Daerah aman kabel Penulangan Lentur Balok Prategang

31 Gambar 2.21. Daerah pusat kern untuk penampang persegi panjang boks Sedangkan untuk menetukan gaya prategang P pada struktur balok prategang digunakan berdasarkan persamaan-persamaan berikut : a. Kondisi Transfer 1. P ≤ A Mtr + f’t. Sa A.e – Sa ………… 19 serat atas 2. P ≤ A Mtr + f’tr.Sb A.e + Sb ………..20 serat bawah Dari persamaan 19 dan 20 menghasilkan P max b. Kondisi Final 1. P ≥ A Mf – f’f.Sa η A.e – Sa ……. 21 serat atas 2. P ≥ A Mf - f’f.Sb η A.e + Sb …….22 serat bawah Dari persamaan 9 dan 10 didapat P min Jadi P min ≤ P ≤ P max

II.11 Daerah aman kabel

Daerah aman kabel yaitu daerah sepanjang balok dimana bila kabel ditempatkan pada daerah tersebut tidak akan menyebabkan terjadinya tegangan yang melebihi tegangan izinnya. b6 b b6 h h 6 h 6 Universitas Sumatera Utara 32 Untuk mendapatkan daerah aman kabel lakukan langkah-langkah perhitungan berikut: 1. Cari nilai modulus penampang serat atas dan bawah Wa dan Wb Wa = I Ya ; Wb = I Yb ……………………………………… 23 Dimana : ya = jarak pusat berat ke serat atas yb = jarak pusat berat ke serat bawah 2. Cari jarak pusat ke serat atas dan bawah kern ka dan kb Ka =−Wb Ac dan Kb = Wa Ac ………………………. 24 Dimana : Ac = Luas penampang 3. Cari limit kern atas dan bawah k’a dan k’b Menurut binamarga 2011, limit kern yaitu daerah sepanjang balok dimana gaya aksial tekan tidak akan menyebabkan tegangan yang melebihi tegangan izinnya baik tarik maupun tekan K’a = max dari nilai k′a = kb cs g + 1 atau k′a = ka ts g + 1 …………. 25 Dimana g = tegangan akibat prategang saat kondisi layan = P Ac K’b = min dari nilai k′b = kb ti gi + 1 atau k′b = ka ci gi + 1 ……………… 26 Dimana gi = tegangan akibat prategang saat penarikan kabel = Pi Ac 4. Diperoleh daerah aman kabel dengan rumus berikut Eoa = k’a + MmaxP Eob = k’b + MDLPi ………………………. 27 Hubungan limit kern dengan daerah aman kabel dapat dilihat dalam gambar berikut : Universitas Sumatera Utara 33 Gambar 2.22. Daerah aman kabel Universitas Sumatera Utara 34 Batasan defleksi menurut BMS Tabel 2.5. Batasan Defleksi Sedangkan menurut SNI Lendutan ijin maksimum adalah :

II.12 Penulangan Lentur Balok Prategang

Menurut Andri Budiadi analisis lentur untuk suatu komponen struktur beton prategang berlaku asumsi berikut : 1. Variasi regangan pada penampang adalah linear, yaitu regangan di beton dan baja yang melekat padanya dihitung berdasarkan asumsi bahwa penampang bidang datar selalu tetap. Universitas Sumatera Utara 35 2. Beton tidak menerima tegangan tarik. Hal ini berlaku untuk struktur dengan prategang penuh fully prestressed. Pada struktur dengan prategang sebagian partially prestressed, tegangan tarik terbatas bias saja terjadi pada penampang. 3. Tegangan tekan pada beton dan baja baik baja tulangan maupun tendon didapat dari hubungan tegangan dan regangan yang actual atau diidealisasikan.

II.13 Desain Awal untuk Lentur