30 Menurut Al-Anber 2011 [19], ukuran partikel yang lebih kecil akan
mengurangi difusi internal dan batasan transfer massa adsorbat untuk masuk ke dalam adsorben, yaitu kesetimbangan lebih mudah dicapai dan kemampuan adsorpsi
hampir penuh dapat dicapai. Efisiensi adsorpsi maksimum dicapai dengan ukuran partikel yang kecil, hal ini disebabkan sebagian besar permukaan internal partikel
tersebut mungkin dimanfaatkan untuk adsorpsi. Ukuran partikel yang lebih kecil memberikan laju adsorpsi yang lebih tinggi, di mana zat yang akan diadsorpsi
memiliki jalur yang pendek untuk berpindah ke dalam struktur pori-pori adsorben dengan ukuran partikel kecil. Menurut Harrigan 2013 [20], semakin kecil ukuran
partikel maka semakin besar luas permukaannya. Ukuran adsorben 40 mesh memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih tinggi dari
ukuran lainnya, hal ini karena adsorben 40 mesh memiliki luas permukaan yang lebih besar bila dibandingkan dengan luas permukaan adsorben berukuran 10 dan 20 mesh
sehingga membuat proses penjerapan ion logam menjadi maksimal. Berdasarkan teori di atas dapat dikatakan penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan daya
jerap berbanding lurus dengan bertambahnya luas permukaan adsorben.
4.2.2 Pengaruh Kecepatan Pengadukan Terhadap Jumlah Konsentrasi Terjerap mgg
Penentuan kapasitas adsorpsi Cd
2+
dengan variasi kecepatan pengadukan dengan menggunakan pasir hitam dengan ukuran 40 mesh. Variasi kecepatan yang
digunakan adalah 100 rpm, 150 rpm dan 200 rpm. Pengaruh kecepatan pengadukan adsorpsi dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan pada Tabel A.5 Lampiran A.
Gambar 4.2 Nilai Kapasitas Adsorpsi dengan Variasi Kecepatan Pengadukan pada Konsentrasi Cd
2+
50 ppm dan Ukuran Adsorben 40 mesh
0.00 0.05
0.10 0.15
0.20
100 rpm 150 rpm
200 rpm
q t
m gg
Kecepatan Pengadukan
2 jam 24 jam
Universitas Sumatera Utara
31 Pada kecepatan pengadukan 100 rpm dari t
= 0 menit hingga t
1
= 2 jam diperoleh kapasitas adsorpsi q
t
sebesar 0,1063 mgg kemudian pada t
max
= 24 jam diperoleh kapasitas maksimalnya q
max
sebesar 0,1248 mgg. Pada kecepatan pengadukan 150 rpm dari t
= 0 menit hingga t
1
= 2 jam diperoleh kapasitas adsorpsi q
t
sebesar 0,1314 mgg kemudian pada t
max
= 24 jam diperoleh kapasitas maksimalnya q
max
sebesar 0,1561 mgg. Pada kecepatan pengadukan 200 rpm dari t
= 0 menit hingga t
1
= 2 jam diperoleh kapasitas adsorpsi q
t
sebesar 0,1720 mgg kemudian pada t
max
= 24 jam diperoleh kapasitas maksimalnya q
max
sebesar 0,1832 mgg.
Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa kapasitas adsorpsi dari setiap variasi kecepatan pengadukan mengalami peningkatan dari waktu 2 jam
sampai 24 jam dan dapat diketahui bahwa kapasitas adsorpsi semakin tinggi seiring bertambahnya kecepatan pengadukan. Kapasitas adsorpsi terbesar terdapat pada
kecepatan pengadukan 200 rpm yaitu pada t
1
= 2 jam dan t
max
= 24 jam sebesar 0,1720 mgg dan 0,1832 mgg.
Menurut Thambavani, dkk. 2014 [6], kapasitas penyerapan oleh adsorben meningkat seiring dengan meningkatnya kecepatan pengadukan dikarenakan
konsentrasi ion yang ingin dijerap akan lebih tinggi disekitar permukaan adsorben. Kecepatan pengadukan yang lebih tinggi juga dapat mendorong perpindahan massa
ion yang lebih baik dari sejumlah besar larutan ke permukaan adsorben. Akan tetapi kecepatan pengadukan yang terlalu cepat akan menyebabkan desorpsi sehingga
kapasitas adsorpsi akan menurun, dimana pada kecepatan diatas 600 rpm tidak akan meningkatkan kapasitas penyerapan. Berdasarkan teori di atas dapat dikatakan
penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan kapasitas penyerapan meningkat seiring meningkatnya kecepatan pengadukan.
4.2.3 Pengaruh Variasi Konsentrasi Awal Terhadap Jumlah Konsentrasi Terjerap mgg