Hipertensi Keterangan Pra Hipertensi
Hipertensi tingkat I
Hipertensi tingkat II
Kolesterol total, mgdl Normal
Abnormal LDL, mgdl
Normal Abnormal
HDL, mgdl Abnormal
Trigliserida, mgdl Abnormal
Tekanan darah sistolik atau diastolik 90 persentil menurut umur dan jenis kelamin
atau 120 80 mm Hg. Tekanan darah sistolik atau diastolik 95
persentil menurut umur dan jenis kelamin dalam 3 kali pemeriksaan atau 140 90 mm
Hg. Tekanan darah sistolik atau diastolik 99
persentil menurut umur dan jenis kelamin atau 160 110 mm Hg.
≥ 170 ≥ 200
≥ 100 ≥ 130
40 ≥ 130
2.9 Peranan Diit dan Aktivitas Fisik
Prinsip tatalaksana komprehensif obesitas adalah penanganan obesitas dan komplikasi yang terjadi. Penanganan obesitas meliputi modifikasi prilaku,
intervensi gizi, meningkatkan aktivitas fisik, serta meningkatkan peran orang tua.
a. Pengaturan Diit
Penurunan berat badan merupakan tujuan yang ingin dicapai dengan tetap memperhatikan pertumbuhan normal si anak, mengingat anak masih
bertumbuh dan berkembang maka prinsip pengaturan diit pada anak gemuk adalah diit seimbang sesuai dengan angka kecukupan gizi AKG.
7
Dalam pengaturan kalori perlu diperhatikan tentang:
7
- Kalori yang diberikan adalah kalori yang sesuai dengan kebutuhan normal.
Pengurangan kalori berkisar 200-500 kalori sehari dengan target penurunan berat badan 0,5 kg per minggu.
- Diit seimbang : karbohidrat 50, lemak 35, protein cukup untuk tumbuh
kembang normal 15.
- Bentuk dan jenis makanan harus dapat diterima anak serta tidak dipaksa
makan makanan yang tidak disukai. Keseimbangan energi akan menghasilkan berat badan ideal, dimana
berat badan ideal ini bergantung pada besar kerangka dan komposisi tubuh dalam hal ini otot dan lemak. Untuk hal ini diberi kelonggaran ± 10 – 20 dari
berat badan ideal.
25
Kirk S, dkk melaporkan tatalaksana penurunan berat badan pada anak obes dapat menurunkan berat badan 5-10 yang
berhubungan dengan perbaikan yang bermakna dari tekanan darah, lipid profil , gangguan toleransi glukosa, dan penurunan prevalensi diabetes.
36
” The traffic light diet
“ merupakan salah satu strategi intervensi diit yang banyak digunakan. Pada program ini terdapat
green food yaitu makanan
rendah kalori 20 kalori per porsi dan rendah lemak yang boleh dikonsumsi bebas,
yellow food artinya makanan rendah lemak namun dengan kandungan
kalori sedang yang boleh dimakan namun terbatas, dan red food
yaitu mengandung lemak dan kalori tinggi agar tidak dimakan atau hanya sekali
dalam seminggu.
37
National Cholesterol Education program
merekomendasikan restriksi asam lemak jenuh 7 total kalori, dan restriksi kolesterol 200 mghari untuk
pengobatan kadar kolesterol yang tinggi.
11
Pada dewasa dengan obesitas, long term study
melaporkan bahwa diit rendah lemak dengan restriksi energi 500-1000 kalorihari menghasilkan
penurunan berat badan sekitar 5 setelah 2 tahun follow up
. Untuk anak belum ada data yang tersedia mengenai hal tersebut.
37
Sondike dkk 2003, melaporkan adanya perubahan IMT yang bermakna setelah intervensi diit pada
kelompok anak yang mendapat diit rendah karbohidrat dibanding kelompok anak dengan diit rendah lemak.
dikutip dari 37
. Perbaikan faktor risiko terhadap kardiovaskular dengan menurunnya berat badan dihubungkan dengan
perbaikan terhadap resistensi insulin.
