Pembuatan Assembly Simulasi ruang maya (virtual reality) audio box speaker sebagai media promosi produk CV.Septiana Jaya

4.3 Pengumpulan Bahan Material Collecting

Penulis melakukan beberapa metode pengumpulan data yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam pembuatan aplikasi ini. Metode itu adalah studi pustaka, wawancara kepada CV. Septiana Jaya, dan observasi langsung ke lapangan. Semua data berupa sketsa desain audio box speaker disertakan dalam Lampiran 2 dan image, audio, video pada Lampiran 5.

4.4 Pembuatan Assembly

Dalam proses ini, akan dijelaskan proses digitasi box speaker, ruang galeri dengan menggunakan software 3D MAX 8 dan membuat aplikasi pemanfatan virtual reality sebagai media promosi produk CV. Septiana Jaya menggunakan software Macromedia Director MX. Sebelum melangkah ke tahap pembuatan, akan dijelaskan dahulu spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi. 1. Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah: • 3D MAX 8, digunakan untuk membuat objek audio box spekaer, ruang dan elemen-elemen pendukung lainya seperti, bunga, meja, dan lukisan. Software 3D MAX 8 juga digunakan untuk mengeksport file ke dalam format shockwave 3D W3D. • Adobe Photoshop CS2, digunakan sebagai perangkat lunak untuk memperkecil, memperbesar dan mengedit file-file yang berbasis 85 bitmap yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi termasuk juga pembuatan background aplikasi. • Macromedia Flash 8, digunakan untuk membuat animasi teks yang akan digunakan dalam aplikasi termasuk pembuatan tombol yang digunakan dalam aplikasi. • Macromedia Director MX, digunakan sebagai perangkat lunak untuk pengembangan teknologi virtual reality dan penggabungan semua objek multimedia yang telah dibuat oleh perangkat lunak lainnya. 2. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah: • Prosesor Intel Pentium IV, 2.6 GHz, berfungsi sebagai proses kinerja sistem komputer dalam pengembangan aplikasi ini. • Memori 1 GB, berfungsi untuk mempercepat proses, pengolahan gambar, publish, export movie dan lain-lain. • Kartu Video Graphics Adapter VGA 256 MB, berfungsi untuk mempercepat proses penampilan gambar pada monitor dan mempertinggi tingkat ketajaman serta resolusi monitor, sehingga tampilan di monitor menjadi lebih halus. • Hard Disk 80 GB, berfungsi untuk menyediakan tempat bagi aplikasi beserta perangkat lunak dan menyediakan tempat untuk keperluan program. 86 • CD-RW, berfungsi untuk penyimpanan program ke dalam bentuk kepingan CD. • Mouse, berfungsi sebagai alat interaksi penggunaan perangkat lunak pengembangan dan secara umum sebagai alat interaksi yang penting dalam pembuatan aplikasi ini. • Keyboard, berfungsi sebagai navigasi pada ruang virtual reality serta untuk penulisan listing program dan secara umum digunakan sebagai alat interaksi yang penting pada pembuatan aplikasi ini. • Active Speaker, berfungsi untuk keluaran suara pada aplikasi ini. • Monitor 17”, berfungsi sebagai media penampil interface antar muka atau penghubung antara user dengan komputer sehingga tampilan program bisa dilihat. Setelah spesifikasi pengembangan dapat terpenuhi, tahap selanjutnya adalah pengembangan program ini ke tahap pembuatannya menggunakan perangkat lunak yang telah disiapkan. Beberapa tahapan-tahapan penting selama pengembangan aplikasi adalah: • Tahap pertama dalam pembuatan aplikasi ini adalah pembuatan background menggunakan Adobe Photoshop CS2. Selain itu penulis juga melakukan pembuatan background dengan aplikasi ini untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. 87 Gambar 4. 27 Pengolahan Image dengan Adobe Photoshop • Editing suara latar dilakukan menggunakan perangkat lunak Adobe Audition 2.0. Editing dilakukan dengan menaikan amplitude suara latar dengan format MP3. Menaikan amplitude atau menaikan volume bertujuan untuk memperjelas suara. Sebelum proses editing file suara “the moment” mempunyai peak level -3 db dan ukuran file 4.3 MB, setelah proses editing menjadi 0 db dan mempunyai ukuran file 4.5 MB. . Gambar 4. 28 Pengolahan Suara dengan Adobe Audition 88 • Melakukan proses capture dan editing video yang telah didapat dari lokasi CV. Septiana Jaya menggunakan Ulead VideoStudio, File yang didapat dari hasil capture video ini adalah AVI dengan durasi 5 menit dua puluh lima detik. Setelah proses editing hasil akhir dengan format MPEG. • Setelah pembuatan background, pengolahan suara, capture dan editing video, tahap selajutnya adalah pembuatan digitasi box speaker dengan menggunakan software 3D MAX. Sebelum proses digitasi box speaker dalam bentuk 3 dimensi pada 3D MAX 8, pastikan terlebih dahulu bahwa bidang gambar yang digunakan adalah bidang gambar 3D modeling. Gunakan tampak atas Top View untuk melakukan penggambaran. Buatlah menggunakan Standard Primitives. Untuk mumbuat gunakan Box gunakan standard primitives dengan objek type Box letakan kursor pada top view buat objek box dengan parameter Length = 15.00 cm, width = 17.00 cm, height = 21.00 cm, dan Length segs = 15.00 cm, width segs = 17.00 cm, height segs = 21.00 cm. Gambar 4.30 Proses Digitasi Box Speaker 89 • Untuk membuat lubang speaker pada box, gunakan teknik compound objek, pilih cylinder buat objek cylinder pada top front dengan parameter Radius = 35 cm, Height = 3.5 sm , Height Segment = 5, Cap Segments = 1, slides = 18. Kemudian pilih objek box Geometry Compound Object pilih Boolean subtraction A-B move pick operand B dan pilih objek cylinder. Gambar 4. 