POLIVINIL KLORIDA PVC TINJAUAN PUSTAKA

bahan-bahan yang tahan lama. Gambaran dari meluasnya penggunaan plastik komoditi dengan berbagai tipe dapat dilihat pada pada Tabel 2.1. Plastik teknik lebih mahal harganya dan volumenya lebih rendah, tetapi memiliki sifat mekanik yang unggul dan daya tahan yang lebih baik. Plastik komoditi mewakili sekitar 90 dari seluruh produk termoplastik.

2.3. POLIVINIL KLORIDA PVC

Polivinil klorida PVC adalah suatu bahan polimer yang bersifat termoplastik bersifat plastis jika diberi beban akan berubah bentuk dan jika beban dilepaskan maka bahan tersebut tidak akan kembali ke bentuk semula. Wirjosentono, 1998. PVC dibuat dari reaksi polimerisasi suspensi atau emulsi monomer vinil klorida pada suhu 20 o C dan 50 o C. Setiap molekul PVC kira – kira mengandung 100 sampai 150 monomer berulang vinil klorida. Tahap – tahap polimerisasi yaitu a. Inisisasi : radikal bebas menyerang monomer membentuk monomer radikal I Inisiator → 2R • radikal monomer H ⏐ R • + CH 2 = CHCl → RCH 2 C • ⏐ Cl b. Propagasi : Tahap perpanjangan rantai monomer radikal H H ⏐ ⏐ RCH 2 C • + CH 2 = CHCl → R-[-CH 2 CHCl-] n – CH 2 C • 1 ⏐ Cl Cl c. Terminasi : Tahap penghentian H H ⏐ ⏐ R-[-CH 2 CHCl-] n – CH 2 C • + • CCH 2 -[-ClCHCH 2 -] ,, -R → ⏐ ⏐ Cl Cl Universitas Sumatera Utara Perpasangan : R-[-CH 2 CHCl-] n -CH 2 CHCl-ClCHCH 2 --[-ClCHCH 2 -] n -R Disproporsionasi : R-[-CH 2 CHCl-] n -CH=CHCl+ClCH 2 CH 2 -[-ClCHCH 2 -] n -R Untuk menghasilkan PVC yang lebih banyak lebih dari 80 digunakan polimerisasi suspensi. Dengan polimerisasi ruah dan emulsi hanya diperoleh PVC dengan kadar yang rendah Cowd 1991. PVC mempunyai sifat keras dan kaku, kekuatan benturannya baik, mudah terdegradasi akibat panas dan cahaya, mudah disintesis, bentuknya serbuk putih seperti terlihat pada gambar 2 – 1, sehingga lebih mudah diolah, mudah larut pada suhu kamar serta tidak mudah terbakar Bilmeyer, 1984. Gambar 2 – 1. Bentuk serbuk putih PVC Struktur PVC ada tiga macam yaitu isotaktik, sindiotaktik dan ataktik. Pada PVC isotaktik atom – atom Cl terletak pada posisi yang sama secara sepihak. Pada PVC sindiotaktik, atom – atom Cl terletak pada posisi bergantian sepanjang rantai utamanya. Sedangkan PVC ataktik, atom – atom Cl nya terletak terdistribusi acak antara bentuk isotaktik dan sindiotaktik. PVC sindiotaktik mengandung struktur tidak teratur yang tidak cukup banyak sehingga kristalnya cukup rendah. Karakterisasi Universitas Sumatera Utara strukturnya cukup kompleks dengan kemungkinan terjadinya percabangan dan kecendrungan polimer untuk bergabung dalam larutan Cowd,1991. PVC terdekomposisi pada suhu yang lebih rendah dari pada suhu pengolahanny, yaitu antara 140 – 200 o C, melepaskan hidrogen klorida membentuk ikatan rangkap konjugasi, dan diikuti perubahan warna mulai dari bening menjadi kuning, oranye, merah, coklat hingga hitam. Peningkatan stabilitas termal PVC dicapai melalui pencampuran dengan bahan aditif seperti pemlastis dan penstabil yang berperan mengikat hidrogen klorida terlepas, menggantikan atom klorin yang labil pada rantai PVC dan mencegah dehidroklorinasi lanjtan Baltacioglu dan Balkose, 1999. PVC adalah senyawa polar karena memiliki gugus dipol C-Cl yang dapat berinteraksi dengan banyak senyawa polimer polar lainnya Kim, 1999. Struktur PVC terdiri dari tiga macam, yaitu isotaktik, sindiotaktik dan ataktik Guarrotxena,1999: a. Pada PVC isotaktik, atom-atom Cl terletak pada posisi yang sama atau sepihak. b. Pada PVC sindiotaktik, atom-atom Cl terletak pada posisi bergantian sepanjang rantai utamanya. c. Sedangkan PVC ataktik, atom-atom Cl nya terletak terdistribusi acak antara bentuk isotaktik dan bentuk sindiotaktik. PVC sindiotaktik mengandung struktur tak teratur yang cukup banyak sehingga kristalinitasnya cukup rendah. Karakterisasi struktur cukup kompleks dengan kemungkinan terjadinya percabangan rantai dan kecendrungan polimer untuk bergabung dalam larutan Bilmeyer, 1984.

2.4. ASAM STEARAT