r = Koefisien reliabilitas alpha
tt
n = Jumlah item dalam alat ukur
= Jumlah varian-varian skor item
∑
i
SD
2
= Standart deviasi skor Anastasi, 1998
t
SD
2
Dalam penelitian ini nilai alpha yang dianggap reliabel adalah lebih dari atau
sama dengan 0,30. Dikatakannya bahwa koefisien yang berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap
efisiensi suatu lembaga pelatihan Cronbach dalam Azwar, 2005 : 103. Semua proses perhitungan dalam uji reliabiitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan program computer SPSS versi 16.0. Untuk mendapatkan indeks validitas dan reliabilitas, maka perlu dilakukan try out atas
kuesioner skala terhadap subyek minimal 30 subyek. Jenis try out yang digunakan dalam penelitian ini adalah try out tak terpakai, yaitu subyek pada try
out tidak digunakan lagi pada pengambilan data yang sebenarnya. Pelaksanaan try out pada penelitian ini dilakukan dengan subyek sebanyak 32 orang anggota
Polantas.
3.4.3. Hasil Uji Instrumen Penelitian Uji instrument dilakukan dengan sampel sejumlah 32 orang uji coba
pada anggota Polantas Polres Kabupaten Tangerang.
3.4.3.1. Uji Validitas Skala Otcome-Expectancy
58
Berdasarkan hasil dan uji coba terhadap 46 item dalam instrument outcome-expectancy maka terdapat 32 item yang valid dan 14 yang tidak valid.
Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien outcome-expectancy 0,857 dengan demikian dapat dikatkan bahwa instrument penelitian ini reliabel untuk
digunakan, karena sesuai dengan kaidah reliabilits Guilford 1981, suatu skala dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach antara 0,7 - 0,9. Adapun item-item
yang valid tertera di bwah ini :
Tabel 3.4. Blue Print Skala Outcome-expectancy
Aspek Indikator Favorabel
Unfavorabel Jumlah
Valid
Primer
• Dapat memenuhi
kebutuhan dasar
53, 54, 55, 64
6, 57, 60, 68
8 5
Sensoris
• Mampu mengatasi
kemacetan
58, 59, 65 69,70, 71
6 4
Sosial
• Melayani masyarakat
dengan baik
63, 73, 74, 75
72, 90, 91, 92
8 6
Ekonomi
• Memperoleh gaji yang sesuai
dengan keinginan
• Dapat memenuhi
kebutuhan primer
66, 67, 79, 80
86, 87, 89, 95 8 4
Status Pengaru
h
• Berwibawa • Dapat menjadi
contoh
62, 63, 94, 96
61, 81, 82, 97
8 6
Standart Internal
• Senang terhadap lingkungan
pekerjaan dan profesinya
• Menikmati pekerjaan
83, 84, 85, 88
76, 77, 78, 98
8 7
59
Jumlah 23
23 46
32
Ket. : item yang valid dan reliabel
3.4.3.2. Uji Validitas Skala Motivasi Kerja Berdsarkan hasil uji coba terhadap 52 item dalam instrument motivasi
kerja maka terdapat 34 item yang valid dan 18 item yang tidak valid. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien motivasi kerja sebesar 0,803 dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa instrument penelitian ini reliabel untuk digunakan karena sesuai dengan kaidah Guilford 1981, suatu skala dikatakan
relibel jika nilai alpha croncach antra 0,7 – 0,9. Adapun item-item yang valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.5. Blue Print Skala Motivasi Kerja
Aspek Indikator
Favorabel Unfavorabel
Jumlah Valid
Mach • Dapat
menyelesaikan tugas dengan baik
• Dapat menyesuaikan diri
• Melaksanakan perintah atasan
1, 2, 3, 4,7, 13,
14, 24 5, 6, 8, 9,
10, 17, 32, 42
16 8
Return • Berupaya menjadi
yang terbaik • Bekerja yang
mengarah pada hasil
12, 16, 18, 19, 22,
25, 26, 27, 43
11, 15, 20, 21, 23, 28,
33, 34, 51 18 16
Expectantion • Semangat dalam
menjalankan tugas • Professional dalam
bekerja • Memperlihatkan
29, 30 ,31, 35, 36,
37, 38, 39, 47, 50
40, 41, 44, 45, 46, 48,
49, 52 18 10
60
minat terhadap tugas
Jumlah 27
25 52 34
Ket. : item yang valid dan reliabel 3.5. Uji Persyaratan
Sebelum melakukan analisis data harus memepenuhi persyaratan terlebih dahulu. Dalam uji persyaratan peneliti menggunkan bantuan system SPSS versi
16. Uji persyaratan yang dilakukan adalah uji normalitas. Pada uji normalitas, peneliti menggunakan analisis Shapiro Wilk karena jumlah subjek yang akan
diteliti kurang dari 100 orang. 3.6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian deskriptif korelasional, besar atau tingginya hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Koefisien korelasi
adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan
antara variabel-variabel lain Arikunto, 2006. Untuk menguji hipotesis penulis menggunakan rumus korelasi pearson
product moment. Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut : r
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
ΥΧ 2
2 2
2
Y Y
N X
X N
Y X
NY N
Keterangan : r
= Koefisien Korelasi Pearson N
= Jumlah Subyek
61
X = skor total item yang akan diuji
Y = skor total skala
Penghitungan statistik dilakukan menggunakan program SPSS versi 16 yang akan diinterpretasikan dengan mengacu pada tabel koefisien korelasi
Pearson. Jika hasil penghitungan lebih besar dari r tabel, maka korelasinya dianggap signifikan dengan kata lain Ha diterima dan Ho ditolak. Tetapi jika hasil
penghitungannya lebih kecil dari r tabel maka dianggap tidak ada korelasi, atau Ha ditolak dan Ho diterima.
3.6. Prosedur Penelitian