Gambar 2.5 Citra Landsat komposit
2.4 KARAKTERISTIK CITRA
Dalam penginderaan jauh, citra berkaitan dengan representasi pictorial tanpa peduli media apa yang digunakan untuk mendeteksi dan merekam energi
elektromagnetik Samsuri, 2004; hal 3. Pendapat lain mengemukakan bahwa secara definitif citra penginderaan jauh adalah gambaran suatu obyek dari
pantulan atau pancaran radiasi elektromagnetik obyek, yang direkam dengan cara optik, elektro optik, optik mekanik, atau elektronik Purwadhi, 2001; hal 22.
Normalnya foto dapat direkam diluar dari range panjang gelombang 0,3 m sampai 0,9 m. Semua foto dapat dikategorikan sebagai citra tetapi tidak semua
citra dapat dikatakan foto. Sebuah citra terbentuk dalam format digital yang tersusun dari beberapa
unsur gambar atau disebut piksel Samsuri, 2004; hal 3. Tingkat kecerahan piksel ini direpresentasikan oleh nilai numerik atau DN Digital Number pada masing-
masing piksel. Sensor secara elektronik merekam energi elektromagnetik sebagai sekumpulan DN Digital Number yang akan menyusun gambar.
19
2.5 KARAKTERISTIK CITRA SATELIT SECARA UMUM
Untuk informasi yang detail skala besar dapat menggunakan citra satelit Quickbird, Ikonos, dan SPOT. Untuk informasi regional skala menengah
dapat menggunakan citra satelit SPOT, Aster, dan Landsat. Untuk informasi global skala kecil dapat menggunakan citra satelit NOAA National Oceanic
and Atmospheric Administration dan MODIS Moderate Resolution Imaging
spectroradiometer . Salah satu satelit yang sangat terkenal adalah satelit NOAA-
AVHRR National Oceanic and Atmospheric Administration – Advanced Very High Resolution radiometer
yang dikembangkan oleh lembaga antariksa Amerika NASA sejak tahun 1978 untuk pemantauan iklim dan kelautan global
Anonim, 2007.
2.5.1 Resolusi Spasial
Resolusi spasial adalah ukuran obyek terkecil yang masih dapat disajikan, dibedakan, dan dikenali pada citra Purwadhi, 2001, hal 18.
Semakin kecil ukuran obyek yang dapat direkam, semakin baik kualitas sensornya. Contoh: bila sebuah sensor memiliki resolusi spasial 20 meter,
maka citra yang dihasilkannya ditampilkan dengan resolusi penuh, maka setiap piksel mewakili luasan area 20 x 20 meter di lapangan. Semakin
tinggi resolusinya, maka semakin kecil area yang dapat dicakupnya. Contoh lain seperti satelit NOAA National Oceanic and Atmospheric
Administration yang merupakan satelit yang berfungsi mengamati
lingkungan dan cuaca dengan ketinggian 850 Kilometer. Luas liputan AVHRR Advanced Very High Resolution radiometer setara dengan 3000 x
20
3000 Kilometer permukaan bumi. Kelebihan lainnya, sensor AVHRR Advanced Very High Resolution radiometer dapat dimanfaatkan dalam
pemantauan kondisi lingkungan suatu areal pengamatan secara kontinyu dalam suatu periode.
2.5.2 Resolusi Spektral
Resolusi spektral merupakan daya pisah obyek berdasarkan besarnya spektrum elektromagnetik yang digunakan untuk perekaman data
Purwadhi, 2001; hal 19. Semakin sempit panjang gelombang, resolusi spektral akan menjadi semakin tinggi, sebagai contoh dapat dilihat tabel 2.1.
