Dampak Kinerja SKP Kelas I Tanjung Balai Asahan terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Karantina.

4.2.2. Dampak Kinerja SKP Kelas I Tanjung Balai Asahan terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Karantina.

Untuk mengetahui dampak kinerja SKP Kelas I Tanjung Balai Asahan terhadap kepuasan pengguna jasa stakeholders, dilakukan pengujian hasil penilaian IKM antara sebelum tahun 2009 – tahun 2010 dan sesudah pelaksanaan ISO 9001:2008 tahun 2011 – tahun 2012 dengan menggunakan uji Wilcoxon, seperti terlihat di bawah ini: Tabel 4. Tes Statistik Wilcoxon Signed Ranks Unsur IKM Z Sig. Prosedur pelayanan P1 -2,722 .006 Persyaratan pelayanan P2 -2,675 .007 Kejelasan petugas pelayanan P3 -2,724 .006 Kedisiplinan petugas pelayanan P4 -2,716 .007 Tanggung jawab petugas pelayanan P5 -2,750 .006 Kemampuan petugas pelayanan P6 -2,877 .004 Kecepatan pelayanan P7 -3,236 .001 Keadilan mendapatkan pelayanan P8 -2,701 .007 Kesopanan dan keramahan petugas P9 -3,002 .003 Kewajaran biaya pelayanan P10 -2,584 .010 Kepastian biayan pelayanan P11 -3,213 .001 Kepastian jadwal pelayanan P12 -2,584 .010 Kenyamanan lingkungan P13 -2,584 .010 Keamanan pelayanan P14 -2,699 .007 Dari Tabel 4 diatas dapat disimpulkan bahwa pada seluruh aspek unsur IKM terdapat peningkatan kepuasan pelanggan sebelum dan sesudah pelaksanaan ISO 9001:2008. Peningkatan yang tinggi ada pada aspek kepastian jadwal pelayanan dan kenyamanan lingkungan, hal ini dikarenakan sudah adanya penetapan batasan waktu disetiap tahapan sertifikasi yang diselenggarakan oleh SKP kelas I Tanjung Balai Asahan setelah pelaksanaan IS0 9001: 2008 Tahun 2011 sd Bulan Oktober Tahun 2012 . Sementara yang rendah pada aspek kecepatan pelayanan, Universitas Sumatera Utara hal ini disebabkan karena sebelum pelaksanaan ISO 9001:2008 Tahun 2009 sd tahun 2010 masih terdapatnya beberapa tahapan pelayanan sertifikasi masih ada yang belum memiliki batasan waktu pelayanan atau masih adanya tahapan pelayanan yang batasan waktu pelayanannya cukup lama kurang efektif dan efisien . 4.2.3. Dampak Kinerja dan Penilaian IKM SKP Kelas I Tanjung Balai Asahan terhadap Perluasan Pasar Ekspor. Perluasan pasar ekspor komoditas pertanian yang melalui wilayah kerja SKP Kelas I Tanjung Balai Asahan direfleksikan dari frekuensi dan perluasan negara tujuan ekspor komoditas pertanian. Untuk mengetahui dampak kinerja dan penilaian IKM SKP Kelas I Tanjung Balai Asahan terhadap perluasan ekspor yang terjadi, kita akan mengamati dan membandingkan perluasan pasar ekspor yang terjadi antara sebelum dan sesudah pelaksanaan ISO 9001:2008 lihat Tabel5. Tabel 5.Perbedaan Kinerja SKP Kelas I Tanjung Balai Asahan Antara Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Keterangan Sebelum pelaksanaan sistem Sesudah pelaksanaan sistem Universitas Sumatera Utara manajemen mutu ISO 2008:2009 manajemen mutu ISO 2008:2009 Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 sd Okt’10 Nilai IKM 67 75 80 86 Frekuensi ekspor kali 1.255 2.104 3.227 3.894 Negara tujuan ekspor • Malaysia; • Singapura; • Tailand; • Vietnam; • Malaysia; • Singapura; • Tailand; • Afrika Selatan; • India; • Korea selatan; • China; • Vietnam; • Bangladesh • Malaysia; • Singapura; • Tailand; • AfrikaSelat an; • India; • Belanda; • Spanyol; • Saudi Arabia; • Vietnam; • Spanyol; • Slovenia; • China; • Bangladesh • Brazil; • Pakistan; • Italia; • Rusia; • China, • Belanda; • Malaysia; • singapura, • India; • Nigeria; • AmerikaSeri kat; • Taiwan; • Denmark; • Afrika Selatan; • Uruguay; • Portugal; • Swiss; • Perancis; • Inggris; • Yunani; • Vietnam; • Polandia; • Siria, dll Dari Tabel 5 di atas terlihat bahwa sebelum pelaksanaan ISO 9001:2008 di tahun 2009 – tahun 2010 , negara tujuan ekspor komoditas pertanian hanya terbatas 4 negara pada wilayah di Asia Tenggara lihat Lampiran 9. Sedangkan pada tahun 2010 negara tujuan ekspor komoditas pertanian mengalami perluasan. Negara tujuan ekspor pada tahun 2010 sudah mencakup 9 negara dan tidak hanya terbatas pada wilayah Asia Tenggara saja, tetapi juga sudah meluas padaNegara Universitas Sumatera Utara Afrika Selatan dan beberapa negara asia lain , seperti Bangladesh, India, China dan Korea Selatan lihat Lampiran 10 . Pada tahun 2011 perluasan pasar ekspor komoditas pertanian yang dilalu- lintaskan melalui wilayah kerja SKP kelas I Tanjung Balai Asahan juga mengalami perluasan sampai wilayah Benua Eropa, antara lain Belanda dan Spanyol dengan total 12 negara tujuan lihat Lampiran 11 . Pada tahun 2012 negara tujuan ekspor komoditas pertanian Indonesia melalui wilayah kerja SKP kelas I Tanjung Balai Asahan sudah mencakup 31 negara, bukan hanya mengalami perluasan pada negara –negara di wilayah Asia dan Eropa, juga telah meluas sampai Benua Amerika Lihat Lampiran 12. Komitmen SKP kelas I Tanjung Balai Asahan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi stakeholders melalui peningkatan kinerja dengan melaksanakan ISO 9001:2008, ternyata berdampak positif terhadap perluasan pasar ekspor komoditas pertanian yang dilalu-lintaskan melalui wilayah kerja SKP kelas I Tanjung Balai Asahan. Universitas Sumatera Utara

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1 ISO 9001:2008 meningkatkan kinerja SKP Kelas I Tanjung Balai Asahan 2 Peningkatan kinerja SKP Kelas I Tanjung Balai asahan meningkatkan penilaian kepuasan pengguna jasa karantina 3 Peningkatan kinerja dan penilaian IKM SKP Kelas I Tanjung Balai meningkatkan perluasan pasar ekspor komoditas pertanian Indonesia yang dilalu-lintaskan melalui wilayah kerja SKP kelas I Tanjung Balai Asahan, hal ini dapat dilihat dari terjadinya peningkatan frekuensi ekspor dan perluasan negarea tujuan ekspor. 5.2.Saran Merujuk dari hasil penelitian serta kesimpulan yang telah ada, maka dipandang perlu adanya saran – saran untuk tindakan lebih lanjut. Saran – saran tersebut antara lain : 1 Perlu adanya upaya – upaya untuk menjaga agar unsur pelayanan yang memiliki nilai IKM baik tetap dipertahankan atau ditingkatkan. Universitas Sumatera Utara