Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3 Pada hakekatnya APBD merupakan perwujudan amanat rakyat kepada pemerintah melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelayanan kepada masyarakat, APBD juga merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Oleh karena itu pemerintah daerah perlu memperhatikan bahwa APBD merupakan perwujudan amanat rakyat kepada pihak eksekutif dan legislatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan masyarakat. Maka dalam Pelaksanaan APBD agar tidak terjadi penyimpangan dan penyelewengan anggaran, diperlukan adanya pengawasan yang kuat. 6 Pengawasan yang dilakukan oleh DPRD terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dimana APBD merupakan suatu pengejawantahan rencana kerja pemerintah daerah dalam bentuk satuan keuangan dalam waktu 1 tahun yang berkaitan erat dengan kepentingan rakyat, yang berorientasi pada tujuan kesejahteraan publik, seharusnya dilaksanakan sejak tahap perencanaan, bukan hanya pada tahap pelaksanaan dan pelaporannya saja, sebagaimana yang terjadi selama ini, hal ini sangat penting dilakukan, karena untuk mencegah adanya penyimpangan anggaran. 7 Pengawasan terhadap APBD akan efektif jika seluruh anggota DPRD betul-betul menempatkan diri sebagai pengawas sesuai dengan fungsi DPRD. Fungsi pengawasan APBD oleh DPRD akan semakin efektif jika masyarakat 6 Soekarwo, Berbagai Masalah Keuangan Daerah, Surabaya: Airlangga University Press, 2003, h. 65. 7 Indra Bastian, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga, 2006, h. 189. 4 memberi dukungan dalam hal informasi dan data penyimpangan pelaksanaan APBD di lapangan. Namun pada kenyataanya sangat bertolak belakang, saat ini sering terjadi penyalahgunaan APBD yang dilakuan oleh DPRD, hal ini sangat memalukan dan suatu tamparan yang sangat perih untuk pemerintahan daerah, karena yang seharusnya DPRD melakukan pengawasan terhadap APBD, namun dalam kenyataanya DPRD malah menjadi aktor dalam penyalahgunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tersebut. Berbagai kasus yang terjadi dilingkungan kita, tentang DPRD belakangan ini mengindikasikan bahwa kredibilitas DPRD sebagai lembaga pengawasan politik diragukan. DPRD Provinsi, KabupatenKota telah meninggalkan cacat atau pelanggaran hukum yang tidak ada bandingnya dalam sejarah DPRD Indonesia, terutama menyangkut skandal korupsi. Sesuai dengan pemberitaan media massa yang sempat kita catat, DPRD telah melakukan korupsi yang ratusan milyar jumlahnya dan tersebar hampir merata di DPRD seluruh Indonesia. 8 Contohnya Kabupaten Subang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang memiliki nilai kasus korupsi paling tinggi dibandingkan dengan Kabupaten-kabupaten lain yang ada di Profinnsi Jawa Barat. Penyalahgunaan anggaran-anggaran untuk pengembangan pemerintahan daerah sering sekali dilakukan oleh DPRD, padahal seharusnya dana tersebut 8 BN Marbun, DPRD Pertumbuhan dan Cara Kerjanya, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2006, h. 252. 5 dialokasikan untuk program-program yang telah direcanakan untuk mencapai cita-cita pemerintahan daerah. Contohnya ketua DPRD Kabupaten Subang, Ketua DPRD Kabupaten Subang ini merupakan terdakwa kasus korupsi dana asuransi anggota DPRD Kabupaten Subang tahun 2004. Dana yang terbukti digunakan Bambang adalah sebesar Rp.136.400.000, dia harus masih mengembalikan uang sebesar Rp.104.000.000, ke kas negara karena sebanyak Rp.32.400.000, diantaranya telah dikembalikan dalam bentuk uang tunai. Kemudian Bupati Kabupaten Subang yang telah terbukti melakukan tindak Pidana Korupsi Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan senilai Rp.14.000.000.000, sehingga divonis 5 tahun penjara dan harus mengembalikan uang tunai sebesar Rp.200.000.000. 9 Masalah ini harus menjadi perhatian penting bagi para pejabat tinggi dan seluruh masyarakat penduduk sekitar, agar ikut serta melaporkan kejadian- kejadian yang terjadi dilingkunganya masing-masing yang berkaitan tentang korupsi khususnya, sehingga penyimpangan-penyimpangan yang sudah ada dapat diminimalisasi serta pelaksanaan dari APBD sesuai dengan amanat yang telah ditetapkan. Dengan demikian, penulis tertarik mengambil judul penelitian “PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DPRD PERIODE 2009-2014 TERHADAP PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SUBANG. 9 Haerul Anwar, wawancara tentang kasus DPRD dan Bupati, Subang: Kantor DPRD, 22 November 2013. 6

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan tentang fungsi DPRD dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan yang menyebutkan bahwa fungsi DPRD adalah fungsi legislasi, fungsi anggaran, fungsi pengawasan, maka penelitian hanya menjelaskan masalah fungsi pengawasan terhadap anggaran pemerintahan daerah khususnya di Kabupaten Subang, dan peneliti lebih fokus untuk membahas tentang masalah pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terhadap pengelolaan APBD didaerah Kabupaten Subang Periode 2009-2014. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan paparan pembahas di atas, maka pokok permasalahan yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah: a. Bagaimana pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah periode 2009-2014 terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Subang? b. Apa hambatan dan pencapaian DPRD periode 2009-2014 dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan APBD Kabupaten Subang? 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui tentang fungsi pengawasan DPRD dalam pengelolaan APBD. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan: a. Untuk mengetahui pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah periode 2009-2014 terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Subang. b. Untuk mengetahui hambatan dan pencapaian DPRD periode 2009-2014 dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan APBD Kabupaten Subang. 2. Manfaat Penelitian Bahwa hasil penelitian ini diharapkan memberikan nilai dan hasil bagi semua pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan konstribusi pemikiran dalam Ilmu Hukum, khususnya Ilmu Hukum Tata Negara yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam pengelolaan APBD serta hambatan dan solusi untuk mengatasinya. b. Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dari penelitian ini, yaitu: 8 1. Bagi Akademis Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan yang kelak dapat diterapkan dalam dunia nyata sebagai bentuk partisipasi dalam pembangunan negara dan masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang 1945 serta dalam kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat Internasional. 2. Bagi Masyarakat Umum Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam pengelolaan APBD. 3. Bagi Pemerintah Dapat memberikan masukan kepada pemerintah untuk membenahi sistem dan controlling di Kabupaten Subang khususnya tentang pelaksanaan fungsi pengawasan DPRD dalam pengelolaan APBD, agar memberikan kemudahan di dalam mencapai tujuan negara yang telah diamanatkan oleh UUD 1945.

D. Tinjauan Review Kajian Terdahulu

Dalam penulisan skripsi ini penulis merujuk pada skripsi-skripsi ataupun penelitian-penelitian yang pernah membahas seputar DPRD. Berikut beberapa review data yang menyinggung mengenai bahasan DPRD: 1. Judul Skripsi: OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DALAM PENINKATAN OTONOMI DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO. Penulis: Harum