Tabel 2.1 Karakteristik sensor AVHRR dan fungsi masing-masing band pada NOAA
Band Spektrum Radiasi
Panjang Gelombang
m Pemanfaatan
1 Visibel
0,58 – 0,68 Berpotensi dalam perhitungan
albedo permukaan bumi dan puncak awan, mendeteksi kondisi
permukaan darat dan laut, memantau kondisi vegetasi,
mendeteksi lapisan salju dan es di muka bumi dan mendeteksi jenis
awan tertentu
21
Tabel 2.1 lanjutan Band Spektrum
Radiasi Panjang
Gelombang m
Pemanfaatan
2 Inframerah dekat
0,728 – 1,10 Berpotensi dalam
pemantauan kondisi vegetasi, deteksi es dan salju di muka
bumi, dan komputasi albedo permukaan bumi atau puncak
awan 3B
Inframerah sedang 3,550 – 3,930
Digunakan dalam estimasi temperatur permukaan laut
atau darat, mendeteksi distribusi awan pada
pengamatan malam hari, mendeteksi daerah hutan
yang rawan kebakaran dan mendeteksi titik panas
22
Tabel 2.1 lanjutan Band Spektrum
Radiasi Panjang
Gelombang m
Pemanfaatan
4 Inframerah jauh
10,30 – 11,30 Berpotensi dalam ekstraksi
parameter temperatur permukaan bumi atau laut,
mendeteksi awan, mengestimasi temperatur
puncak awan dan pemantauan bencana alam
seperti letusan gunung berapi
5 Inframerah jauh
11,50 – 12,50 Berpotensi dalam ekstraksi parameter temperatur
permukaan bumi atau laut, mendeteksi awan,
mengestimasi temperatur puncak awan dan
pemantauan bencana alam seperti letusan gunung
berapi
23
2.5.3 Resolusi Temporal
Resolusi temporal ditunjukkan dengan seringnya citra merekam suatu daerah yang sama Samsuri, 2004; hal 4. Contoh : jika citra Landsat
TM melewati suatu daerah yang sama sebanyak 16 hari sekali, sedangkan NOAA National Oceanic and Atmospheric Administration dapat 2 kali
sehari melewati daerah yang sama di permukaan bumi. Oleh kerena itu resolusi temporal NOAA National Oceanic and Atmospheric
Administration lebih tinggi daripada Landsat TM.
2.5.4 Resolusi Radiometrik
Resolusi radiometrik ditunjukkan oleh jumlah nilai data yang dimungkinkan pada setiap band Samsuri, 2004; hal 4. Hal ini ditunjukkan
dengan jumlah bit perekaman. Contoh pada Landsat TM mencakup 8 bit, sehingga jumlah nilai data pada spektral untuk setiap piksel adalah 0 sampai
255. Untuk satelit NOAA National Oceanic and Atmospheric Administration
mencakup 10 bit, sehingga jumlah nilai data pada spektral untuk setiap piksel adalah 0 sampai 1.023. Resolusi ini lebih tinggi
dibanding dengan Landsat TM.
2.6 KARAKTERISTIK CITRA SATELIT TERRA-MODIS
Pada tahun 1999, NASA National Aeronautics and Space Administration
meluncurkan satelit Terra dan Aqua yang membawa sensor MODIS Moderate Resolution Imaging Spectro-radiometer.
Kedua satelit
24
tersebut melengkapi sistem pemantauan titik panas menggunakan satelit, sehingga dapat diperoleh informasi pada jam-jam yang berbeda.
MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer adalah sensor utama pada satelit Terra dan satelit Aqua yang mengorbit bumi secara
polar arah utara selatan pada ketinggian 705 Kilometer dan melewati garis khatulistiwa pada jam 10:30 dan pada jam 22:30 waktu lokal Justice, 2006; hal
1. Lebar cakupan lahan pada permukaan bumi setiap putarannya sekitar 2330 Kilometer. Pantulan gelombang elektromagnetik yang diterima sensor MODIS
Moderate Resolution Imaging spectroradiometer sebanyak 36 band 36 interval panjang gelombang, mulai dari 0,620 m sampai 14,385 m 1 m = 11.000.000
meter. MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer merupakan
citra satelit hiperspektral generasi baru di gunakan untuk pengamatan daratan dan perairan. Citra satelit MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer
merupakan salah satu sensor yang dimiliki oleh EOS Earth Observing System dan dibawa oleh dua wahana yaitu Terra yang diluncurkan pada 18 Desember
1999 dan Aqua pada tanggal 4 Mei 2002 Darmawan, 2006. Sensor MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer merupakan turunan dari sensor
AVHRR Advanced Very High Resolution Radiometer, SeaWIFS Sea Viewing Wide Field of view sensor
, dan HIRS High Resolution Imaging Spectrometer yang dimiliki EOS yang sebelumnya telah mengorbit Darmawan, 2006.
Layaknya sebuah kamera, satelit-satelit tersebut menangkap citra atau memotret bumi dengan sensor-sensor optiknya. Namun sensor yang digunakan
25
memotret bumi dengan gelombang infra merah dan termal infra merah, karena itu suhu permukaan bumilah yang terpantau oleh sensor tersebut. Dengan berbagai
formula yang diterapkan di berbagai stasiun pemantau, jumlah titik panas yang terpantau juga cenderung berbeda-beda. Sebagai contoh data titik panas NOAA
National Oceanic and Atmospheric Administration menerapkan ambang batas 318
Kelvin Kelvin =
Celcius + 273 atau setara dengan 45 Celcius Anonim,
2007. Artinya adalah jika suatu daerah yang dipantau oleh satelit memiliki suhu diatas ambang batas tersebut, maka areal tersebut terdeteksi sebagai titik panas.
Sementara itu MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer menerapkan ambang batas suhu yang lebih tinggi yaitu sebesar 320
Kelvin atau sekitar 47
Celcius Anonim, 2007. Sehingga secara teori, jumlah titik panas NOAA National Oceanic and Atmospheric Administration yang cenderung lebih
banyak dibandingkan data titik panas MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer
, jika waktu pemantauannya sama. Namun demikian pemantauan kebakaran melalui satelit juga memiliki beberapa kelemahan. Sensor
optik satelit-satelit tersebut tidak mampu menembus awan, sehingga kebakaran yang terjadi di bawahnya tidak dapat terdeteksi.
Adapun kelebihan dari MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer
berupa kalibrasi radiometrik, spasial dan spektral dilakukan waktu mengorbit, peningkatan akurasi atau presisi radiometrik dan peningkatan
akurasi posisi geografis. Dikarenakan resolusi spasial citra satelit MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer hanya mampu menghasilkan
informasi dengan skala global 1:500.000 s.d. 1:1.000.000. MODIS Moderate
26
Resolution Imaging spectroradiometer memiliki beberapa kelebihan dibanding
NOAA-AVHRR National Oceanic and Atmospheric Administration – Advanced Very High Resolution radiometer
. Diantara kelebihannya adalah lebih banyaknya spektral panjang gelombang resolusi radiometrik dan lebih telitinya cakupan
lahan resolusi spasial Mustafa, 2004. Sensor MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer
dapat digunakan dalam riset untuk pendeteksian kebakaran hutan, pendeteksian perubahan tutupan lahan dan pengukuran suhu
permukaan bumi.
2.6.1 Resolusi Spasial
Kelebihan dari sensor MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer
dibandingkan dengan sensor global lainnya adalah dalam hal resolusi spasial 250 meter, 500 meter dan 1 Kilometer Steber,
2007; hal 6. Resolusi spasial citra satelit MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer
hanya mampu menghasilkan informasi dengan skala global 1:500.000 sampai dengan 1:1.000.000 Darmawan, 2006.
