commit to user 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Bising a. Definisi Bising
Bising adalah bunyi yang kehadirannya dianggap mengganggu
pendengaran Everest,
2001. Buchari
2007 mendefinisikan bising sebagai bunyi atau suara yang tidak
dikehendaki dan dapat mengganggu kesehatan. Pada umumnya manusia hanya bisa mendengar suara yang frekuensinya berada dalam
rentangan 20-20.000 Hz Budiono, 2003. Kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan
waktu, sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia Sasongko dkk., 2000.
b. Sumber Kebisingan
Sumber kebisingan
dapat diidentifikasi
jenis dan
bentuknya. Kebisingan yang berasal dari berbagai peralatan memiliki tingkat kebisingan yang berbeda dari suatu model ke model lain
Sasongko dkk.,
2000. Proses
pemotongan seperti
proses penggergajian kayu merupakan sebagian contoh bentuk benturan
antara alat kerja dan benda kerja yang menimbulkan kebisingan. Penggunaan gergaji bundar dapat menimbulkan tingkat kebisingan
antara 80-120 dB Tambunan, 2005. Goembira, Fadjar, Vera S.
5
commit to user 6
Bachtiar 2003 menyebutkan pembagian sumber bising lain dapat dibedakan menjadi:
1 Kegiatan konstruksi, misalnya : truk, disel, peralatan penambanganpenggalian,
peralatan pemadatan
tanah, penghancuran material, pengadukan semen,
2 Kegiatan transportasi, misalnya : kereta api, penerbangan, kendaraan bermotor,
3 Kegiatan perdagangan, misalnya : pasar tradisional, pasar modern,
4 Kegiatan perindustrian, misalnya : bunyi alat-alat produksi, mesin-mesin, disel,
5 Kegiatan permukiman, misalnya : alat pemanas, air conditioning AC, aktivitas manusia,
6 Kegiatan aktivitas khusus, misalnya : tembakan, ledakan, peristiwa alam.
c. Pembagian Kebisingan
Berdasarkan sifat, spektrum, dan frekuensi, Prabu dan Putra 2009 menyebutkan jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan
adalah: 1 Kontinyu – spektrum frekuensi luas steady state, wide band
noise. Bising jenis ini merupakan bising yang relatif tetap dalam frekuensi yang luas, batas lebih kurang 5 dB untuk
commit to user 7
periode 0,5 detik berturut-turut. Contoh: dalam kokpit pesawat helikopter, kipas angin, dan suara dapur pijar.
2 Kontinyu – spektrum frekuensi sempit steady state, narrow band noise. Bising ini relatif tetap dan hanya pada frekuensi
tertentu, yaitu frekuensi 500, 1000, dan 4000 Hz. Sebagai contoh suara gergaji sirkular dan suara katup gas.
3 Intermiten, yaitu kebisingan tidak berlangsung terus menerus, melainkan ada periode relatif tenang. Contoh kebisingan ini
adalah suara lalu lintas, kebisingan di lapangan terbang. 4 Impulsif, yaitu bising yang memiliki perubahan tekanan suara
melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya. Contoh bising impulsif misalnya
suara ledakan mercon, tembakan, dan meriam. 5 Impulsif berulang, yaitu bising yang memiliki perubahan
tekanan suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat terjadi secara berulang-ulang. Sebagai contoh mesin tempa di
perusahaan. Menurut Buchari 2007, berdasarkan bentuk gangguannya
terhadap manusia jenis bising dapat dibagi atas: 1 Mengganggu irritating noise, karakteristik dari jenis bising
ini intensitasnya yang tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.
commit to user 8
2 Menutupi masking noise, merupakan bising yang menutupi pendengaran yang jelas, misalnya mesin yang bekerja terus-
menerus. 3 Merusak damaginginjurious noise, merupakan bising yang
intensitasnya melampaui ambang pendengaran. Selain itu, akan merusak atau menurunkan fungsi pendengaran,
misalnya ledakan.
d. Kebisingan Kereta Api