Market Value of Equity to Book Value of Debt X4 Sales to TotalAssets X5

49 Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan-Perusahaan yang Memiliki Rata-Rata Earning Before Interest and Tax to Total Assets X3 Negatif Tahun 2010-2013 NO KODE Rata-Rata 1 KARW -2,766 2 DAVO -1,257 3 ATPK -0,451 4 IKAI -0,235 5 ASIA -0,233 6 CASS 1,126 7 ITMG 1,171 8 MERK 1,187 9 KKGI 1,511 10 UNVR 1,727 Berdasarkan data diatas, kita dapat melihat 5 perusahaan terendah memiliki rasio negatif yang artinya perusahaan tersebut mengalami kerugian, hal ini dikarenakan total aktivalebih besar dari pada EBIT Earning Before Interest and Tax to Total Assets. PT ICTSI Jasa Prima Tbk mengalami nilai EBIT negetif yang besar diantara semua perusahaan yaitu -2,766 yang mengakibatkan perusahaan tersebut mengalami kerugian dan berkemungkinan tergolong dalam perusahaan yang rawan bangkrut bahkan bangkrut. Lain halnya dengan PT Unilever Indonesia Tbk yang memiki rasio positif terbesar diantara perusahaan-perusahaan lainnya yaitu 1,727 sehingga perusahaannya dalam keadaan likuid.

4.1.1.4 Market Value of Equity to Book Value of Debt X4

Nilai pasar modal sendiri diperoleh denganmenggabungkan nilai pasar dan keseluruhan lembar sahampreferen dan biasa. Nilai buku hutang diperoleh denganmenjumlahkan kewajiban lancar dengan kewajiban jangkapanjang. Dari Universitas Sumatera Utara 50 hasil perhitungan nilai rata-rataMarket Value of Equity to Book Value of Debt X4dalam tabel 4.1 diketahui tiap-tiap perusahaan memiliki nilai positif kecuali PT ICTSI Jasa Prima Tbk KARW dengan nilai rata-rata -0,945. Berikut data Market Value of Equity to Book Value of Debt X4PT ICTSI Jasa Prima Tbk KARW : Tabel 4.3 Market Value of Equity to Book Value of Debt X4 PT ICTSI Jasa Prima Tbk Tahun 2010-2013 Tahun X4 2010 -0,058 2011 -0,836 2012 -0,022 2013 -0,111 Rata-Rata -0,945 Dilihat dari tabel di atas, menunjukkan perkembangan dari nilai harga pasar saham dengan total utang yang dimiliki oleh perusahaan. Faktor yang menyebabkan rendahnya nilai X4 pada PT ICTSI Jasa Prima Tbk KARW dikarenakan pada nilai bukuhutang lebih besar dari pada nilai pasar setiap tahunnya. Dari hasil dari variabelMarket Value of Equity to Book Value of Total Liabilities X4memperlihatkan seberapa banyak aset dari suatu perusahaan dapat mengalami penurunan dalam nilainya sebelum hutangnya melebihi aset yang dimiliki.

4.1.1.5 Sales to TotalAssets X5

Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan menghasilkanvolume bisnis yang cukup dibandingkan dengan investasi dalamtotal aktivanya. Rasio ini Universitas Sumatera Utara 51 menunjukkan efisiensi manajemendalam menggunakan keseluruhan aktiva perusahaan untukmenghasilkan penjualan dan mendapatkan laba. Tabel 4.4 Perusahaan yang Menghasilkan Penjualan Lebih Besar dari Rp.1000 Untuk Setiap Rp.1000 Aktiva Pada Rata-Rata Rasio X5 NO KODE X5 1 ALKA 3,528 2 AIMS 3,181 3 TURI 3,174 4 TOTL 3,11 5 ERAA 2,956 6 PTSN 2,675 7 UNVR 2,271 8 PSDN 2,246 9 FAST 2,091 10 CSAP 2,027 11 KKGI 1,973 12 CPIN 1,925 13 KAEF 1,855 14 AKRA 1,732 15 SMAR 1,693 16 MERK 1,687 17 UNIC 1,636 18 GDYR 1,6 19 ASGR 1,585 20 ACES 1,571 21 ITMG 1,56 22 ALDO 1,492 23 MYOR 1,395 24 TSPC 1,372 25 CASS 1,358 26 CITA 1,357 27 YPAS 1,326 28 TPIA 1,322 29 BATA 1,32 30 PYFA 1,27 31 INAF 1,128 Universitas Sumatera Utara 52 NO KODE X5 32 ARNA 1,124 33 UNTR 1,105 34 INDR 1,091 35 BUDI 1,084 36 ULTJ 1,073 37 ELSA 1,067 38 ACST 1,051 39 ASII 1,034 40 INDS 1,02 41 SONA 1,009 Tabel 4.4 menunjukkan 37 perusahaan berkemampuan manajemen dalam menghadapi persaingan yaitu tergolong baik karena mampu menghasilkan penjualan lebih besar dari Rp.1000 untuk setiap Rp.1000 aktiva. Sebaliknya, tabel 4.1 menunjukkan setiap perusahaan memiliki penjual yang baik. Hal ini dapat kita lihat setiap perusahaan memiliki rata-rata positif dan perusahaan dalam keadaan likuid.

4.2 Analisis Diskriminan