qfield_all qs = fakultas = val OR
departemen = val OR nama_ruang = val;
Antarmuka pencarian modifikasi kedua dapat dilihat pada Lampiran 14
11. Pengujian Sistem
Pengujian terhadap sistem dilakukan dengan menggunakan metode black-box.
Pengujian ini dilakukan terhadap fungsi- fungsi sistem dengan cara memberikan
sejumlah masukan
tertentu kemudian
diperiksa apakah keluaran yang dihasilkan sudah
sesuai dengan
harapan. Dari
serangkaian pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem berhasil
menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Hasil pengujian selengkapnya dapat dilihat
pada Lampiran 15.
12. Penggunaan dan Perawatan Database
Pembangunan sistem ini didasarkan pada keperluan penelitian. Sistem ini masih berupa
prototype web SIG yang penggunaannya
belum maksimal.
Perawatan dan
pengembangan aplikasi di masa yang akan datang memerlukan petunjuk. Untuk itu dibuat
sebuah pedoman atau petunjuk yang memuat informasi tentang proses sistem, penggunaan
antarmuka dan penjelasan teknis yang berkaitan
dengan konfigurasi
aplikasi. Prosedur tersebut didokumentasikan dalam
bentuk tulisan ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
GIS Kampus IPB Darmaga berbasis web telah berhasil dikembangkan mengacu pada
pedoman pengembangan sistem informasi geografis yang diterbitkan oleh sebuah
Departemen Geografi di Buffalo, namun disesuaikan dengan penelitian yang telah
dilakukan. Masukan data pada sistem berupa data spasial dan data atribut berbentuk vektor.
Fungsi pencarian yang digunakan adalah hasil modifikasi kedua, karena dinilai lebih
efisien dibanding modifikasi pertama. GIS Kampus IPB Darmaga dikembangkan
sebagai sistem yang menyediakan informasi mengenai ruangan yang ada di Kampus IPB
Darmaga berbasis web, dinamis dan interaktif. Informasi tersebut meliputi enam level
gedung-gedung IPB. Pengguna dapat mencari nama ruang, departemen, dan fakultas suatu
ruangan di kampus IPB Darmaga.
Dikatakan dinamis
karena dalam
penyajiannya sistem
ini dibangun
menggunakan framework Pmapper yang menyediakan fungsi yang besar serta multiple
untuk memanipulasi peta. Fungsi manipulasi peta yang tersedia yaitu memperbesar dan
18 memperkecil ukuran skala peta, melakukan
cetak peta dalam bentuk PDF atau HTML, identifikasi layer secara automatis, melakukan
pengukuran jarak, menambahkan objek baru dan mengambil informasi yang berkaitan
dengan lokasi tersebut. Sistem ini berbasis web online
sehingga pengguna dapat dengan mudah
mengaksesnya dimanapun
dan kapanpun.
Saran
GIS Kampus IPB Darmaga ini masih memiliki
kekurangan dalam
memenuhi kebutuhan pada masa sekarang. Sistem yang
dihasilkan hanya terbatas pada data yang tersedia di Direktorat Fasilitas dan Properti
IPB dengan data atribut yang belum diperbaharui
setelah IPB
mengalami pengembangan fakultas. Dengan demikian,
kelengkapan data
dibutuhkan untuk
pengembangan penelitian selanjutnya. Selain itu, pada penelitian selanjutnya
diharapkan ada penambahan fungsi Quick Look
yaitu fungsi pencarian yang bisa langung mencari objek peta pada saat diklik yang
ditampilkan dalam bentuk tree pada drop down menu.
DAFTAR PUSTAKA
Department of Geography University at Buffalo, NY. 2004. GIS Development
Guide .http:www.geog.buffalo.eduncgia
saraindex.html, volumei.pdf
dan volumeiii.pdf. [12 November 2009].
Indri P. 2010. Sistem Informasi Geografis Persebaran
Titik Panas
Propinsi Kalimantan
Tengah Menggunakan
Framework Pmapper .[Skripsi]. Bogor :
Institut Pertanian Bogor. Isriana. 2009. Web GIS Ruangan IPB dengan
Konfigurasi Mapfile
Dinamis Menggunakan
Mapstorer dan
Pmapper .[Skripsi].
Bogor :
Institut Pertanian Bogor.
Kang TC. 2002. Introduction to Geographic Information System
. New York : The McGraw-Hill Companies, Inc.
Kropla B. 2005. Beginning MapServer: Open Source GIS Development
. USA: Appres. Mitchell T. 2005. Web Mapping Illustrated.