2.6.2 Resolusi Spektral
MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer mempunyai 36 band atau saluran spektral dapat dilihat pada tabel 2.2, yang
terbagi menjadi 2 dua gelombang yaitu gelombang reflektif dan gelombang emisif. Gelombang Reflektif cocok untuk mengamati daratan
yang membutuhkan transmisi atmosfer tinggi, sedangkan gelombang emisif cocok untuk mengamati daratan yang membutuhkan penyerapan atmosfer
rendah Steber, 2007; hal 8. Namun band atau saluran spektral MODIS
27
Moderate Resolution Imaging spectroradiometer yang dapat digunakan untuk mendeteksi kebakaran aktif terdapat pada tabel 2.3.
Tabel 2.2 MODIS mempunyai 36 saluran spektral untuk memotret darat, laut, dan atmosfer dari jarak jauh Steber, 2007
Gelombang Reflektif
Band Panjang Gelombang
µm Penggunaan
1, 2 0.645, 0.865
Vegetasi darat atau batas awan 3, 4
0.470, 0.555 Darat atau properti awan
5 - 7 1.24, 1.64, 2.13
Darat atau properti awan 8 - 10
0.415, 0.443, 0.490 Warna laut atau klorofil
11 - 13 0.531, 0.565, 0.653
Warna laut atau klorofil 14 - 16
0.681, 0.75, 0.865 Warna laut atau klorofil
17 - 19 0.905, 0.936, 0.940
Penguapan air atmosfer 26 1.375
Awan cirrus
Gelombang Emisif
Band Panjang Gelombang
µm Penggunaan
20 – 23 3.750, 3.9592, 4.050
Suhu permukaan atau awan 24, 25
4.465, 4.515 Suhu atmosfer
27, 28 6.715, 7.325
Uap air 29
8.550 Suhu permukaan atau awan
30 9.730 Ozon
31, 32 11.030, 12.020
Suhu permukaan atau awan 33 – 34
13.335, 13.635 Properti puncak awan
35 – 36 13.935, 14.235
Properti puncak awan
28
Tabel 2.3 Saluran MODIS dapat digunakan untuk mendeteksi kebakaran aktif Steber, 2007
Band Panjang Gelombang
µm Kegunaan Saluran
1 0,620 – 0,670
Menolak sunglint, menolak tanda kebakaran palsu dan balutan awan
2 0,841 – 0,876
Menolak sunglint, menolak tanda kebakaran palsu dan balutan awan
7 2,105 – 2,155
Menolak sunglint
dan menolak tanda kebakaran palsu
20 3,660 – 3,840
Saluran jangkauan untuk deteksi kebakaran aktif 330
Kelvin 21
3,929 –
3,989 Saluran jangkauan tinggi untuk deteksi
kebakaran aktif 500 Kelvin
22 3,929
– 3,989
Saluran jangkauan rendah untuk deteksi kebakaran aktif 331
Kelvin 31
10,780 – 11,280 Latar belakang suhu untuk deteksi kebakaran tertentu dan balutan awan 340
Kelvin 32
11,770 – 12,270 Balutan awan 388 Kelvin
Kurva pada gambar 2.6 menunjukkan adanya pergeseran puncak distribusi radiasi benda hitam ke arah panjang gelombang yang semakin
pendek apabila suhunya naik Lillesand dan Kiefer, 1997; hal 7. Dapat diketahui bahwa panjang gelombang dengan pancaran maksimum
berbanding terbalik terhadap suhu absolut benda pemancarnya. Contohnya apabila sebuah logam seperti sepotong besi dipanasi, ketika besi tersebut
bertambah panas, benda tersebut mulai bersinar dan warnanya berubah
29
secara berurutan ke arah panjang gelombang yang pendek, yaitu dari warna merah bata ke arah oranye, kuning, dan kadang-kadang ke arah warna putih.
