37
H : tidak ada autokorelasi r = 0
H
a
: ada autokorelasi r ≠ 0 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi :
Tabel 3.2 Tabel DW
Hipotesis nol Keputusan
Jika Tdk ada autokorelasi positif
Tdk ada autokorelasi positif Tdk ada korelasi negatif
Tdk ada korelasi negatif Tdk ada autokorelasi, positif
atau negative Tolak
No desicison Tolak
No desicison Tdk ditolak
0 d dl dl ≤ d ≤ du
4 – dl d 4
4- du ≤ d ≤ 4 – dl
du d 4 – du
Sumber : Imam Ghozali, 2011 4.
Uji Hipotesis a.
Uji t
Uji t bertujuan menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasanindependen secara individual dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Apabila nilai t
hitung
t
tabel
dengan serta tingkat signifikannya p-value 5, maka hal ini menunjukan H
ditolak dan H
a
diterima. Imam Ghozali, 2011:98.
5. Regresi Linear Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubunngan fungsional ataupun kausal satu varabel indpeden dengan satu variabel dependen. Persamaan
umum regresi linier sederhana adalah:
Y ’= a+bX
Dimana : Y = Kepuasan nasabah
38
X = Kualias layanan internet banking a
= Intersip atau Konstanta
6. Uji Koefisiensi Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
merupakan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel tergantungya. Semakin tinggi koefisien
determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel tergantungya. Suliyanto,
2011:55.
E. Operasional Variabel Penelitian
TABEL 3.3 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi
Indikator Pengukuran
Dependen
Kepuasan Nasabah
Layanan Mandiri
1. Mengatasi masalah saat dalam situasi yang sulit
2. Lebih baik dari alternatif lain mudah digunakan,
mengindari layanan personel, menghemat
waktu, kapanpun, dimanapun, menghemat
uang
3. Melakukan tugasnya Skala Ordinal
Independen
K Kualitas
Layanan Internet
Banking Efficiency
1. Kemudahan 2. Kecepatan Mengakses
situs
Skala Ordinal
Fulfillment 1. Akurasi janji layanan
Skala Ordinal
Reliability 1. Akurasi ketepatan
2. Real time tepat waktu 3. Informatif
Skala Ordinal
Privacy 1. Keamanan informasi
transaksi 2. Keamanan informasi data
pribadi
Skala Ordinal
39
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Bank BCA
BCA didirikan pertama kali pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Tahun 1998, BCA diambil alih oleh BPPN
akibat kesulitan keuangan pada saat krisis ekonomi terjadi. Namun, berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil
pulih kembali dalam waktu yang singkat. Di bulan Desember 1998, aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya
Rp 53.36 triliun. Seiring berjalannya waktu, kepercayaan masyarakat pada BCA pun pulih, dan pada tahun 2000 BPPN menyerahkan BCA ke Bank
Indonesia. Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar, yakni menjadi
perusahaan publik, dan penawaran saham perdananya pun berlangsung di tahun 2002. BPPN melepas 51 dari sahamnya di BCA melalui tender.
FarIndo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, yang terdiri dari Farallon Capital Management LLC dan keluarga Hartono memenangkan
tender tersebut dan menguasai 3,153,005,000 saham atau sebesar 52.4 atau 51 atas dasar dilusi. Sisa saham lainnya dimiliki oleh masyarakat
sebesar 33.96; BPPN sebesar 8.56; Anthony Salim sebesar 1.85; Soedono Salim sebesar 1.12; Andree Salim sebesar 2.10, dan 0.01
dikuasai oleh lain-lain.
40
Saat ini, BCA terus meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan terhadap regulasi yang ada, pengelolaan risiko secara baik dan
komitmen pada nasabahnya. Sehingga pencapaian BCA di tahun 2010 sebagai peringkat ketiga bank terbaik di Indonesia pun layak untuk diraih.
Dan menurut data 31 Desember 2010, FarIndo Investments Ltd. masih menguasai mayoritas saham BCA, yakni sebesar 47.15.
2. Produk