Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

18

2.1.3 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

a. Opini Audit Opini audit merupakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan auditan, dalam semua hal material, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi berlaku umum yang dinyatakan oleh auditor Mulyadi, 2002. Terdapat lima tipe pokok laporan audit yang diterbitkan oleh auditor: 1. Unqualified Opinion Pendapat Wajar tanpa Pengecualian Pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian yang signifikan. Laporan audit yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian adalah laporan yang paling dibutuhkan oleh para pengguna. Menurut Arens, dkk 2008:61, laporan audit standar tanpa pengecualian diterbitkan bila kondisi berikut terpenuhi : a. Laporan keuangan lengkap. b. Ketiga standar umum telah dipatuhi dalam semua hal yang berkaitan dengan penugasan. c. Ketiga standar pekerja lapangan telah terpenuhi. d. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Universitas Sumatera Utara 19 e. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambahkan sebuah paragraph penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan. 2. Unqualified Opinion with Explanatory Paragraph Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelasan Auditor dapat memberikan opini ini apabila terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelasan namun laporan keuangan tetap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Menurut Arens, dkk 2008:65 penyebab dari penambahan paragraf penjelasan adalah: a. Tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. b. Keraguan yang substansial mengenai going concern. c. Auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dirumuskan. d. Penekanan pada suatu hal atau masalah. e. Laporan yang melibatkan auditor lain. 3. Qualified Opinion Pendapat Wajar dengan Pengecualian Pendapat ini diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan yang disajikan adalah wajar tetapi ada beberapa unsur yang dikecualikan dimana pengecualiannya tidak mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Menurut Mulyadi 2002:21 auditor Universitas Sumatera Utara 20 memberikan opini ini apabila dalam auditannya auditor menemukan kondisi-kondisi seperti ini: a. Lingkup audit dibatasi oleh klien. b. Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi yang berada di luar kekuasaan klien maupun auditor. c. Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum. d. Prinsip akuntansi berlaku umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten. 4. Adverse Opinion Pendapat Tidak Wajar Pendapat ini diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi berlaku umum sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas perusahaan klien. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar maka informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan tersebut sama sekali tidak dapat dipercaya sehingga tidak dapat digunakan oleh para pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. 5. Disclaimer Opinion Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat Universitas Sumatera Utara 21 Pendapat ini diberikan apabila auditor tidak dapat menyimpulkan apakah laporan keuangan kliennya telah disajikan secara wajar atau tidak. Menurut Mulyadi 2002:22 kondisi yang menyebabkan auditor menyatakan tidak memberikan pendapat adalah adanya pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkup audit danatau auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya. b. Audit Report Lag Audit report lag merupakan rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari sejak tutup buku yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera di laporan auditor independen yaitu pada saat auditor independen tersebut meninggalkan pekerjaan lapangan audit. Menurut Dibia dan Onwuchekwa 2013 menyatakan “Audit report lag is the number of days from the accounting year end of a company and the audit report date”. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa audit report lag sangat berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Oleh karenanya, semakin rendah audit report lag maka pelaporan keuangan cenderung lebih tepat waktu begitu juga sebaliknya. c. Reputasi KAP Kantor Akuntan Publik KAP adalah badan usaha yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan dalam hal Universitas Sumatera Utara 22 pemberian jasa professional untuk membantu perusahaan dalam penyampaian laporan keuangannya kepada publik dengan informasi yang akurat dan terpercaya. Maka dari itu, perusahaan menggunakan jasa KAP yang memiliki reputasi yang besar karena jasa KAP yang memiliki reputasi besar cenderung meningkatkan kredibilitas laporan keuangan perusahaan tersebut KAP yang baik ini biasanya berafiliasi dengan KAP besar dunia yang dikenal dengan Big Four Worldwide Accounting Firm Big 4. Berikut adalah kategori KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan The Big Four adalah: 1. KAP Price Waterhouse Coopers, yang berafiliasi dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan. 2. KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang berafiliasi dengan Omsan, Ramli, Satrio dan rekan. 3. KAP Ernst and Young, yang berafiliasi dengan KAP Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja. 4. KAP KPMG Klynveld Peat Marwick Goerdeler, yang berafiliasi dengan KAP Siddharta, Siddharta dan Widjaja. The Big Four merupakan empat kantor akuntan publik berskala internasional yang terbesar saat ini, yang menangani sebagaian besar audit bagi perusahaan, baik terbuka publik maupun tertutup private. KAP The Big 4 sudah ada sejak tahun 2001. Dahulu, kelompok ini dikenal dengan “delapan besar” yang kemudian dikurangi menjadi “Big Five” oleh serangkaian merger. Lalu dari “Big Five” menjadi Universitas Sumatera Utara 23 “Big Four” disusul dengan kasus Enron yang melibatkan KAP Arthur Andersen, yang mengaudit laporan keuangan Enron. Masing-masing KAP ini berasal dari berbagai negara di dunia. KAP Ernst Young didirikian oleh seorang akuntan dari Scotlandia. Pricewaterhouse Coopers dan Deloitte berasal dari Inggris. KPMG berasal dari Belgia dan Belanda yang merupakan gabungan dari dua kantor akuntan besar. d. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar atau kecilnya suatu perusahaan yang ditentukan dengan batas-batas tertentu. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan berbagai cara, antara lain total aset, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. Pengukuran yang menggunakan total aset sebagai proksi ukuran perusahaan mempertimbangkan bahwa nilai aset relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai pasar dan penjualan. Perusahaan yang memiliki total aset yang lebih besar menunjukkan bahwa perusahaan memiliki arus kas yang positif dan dianggap memiliki proyek yang baik dalam jangka waktu panjang dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki total aset yang lebih kecil. e. Sanksi BEI PT Bursa Efek Jakarta merupakan perseroan yang berkedudukan di Jakarta yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan permintaan beli Efek Universitas Sumatera Utara 24 pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 4 Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Pengenaan sanksi untuk keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan sebagaimana yang tercatat di dalam Peraturan Nomor 1-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan adalah sebagai berikut : 1 Peringatan tertulis 1, atas keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan sampai 30 tiga puluh hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian Laporan Keuangan. 2 Peringatan tertulis II dan denda sebesar Rp 50.000.000,- lima puluh juta rupiah, apabila mulai hari kalender ke-31 hingga hari kalender ke-60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, Perusahaan Tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian Laporan Keuangan. 3 Peringatan tertulis III dan tambahan denda sebesar Rp 150.000.000,- seratus lima puluh juta rupiah, apabila mulai hari kalender ke-61 hingga hari kalender ke-90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, Perusahaan Tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud dalam Peringatan tertulis II di atas. 4 Suspensi, apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, Perusahaan Tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian Laporan Keuangan dan Universitas Sumatera Utara 25 atau Perusahaan Tercatat telah menyampaikan Laporan Keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud dalam Peringatan tertulis II dan Peringatan tertulis III di atas. 5 Sanksi suspensi Perusahaan Tercatat hanya akan dibuka apabila Perusahaan Tercatat telah menyerahkan Laporan Keuangan dan membayar denda sebagaimana dimaksud dalam Peringatan tertulis II dan Peringatan tertulis III di atas.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 7 73

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 14

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Sektor Finance Di Bursa Efek Indonesia Dengan Komite Audit Sebagai Variabel Moderating

0 0 15

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Sanksi BEI Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Sanksi BEI Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Sanksi BEI Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Sanksi BEI Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 27

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Sanksi BEI Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 3

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Dengan Sanksi BEI Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 20