31 Proses Digitasi Box Speaker • Kemudian membuat objek speaker dengan menggunakan Shapes. Pilih Shapes line pilih arc. Untuk mengubah objek dari bentuk 2D ke bentuk 3D gunakan geometry attach. Gambar 4. 32 Proses Digitasi Box Speaker 90 Gambar 4.33 Digitasi Model 3way Gambar 4.34 Digitasi Model Linearray Gambar 4.35 Digitasi Model Subwooffer 15 inch 91 Gambar 4.36 Digitasi Model Subwooffer 18 inch • Setelah digitasi box speaker ke bentuk 3D dilakukan,tahap selanjutnya adalah pembuatan ruang galeri. Untuk mebuat ruang 3D di 3D MAX gunakan AEC Extended.Aktifkan Geometry pilih aec extended untuk membuat dinding gunakan wall dengan parameter Width = 5.0 cm, Height = 50.0 cm, justification = Center. Gambar 4.37 Proses Pembuatan Dinding Ruang Galeri 92 • Setelah membuat dinding tahap selajutnya adalah membuat lantai. Aktifkan Geometry pilih aec extended pilih wall aktifkan front viewpot atur parameter wall Width = 5.0 cm, Hight = 100.0 cm. Gambar 4.38 Proses Pembuatan Lantai Ruang Galeri • Tahap selajutnya adalah membuat objek pintu. Pilih Geometry Doors kemudian pilih type pintu BiFold aktifkan front viewport buat objek kemudian atur parameter Width = 1 cm, Hight = 30.0 cm, Dept = 5 Gambar 4.39 Proses Pembuatan Pintu Ruang Galeri 93 • Tahap selajutnya adalah membuat objek jendela , Geometry stndart primitive Box kemudian atur parameter Length = 25, width = 11, Heigth = 1, kemudian box yang sudah jadi di konversi menjadi editable poly. Kemudian pilih polygon dan aktifkan left viewport. Seleksi polygon dan pilih inset atur nilai inset, pilih type group dan beri nilai inset amount 5.0 cm. setelah penyeleseksian polygon selesai pilih extrude dan atur setting kotak extrude, pilih type group dan atur nilai extrudsion height dengan nilai -7. Terdapat 3 buah jendela dalam ruangan galeri, jendela yang sudah jadi clone menjadi 3 buah. Gambar 4.40 Proses Pembuatan Jendela Ruang Galeri • Tahap selajutnya dalam pembuatan ruang adalah pembuatan plafond. Pilih objek lantai pilih edit clone clone option instance. Kemudian atur ketinggian plafond, pilih select and move atur nilai Z = 53 94 Gambar 4.41 Proses Pembuatan Plafond Ruang Galeri • Tahap selanjutnya memberikan material. Select objek yang akan di beri material. Pilih menu rendering material difuse bitmap pilih material untuk objek dinding ” Concrete.Cast-In-Place.Flat.Grey.3” kemudian drag materil ke objek dinding. Gambar 4.42 Proses Pemberian Material 95 • Setelah proses digitasi box speaker dan pembuatan ruang galeri proses selajunya adalah mapping. Mapping merupakan proses pengaturan tata letak objek yang sudah dibuat sebelumnya. Pilih menu file merge pilih objek ”2way”, ”3way”, “Linearray”, ”subwooffer 15 inch”, ”subwooffer 18 inch”. Gambar 4.43 Proses Mapping • Setelah proses mapping, kemudian export file .MAX kedalam format .W3D. pilih menu file export save “ruang gallery” select save as type “shockwave 3D scene export .W3DS save export. Gambar 4.44 Proses Export File 96 • Setelah proses pembuatan ruang gallery dalam bentuk 3D, pada tahap selajutnya tahap penggabungan elemen yang sudah di buat dan pembuatan virtual reality dengan menggunakan software Macromedia Director MX. Jalankan Macromedia Director MX. Kamudian atur stage layer kerja, pilih property inspector movie pilih size stage 800 x 600 pixel. Kemudian pilih menu File import ruang gallery.w3D add import. Drag ruang gallery.W3D yang berada didalam cast internal kedalam stage atur size objek menjadi 800 x 600 pixel. Tahap berikutnya pemberian camera . Pilih library pallete 3D action dolly camera “berfungsi untuk menjalan camera bergerak kedapan dan kebelakang” drag dolly camera pada objek yang berada pada stage setting parameters dolly camera amount to dolly per frame = 5.0000 atur group dengan nama “VR”. Pilih 3D triggers keyboard input setting parameter pilih tombol yang di gunakan “ Up Arrow” dan “Down Arrow”. Untuk fungsi camera bergerak ke kanan dan ke kiri pilih library pallete 3D action horizontal camera drag horizontal camera ke dalam objek kedalam stage setting parameter horizontal camera amount to dolly per frame = 5.0000 atur group dengan nama “VR”. Pilih 3D triggers keyboard input setting parameter pilih tombol yang digunakan “left arrow dan right arrow”. Untuk membuat reset camera pilih 3D action reset camera setting nama group “VR”. Pilih 3D triggers keyboard input setting parameter pilih tombol yang di gunakan “R”. 97 Gambar 4.45 Proses Pembuatan Virtual Reality Gambar 4.46 Virtual Reality CV. Septiana Jaya 98

4.5 Pengujian