Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
1.Sejarah Singkat Kabupaten Deli Serdang
Sebelum Perang Dunia II atau tegasnya sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Kabupaten Deli
Serdang adalah merupakan daerah Kesultanan Deli dan Serdang. Kesultanan Deli berkedudukan di Medan dan Kesultanan Serdang berkedudukan di
Perbaungan. Kedua wilayah tersebut dalam masa penjajahan adalah merupakan Keresidenan Sumatera Timur.Sejak Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia, kekuasaan kesultanan berakhir dan struktur pemerintah disesuaikan dengan Pemerintah Indonesia dan Kesultanan Deli dan Serdang
dijadikan daerah Kabupaten Deli Serdang. Hasil bumi Kabupaten Deli Serdang yang sangat potensial seperti
karet, tembakau, dan kelapa sawit. Peranan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Orde Baru dalam pembangunan sangat menonjol. dimana
sektor pertanian dan perkebunan menjadi peranan utama dalam meningkatkan pendapatan para petani di Kabupaten Deli Serdang. BPS
Kab. Deli Serdang, 2005. Pada Desember 2003, wilayah Deli Serdang telah dimekarkan
menjadi dua wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Deli Serdang dan Serdang
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Bedagai. Pemekaran ini membawa dampak bagi Kabupaten Deli Serdang, antara lain terhadap perubahan-perubahan pada:
a. Luas wilayah, jumlah kecamatan dan desa
b. Jumlah Penduduk, potensi ekonomi dan sumber daya
c. Masalah-masalah pembangunan
d. Struktur dan tata organisasi Birokrasi Pemerintah
e. Anggaran dan sumber anggaran pembangunan daerah
Permasalahan pembangunan di Kabupaten Deli Serdang adalah berkenaan dengan masih rendahnya kualitas SDM rakyat dan pemerintahan.,
sehingga memperlambat upaya-upaya meningkatkan dan mensejahterakan taraf hidup rakyat. Untuk periode Tahun 2004 sampai dengan tahun 2009,
Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mengarahkan prioritas pembangunan terutama pada Sektor Pendidikan dan Kesehatan, yang merupakan
kebutuhan dasar dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia SDM, dengan tidak meninggalkan sektor Pertanian, Industri, dan Pariwisata yang
selama ini merupakan sektor unggulan, dan sektor pembangunan lainnya.
2. Letak Geografis
Kabupaten Deli Serdang secara geografis, terletak diantara 2°57’ - 3°16’ Lintang Utara dan antara 98°33’ - 99°27’ Bujur Timur,
merupakan bagian dari wilayah pada posisi silang di kawasan Palung Pasifik Barat dengan luas wilayah 2.497,62 Km2 dari luas Propinsi Sumatera Utara,
dengan batas sebagai berikut : sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Langkat dan Selat Sumatera, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun,
sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat.
Kabupaten Deli Serdang memiliki luas wilayah 2.497,72 kilometer persegi, terbagi dalam 22 kecamatan, 389 desa dan 14 kelurahan.
Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang BPS Kab. Deli Serdang : 2005 adalah sebagai berikut:Kecamatan Gunung Meriah, Kecamatan STM. Hulu,
Kecamatan Sibolangit, Kecamatan Kutalimbaru, Kecamatan Pancur
Batu, Kecamatan Namo Rambe, Kecamatan Biru-Biru, Kecamatan STM. Hilir, Kecamatan Bangun Purba, Kecamatan Galang, Kecamatan Tanjung
Morawa, Kecamatan Patumbak, Kecamatan Deli Tua, Kecamatan Sunggal, Kecamatan Hamparan Perak, Kecamatan Labuhan Deli, Kecamatan Percut
Sei Tuan, Kecamatan Batang Kuis, Kecamatan Pantai Labu, Kecamatan Beringin,Kecamatan Lubuk Pakam, Kecamatan Pagar Merbau.