16
The Dietary Study in Children melaporkan pada kelompok intervensi
dengan total kalori dari lemak 28, 10 dari asam lemak jenuh, 95 mghari kolesterol, dengan kelompok yang mendapat diit 34 kalori total dari lemak,
12,7 dari asam lemak jenuh, dan 112 mghari kolesterol, dimana tidak dijumpai perbedaan yang bermakna terhadap tinggi badan, berat badan, atau
serum feritin kedua kelompok, namun dijumpai penurunan yang bermakna terhadap kadar kolesterol pada kelompok intervensi.
Diit ini telah digunakan dalam program penurunan berat badan selama lebih kurang 10 tahun dan
memberikan penurunan berat badan serta perbaikan profil lipid.
dikutip dari 37
Sondike dkk melaporkan efek diit rendah karbohidrat terhadap berat badan dan faktor risiko kardiovaskular, dimana dalam studinya diberikan diit
rendah karbohidrat KH yang terdiri dari 20 gram KH, asupan protein lemak
ad libitum selama 2 minggu. Dijumpai penurunan yang bermakna dari rata-rata
IMT pada kelompok diit rendah karbohidrat dibanding kelompok diit rendah lemak. Adanya penurunan bermakna dari LDL pada kelompok diit rendah lemak
dan trigliserida serum turun bermakna pada kelompok diit rendah karbohidrat. Data tersebut menunjukkan diit rendah karbohidrat lebih banyak menimbulkan
penurunan berat badan dalam periode intervensi 12 minggu dibanding kelompok diit rendah lemak.
38
Hal ini menggambarkan keefektifan diit rendah karbohidrat dalam menurunkan berat badan. Diit rendah KH meningkatkan
HDL, trigliserida turun pada kedua kelompok studi namun penurunannya lebih besar pada kelompok diit rendah KH.
38
Ma Y dkk, melaporkan IMT berkorelasi positif terhadap
glycemic index , yang mana berkaitan dengan perbedaan tipe
KH yang dicerna bukan dari asupan KH per hari, dan persentase kalori dari KH. Hal tersebut kemungkinan dikaitkan dengan mekanisme biologi yang
berhubungan dengan level insulin, starvation
dan proses metabolisme dasar. Pada studi tersebut didapati tipe KH lebih berhubungan terhadap berat
badan.
39
Ronald P dkk, melaporkan adanya perubahan kadar HDL terutama bila lemak digantikan dengan karbohidrat. Studi epidemiologi menunjukkan
perubahan HDL sebesar 0,10 mmoll 38 mgdl untuk setiap 10 energi dari karbohidrat yang digantikan oleh lemak. Penggantian 10 energi dari asam
lemak jenuh oleh KH akan menurunkan LDL sebesar 0,33 mmoll 13 mgdl dan HDL 0,12 mmoll 4,7 mgdl. Studi tersebut juga menegaskan setiap
peningkatan 1 mgdl 0,026 mmoll LDL menyebabkan kenaikan sekitar 1 risiko PJK.
40
Studi meta analisis pada dewasa melaporkan bahwa diit rendah kolesterol ± 12 akan menurunkan sekitar 1,93 mgdl LDL untuk setiap
penurunan 1 asam lemak jenuh. Restriksi asam lemak jenuh dari 10 total energi menjadi 7 dapat meningkatkan pengurangan LDL hingga 16.
11
American Academy of Pediatrics AAP merekomendasikan untuk anak
usia 2-18 tahun pola asupan nutrisi meliputi; asam lemak jenuh 10 total kalori, asupan total lemak
≤30 tapi tidak ≤ 20 dari total kalori, dan kolesterol 300 mghari. Nutrisi haruslah adekuat dengan variasi makanan yang luas
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan dengan tetap mempertahankan berat badan yang ideal.
11
Studi oleh Sung RYT dkk, melaporkan adanya penurunan kolesterol total serum sebesar 6 pada kelompok intervensi diit dan aktivitas fisik,
dimana rasio LDLHDL turun secara bermakna pada kelompok aktivitas fisik dalam periode 6 minggu.
17
Jiang JX dkk, melaporkan adanya korelasi yang bermakna antara perubahan IMT dengan trigliserida pada kelompok intervensi
diit dan aktivitas fisik, setelah dua tahun intervensi terdapat penurunan kadar kolesterol 5,5 dan trigliserida 9,7.
41
b. Aktifitas Fisik