Anamnesis Pemeriksaan Fisik Diagnosis

10 d. Iridocyclitis post trauma Kejadiannya cukup sering, muncul tanda-tanda inflamasi pada pasien eperti nyeri, mata kemerahan, fotofobia, dan penurunan kemampuan melihat. 9 e. Sympathetic Ophtalmitis Hal ini jarang terjadi, sifatnya bilateral, merupakan suatu granuloma dari panuveitis yang terjadi setelah pembedahan atau trauma pada uvea salah satu nata.Onset klinis didahului oleh inflamasi ringan oleh mata yang tidak ada trauma dan perburukan inflamasi pada mata yang terkena trauma. Gejala seperti nyeri, fotofobia, lakrimasi dan penglihatan kabur.Pencegahannya yaitu dengan melakukan enukleasi pada mata yang terpapar trauma dalam 2 minggu setelah onset trauma. Ini dikerjakan pada mata yang sudah terpapar trauma sangat berat dan tidak ada lagi potensi untuk mengembalikan penglihatannya. 9 f. Benda asing intraokular yang tertahan Materi atau partikel yang sering tertahan misalnya potongan besi atau logam, batu, pecahan, sampai yang jarang seperti duri rerumputan. 9

2.6. Diagnosis

Untuk mendiagnosis suatu trauma tembus pada mata dapat dilakukan tahapan sebagai berikut, dimulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. 12

2.6.1. Anamnesis

Diagnosis dari trauma mungkin dapat terlihat nyata secara klinis dari pemeriksaan fisik mata yang biasa dilakukan, akan tetapi tetap diperlukan anamnesis untuk mencari tahu riwayat berhubungan dengan kejadian trauma tersebut untuk mengetahui predisposisi bagaimana terjadinya penetrasi pada mata. Faktor yang perlu ditanyakan seputar objek yang menembus mata antara lain, materi logam, proyektil berkecepatan tinggi, tubrukan berenergi tinggi pada bola mata, benda tajam, serta rendahnya proteksi pada mata. 12 Universitas Sumatera Utara 11 Tabel 2. Anamnesis pada pasien datang dengan keadaan trauma tembus pada mata. 12 Nature of injury Concomitant life-threatening injury Time and circumstances of injury Suspected composition of intraocular foreign body ibrass, copper, iron, vegetable, soil Contamination Use of eye protection Prior treatment of injury Past ocular history Refractive history Eye diseases Current eye medications Pravious surgery Medical history Diagnosis Current medications Drug allergies Risk factors fat HIVhepatits Currency of tetanus propltylaxis Previous surgery Recent food ingestion

2.6.2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik secara umum dan pemeriksaan ophtalmikus.Sesegera mungkin, pemeriksa dapat menentukan akuisi visual, yang menjadi prediktor reliabel untuk visual akhir pada mata yang mengalami trauma dan melakukan pemeriksaan pada pupil untuk mendeteksi adanya defek pada pupil aferen.Pemeriksaan akuisi visual dan pupil dilakukan pada kedua mata. Secara khusus akuisi visual awal kurang dari 20200, adanya hyphema, serta pupil dan uvea yang abnormal adalah indikator dari trauma tembus pada mata yang harus sesegera mungkin mendapat penanganan dan respon yang cepat oleh tenaga medis. 1,12,13 Tabel 3. Tanda dan gejala yang didapatkan dari pemeriksaan fisik. 12 Suggestive Diagnostic Deep eyelid laceration Orbital chemosis Conjunctival lacerationhemorrhage Focal iris-corneal adhesion Shallow anterior chamer Iris defect Hypotony Lens capsule defect Acute lens opacity Retinal tearhemorrhage Exposed uvea, vitreous, retina Positive Sedel test Visualization of intraccular foreign body Intraocular foreign body seen on x-ray or ultrasonography Universitas Sumatera Utara 12 Evaluasi awal yang dapat dilakukan seperti pemeriksaan akuisi visual, lapangan pandang konfrontasional, pemeriksaan pupil, dan funduskopi mungkin dilakukan secara eksttim karena ada penekanan yang menyebabkan ekstrusi dari isi bola mata melalui perlukaan pada sklera maupun kornea. Tanda-tanda penetrasi yang dapat dilihat yaitu prolapsus uvea, distorsi pupil, katarak, dan perdarahan vitreous. 11 Jika diduga sebagai suatu trauma tembus mata maka sudah seharusnya dilakukan perlindungan yang aman dan nyaman terhadap mata yang terpapar trauma dengan pelindung dari plastik yang jernih di sekitar mata disanggakan ke dahi dan pipi.Eye patchtidak dianjurkan untuk menghindari tekanan langsung pada mata. Pasien diberitahu untuk tidak batuk dengan keras dan segera merujuk ke ophthalmologist untuk penanganan selanjutnya. 11

2.6.3. Pemeriksaan Penunjang