USA : O’Reilly Media, Inc. Peng ZR, Ming HT. 2003. Internet GIS :
Distributed Geographic
Information Services for the Internet and Wireless
Networks . New Jersey : John Wiley and
Sons, Inc. Prahasta E. 2007. Membangun Aplikasi Web-
based GIS dengan MapServer . Bandung :
Informatika. [MS].Three-Tier
Architecture homepage.
http:msdn.microsoft.comen-uslibrary ms685068VS.85.aspx [12 November
2009].
Nasution. 2007. Sistem Informasi Geografis Ruangan Kampus IPB Darmaga SIR-
IPB . [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian
Bogor. Riajelita. 2004. Pemetaan Berbasis Web
dengan Menggunakan Mapserver dan PHPMapScript Studi Kasus Kampus IPB
Darmaga .[Skripsi]. Bogor : Institut
Pertanian Bogor. Triyadi. 2006. Sistem Informasi Geografis
Fakultas MIPA IPB Darmaga .[Skripsi].
Bogor : Institut Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
20 Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga
Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga
21 Lampiran 3 Input – Proses – Output
Id Proses
Nama Proses Data Input
Data Output Deskripsi Proses
1 Menampilkan
Peta Ruangan Kampus IPB
Darmaga Klik link gambar peta
IPB pada bagian bawah halaman
utama Informasi peta
ruangan Kampus IPB Darmaga
Menyediakan informasi peta ruangan Kampus
IPB Darmaga. Peta bersifat interaktif yaitu
dapat dilakukan operasi-operasi sesuai
fungsi yang tersedia.
1.1 Memilih
layer peta
Klik berikan tanda X pada text box
pilihan layer Tampilan peta
sesuai dengan layer yang dipilih
Sistem menampilkan peta sesuai layer yang
dipilih 1.2
Zoom to full extent
Klik tombol Zoom to full extent
Kembali ke tampilan peta pada
saat awal membuka halaman antarmuka
peta Sistem menampilkan
kembali keadaan peta dengan koordinat
ekstensi yang sebenarnya.
1.3 Zoom Slider
Klik dan Geser ke atas Zoom Slider
Tampilan peta dengan skala
maksimum sesuai dengan besarnya
frame Sistem menampilkan
peta dengan skala yang berbeda.
1.4 Back
Klik Tombol Back Kembali ke
tampilan peta satu operasi zoom
sebelumnya Sistem menampilkan
kembali keadaan satu operasi zoom
sebelumnya bila ada
1.5 Forward
Klik Tombol Forward
Kembali ke tampilan peta satu
operasi zoom setelahnya
Sistem menampilkan kembali keadaan satu
operasi zoom setelahnya bila ada.
1.6 Pan
Klik Tombol Pan lalu pilih lokasi pada peta
yang akan digeser Tampilan peta
sesuai dengan pergeseran posisi
tampilan yang diinginkan
Sistem menampilkan peta sesuai dengan
pergeseran posisi tampilan yang
diinginkan.
1.7 Zoom in
Klik Tombol Zoom In lalu pilih area yang
akan dilakukan perbesaran
Tampilan peta dengan
perbandingan skala yang lebih kecil
Sistem menampilkan peta dengan
perbandingan skala yang lebih kecil.
1.8 Zoom out
Klik Tombol Zoom Out
lalu pilih area yang akan dilakukan
pengecilan
Tampilan peta dengan
perbandingan skala yang lebih besar
Sistem menampilkan peta dengan
perbandingan skala yang lebih besar.
1.9 Identifikasi
layer Klik Tombol Identify
dan klik lokasi pada peta yang akan
diidentifikasi Tampilan informasi
berupa tabel dengan atribut objek yang
dipilih. Sistem menampilkan
informasi dengan keluaran berupa tabel
atribut objek terkait.
22
Id Proses
Nama Proses Data Input
Data Output Deskripsi Proses
1.10 Identifikasi
layer secara
otomatis Klik Tombol Auto
Identity dan tentukan
lokasi pada peta yang akan diidentifikasi
tanpa melakukan klik pada objek yang
diinginkan Tampilan informasi
berupa tabel dengan atribut objek terkait
Sistem menampilkan informasi dengan
keluaran berupa tabel atribut objek terkait.
1.11 Tambah
objek baru Klik Tombol Add
point of interest dan
klik lokasi pada peta yang akan
ditambahkan objek baru kemudian
masukkan nama objek tersebut
Tampilan peta dengan objek baru
Sistem menampilkan peta dengan objek yang
baru.
1.12 Pengukuran
jarak Klik tombol measure
dan tentukan titik awal dan titik akhir
pengukuran Tampilan jarak
sebenarnya di dunia nyata sesuai dengan
perbandingan skala peta
Sistem menampilkan jarak yang sebenarnya
di dunia nyata sesuai dengan perbandingan
skala peta.
1.13 Search
Peta Memilih layer yang
akan dicari kemudian memasukkan nama
yang akan dicari Peta dengan layer
yang dicari Sistem menampilkan
layer yang dicari
dengan memberikan warna yang berbeda
untuk lokasi yang dicari.