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
3. Analisis Statistik Deskriptif
Untuk memberikan gambaran mengenai variabel Anggaran Berbasis Kinerja tabel statistik deskriptif yang tersaji pada tabel 4.1 dibawah. Dari
tabel tersebut, berdasarkan jawaban dari 55 responden maka hasil pengukuran variabel Alokasi Belanja Daerah Y diperoleh skor jawaban
rata-rata mean 14,16 dengan standar deviasi 2,986 dan hasil pengukuran variabel Proses Penyusunan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah
APBD X yang terlihat dari 55 responden diperoleh skor jawaban responden mempunyai rata-rata 17,81 dengan standar deviasi 3,139
. Tabel 4.1 Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation
N Y
14,1636 2,98616
55 X
17,8182 3,13930
55
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2009 data diolah.
4. Hasil Uji Kualitas Data Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data
Hasil uji kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen
penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas Huck dan Cornier, 1996:108. Uji tersebut masing-masing untuk mengetahui
konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Ada dua prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini untuk mengukur
reliabilitas dan validitas yaitu uji reliabilitas dengan melihat koefisien cronbach alpha. Nilai reliabilitas dilihat dari cronbach alpha masing-masing
instrument penelitian jika memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,5 dianggap reliable. Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antara
skor butir dengan skor faktor harus berkorelasi positif, kemudian membandingkan r tabel dengan r hasil dari tiap butir pertanyaan.
Pada pertanyaan mengenai kinerja, dapat dilihat bahwasanya
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Item pertanyaan Variabel Penyusunan APBD
X
Pertanyaan Corrected item total
correation r
hitung
r
table
VALIDITAS 1
0,829 0,266
Valid 2
0,916 0,266
Valid 3
0,846 0,266
Valid 4
0,676 0,266
Valid 5
0,543 0,266
Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program
Statistik, 2009 data diolah.
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel diatas, setiap item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-Tabel.
Berdasarkan hasil ini maka item variabel Anggaran Berbasis Kinerja ABK dapat disimpulkan lolos uji validitas. Hasil pengujian terhadap reliabilitas
kuesioner menghasilkan angka Cronbach alpha lebih besar dari 0,5 yaitu sebesar 0,904, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan
kuesioner sudah memiliki reliabilitas yang tinggi. Selanjutnya pada pertanyaan mengenai kinerja dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Item pertanyaan Variabel Alokasi Belanja Daerah
Y
Pertanyaan Corrected item total
correlation r
hitung
R
table
VALIDITAS 1
0,826 0,266
Valid 2
0,836 0,266
Valid 3
0,817 0,266
Valid 4
0,873 0,266
Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program
Statistik, 2009 data diolah
Berdasarkan hasil pengujian seperti pada tabel diatas, setiap item pertanyaan menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar dari r-Tabel.
Berdasarkan hasil ini maka 4 item variable Alokasi Belanja Daerah dapat disimpulkan lolos uji validitas dan satu variable kinerja dikatakan tidak
valid karena r
hitung
r
tabel.
Sedangkan Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbach alpha lebih besar dari 0,5 yaitu
sebesar 0,929, berdasarkan hasil ini juga dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner sudah memiliki reliabilitas yang tinggi.
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
5. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian Statistik dengan analisis regresi dapat dilakukan dengan pertimbangan tidak adanya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik
Damodar,1995:122. Asumsi-asumsi klasik tersebut antara lain:
c. Uji Normalitas
Menurut cetral limit theorem, asumsi normalitas akan terpenuhi apabila jumlah sample yang digunakan lebih dari satu atau sama dengan 25
Mendenhall dan Beaver,1992:164. Uji normalitas dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dapat
juga dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafiknya
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya.
Pada hasil pengolahan data menampilkan grafik normal plot yang ada menunjukkan titik menyebar sekitar garis diagonal, serta penyebaran
mengikuti arah garis diagonal, demikian juga dengan grafik histogram memberikan pola distribusi normal .Maka model regresi layak dipakai untuk
memprediksikan keberhasilan penerapan Alokasi Belanja Daerah berdasarkan masukan variabel independennya yakni Penyusunan APBD.
