Jenis-Jenis Dividend KERANGKA TEORI
1. Teori irelevansi dividend dividend irrelevance theory Bahwa nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan
dasar untuk menghasilkan laba dan resiko bisnisnya. Dengan kata lain, bahwa nilai dari sebuah perusahaan akan tergantung hanya pada
laba yang diproduksi oleh aktiva-aktivanya, bukan pada bagaimana laba tersebut akan dibagi menjadi dividend dan saldo laba ditahan.
Teori ini menyatakan bahwa kebijakan dividen sebuah perusahaan tidak memiliki pengaruh baik terhadap harga saham maupun biaya
modalnya. 2. Teori burung di tangan bird-in-the-hand theory
Menurut Keown 2000;611 kepercayaan bahwa pendapatan dividend mempunyai nilai lebih tinggi bagi investor dari pada
pendapatan modal.
Sedangkan menurut
Litner, 1962
mengemukakan bahwa para pemegang saham lebih suka kalau keuntungan dibagikan dalam bentuk dividend dari pada retained
earning. Alasan mereka adalah pembayaran dividend merupakan penerimaan yang pasti dibanding dengan capital gain. Mereka
mengkiaskan bahwa satu burung ditangan lebih berharga dari pada seribu burung di udara.
3. Tax preference theory Apabila dividend dikenai pajak dengan jumlah yang lebih
tinggi dari pada pajak atas capital gains, pemodal menginginkan
agar dividend tersebut dibagikan dalam jumlah kecil dengan maksud untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Menurut Atmaja, 1994 faktor yang mempengaruhi dalam menentukan kebijakan dividend, antara lain :
1. Perjanjian Hutang, pada umumnya perjanjian hutang antara perusahaan dengan kreditor membatasi pembayaran dividend.
2. Pembatasan dari Saham Preferen, tidak ada pembayaran dividend untuk saham biasa jika dividen saham preferen belum dibayar.
3. Tersedianya Kas, dividend berupa uang tunai hanya dapat dibayar jika tersedia uang tunai yang cukup.
4. Pengendalian, Jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap perusahaan, ia cenderung menjual saham baru.
Akibatnya dividend yang dibayarkan kecil. 5. Kebutuhan Dana untuk Investasi, Perusahaan yang berkembang
selalu membutuhkan dana baru untuk diinvestasikan pada proyek- proyek yang menguntungkan.
6. Fluktuasi Laba, jika laba perusahaan cenderung stabil, perusahaan dapat membagikan dividend yang relatif besar tanpa takut harus
menurunkan dividend jika laba tiba-tiba merosot. Sebaliknya jika laba perusahaan berfluktuasi dividend sebaiknya kecil agar
kestabilannya terjaga.