Pendahuluan Bab I Kekuatan dan Keutamaan Karakter

BAB I KEKUATAN DAN KEUTAMAAN KARAKTER Bagus Takwin

1. Pendahuluan

Persoalan karakter belakangan ini mencuat kembali. Ada banyak pembahasan tentang karakter di dalam diskusi dan seminar. Bermunculan juga lembaga pendidikan yang diberi label “pendidikan karakter”. Program-program pendidikan dari pemerintah pun mulai banyak memberi penekanan pada pendidikan karakter. Kecenderungan ini adalah kecenderungan yang baik jika memang persoalan karakter dibidik secara tepat, dan juga jika pendidikan karakter yang dimaksud bukan label saja. Pembentukan karakter memang menjadi salah satu kunci dari kemajuan dan pembangunan bangsa. Jauh-jauh hari Bung Hatta 19321988 sudah menekankan pentingnya pembentukan karakter bersama dengan pembangunan rasa kebangsaan dan peningkatan pengetahuan serta keterampilan Hatta, 1988. Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan pendidikan adalah memerdekakan manusia. Manusia yang merdeka adalah manusia dengan karakter yang kuat Dewantara, 2004. Pembentukan karakter juga merupakan isu penting dalam pendidikan mengingat tujuan pendidikan adalah pembentukan watak atau karakter Santoso, 1979. Dalam psikologi, khususnya psikologi positif, belakangan ini pembahasan tentang karakter dengan kekuatan dan keutamaannya cukup menonjol. Dalam rangka memahami kebahagiaan, mereka sampai pada pengertian bahwa kebahagiaan yang otentik adalah perpaduan perasaan-perasaan positif dan penilaian-penilaian terhadap hidup yang memuaskan berdasarkan kekuatan dan keutamaan karakter. Kebahagian otentik bersumber pada diri sendiri dan pada kekuatan dan keutamaan karakter, tetapi bukan berasal dari hal-hal lain di luar diri sendiri. Dengan kekuatan dan keutamaan karakter, orang dapat menghasilkan perasaan-perasaan positif dalam situasi apa pun. Ia juga dapat melihat sisi-sisi baik dari hidupnya sehingga ia dapat memberikan penilaian positif pula kepada hidupnya. Oleh sebab itu, pendidikan karakter juga merupakan usaha untuk membantu peserta didik mencapai kebahagiaan. 124 Jika kita pikirkan dengan lebih mendalam lagi, kekuatan karakter bersumber pada keberadaan manusia sebagai makhluk spiritual. Manusia memiliki daya-daya spiritual yang memberikan kebebasan kepadanya untuk melampaui apa yang ada di sini dan saat ini. Dengan spiritualitasnya, manusia mengatasi dan melampaui keterbatasannya sebagai makhluk alamiah. Spiritualitas manusia merupakan dasar dari kekuatan karakter. Kemampuan manusia untuk memperbaiki diri dan dunianya dari waktu ke waktu bersumber pada daya-daya spiritualnya. Dalam bab ini akan dibahas pengertian karakter dengan merujuk kepada Allport 1937;1961. Selanjutnya akan dibahas kekuatan dan keutamaan karakter yang sudah dihimpun oleh Peterson dan Seligman 2004 dari pendekatan psikologi positif. Kemudian dibahas spiritualitas sebagai dasar kekuatan karakter.

2. Kepribadian dan Karakter