Interpretasi Model Analisis Konjoin Pengukuran Reliabilitas dan Validitas Metode Pairwise Comparison

4.2.2 Interpretasi Model Analisis Konjoin

Penerapan metode analisis konjoin melalui pendekatan analisis regresi berganda menggunakan variabel dummy terhadap kesepuluh profil faktor pekerjaan. Ux = α + α 1 Bidang kerja pemerintahan + α 2 Bidang kerja non-pemerintah + α 3 Latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang kerja + α 4 Reputasi tempat kerja yang sangat baik + α 5 Gaji Rp4.000.000 + α 6 Gaji Rp3.001.000 – Rp4.000.000 + α 7 Gaji Rp2.001.000 – Rp3.001.000 + α 8 Lokasi tempat kerja yang berjarak 10 km – 30 km + α 9 fasilitas penggunaan inventaris di tempat kerja. 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 U X X X X X X X X X X α α α α α α α α α α = + + + + + + + + + Ux = 2,863 + 0,282X 1 + 0,56X 2 + 0,65X 3 + 0,034X 4 + 0,420X 5 – 0,243X 6 - 0,267X 7 + 0,052X 8 + 0.035X 9

4.2.3 Pengukuran Reliabilitas dan Validitas

Tabel 4.10. Korelasi Pada pengukuran ini output korelasi secara Pearson dengan menggunakan SPSS menghasilkan angka yang relatif kuat yaitu 0,681 di atas 0,5. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara estimate dan actual, artinya data hasil perhitungan dari model regresi berkorelasi sangat kuat dengan data yang diperoleh berdasarkan pendapat responden. Sedangkan pada uji signifikansi enam korelasi tersebut menghasilkan signifikansi 0,002 dibawah 0,5 maka keenam korelasi tersebut mempunyai signifikansi yang cukup kuat. Nilai koefisien ini si gnifikansi pada α = 5, karena jika hasil ini memiliki signifikansi di atas 0,5 maka sigifikansinya tidak kuat. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa pendapat dari 93 responden tersebut bisa diterima untuk menggambarkan preferensi Metode Value Signifikansi Pearsons R 0,681 0,002 Kendalls tau 0,343 0,032 Universitas Sumatera Utara mahasiswa terhadap pekerjaan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

4.2.4 Metode Pairwise Comparison

Dalam metode ini konsepnya seperti metode thurstone case v untuk mengetahui keunggulan suatu atribut dibandingkan dengan atribut lainnya, sehingga dapat diketahui urutan kepentingan atribut. Dari hasil analisis tersebut didapatkan matriks frekuensi seperti yang ditampilkan pada tabel 4.11. Tabel 4.11. Matriks Frekuensi Atribut Bidang Kesesuaian Reputasi Gaji Lokasi Fasilitas Total Bidang - 64 76 18 87 86 331 Kesesuaian 29 - 47 10 65 88 239 Reputasi 17 46 - 31 52 55 201 Gaji 75 83 62 - 81 85 386 Lokasi 6 28 41 12 - 25 112 Fasilitas 7 5 38 8 68 - 126 Setelah didapatkan matriks frekuensi tersebut kemudian dibentuk menjadi matriks proporsi seperti yang ditampilkan pada Tabel 4.12. Tabel 4.12. Matriks Proporsi Atribut Bidang Kesesuaian Reputasi Gaji Lokasi Fasilitas Total Bidang - 0,69 0,82 0,19 0,94 0,92 3,56 Kesesuaian 0,31 - 0,50 0,11 0,69 0,95 2,56 Reputasi 0,18 0,49 - 0,33 0,56 0,59 2,15 Gaji 0,81 0,89 0,67 - 0,87 0,91 4,15 Lokasi 0,06 0,30 0,44 0,13 - 0,27 1,20 Fasilitas 0,07 0,05 0,41 0,09 0,73 - 1,56 Setelah terbentuk matriks proporsi kemudian dihitung Nilai Kepentingan Relatif untuk tiap atribut, kemudian masing-masing atribut diberikan ranking Universitas Sumatera Utara berdasarkan Nilai Kepentingan Relatif yang telah diperoleh. Ranking 1 diberikan untuk atribut yang paling dipentingkan oleh responden, dilihat dari Nilai Kepentingan Relatifnya yang paling tinggi. Sedangkan ranking terakhir diberikan untuk atribut yang paling tidak dipentingkan, dilihat dari Nilai Kepentingan Relatifnya yang paling rendah. Matriks proporsi yang telah dihitung Nilai Kepentingan Relatifnya ditampilkan pada Tabel 4.13. Tabel 4.13. Matriks Proporsi Setelah Dihitung Nilai Kepentingan Relatif Atribut Bidang Kesesuaian Reputasi Gaji Lokasi Fasilitas NPR Ranking Bidang - 0,69 0,82 0,19 0,94 0,92 0,191 2 Kesesuaian 0,31 - 0,50 0,11 0,69 0,95 0,137 3 Reputasi 0,18 0,49 - 0,33 0,56 0,59 0,115 4 Gaji 0,81 0,89 0,67 - 0,87 0,91 0,223 1 Lokasi 0,06 0,30 0,44 0,13 - 0,27 0,064 6 Fasilitas 0,07 0,05 0,41 0,09 0,73 - 0,073 5 Dari nilai kepentingan relatif yang diperoleh dapat diketahui urutan kepentingan atribut yang dipilih oleh responden seperti yang disajikan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Diagram Nilai Kepentingan Relatif Pairwise Comparison Bidang 0,191 Kesesuaian 0,137 Reputasi 0,115 Gaji 0,223 Lokasi 0,064 Fasilitas 0,075 Nilai Kepentingan Relatif Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 menunjukkan bahwa atribut yang menjadi kriteria terpenting dalam memilih pekerjaan adalah atribut gaji skor 0,225. Atribut kedua yang menjadi prioritas responden adalah atribut bidang kerja skor 0,191, setelah itu responden lebih mementingkan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerjaan skor 0,137, kemudian reputasi tempat kerja skor 0,115, fasilitas skor 0,073, sedangkan untuk atribut yang tidak menjadi pertimbangan khusus dalam memilih pekerjaan adalah lokasi skor 0,064.

4.3 Perbandingan Metode