Kemasan mempunyai peranan penting dalam bidang promosi, dalam hal ini Kemasan berfungsi sebagai silent sales person. Peningkatan kemasan dapat
efektif untuk menarik perhatian konsumen-konsumen baru.
8. Faktor lingkungan Kita hidup di dalam era industri dan masyarakat yang berpikiran kritis. Dalam
situasi dan kondisi seperti ini, masalah lingkungan tidak dapat terlepas dari pantauan kita. Trend dalam masyarakat kita akhir-akhir ini adalah kekhawatiran
mengenai polusi, salah satunya pembuangan sampah. Salah satunya yang pernah menjadi topik hangat adalah styrofoam. Pada tahun 1990 organisasi-organisasi
lingkungan hidup berhasil menekan perusahaan Mc Donalds untuk mendaur ulang kemasan-kemasan mereka. Cenadi,1999:8.
D. Minat Beli
1. Pengertian Minat Beli Minat beli merupakan “kecenderungan konsumen untuk membeli suatu
merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian”Assael,2001. Menurut Howard Durianto dan Liana, 2004:44,“Minat beli merupakan
sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu”.
Minat beli merupakan pernyataan mental dari diri konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Jika
seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap suatu objek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berprilaku menguasai produk tersebut.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli Faktor psikologis yang mempengaruhi minat beli adalah sebagai berikut:
a. Motivasi
Motivasi adalah “ kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan” Kotler, Bowen, Makens,2003: 214.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang
paling mendesak sampai paling tidak mendesak kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri. Ketika kebutuhan yang
paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan
kebutuhan paling penting berikutnya b. Persepsi
Persepsi adalah “ proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari
dunia” Kotler, Bowen, Makens, 2003: 215. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari
rangsangan yang sama. c.
Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah
sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir atau dari pengalaman sesungguhnya, baik
informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam
situasi yang sama Schiffman, Kanuk, 2004: 207.
d. Kepribadian dan Sikap Beliefs adalah “ pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu,
Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman” Kotler, Amstrong, 2004, :144. Sedangkan attitudes adalah ”evaluasi, perasaan suka atau
tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide ”Kotler, Amstrong, 2004:145
Universitas Sumatera Utara
3. Keputusan Pembelian Konsumen Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian adalah sebagai berikut:
a. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan yang nyata
dengan yang diinginkan. Kebutuhan dapat dipicu oleh stimulus intern dan ekstern.
Stimulus intern salah satunya adalah rasa lapar, haus, seks yang timbul pada suatu tingkatan tertentu dan menjadi sebuah dorongan. Dari pengalaman
dorongan ini dapat dipuaskan dengan cara-cara yang sama yang telah dilakukan sebelumnya.
Kebutuhan dapat juga berasal dari stimulus eksternal yang bersumber dari lingkungan disekeliling objek yang bersangkutan yang dapat memicu masalah
atau kebutuhan. b.
Pencarian Informasi Seorang konsumen yang tergerak oleh stimuli akan berusaha untuk
mencari lebih banyak informasi. Pencarian informasi dapat bersifat aktif yaitu dengan terlibat langsung dalam proses pencarian informasi ataupun pasif yaitu
dengan menerima informasi yang masuk mengenai tujuan yang ingin dicapai, seperti menaruh perhatian terhadap iklan, dan sebagainya. Sumber informasi
konsumen dapat berasal dari pribadi keluarga,teman, kenalan, sumber komersial iklan, tenaga penjual, sumber pengalaman, dan sumber publik
mass media, organisasi rating konsumen
Universitas Sumatera Utara
c. Evaluasi Alternatif
Proses evaluasi konsumen dipahami dalam beberapa konsep dasar dimana konsumen bermaksud untuk memuaskan suatu kebutuhan. Konsumen akan
mencari manfaat tertentu yang dapat diperolehnya dari suatu produk. Dalam hal ini konsumen memandang setiap produk sebagai rangkaian atribut dengan
kemampuan berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan tersebut. Konsumen cenderung memberikan perhatian
lebih banyak pada atribut yang dianggap relevan atau menonjol yang akan memberikan manfaat yang dicari.
d. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk 2004: 547 adalah “pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya
bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan”.
Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.
Menurut Schiffman, Kanuk 2004: 547 bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi barang otomotif
namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah kebutuhan rumah tangga. Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik
marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan
akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk.
Universitas Sumatera Utara
3.Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai
pengganti daftar belanja.
e. Prilaku setelah Pembelian
Konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu setelah pembelian produk. Konsumen juga akan melakukan tindakan
setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut yang mendapat perhatian dari pemasar. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dengan suatu
produk akan mempengaruhi prilaku selanjutnya. Jika konsumen merasa puas, dia akan menunjukkan probabilita yang lebih tinggi untuk membeli produk itu
lagi. Sebaliknya, konsumen yang tidak puas akan berusaha mengurangi ketidakpuasan dengan membuang atau mengembalikan produk, atau mencari
informasi yang mungkin memperkuat nilai tinggi informasi tersebut. Dalam hal ini konsumen mempunyai pilihan mengambil tindakan atau tidak
mengambil tindakan apa-apa. Jika memilih yang pertama, konsumen mungkin mengadu kepada
perusahaan, ke penasehat hukum, atau kepada kelompok lain yang mungkin membantu pembeli mendapatkan kepuasan seperti badan swasta atau
pemerintah. Bila pilihan kedua yang diambil, kemungkinan konsumen akan berhenti membeli produk tersebut. Dalam keadaan seperti ini, penjual telah
gagal dalam memuaskan konsumen.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN