Remaja dan Persahabatan Kerangka Teori

Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Remaja dan Persahabatan

Remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama atau paling tidak sejajar. Hurlock,1997:209 Remaja seringkali membangun interaksi dengan sesama teman sebayanya secara khas dengan cara berkumpul untuk melakukan aktifitas bersama. Remaja juga sebetulnya tidak memiliki tempat yang jelas, mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi juga belum dapat diterima sepenuhnya untuk masuk kedalam golongan orang dewasa. Remaja ada diantara anak-anak dan dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan atau badai”. Dikarenakan remaja belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Hurlock,1997:212. Masa remaja secara umum dapat dibagi menjadi 2 fase yaitu: remaja awal antara usia 13-15 tahun dan remaja akhir antar usia 16-18 tahun, Hurlock.1997:2006. Penelitian ini ditujukan pada remaja akhir yang sudah mulai berprilaku seperti orang dewasa dibandingkan dengan remaja awal usia 13-15 tahun yang masiherat dengan sifat kekanak-kanakan dan masih bergantung pada orang tua. Remaja akhir sudah mulai lepas dari kehidupan orang tua karena keinginan mereka yang ingin hidup mandiri dan tidak terlalu bergantung pada orang tua, mereka mulai mencari teman sebaya sebagai tempat yang dapat dipercaya untuk membicarakan masalah-masalah mereka. Dalam periode peralihan, remaja bukan lagi seorang anak kecil dan juga bukan merupakan orang dewasa. Kalau remaja berprilaku seperti anak-anak, ia akan diajari untuk bertindak sesuai dengan umurnya. Tetapi kalau dengan remaja berprilaku seperti orang dewasa, ia sering kali diperolok atau dimarahi karena mencoba bertindak seperti orang dewasa. Dipihak lain status remaja yang tidak jelas ini juga menguntungkan karena status memberi waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan prilaku, nilai dan sifat yang sesuai dengan dirinya. Pada masa remaja terdapat kecenderungan untuk Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara mengurangi jumlah teman meskipun sebagian besar remaja menginginkan untuk menjadi anggota dari kelompok sosial yang lebih besar dalam kegiatan sosial. Karena kegiatan sosial kurang berarti dibandingkan dengan persahabatan pribadi yang lebih erat, maka pengaruh kelompok sosial yang lebih besar menjadi kurang menonjol dibandingkan dengan pengaruh teman-teman Hurlock,1997:214. Dalam memilih teman remaja menginginkan teman yang mempunyai minat dan nilai-nilai pemikiran yang sama, yang dapat mengerti dan membuatnya merasa aman dan kepadanya ia dapat mempercayakan masalah-masalah dan membahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan dengan orang tua maupun guru Hurlock,1997:215. Hubungan persahabatan merupakan salah satu jenis dari komunikasi antarpribadi. Beberapa alasan mengapa kita membutuhkan sahabat adalah karena dalam persahabatan terdapat rasa kebersamaan, perpaduan emosi dan stabilitas, kesempatan untuk berkomunikasi tentang diri kita, dukungan dari sahabat, kesempatan untuk saling membantu, persediaan pertolongan dan dukungan fisik, jaminan akan nilai dan harga diri. Persahabatan diperoleh setelah melalui tahap perkenalan. Seorang sahabat merupakan orang yang mempunyai kedudukan tertentu dalam hubungan antar pribadi. Menempatkan seseorang menjadi sahabat karena telah mengenal dia dengan baik, selain itu kita juga telah menaruh rasa percaya dan harapan kepada dia sebagai seseorang yang mempunyai perhatian terhadap kita Liliweri, 1997:55. Persahabatan yang baik ditandai dengan adanya kehangatan dan kasih saying, kejujuran, adanya komitmen, dan menjalani hubungan tersebut secara alami. Dalam hubungan persahabatan, komitmen ditunjukkan dengan cara mengorbankan waktu dan energy mereka untuk menolong sahabat yang membutuhkan. Namun seringkali individu dalam menjalankan suatu hubungan tidak menyadari harapan mereka pada sahabatnya, sampai terjadi sesuatu yang dirasakan mengganggu. Hubungan tersebut mengalami konflik dan mulai mengalami kemunduran dan proses negosiasi tidak berjalan dengan mengakibatkan pola komunikasi diantara mereka berubah. Padahal komunikasi mempengaruhi hubungan, karena komunikasi dan hubungan senantiasa berkaitan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Nilai yang terdapat dalam persahabatan seringkali apa yang dihasilkan ketika seorang sahabat memperlihatkan secara konsisten: a. Kecenderungan untuk menginginkan apa yang terbaik bagi satu sama lain. b. Simpati dan empati c. Kejujuran, barangkali dalam keadaan-keadaan yang sulit bagi orang lain untuk mengucapkan kebenaran. d. Saling pengertian Seringkali ada anggapan bahwa sahabat sejati anggup mengungkapkan perasaan-perasaan yang terdalam, yang mungkin tidak dapat diungkapkan, kecuali dalam keadaan-keadaan yang sangat sulit, ketika mereka datang untuk menolong. Dibandingkan dengan hubungan pribadi, persahabatan dianggap lebih dekat daripada sekedar kenalan, meskipun dalam persahabatan atau hubungan antar kenalan terdapat tingkat keintiman yang berbeda-beda. Bagi banyak orang, persahabatan dan hubungan antar kenalan terdapat dalam kontinum yang sama

2.1.4 Konflik Dalam Hubungan Persahabatan