Penelitian yang serupa belum banyak dilakukan di Indonesia, oleh sebab itu kami melakukan penelitian ini untuk melihat manfaat intervensi diit dan
aktivitas fisik terhadap profil lipid anak dengan obesitas dengan membandingkan profil lipid sebelum dan sesudah intervensi.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui apakah intervensi diit dan aktivitas fisik dapat
memperbaiki profil lipid anak dengan obesitas.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk melihat perbaikan profil lipid pada anak dengan obesitas yang mendapat intervensi diit dan aktivitas fisik.
2. Untuk melihat apakah ada penurunan dari indeks masa tubuh dan berat badan pada anak dengan obesitas yang mendapat intervensi diit dan
aktivitas fisik.
1.4. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah intervensi diit dan aktivitas fisik tidak dapat memperbaiki profil lipid anak dengan obesitas.
1.5. Manfaat Penelitian
1.5.1. Manfaat penelitian ini adalah untuk pencegahan dislipidemia pada anak dengan obesitas ,yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
1.5.2. Memperoleh gambaran profil lipid anak dengan obesitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Obesitas atau kegemukan merupakan kelainan gizi lebih, yang ditandai dengan adanya penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan yaitu lebih dari
120 berat badan normal yang disesuaikan dengan tinggi badan.
7
2.2 Kriteria Obesitas
Bentuk fisik obesitas dibedakan menurut distribusi lemak yaitu apple shape
body android bila lebih banyak lemak di bagian atas tubuh dada dan
pinggang, pear shape gynoid
bila lebih banyak lemak di bagian bawah tubuh pinggul dan paha. Bentuk pertengahan adalah
intermediate . Berdasarkan
antropometris, obesitas pada anak ditentukan berdasarkan tiga metode pengukuran sebagai berikut:
7
1. Mengukur berat badan dan hasilnya dibandingkan dengan berat badan ideal sesuai tinggi badan BBTB. Obesitas didefinisikan sebagai berat
badan menurut tinggi badan di atas persentil ke-90, atau 120 dibandingkan berat badan ideal. Namun cara ini tidak mencerminkan
massa lemak tubuh. 2.
The World Health Organization WHO, telah merekomendasikan Indeks
masa tubuh IMT sebagai baku pengukuran obesitas pada anak dan remaja adalah cara termudah untuk memperkirakan obesitas serta
berkorelasi tinggi dengan massa lemak tubuh, selain itu juga penting untuk mengidentifikasi pasien obesitas yang mempunyai risiko mendapat
komplikasi medis. Konsensus terbaru mengatakan bahwa IMT lebih dari atau sama dengan persentil ke-95 merupakan nilai patokan obesitas
pada anak dan remaja. gambar 1 dan 2
19
3. Pengukuran langsung lemak subkutan dengan mengukur tebal lipatan kulit TLK. Terdapat empat macam cara pengukuran TLK yang ideal
yaitu TLK biseps, triseps, subskapular, dan suprailiaka. Bila TLK di atas persentil ke-85, merupakan indikator adanya obesitas.
Gambar 1.Indeks masa tubuh untuk anak perempuan
Gambar 2. Indeks masa tubuh untuk anak laki-laki
2.3 Tipe Obesitas