Kantor Pos Besar Medan

43 Gambar 4.10 Bukaan pada Gedung Lonsum dan Gedung Het-Schip Sumber : Data Lapangan 2015 Bukaan pada gedung lonsum berbentuk panjang dan melebar dari sisi kiri hingga sisi kanan bangunan serta adanya bentuk setengah lingkaran yang mendukung pada bagian atas dan bawah bangunan lonsum, Bukaan-bukaan pada gedung lonsum ini menggunakan kaca dibalut oleh bingkai kayu berwarna coklat yang mendominasi bukaannya secara keseluruhan dan ini merupakan ciri khas arsitektur kolonial modern. Nilai estetika bukaan pada gedung lonsum di dominasi oleh bentuk-bentuk setengah lingkaran pada bukaan lantai dasar dan lantai akhirnya yang sesuai dengan bangunannya yang megah dan indah.

4.3.2 Kantor Pos Besar Medan

 Sejarah Kantor Pos dan Perkembangan Pos di Indonesia Gagasan untuk mempelancar arus surat-menyurat selama jaman kolonial Belanda telah diwujudkan oleh Gubenur Jenderal G. W. Baron dengan mendirikan kantor pos yang pertama di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746. Peranan kantor pos semakin penting dan berkembang setelah penemuan teknologi telegram dan telepon, sehingga dibentuk Jawatan Pos Telegram. Universitas Sumatera Utara 44 Dinas Pos sudah berdiri dalam jangka waktu yang lama, yaitu sejak masa penjajahan. Perkembangannya pun tidak lepas dari masa penjajahan yang telah dialami oleh bangsa Indonesia. Berikut ini adalah perkembangan Pos dari awal hingga saat ini di Indonesia :

1. Masa VOC 1700-1808

Masa VOC1700-1808 merupakan awal kedatangan bangsa-bangsa Eropa pada akhir abad 15 Masehi menandai awal sejarah pos di Indonesia. Awalnya adalah kedatangan kapal-kapal laut Belanda di bawah pimpinan Cornelius de Houtman pada tahun 1596. Pada masa VOC ini pengiriman Surat hanya dilakukan melalui jalur laut saja dengan menggunakan perahu yang belum tentu jelas jadwal pelayarannya. Kantor pertama didirikan di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W. Baron Van Imhoff, Dengan tujuan menjamin keamanan Surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar pulau Jawa.

2. Masa Pemerintahan Daendels 1808-1811

Pada masa ini, Daendels mengeluarkan peraturan-peraturan tentang pos dan membagi pulau Jawa dalam beberapa wilayah tujuan tertentu seperti Banten, Batavia, Semarang, Surabaya Setiap wilayah tertentu dikepalai oleh Commsaris der Postern yang menempati sebuah kantor pos wilayah dan membawahi beberapa kantor pos kecil. Pengantaran Surat dilakukan oleh seorang tukang pos dengan mengendarai kuda pada masa itu.

3. Masa Pemerintahan Raffles 1811-1816

Pada masa ini Raffles mengeluarkan peraturan mengenai peraturan biaya Universitas Sumatera Utara 45 porto untuk Surat kabar dan barang cetakan Regulation for The Post Eshtablishment on The Island of Java.