Gambar 2.6 Panjang gelombang yang cocok untuk mendeteksi kebakaran
Matahari memancarkan dengan cara yang sama seperti sebuah radiator benda hitam, kurva pancaran matahari dengan suhu 6000
Kelvin mencapai radiasi maksimum pada panjang gelombang 0,5 m Lillesand dan
Kiefer, 1997; hal 9. Oleh karena itu penginderaan jauh yang menggunakan matahari sebagai sumber tenaganya pada umumnya menggunakan spektrum
tampak di sekitar panjang gelombang 0,5 m dan perluasannya. Sebaliknya bagi suhu permukaan bumi yaitu suhu permukaan obyek seperti tanah, air,
dan vegetasi yang suhu rata-ratanya 300 Kelvin, pancaran maksimum
tercapai pada panjang gelombang 9,7 m. Oleh karena ini berkaitan dengan
30
panas obyek di bumi, maka disebut tenaga inframerah termal Lillesand dan Kiefer, 1997; hal 9.
Suhu kobaran api pada kebakaran liar biasanya sekitar 1000 Kelvin, namun karena satelit hanya mengukur area dengan luas 1 Km
2
dan ada pula penyerapan atmosfer, maka rata-rata suhunya sekitar 300
Kelvin sampai 500
Kelvin. Dari gambar 2.6 diatas, dapat dilihat bahwa pancaran maksimum pada suhu tersebut terjadi pada gelombang 4 mikrometer,
Gelombang ini terdapat pada sensor MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer
dan AVHRR Advanced Very High Resolution radiometer
yang dapat digunakan untuk mendeteksi kebakaran. Pancaran radiasi darat, awan dan permukaan air pada panjang gelombang 4
mikrometer adalah antara 0,8 sampai 0,9 artinya bahwa bagian matahari yang tidak memancar pada panjang gelombang ini akan direfleksikan dan
mempengaruhi sensor dan dapat menyebabkan deteksi kebakaran palsu. Kesalahan seperti ini tidak terjadi pada malam hari. Algoritma otomatis
dapat menghitung semua faktor tersebut.
2.6.3 Resolusi Temporal
MODIS Moderate Resolution Imaging spectroradiometer mampu mendatangi lokasi yang sama sebanyak 1 sampai 2 kali setiap
harinya dipermukaan bumi Anonim, 2007. Untuk sebuah satelit pemantau global, hal ini merupakan tingkat kunjungan dengan frekuensi tinggi atau
dikenal dengan resolusi temporal yang tinggi. Karena itu kita bisa mendapatkan informasi penyebaran titik panas hotspot setiap hari. Hal
31
inilah yang menjadi salah satu alasan penting digunakannya citra satelit dengan resoulsi temporal harian di dalam pemantauan kebakaran secara
global.
2.6.4 Resolusi Radiometrik
Data yang terkirim dari satelit Terra adalah dengan kecepatan 11 Mega bytes setiap detik dengan resolusi radiometrik 12 bit Mustafa, 2004.
Artinya obyek dapat dideteksi dan dibedakan sampai 2
12
4.096 derajat keabuan grey levels.
Peluang pemanfaatan data satelit generasi EOS Earth Observing System
LAPAN, 2005: 1. Data satelit EOS Earth Observing System bersifat publik dan
ditransmisikan tanpa bayar ke semua stasiun di dunia. 2. Software akusisi dan pengolahan datanya bersifat “open source” dan
tersedia di berbagai website. Pengembangan modul aplikasinya di sesuaikan dengan minat : institusi, universitas atau kelompok peneliti
di berbagai negara. 3. Sebagian algoritma dan software pengolahannya belum tervalidasi.
Sehingga update terus berlangsung baik karena revisi algoritma, validasi software maupun karena standarisasi format.
4. Modul pengolahan data dengan algoritma yang telah di validasi dan bersifat “standalone” di publikasi melalui “Direct Broadcast”, dan
untuk yang dalam proses pengembangan atau validasi, softwarenya di publikasi melalui “Institutional Algorithm”.
