Analisa Kuantitatif Besi, Seng, Tembaga dan Mangan Perhitungan Kadar Besi, Seng, Tembaga dan Mangan dalam Sampel

22 hingga suhu 600ºC dengan interval 25ºC setiap 5 menit. Pengabuan dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan hingga dinginpada desikator Isaac, 1988. Flowsheet dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.5.4. Pembuatan Larutan Sampel

Sampel hasil destruksi dilarutkan dalam 5 ml HNO 3 1:1, lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan diencerkan dengan aqua demineralisata hingga garis tanda Isaac, 1988. Larutan disaring dengan kertas saring Whatman No. 42 dan 5 ml filtrat pertama dibuang untuk menjenuhkan kertas saring kemudian filtrat selanjutnya ditampung dalam botol. Filtrat ini digunakan sebagai larutan sampel untuk analisis kuantitatif. 3.6. Analisa Kuantitatif

3.6.1. Analisa Kuantitatif Besi, Seng, Tembaga dan Mangan

a. Pembuatan Larutan Standar Multielemen Larutan standar besi, seng, tembaga dan mangan 1000 mcgml masing-masing dipipet sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml. Larutan dicukupkan volumenya sampai garis tanda dengan aqua demineralisata konsentrasilarutan baku 10 mcgml. b. Pembuatan Kurva Kalibrasi Dibuat 4 deret larutan standar multielemen dari larutan baku 10 mcgml yang terdiri atas: deret I 0,5 mcgml besi, 0,5 mcgml seng, 0,05 mcgml tembaga dan 0,5 mcgml mangan; deret II 1 mcgml besi, 1 mcgml seng, 0,5 mcgml tembaga dan 1 mcgml mangan; deret III 2 mcgml besi, 2,5 mcgml seng, 1 mcgml tembaga dan 2,5 mcgml mangan dan deret IV 5 mcgml besi; 5 mcgml seng; 2,5 mcgml tembaga dan 5 Universitas Sumatera Utara 23 mcgml mangan. Keempat deret larutan standar multielemen beserta blanko HNO 3 diukur pada panjang gelombang masing-masing elemen yaitu 238,204 nm untuk besi; 213,857 nm untuk seng; 327,395 nm untuk tembaga dan 257,610 nm untuk mangan. c. Analisa Besi, Seng, Tembaga dan Mangan dalam Sampel Larutan sampel hasil destruksi prosedur 2.5.4 diukur intensitas emisinya dengan menggunakan Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometer pada panjang gelombang masing-masing elemen. Nilai intensitas emisi yang diperoleh berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan standar. Konsentrasi besi, seng, tembaga dan mangan dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan linier dari kurva kalibrasi.

3.6.2. Perhitungan Kadar Besi, Seng, Tembaga dan Mangan dalam Sampel

Kadar besi, seng, tembaga dan mangan dihitung dengan mensubtitusikan intensitas ke dalam persamaan regresi yang diperoleh dari kurva kalibrasi seperti di bawah ini Rohman, 2007: Y = aX + b Dimana: Y = Intensitas emisi sampel a = Slope X = Konsentrasi sampel b = Intersep Dari perhitungan regresi linear, maka dapat diketahui kadar dari sampel dengan menggunakan rumus Rohman, 2007: Universitas Sumatera Utara 24 3.7. Analisis Data Secara Statistik 3.7.1. Uji Penolakan Hasil Analisis