Perkembangan Tingkat Suku Bunga di Indonesia Perkembangan Tingkat Upah di indonesia

71 perekonomian Indonesia tumbuh cukup tinggi, rata-rata berkisar antara 6 sampai 7 persen. Selama periode tersebut pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 1980 sebesar 9,88 persen. Pada tahun 1997 Indonesia terkena krisis ekonomi akibat nilai tukar rupiah yang sangat fluktuatif, sehingga perekonomian Indonesia sempat mengalami pertumbuhan yang negatif. Hal itu dikarenakan nilai tukar rupiah yang anjlok dan kondisi politik yang buruk sehingga dunia usaha pun juga sepi dan akibatnya perekonomian juga sulit tumbuh. pertumbuhan ekonomi yang negatif tersebut terjadi pada tahun 1998 yaitu -13,20 persen . Namun setahun kemudian perekonomian tumbuh sebesar 0,88 persen dan tahun-tahun berikutnya perekonomian tumbuh positif rata-rata 4 persen. Pada tahun 1998 pertumbuhan ekonomi -13,20 persen, pada tahun 2004 telah tumbuh sebesar 4,89 persen. Hal ini terjadi karena stabilitas makro ekonomi dan politik yang cukup terjaga kestabilannya, selain itu juga disebabkan oleh meningkatnya ekspor terutama ekspor non migas.

3. Perkembangan Tingkat Suku Bunga di Indonesia

Kebijakan suku bunga diarahkan untuk dapat mendorong kegiatan ekonomi tanpa mengurangi hasrat untuk menabung. M ulai pelita I sampai dengan pelita III pengaturan tingkat suku bunga dilakukan langsung oleh pemerintah baik suku bunga deposito maupun suku bunga kredit, hal ini merupakan upaya untuk mengerahkan dana masyarakat commit to users 72 melalaui penyaluran kredit perbankan dalam rangka mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang diprioritaskan. Penetapan suku bunga secara langsung tersebut disesuaikan dengan perkambangan kondisi moneter. Suku bunga cenderung naik pada awal tahun 1990-an sebagai dampak kebijakan tight money policy untuk mengalihkan sebagian dana BUMN dari bank ke dalam sertifikat Bank Indonesia SBI. Mulai pertengahan tahun 1990-an, suku bunga dalam negeri cenderung menurun seiring dnegan pesatnya pertumbuhan investasi. Pada tahun 1998, suku bunga mengalami keniakan yang cukup fantastis dari 27 menjadi 58 , hal ini disebabkan karena terjadinya ketidakstabilan politik dan ekonomi di dalam negeri yang semakin tidak menentu, menyebabkan larinya dana ke luar negeri. Selain itu, maraknya isu rush dan likuidasi bank-bank swasta yang membuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan di Indonesia hilang.

4. Perkembangan Tingkat Upah di indonesia

Meningkatnya aktivitas perekonomian telah membuka kesempatan yang lebih besar di pasar tenaga kerja, tetapi masih belum dapat mengimbangi perkembangan di sisi penawaran tenaga kerja. Pertumbuhan akumulasi angkatan kerja dalam tahun 1999 mencapai 2,3 persen. peningkatan jumlah orang yang bekerja juga disertai dengan membaiknya perkembangan upah atau gaji bersih yang diterima oleh buruhf atau karyawan. dengan inflasi yang menurun tajam selama tahun commit to users 73 1999, peningkatan upah atau gaji ini menyebabkan uah riil yang diterima pekerja meningkat. peningkatan upah minimum regional juga melebihi peningkatan kebutuhan hidup minimum sehingga rasio UMR atau KHM meningkat. sebagai akibatnya, daya beli pekerja juga meningkat.

5. Perkembangan Krisis Ekonomi di Indonesia