diare dan reumatik. Kandungan  kurkumin didalam kunyit berkisar 3–4  Joe et al; 2004; Eighner dan Schulz, 1999.
2.6 Teknik Sampling
Sampel  adalah  bagian  dari  populasi  yang  menjadi  objek  penelitian sampel
sendiri  secara  harfiah  berarti  contoh.  Alasan  perlunya pengambilan  sampel  adalah  sebagai  berikut  :  keterbatasan  waktu,  tenaga
dan  biaya;  lebih  cepat  dan  lebih  mudah;  memberi  informasi  yang  lebih banyak   dan   dalam;   dapat   ditangani   lebih   teliti   Nasution   R,   2003.
Populasi  penelitian  terdiri  dari  populasi  sampling  dan  populasi  sasaran. Populasi   sampling   adalah   keseluruhan   objek   yang   diteliti,   sedangkan
populasi sasaran adalah populasi yang benar-benar dijadikan sumber data. Pemilihan  teknik  pengambilan  sampel  merupakan  upaya  penelitian
untuk   mendapat   sampel   yang   representatif   mewakili,   yang   dapat menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi
atas 3 kelompok besar, yaitu : 1.  Sampel  Acak  atau  Random  Sampling    Probability  Sampling  : pada
pengambilan  sampel  secara  random,  setiap  unit  populasinya mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.
Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut :
-   Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan. -   Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat
diperkirakan. -   Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.
29
Ada 5 cara pengambilan sampel  yang termasuk secara random,  yaitu sebagai berikut :
a. Sampel Random Sederhana Simple Random Sampling : Proses  pengambilan
sampel dilakukan
dengan memberi
kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel.
Keuntungan  :  prosedur mudah dan sederhana Kerugian
:  membutuhkan   daftar   seluruh  anggota  populasi, biaya transportasi besar.
b. Sampel Random Sistematik Systematic Random Sampling : Proses  pengambilan  sampel,  setiap  urutan  dari  titik  awal   yang
dipilih  secara  random. Keuntungan  :  perencanaan  dan  penggunaannya  mudah,  sampel
tersebar di daerah populasi. Kerugian
: membutuhkan daftar populasi. c. Sampel Random Berstrata Stratified Random Sampling :
Populasi dibagi strata-strata sub populasi, kemudian pengambilan sampel  dilakukan  dalam  setiap  strata  baik  secara  simple  random
sampling,maupun secara systematik random sampling. Keuntungan
:  taksiran  mengenai  karakteristik  populasi  lebih tepat.
Kerugian :  daftar populasi setiap strata diperlukan.
d. Sampel Random Berkelompok Cluster Sampling :
30
Pengambilan   sampel  dilakukan  terhadap  sampling  unit,  dimana sampling  unitnya  terdiri  dari  satu  kelompok  cluster.  Tiap  item
individu di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai
sampel. Keuntungan  : tidak memerlukan daftar populasi
Kerugian : prosedur sulit
e.  Sampel  Bertingkat  Multi  Stage  Sampling  :  Proses  pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih.
Keuntungan  : biaya transportasi kurang Kerugian
:prosedur sulit,prosedur  pengambilan  sampel
memerlukan perencanaan yang lebih cermat. 2.   Non   Probability   Sample   Selected   Sample   :  pemilihan  sampel   tidak
secara  random.  Cara  ini  dipergunakan  :  bila  biaya  sangat  sedikit,  hasil yang diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yang tinggi.
Ada 3 cara yang dikenal : a. Pusposive Sampling : Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar
pertimbangan   penelitinya   saja   yang   menganggap   unsur-unsur   yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.
b. Accidental Sampling : Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa
direncanakan  lebih  dahulu.  Juga  jumlah  sampel   yang  dikehenadaki tidak  berdasarkan  pertimbangan  yang  dapat  dipertanggung  jawabkan,
asal  memenuhi  keperluan  saja.  Kesimpulan   yang  diperoleh  bersifat kasar dan sementara saja.
31
c. Quota Sampling : Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti
saja,  hanya  disini  besar  dan  kriteria  sampel  telah  ditentukan lebih  dahulu. Cara    ini    dipergunakan    kalau    peneliti    mengenal    betul  daerah  dan  situasi
daerah dimana penelitian akan dilakukan. 3.   Investigatif  Sampel  :  pemilihan  sampel  diambil  secara  acak  dan  dilihat dari
nomor    registrasi  yang  berbeda  untuk  setiap  sampel   serta peminatan
masyakarakat yang  cukup
tinggi terhadap
produk tersebut.
32
BAB III KERANGKA KONSEP
Boraks bukan merupakan senyawa yang digunakan pada makanan atau sebagai bahan tambahan
Boraks memilik efek akumulasi yang berbahaya jika dikonsumsi karena menimbulkan keracunan akut maupun
kronis  bahkan kematian Berdasarka penelitian-penelitian masih banyak
ditemukan produk mie yang mengandung boraks
Boraks tidak boleh digunakan sebagai BTM Permenkes RI
1168MENKESPERX1999
Pembuatan Kurva Kalibrasi
Uji Linearitas Uji Akurasi
Uji Presisi Uji LOD dan LOQ
Perlu diteliti kandungan boraks pada mie yang beredar
di pasar Ciputat Penyiapan Alat dan
Bahan Pembuatan Larutan
Uji dan Pereaksi U
ji Validasi
Penetapan Kadar dengan Sampel Uji
Larutan Kurkumin 0,125 Larutan Asam Sulfat Pekat
– Asetat 1 : 1 Larutan NaOH 10
Pembuatan Mie Basah dengan kadar boraks 6,25-
50 µgml
Uji Kualitatif Uji Kuantitatif dengan
Spektrofotometer UV–Vis