waktu pengukran, kekuruhan dan tersuspensi serta ketelitian seseorang yang melakukan pengukuran kecerahan sebaiknya diakukan pada saat cuaca cerah.
d. Kedalaman
Kedalaman perairan dimana proses fotosintesis sama dengan proses respirasi disebut kedalaman kompensasi. Kedalaman kompensasi biasanya terjadi
pada saat cahaya di dalam kolom air hanya tinggal 1 dari seluruh intensitas cahaya yang mengalami penetrasi dipermukaan air. Kedalaman kompensasi
sangat dipengaruhi oleh kekeruhan dan keberadaan awan sehingga berfluktuasi secara harian dan musiman Effendi, 2003.
Dengan bertambahnya kedalaman, proses fotosintesis akan semakin kurang efektif, maka akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut sampai pada suatu
kedalaman yang disebut Compensation Depth, yaitu kedalaman tempat oksigen yang dihasilkan melalui proses fotosintesis sebanding dengan oksigen yang
dibutuhkan untuk respirasi. Kadar oksigen terlarut yang turun drastis dalam suatu perairan menunjukkan terjadinya penguraian zat-zat organik dan menghasilkan
gas berbau busuk dan membahayakan organisme Wijana, 2010.
e. Derajat Keasaman pH
Derajat keasaman atau kadar ion H dalam air merupakan salah satu faktor kimia yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan organisme yang hidup di
suatu lingkungan perairan. Tinggi atau rendahnya nilai pH air tergantung dalam beberapa faktor, yaitu kondisi gas-gas dalam air seperti CO
2
, konsentrasi garam-
garam karbonat dan bikarbonat, proses dekomposisi bahan organik di dasar perairan Sutika, 1989.
Organisme akuatik dapat hidup dalam suatu perairan yang mempunyai nilai pH netral dengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai basa lemah.
Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme air pada umumnya terdapat antara 7 sampai 8,5. Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa
akan membahayakan kelangsungan hidup organisma karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. Kenaikan pH di atas netral akan
meningkatkan konsentrasi amonia yang bersifat sangat toksik bagi organisme Barus, 2004.
f. DO Dissolved Oxygen
Oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang sangat penting di dalam ekosistem air, terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian
besar organisme air. Umumnya kelarutan oksigen dalam air sangat terbatas. Pada ekosistem air tawar, pengaruh temperatur menjadi sangat dominan. Kelarutan
maksimum oksigen di dalam air terdapat pada suhu 0°C, yaitu sebesar 14,16 mgl O
2
. Konsentrasi ini akan menurun sejalan dengan meningkatnya temperatur air Barus, 2004.
Menurut Sastrawijaya 2000, Disolved Oxygen DO merupakan banyaknya oksigen terlarut dalam suatu perairan. Kehidupan di air dapat bertahan
jika ada oksigen terlarut minimum sebanyak 5 mg oksigen setiap liter air. Barus 2004, menegaskan bahwa nilai oksigen terlarut di perairan sebaiknya berkisar
antara 6 - 8 mgl, makin rendah nilai DO maka makin tinggi tingkat pencemaran ekosistem tersebut.
g. BOD Biochemical Oxygen Demand