4. Masa Pemerintahan Belanda 1816-1942 dan Masa Pendudukan Jepang 1942-1945

Pada masa pemerintahan Belanda, Pengangkutan pos dimulai dengan mempergunakan kereta api Ekspress malam dari Batavia-Surabaya di tahun 1939, pada tahun 1864 peristiwa penting yang terjadi itu adalah perubahan bentuk usaha Dinas Pos menjadi Jawatan dan di tahun 1875 dinas pos digabungkan dengan dengan Dinas Telegraf dengan nama Post en Telegraaf Dienst yang berada dibawah Departement der Burgerhjkke Openbae Werkn Departemen Pekerjaan Umum. Pada tahun 1884 Jawatan Telepon bergabung dalam Jawatan Pos dan Telegraf yang kemudian dikenal dengan nama Post Telegraaf en Telefoondienst PTT. Sejalan dengan perkembangan jaman, status Jawatan PTT diubah menjadi Perusahaan Negara PN Postel berdasarkan ordinasi tanggal 28 Desember 1931. 5. Masa Kemerdekaan Hingga Saat ini Pada kurun waktu 1945-1950 situasi politik di Indonesia penuh dengan pergolakan dalam rangka merebut kedaulatan dari pendudukan Jepang dan Agresi Militer Belanda. Situasi ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap Dinas Pos yang ditandai dengan pemindahan perangkat komunikasi, pembumi hangusan sarana-sarana fisik pos dan terganggunya sarana perhubungan pos dan telegraf. Setelah situasi membaik tepatnya pada tanggal 6 Juli 1965 Perusahaan Negara Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro dan Perusahaan Negara Universitas Sumatera Utara 46 Telekomunikasi yang diatur oleh Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah No.30 tahun 1965.  Sejarah Singkat Kantor Pos Besar Medan Kantor Pos Besar Medan merupakan salah satu bangunan bersejarah yang hingga kini masih berdiri kokoh di Kota Medan. letaknya berada di persimpangan Jalan Balai Kota tepatnya menghadap ke lapangan merdeka medan yang dulunya disebut Esplanade, Kantor Pos Besar Medan merupakan bangunan sejarah peninggalan jaman kolonial Belanda. Fungsi bangunan yang tidak berubah dari dulu yaitu sebagai jasa pengiriman surat dan pengiriman lain sangat menopang dan menjadi fungsi yang sangat penting untuk masyarakat kota Medan. Bangunan Kantor Pos Besar Medan ini dibangun pada tahun 1909-1911 oleh seorang arsitek bernama Ir. Simon Snuyf yang dulu merupakan Direktur Jawatan Pekerjaan Umum Belanda untuk Indonesia pada masa pemerintahan Belanda. Bangunan megah yang berdiri disudut lapangan merdeka ini memiliki luas bangunan 1200 M² dengan tinggi 20 meter, Panjang 60 meter dan Lebarnya 20 meter. Bangunan Bersejarah ini berada di lingkungan Kecamatan Medan Barat, Kelurahan Kesawan lingkungan IX. Dalam proses sejarahnya, Bangunan yang terletak berhadapan dengan Hotel De Boer dan menghadap menyamping ke arah bekas bangunan Javasche Bank yang sekarang Bank Indonesia yang berdiri di samping gedung Balai Kota lama. Javasche Bank merupakan bank cabang milik Belanda di Jawa yang digunakan untuk mensosialisasikan mata uang Gulden milik Belanda selama di Medan. Bangunan ini dibangun sebagai fungsi kantor pos Universitas Sumatera Utara 47 dari awal berdirinya hingga saat ini, Kondisi bangunan ini masih terawat dengan baik. Diatas bangunan tersebut bertuliskan ANNO 1911 yang menjadi salah satu bukti tahun dibangunnya kantor pos besar Medan. Gambar 4.11 Kantor Pos Besar Medan tempo dulu Sumber : Google image Bangunan ini merupakan proyek besar pertama dilakukan oleh Ir. Simon Snuyf, Seorang arsitek yang telah menjadi kepala sipil pekerjaan umum untuk Indonesia pada masa itu. Karena pertumbuhan yang cepat dari pemerintah Hindia Belanda, ada kebutuhan bangunan baru untuk berbagai layanan pemerintah, seperti Sekolah, Penjara, Kantor pos dan lain-lainnya. Bangunan