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E xpect
ed C
um P
rob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: ALOKASI BELANJA DAERAH
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2009
data diolah.Gambar 4.1
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Regression Standardized Residual
3 2
1 -1
-2 -3
Frequency
10 8
6 4
2
Histogram Dependent Variable: ALOKASI BELANJA DAERAH
Mean =-8.6E-16 Std. Dev. =0.991
N =55
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2009 data diolah.Gambar. 4.2
Selain itu, dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan One
sample kolmogorov-smirnov test. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh
nilai asymptotic significance 2-tailed adalah 0,981, dan diatas nilai signifikansi 0,05. Dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Regression Studentized Residual
3 2
1 -1
-2 -3
R egressi
on S
tandardi zed
P redi
ct ed
V al
ue
2 1
-1 -2
-3
Scatterplot Dependent Variable: ALOKASI BELANJA DAERAH
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2009 data diolah.Gambar. 4.3
b. Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana dasar analisisnya adalah: 1 jika titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, bergelombang, melebar kemudian
menyempit maka terjadi heterokedastisitas, dan jika 2 jika tidak ada pola yang jelas titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
maka tidak terjadi gejala heterokedastisitas. Dari grafik Scatterplot penelitian ini terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik
diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y hal ini menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak
dipakai untuk memprediksi Alokasi Belanja Daerah berdasarkan masukan variabel independennya yakni Proses Penyusunan APBD..
6. Hasil Analisis Regresi Sederhana
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisa
regresi sederhana, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah Pengaruh proses penyusunan
APBD terhadap alokasi belanja daerah Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang.
Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada berikut ini:
Tabel 4.3 Hasil Regresi Sederhana
Coeffi cients
a
3.997 1.891
2.114 .039
.571 .105
.600 5.457
.000 Const ant
PE NY USUNAN A PBD Model
1 B
St d. E rror Unstandardized
Coeffic ient s Beta
St andardiz ed Coeffic ient s
t Sig.
Dependent Variable: ALOK ASI BELANJA DAERAH a.
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer dengan Alat Bantu Program Statistik, 2009 data diolah.
R = 0,600 R
2
= 0,360
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
F = 29,783 Sig. F = 0,000
Nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara independen variabel dengan dependen variabel. Berdasarkan hasil
pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0,600, hal ini menunjukkan bahwa variabel Proses Penyusunan APBD mempunyai hubungan yang cukup erat
dengan Alokasi Belanja Daerah.. Sedangkan nilai R square R
2
atau nilai koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai R
2
adalah diantara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel dependen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Secara umum R
2
untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,
sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi. Kelemahan yang mendasar dengan
penggunaan R
2
adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Setiap ada pertambahan satu variabel
independen, maka R
2
pasti meningkat, tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu,
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
beberapa peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R
2
pada saat mengevaluasi Ghozali, 2003.
Nilai R
2
sebesar 0,36 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 36. Dengan kata lain
36 perubahan dalam Alokasi Belanja Daerah mampu dijelaskan variabel Proses Penyusunan APBD, dan sisanya sebesar 64 dijelaskan oleh faktor
lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Hasil pengujian menunjukkan nilai probabilitas sebesar 0,000.
Karena probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka hasil dari model regresi menunjukkan bahwa ada pengaruh proses penyusunan APBD
terhadap Alokasi Belanaj Daerah di Pemkab Deli Serdang. Dengan kata lain, model regresi layak dipakai untuk memprediksi tingkat Alokasi
Belanja Daerah berdasarkan masukan variabel Proses Penyusunan APBD.
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan maka dapat dilihat persamaan sebagai berikut:
Y = 3,997 + 0,571 X + e Dari persamaan diatas, dapat dilihat bahwa koefisien dari variabel X
Proses Penyusunan APBD menunjukkan angka positif. Berarti bahwa hubungan antara proses penyusunan APBD dengan Alokasi Belanja Daerah
adalah positif yaitu semakin bagus proses penyusunan APBD maka semakin bagus alokasi Belanja Daerah. Hal ini sesuai dengan harapan,
dimana perubahan dari Penyusunan APBD secara incremental ke Penyusunan APBD berbasis kinerja akan memperbaki Alokasi Belanja
Dewi Novika Arieyanti : Pengaruh Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Apbd Terhadap Pengalokasian Belanja Daerah Di Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang, 2010.
Daerah secara tepat serta dapat terjadi peningkatan efisiensi, efektifitas dan ekonomis.
B. Pembahasan