Konsep Dasar Penginderaan Jauh Komponen Sistem Penginderaan Jauh

didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi x, y. Di dalam model data spasial vektor, garis merupakan sekumpulan titik- titik terurut yang dihubungkan. Sedangkan area atau poligon juga disimpan sebagai sekumpulan list titik-titik, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama poligon tertutup sempurna.

2.3 PENGINDERAAN JAUH

2.3.1 Konsep Dasar Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh remote sensing adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji Lillesand dan Kiefer, 1994 dalam Purwadhi, 2001; hal 2. Prinsip dasar penginderaan jauh inderaja adalah sumber energi seperti yang terlihat pada gambar 2.1 dijelaskan bahwa dalam hal ini energi matahari memancarkan gelombang elektromagnetik, apabila gelombang tersebut mengenai permukaan bumi akan terjadi penyerapan dan pemantulan gelombang Sutanto, 1994; hal 54. Dan ada pula energi yang diserap dipancarkan dalam bentuk panas, dimana semua gelombang elektromagnetik tersebut kemudian direkam oleh sensor. Setiap objek di bumi memiliki daya pantul yang bervariasi, sehingga berdasarkan tinggi rendahnya gelombang elektromagnetik yang terpantul, objek tersebut dapat dideteksi. 13 Gambar 2.1 Sistem penginderaan jauh

2.3.2 Komponen Sistem Penginderaan Jauh

Energi elektromagnetik adalah sebuah komponen utama dari kebanyakan sistem penginderaan jauh untuk lingkungan hidup yaitu sebagai medium untuk pengiriman informasi dari target kepada sensor Yaslinus, 2002. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur yaitu: panjang gelombang atau wavelength, frekuensi, amplitudo, dan kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak Yaslinus, 2002. Gambar 2.2 Energi elektromagnetik 14 Energi elektromagnetik dipancarkan atau dilepaskan oleh semua masa di alam semesta pada level yang berbeda-beda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik. Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik Yaslinus, 2002. Spektrum elektromagnetik merupakan berkas dari tenaga elektromagnetik, yang meliputi spektra kosmis, Gamma, X, ultraviolet, tampak, inframerah, gelombang mikro, dan gelombang radio Purwadhi, 2001; hal 3. Gambar spektrum elektromagnetik di bawah pada gambar 2.3 disusun berdasarkan panjang gelombang diukur dalam satuan m mencakup kisaran energi yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang radio sampai ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray. Beberapa contoh kelompok energi pada spektrum elektromagnetik yaitu: 1. Radio merupakan energi yang termasuk dalam bentuk level energi elektromagnetik terendah dengan kisaran panjang gelombang dari ribuan Kilometer sampai kurang dari satu Meter. Penggunaan paling banyak adalah komunikasi, untuk meneliti luar angkasa dan sistem radar. Radar berguna untuk 15 mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta 3D permukaan bumi, mengukur curah hujan, pergerakan es di daerah kutub dan memonitor lingkungan. Panjang gelombang radar berkisar antara 0,8 Centimeter sampai 100 Centimeter. 2. Microwave: panjang gelombang radiasi microwave berkisar antara 0,3 Centimeter sampai 300 Centimeter. Penggunaannya terutama dalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi melalui ruang terbuka, memasak, dan sistem penginderaan jauh aktif. Pada sistem penginderaan jauh aktif, pulsa microwave ditembakkan kepada sebuah target dan refleksinya diukur untuk mempelajari karakteristik target. Sebagai contoh aplikasi adalah TRMM Tropical Rainfall Measuring Mission’s TMI Microwave Imager, yang mengukur radiasi microwave yang dipancarkan dari spektrum elektromagnetik energi elektromagnetik atmosfer bumi untuk mengukur penguapan, kandungan air di awan dan intensitas hujan. 3. Inframerah atau infrared: radiasi inframerah atau infrared bisa dipancarkan dari sebuah obyek ataupun dipantulkan dari sebuah permukaan. Pancaran inframerah atau infrared dideteksi sebagai energi panas dan disebut thermal infrared. Energi yang dipantulkan hampir sama dengan energi sinar nampak dan disebut dengan reflected IR atau near IR karena 16 posisinya pada spektrum elektromagnetik berada di dekat sinar nampak. Panjang gelombang near IR atau reflected IR berkisar antara 0,7 m sampai 3 m, sedangkan panjang gelombang thermal IR berkisar antara 3 m sampai 15 m. Untuk aplikasi penginderaan jauh lingkungan hidup menggunakan citra Landsat, Reflected IR pada band 4 near IR, band 5,7 Mid IR dan thermal IR pada band 6, merupakan karakteristik utama untuk interpretasi citra. Sebagai contoh, gambar 2.4 menunjukkan suhu permukaan laut global dengan thermal IR dan sebaran vegetasi dengan near IR. 4. Visible: posisi sinar nampak pada spektrum elektromagnetik adalah di tengah. Tipe energi ini bisa dideteksi oleh mata manusia, film dan detektor elektronik. Panjang gelombang berkisar antara 0,4 m sampai 0,7 m. Perbedaan panjang gelombang dalam kisaran ini dideteksi oleh mata manusia dan oleh otak diterjemahkan menjadi warna. Gambar 2.5 adalah contoh komposit dari citra Landsat 7. 5. Radiasi ultraviolet, X-Ray, Gamma Ray berada dalam urutan paling kiri pada spektrum elektromagnetik. Tipe radiasinya berasosiasi dengan energi tinggi, seperti pembentukan bintang, reaksi nuklir, ledakan bintang. Panjang gelombang radiasi ultraviolet berkisar antara 0,3 m sampai 0,4 m. 17 Radiasi UV bisa dideteksi oleh film dan detektor elektronik, sedangkan X-ray dan Gamma-ray diserap sepenuhnya oleh atmosfer, sehingga tidak bisa diukur dengan penginderaan jauh. Gambar 2.3 Spektrum elektromagnetik Gambar 2.4 Inframerah 18 Gambar 2.5 Citra Landsat komposit

2.4 KARAKTERISTIK CITRA