bersejarah ini memiliki atap langit-langit yang tinggi dan memiliki struktur bangunan yang kokoh serta memiliki ruangan yang cukup luas. Selain itu, Bangunan bersejarah ini memiliki aspek historis yang kental terutama dari segi bentuk arsitektur bangunannya yang sangat nampak sekali sudah sangat lama dan berbeda sekali dengan bangunan bangunan modern yang ada terdapat disekelilingnya, Ketika dilihat dari dalam ruangan maupun di luar ruangan, Universitas Sumatera Utara 48 bangunan Kantor Pos ini terlihat sangat menarik untuk dilihat karena bentuknya yang unik.  Bentuk Ekspresionisme Gambar 4.12 Bangunan Kantor Pos besar Medan Sumber : Data Lapangan 2015 Kantor pos besar medan merupakan bangunan kolonial yang banyak menyimpan nilai histori didalamnya, dan termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah kota Medan, Bangunan ini dari awal berdirinya hingga saat ini masih berdiri kokoh dengan fungsi yang sama sebagai sarana pengiriman surat menyurat dan lain sebagainya, Gaya bangunan pada bangunan kantor pos besar Medan terdapat pada bentuk sisi segi delapan yang memanjang keatas yang kelihatan seperti menara sekaligus berfungsi sebagai fasade utama sebagai pemisah bangunan yang berada disebelah kiri dan kanan bangunan tersebut dengan diberi bukaan setengah lingkaran besar pada sisi segi delapan tersebut. Bagian warna juga ikut menghiasi kantor pos besar medan yang dominan adalah warna putih dan oranye yang menjadi warna ciri khas pos Indonesia. bangunan ini terdiri dari dua lantai, Pada sisi eksterior bentuk sisi segi delapan terdapat ukiran Universitas Sumatera Utara 49 seni hias dikombinasikan dengan ornamen-ornamen arsitektur kolonial Belanda yang sangat kental. Kantor pos besar Medan tidak memiliki gaya arsitektur ekspresionisme karena bangunan tersebut masih terlihat umum pada tampilan bangunannya dan tidak distorsi seperti bangunan ekspresionisme pada umumnya. Gambar 4.13 Fasade utama pada kantor pos besar Medan Sumber : Data Lapangan 2015 Kantor pos medan merupakan bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah kota medan, tak hanya menyimpan banyak histori atau sejarah dalam bangunannya, bangunan ini sangat unik dan berkesan, pada fasade bangunan utamanya yang memamanjang keatas dan jika kita masuk kedalam bangunan kantor pos medan kita dapat menemukan Hall besar dengan kubah berwarna kuning emas, serta adanya lampu hias kuno, besi tempah penyangga lampu dan ukiran-ukiran seni Belanda kuno yang terukir di sekeliling dinding Hall bangunan kantor pos besar Medan. Tidak hanya itu saja bangunan kantor pos medan merupakan bangunan kolonial Belanda yang memadukan unsur kaca hias dekoratif serta penggunaan bahan alam lainnya yg diterapkan dalam bangunan Universitas Sumatera Utara 50 kantor pos medan tersebut. Bangunan kantor pos besar medan ini berdiri menghadap persimpangan jalan berhadapan dengan lapangan merdeka Medan. Gambar 4.14 Kubah dan unsur seni dekoratif pada kantor pos besar Medan Sumber : Data Lapangan 2015 Bukaan di Kantor Pos terdapat ada dua jenis, Pertama yang bentuk persegi panjang dengan memanjang kebawah ini dimaksudkan agar udara dan sinar yang masuk ke dalam bangunan tidak terlalu besar. Sementara bentuk kedua dengan bukaan yang diberi bentukan setengah lingkaran di bagian atas. Di tiap-tiap bukaan selalu dilengkapi dengan kisi-kisi agar tidak terlalu banyak cahaya yang masuk ke dalam bangunan kantor pos besar medan tersebut. Gambar 4.15 Bukaan pada Kantor Pos Besar Medan Sumber : Data Lapangan 2015 Universitas Sumatera Utara 51

4.3.3 Kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Tingkat I