Pemeriksaan protein urine Dasar teori: Pemeriksaan Urine Reduksi Tujuan pemeriksaan :

Hasil pemeriksaan HB sahli dapat diklasifikasikan sebagai berikut : HB 11gr dikatakan tidak anemia, 9-10gr anemia ringan, 7-8gr anemia sedang, 7gr anemia berat. Alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan HB dengan cara sahli : 1 Peralatan : HB sahli set tabung, standar, pengaduk, pipet 20mm + slang, pipet biasa, blood lanset, bengkok. 2 Bahan : darah, alhkohol 70, Hcl 1 atau 0,1N, aquadest, kapas. 3 Perlengkapan : sarung tangan Cara kerja : Cara kerja dengan langkah-langkah sebagai berikut : siapkan alat, bahan dan perlengkapan; cuci tangan sebelum melakukan tindakan keringkan dengan handuk bersih dan kering; minta ibu atau pasien untuk duduk ditempat yang telah disediakan; pakai sarung tangan; isilah tabung sahli dengan Hcl 1 sampai angka; antiseptic ujung jari yang akan ditusuk dengan kapas alkohol, biarkan sebentar sampai kering. Letakkan kapas bekas antiseptic ke dalam bengkok, tusuk ujung jari dengan blood lanset bersihkan darah yang pertama kali keluar dengan kapas kering; pencet ujung jari untuk mengeluarkan darah dan letakkan tangan pada posisi lebih rendah dari jantung; gunakan untuk menghisap darah sampai mencapai warna biru pada tabungtube atau 0,02ml; masukkan darah ke dalam larutan Hcl kedalam tabung sahli sampai semua darah keluar dan diamkan selama 2-3 menit; aduk Hcl dengan darah sampai benar-benar tercampur; masukkan aquades tetes demi tetes ke dalam tabung sahli, diaduk kembali setelah ditetesi sampai warnanya sama dengan warna standar; lihat diujung paling atas dan baca angka diujung tersebut; setelah selesai tindakan, cuci tangan dan lepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik; bersihkan dan rapikan alat-alat; kemudian cuci tangan dibawah air mengalir; catat angka tersebut dan beritahu hasil pemeriksaannya.

b. Pemeriksaan protein urine Dasar teori:

Pemeriksaan protein dalam urine ini bertujuan untuk mengetahui komplikasi adanya preeklamasi pada ibu hamil yang seringkali menyebabkan masalah dalam kehamilan maupun persalinan yang terkadang menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi bila tidak segera di antisipasi. Pemeriksaan protein urine adalah pemeriksaan dengen menggunakan asam asetat 5, dan apabila setelah dipanaskan urine menjadi keruh berarti ada protei di dalam urine. Standar kadar kekeruhan kadar protein adalah : 1 Negatif :Urine jernih 18 2 Positif 1 + :Ada kekeruhan. 3 Positif 2 ++ :Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan. 4 Positif 3 +++ :Urine lebih keruh dan endapa yang lebih jelas. 5 Positif 4 ++++ :Urine sangat keruh dan disertai endapan yang menggumpal. Alat dan bahan yang digunakan antara lain: 1 Peralatan : tabung reaksi; penjepit tabung reaksi; lampu spritus Bunser Burner; pipet; spiut 5 cc; rak tabung. 2 Bahan : reagnisa asam asetat 5; urine; larutan klorin0,5. Prosedur kerja : Sapa klien dengan hangat dan ramah, dan beri tahu klien tentang pemeriksaan urine, persiapan alat dan bahan isi tabung reaksi dengan urine 2-3 cc dan menggunakan pipet takaran spuit 5 cc, panaskan urine di atas lampu spritus bumser bunrner dengan jarak 2-3 cm dari ujung lampu sampai mendidih, kalau urine keruh tambahkan 4 tetes asam asetat 5 kalau keruh menghilang setelah ditambahkan asmam asetat, hal ini menunjukkan tidak adanya protein urine, kalau urine tetap keruh, panaskan sekali lagi, kalau urine masih tetap keruh, berarti ada protein dalam urine, nilai kadar kekeruhan urine, buat catatan medik, bereskan alat dan rendam alat yang terkena urine dengan clorin, cucu tangan dengan air dan sabun hingga bersih kemudian lap dengan handuk hingga bersih.

c. Pemeriksaan Urine Reduksi Tujuan pemeriksaan :

Pemeriksaan urine reduksi bertujuan untuk melihat adnya glukosa dalam urine. Urine normal biasanya tidak mengandung glukosa. Dalam kasus tertentu urine mengandung glukosa seperti ibu yang memiliki riwayat penyakit DM. Cara Membaca Hasil Pemeriksaan Urine Reduksi: Dikatakan kadarnya 0 atau hasilnya negatif bila hasil pembakaran berwarna biruhijau, hijaukuning, hijau mempunyai kadar +1 atau 0,5, kuning kehijauan mempunyai kadar ++2, dengan kadar 0,5-1, jika hasil pembakaran urine berubah menjadi jingga maka hasilnya adalah +3, dengar kadar kuantitatif 1-2 , merah bata nilai +3, kadar 2 Alat dan Bahan yang Digunakan : 1 Alat : tabung reaksi, penjepit tabung reaaksi, pipet, semprit, lampu spritus 2 Bahan : pereaksi benedict, urine, kertas saring Prosedur kerja: Cuci tangan, urine terlebih dahulu disaring dengan kertas saring. Ambil semprit untuk menghisap reagen benedict. Isilah dua tabung dengan pereaksi benedict masing-masing 2,5 cc, ambil pipet untuk menghisap urine, masukan urine kedalam salah satu tabung reaksi sebanyak 4 tetes, nyalahkan lampu 19 spritus. Tabung reaksi dibakar diatas lampu spritus dengan posisi miring sambil goyang-goyangkan diatas api sampai mendidih, letakan tabung reaksi pada rak yang sudah disiapkan. Diamkan sebentar kurang lebih 2-3 menit kemudian bandingkan dengan tabung yang lain dan lihat perbedaan warnanya, tulis hasil dalam buku catatan, bersihkan dan bereskan alat-alat dan cuci tangan.

5. Pengkajian Emosional