Pengkajian Konsep Dasar Asuahan Keperawatan dengan Prioritas Masalah

2 85 12 3 95 14 4 102 16 5 110 18 6 116 20

1. Pengkajian

Status gizi seseorang dapat dikaji dengan menggunakan pedomanA-B-C-D. A : pengukuran antropometrik antropometric measurements B : data biomedis biomedical data C : tanda-tanda klinis status nutrisi clinical signs D : diet dietary Komponen-komponen pengkajian status nutrisi meliputi a. Pengukuran antropometrik Metode pengukuran ini meliputi pengkajian ukuran dan proporsi ukuran dan proporsi tubuh manusia. Pengukuran atripometri terdiri atas : 1 Tinggi badan Pengukuran tinggi badan pada dewasa dan balita dilakukan dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi dilakukan pada possisi berbaring. 2 Berat badan Alat ukur yang lazim yang digunakan untuk mengukur berat badan adalah timbangan manual, meskipun ada pula alat ukur yang menggunakan system digitalik elektric. Hal-hal yang harus diperhatikan saat mengukur berat badan adalah : a. Alat serta alat skala ukur yaqng digunakan harus sama setiap kali menimbang. b. Klien ditimbang tanpa alas kaki c. Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali menimbang d. Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan. Dalam menilai berat badan pasien, perlu mempertimbangkan berat badan bentuk rangka ,proporsi lemak, otot, dan tulang, serta bentuk dada pasien. Disamping itu, kita juga perlu menhkaji kondisi patologis yang berpengaruh terhadap berat badan, seperti edema, gagal jantung atau kardiomegali. 3 Tebal lipatan kulit Pengukuran tebal lipatan kulit bertujuan untuk menentukan presentase lemak pada tubuh. Pengukuran ini mencerminkan massa otot jumlah lemak dijaringan subkutan, dan status kalori. Selain itu, pengukuran ini juga digunakan untuk menhkaji kemungkinan malnutrisi. Area yang sering digunakan untuk pengukuran ini adalah lipatan kulit trisep, skapula, dan suprailiaka. Hal-hal yang perlu diperhatiakan saat pengukuran antara lain : a. Anjurkan klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada hasil pengukuran b. Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien c. Dalam pengukuran TSF, utamakan tangan klien yang tidak dominan d. Pengukuran TSF dilakukan pada titik tengah lengan atas, antara akropmion dan olekranon. e. Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk rileks. f. Alat yang digunakan adalah kaliper. 4 Lingkar tubuh Umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini adalah kepala, dada, dan otot pada bagian tengah lengan atas. Lingkar kepala dan dada digunakan dalam pengkajian pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Sedangkan lingkar lengan atas LLA digunakan untuk menilai status nutrisi. Satuan ukuran untuk LLA adalah sentimeter. Pengukuran dilakukan pada titik tengah lengan yang tidak dominan. Berdasarkan standar Walanski,perkembangan ukuran lingkar lengan atas bayi dan balita berdasarkan umur terbilang normal pada ukuran berikut: 6- 8 bulan 14.75 cm 9-11 bulan 15.10 cm 1 tahun 16.00 cm 2 tahun 16.25 cm 3 tahun 16.50 cm 4 tahun 16.75 cm 5 tahun 17.00 cm Lingkar pergelangan tangan merupakan area pengkajian yang digunakan untuk menilai bentuk atau kerangka tubuh manusia. Untuk mengukurnya, meteran diletakkan disekeliling nagian distal pergelanganm tangan dekat prosesus stiloideus. Bila hasil pengukuran lebih dari 10,4 cm, kerangka atau bentuk tubuh dianggap besar. Jika hasilnaya 9,6-10,4 kerangka atau bentuk tubuh dianggap sedang, dan jika kurang dari 9,6 dianggap kecil Potter Perri, 1992. b. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik yang berhubungan dengan masalah nuitrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah head to toe yaitu dari kepala sampai ke kaki. Selanjutnay dilakukan pengamatan terhadap tanda-tanda atau gejala klinis defisiensi nutrisi. c. Riwayat diet Pengkajian asupan makanan dan pola makan meliputi pengkajian dan informasi mengenai makanan yang biasa dikonsumsi, persiapan makanan, dan kebiasaan makan. Pola makan dan kebiasaan makan dipengaruhi oleh budaya, latar belakang etnis, status sosial ekonomi, dan aspek psikologi.

2. Analisa data

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

0 34 45

Asuhan Keperawatan Pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

0 61 47

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 27 56

Asuhan Keperawatan pada An.F dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Medan Amplas

0 27 64

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 20 44

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 4

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 26

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 20