Jenis Penelitian Teknik Pengumpulan Data Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara untuk mengetahui

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif cross sectional, yaitu peneliti melakukan observasi mengenai depresi pada lansia hanya satu kali dan pengukuran pada subyek dilakukan saat pemeriksaan tersebut. 4.2 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilakukan pada bulan Juni 2010 sampai November 2010 di Kelurahan Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah orang-orang yang berusia 65 tahun ke atas. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu sehingga dianggap mewakili populasinya. Jumlah sampel pada penelitian ini diperoleh dengan perhitungan sampel tunggal untuk estimasi proporsi suatu populasi, yaitu dengan rumus: Zα 2 PQ n = d 2 n : Besar Sampel Zα : Tingkat kemaknaan yang ditetapkan peneliti peneliti menetapkan α = 0,05 dan Zα penelitian ini sebesar 1,96 P : Proporsi kategori dari literatur didapatkan 15 Q : 1-P = 1 – 0,15 = 0,85 d : Tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki 10 atau 0,1 Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui jumlah subyek penelitian yang diperlukan dalam mengetahui proporsi depresi pada lansia, perhitungannya adalah sebagai berikut: 1,96 2 . 0,15 . 0,85 n = = 48,9 0,1 2 Dengan demikian jumlah sampel pada penelitian ini adalah 49 orang dan dibulatkan menjadi 50 orang. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling, yaitu semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi Sastroasmoro Ismael, 2008. Adapun kriteria inklusi subyek penelitian ini adalah: • berusia ≥ 65 tahun • bersedia menjadi subyek penelitian • kooperatif dan dapat diwawancarai Kriteria eksklusi subyek penelitian ini adalah: • lansia dengan gangguan kognitif • lansia yang tidak dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia

4.4 Teknik Pengumpulan Data Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara untuk mengetahui

adanya depresi pada lansia. Wawancara dilakukan oleh peneliti. Instrumen yang digunakan adalah Geriatric Depression Scale GDS 30-item format terlampir yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan telah divalidasi dengan nilai sensitivitas 90,19 dan spesifisitas 83,67 Nasrun, 2009. Pada sampel yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan skrining status kognitif dengan melakukan wawancara terstruktur menggunakan Mini Mental State Examination MMSE. Mini Mental State Examination merupakan suatu pemeriksaan kognitif yang cukup baik untuk medeteksi gangguan kognisi dengan nilai maksimum 30. Nilai 0-16 menunjukkan suatu gangguan kognitif. Lansia dengan gangguan kognitif tidak disertakan dalam penelitian ini. Kemudian Universitas Sumatera Utara dilakukan skrining depresi dengan menggunakan GDS. Subyek dengan skor GDS 11 diindikasikan mengalami depresi. Data sekunder diperoleh dari kantor kelurahan, puskesmas dan dinas kesehatan serta studi kepustakaan literatur.

4.5 Pengolahan dan Analisa Data