32
5. Hingga level tertentu, cukup ideal mengikuti perkembangan yang ada melalui proses integrasi dan adaptasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Produk level 1B MODIS Moderate Resolution Imaging
spectroradiometer memiliki informasi geolokasi yang ditempatkan pada file
terpisah, sehingga tampilan citra akan ”tidak benar” bila menggunakan modul penampil yang tidak mampu mengintegrasikan data citra dan informasi geometrik
secara bersamaan LAPAN, 2005.
2.7 KARAKTERISTIK TITIK PANAS
Titik panas merupakan indikasi terjadinya kebakaran WWF Indonesia, 2007. Titik panas menunjukkan bahwa daerah tersebut mengeluarkan panas
melebihi ambang batas yang sudah ditentukan sehingga tertangkap sensor panas satelit.
Titik panas mempunyai nilai confidence yang dimaksudkan untuk membantu para pemakai mengukur mutu masing-masing nilai piksel api Giglio,
2007. Nilai confidence yang terkandung dalam MODIS Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer
merupakan tingkatan-tingkatan rendah, sedang, dan tinggi suatu nilai piksel api Giglio, 2007. Nilai confidence ini mencakup antara 0
sampai dengan 100, dimana tingkatan rendah bernilai 0 sampai 30, tingkatan sedang bernilai 30 sampai 80, dan tingkatan tinggi bernilai 80 sampai dengan 100.
33
Tb
k
= __ _
β
k
____
ln L
k
i, j- α
k
Dapat digambarkan pola pikir pengolahan titik panas dengan menggunakan beberapa persamaan seperti yang terlihat pada gambar 2.7 berikut.
Karena data yang dipancarkan satelit dalam bentuk digital yang disebut radiometer count DN
k
, maka konversi radiansi L
k
dari radiometer count DN
k
dapat dilakukan melalui persamaan linier sebagai berikut: L
k
i, j = G
k
DN
k
i, j + I
k
. Sedangkan persamaan untuk konversi temperatur kecerahan dari radiansi adalah sebagai berikut: .Dimana
nilai koefisien
Gain, Intercept,
α
k
dan β
k
didapat dari satelit.
34
Gambar 2.7 Pola pikir pengolahan
35
Keterangan:
k
= kanal atau band DN
k
i, j = radiometer count latitude, longitude L
k
i, j = radiansi latitude, longitude G
k
= koefisien Gain I
k
= Intercept Tb
k
= suhu kecerahan brightness temprorary α
k
dan β
k
= konstanta Setelah didapat nilai suhu kecerahan Tb
k
, selanjutnya adalah menentukan lokasi dan distribusi titik panas harian menggunakan data MODIS
Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer dengan memanfaatkan data suhu kenampakan band 21 atau band 22 T
4
dan band 31 T
11
. Adapun kriteria penentuan titik panas yang digunakan adalah sebagai berikut:
• Bukan titik panas, apabila:
– T
4
315° Kelvin 305° Kelvin pada malam hari atau –
Δ T
41
5° Kelvin 3° Kelvin pada malam hari
• Titik panas, apabila satu dari lima kombinasi berikut dipenuhi:
– { [T
4
T
4b
+ 4 δ T
4b
atau T
4
320° Kelvin 315° Kelvin pada malam hari ] dan [
Δ T
41
Δ T
41b
+ 4 δΔT
4 1 b
atau ΔT
41
20° Kelvin 10° Kelvin pada malam hari] } atau
– {T
4
360° Kelvin 330° Kelvin pada malam hari }
36
Dimana: Δ T
41
= T
4
– T
11
T
4b
= suhu kenampakan latar belakang background temperature band 4 µm, ................
yaitu suhu kenampakan dari piksel-piksel sekitarnya 21 x 21 piksel δ T
4b
= standard deviasi suhu kenampakan latar belakang band 4 µ m Δ T
41b
= T
4b
– T
11b
2.8 KLASIFIKASI PENUTUPAN LAHAN