan.
G. Pengumpulan Data
1. Setelah mendapatkan izin dari Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan USU Medan dan izin Klinik Bersalin Sumi Ariani, peneliti melihat daftar ibu yang melahirkan diklinik bersalin tersebut.
2. Pada penelitian ini, peneliti mengadakan pilot study dan memperlihatkannya kepada
pembimbing yang bertujuan untuk mengetahui proses wawancara, panduan wawancara, dan probing dalam wawancara kemudian melanjutkan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3. Peneliti melakukan pendekatan kepada calon partisipan prolong engagement untuk
dapat saling mengenal dan saling mempercayai. Untuk setiap partisipan yang diperoleh di Klinik Bersalin Sumiariani Kecamatan Medan Johor melakukan
pendekatan sebanyak 1 sampai 2 kali dan kemudian melakukan wawancara kepada partisipan. Setelah tercapai kesepakatan antara peneliti dengan partisipan mengenai
waktu wawancara , maka wawancara dilakukan sesuai waktu yang telah disepakati. 4.
Setelah peneliti merasa cukup dekat dengan partisipan, peneliti memberikan kuesioner data demografi untuk diisi oleh partisipan dan panduan wawancara yang
berisi beberapa pertanyaan untuk terlebih dahulu dipahami oleh partisipan. Partisipan diberi waktu untuk memahami pertanyaan dan mengingat kembali peristiwa yang
dialaminya sehingga pada waktu wawancara partisipan dapat mengungkapkan hal-hal yang dialaminya secara jelas.
5. Dalam melakukan wawancara, peneliti merekam hasil wawancara dengan
menggunakan alat perekam suara. 6.
Setelah selesai wawancara peneliti langsung membuat transkrip hasil wawancara, tanpa harus menunggu wawancara berikutnya kemudian melakukan analisis data.
7. Peneliti mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh dan
pengumpulan data selesai karena saturasi data telah diperoleh peneliti.
H. Analisa Data