1.14 Print preview
Klik tombol Print preview
dan pilih skala yang diinginkan
Tampilan Print preview
sesuai dengan skala yang
dinginkan Sistem Menampilkan
Print preview sesuai
dengan skala yang diinginkan.
2.1 Melihat Profil
IPB Klik menu profil
Tampilan halaman profil IPB
Sistem menampilkan isi halaman profil IPB
2.2 Menulis buku
tamu Klik menu Buku
Tamu, isi form isian buku tamu yang
tersedia pada bagian bawah
Tampilan form isian buku tamu
Sistem menampilkan form
isian buku tamu
2.3 Melihat isi
buku tamu Klik menu Buku
Tamu, lihat pada bagian Buku Tamu
pada bagian atas Tampilan isi buku
tamu yang sudah masuk ke dalam
database sistem
Sistem menampilkan isi buku tamu yang ada
di dalam database sistem
2.4 Login
administrator Masukkan username
dan password pada form login
Tampilan menu administrator
Sistem melakukan verifikasi password
dan menampilkan menu administrasi.
2.5 Edit
data Klik tombol ubah dan
masukkan data yang baru
Tampilan data yang telah di-update
Sistem melakukan update
data pada content web
. 2.6
Hapus data Klik tombol hapus
dan pilih informasi yang akan dihapus
Tampilan data yang telah di-delete
Sistem melakukan penghapusan data pada
content web .
2.7 Logout
Klik menu logout Tampilan Halaman
Utama Sistem menampilkan
halaman utama.
23 Lampiran 4 Survei Perangkat Keras
Processor Memory Minimum Disk Space
Minimum Monitor Windows XP
Professional Sp3 Pentium 233 MHz
64 MB 900 MB
800x600 Display Linux Ubuntu 10.10
Pentium III 1 GHz 128 MB
5 GB 1024x768 Display
ArcView GIS 3.3 Pentium 450 MHz
24 MB 300 MB
800x600 Display Quantum GIS 1.6
Pentium III 256 MB
200 MB 800x600 Display
MapInfo Professional 8.5
Pentium 400 MHz 64 MB
600 MB 800x600 Display
PostgreSQL 8.4 Intel Pentium x64
64 MB 220 MB
800x600 Display MySQL
Pentium 166 MHz 64 MB
95 MB 800x600 Display
Microsoft SQL Server
Pentium III 1.0 GHz 512 MB
90 MB 1024x768 Display
Lampiran 5 Diagram Keterhubungan Antartabel GIS Kampus IPB Darmaga
Lampiran 6 Desain physical GIS Kampus IPB Darmaga Atribut dalam layer level 1, 2, 3, 4, 5, dan 6
Nama Field Tipe Data Ukuran
Keterangan
Gid int
Id spasial ruangan Kd_Ruang
character varying 20 Kode ruangan
Nama_Ruang character varying 50
Nama ruangan Departemen
character varying 50 Nama departemen
Fakultas character varying 50
Nama fakultas Level
Int Level ruangan
Wing character varying 12
Nama Wing the_geom
geometry Berisi informasi spasial multipoligon
24 geometry_columns
Nama Field Tipe Data Ukuran
Keterangan
f_table_catalog character varying 256
Bernilai ‘ ” ‘ f_table_schema
character varying 256 Hak akses tabel publik
f_table_name character varying 256
Nama tabel yang memiliki atribut spasial f_Geometry_column
character varying 256 Nama kolom yang berisi informasi spasial
kolom the_geom coord_dimension
Int Dimensi informasi spasial bernilai “2”
Srid Int
Bernilai “4326” Type
character varying 30 Tipe
informasi spasial
multipoligon, multiline, point
spatial_ref_sys
Nama Field Tipe Data Ukuran
Keterangan
Srid Int
Id Sistem Referensi Spasial auth_name
character varying 256 Bernilai “EPSG”
auth_srid Int
Id Sistem Referensi Spasial dari auth_name Srtext
character varying 2048 Representasi WKT Well Known Text dari
Sistem Referensi Spasial proj4text
character varying 2048 Berisi definisi koordinat Proj4
Lampiran 7 Diagram Hierarki Sistem
25 Lampiran 8 Halaman Utama Sistem
Lampiran 9 Form Login Admin Menu
Pembuka
Link Peta
26 Lampiran 10 Halaman Admin
Lampiran 11 Diagram Hierarki Antarmuka Peta
Peta Kampus IPB Darmaga
Back Select
Auto Identify Print
Download Refresh Map
Add Point of Interset Identify
Measure Pan
Zoom Out Zoom In
Forward Homepage
Form Edit
Arsip Data Navigasi
Menu
27 Lampiran 12 Antarmuka Peta
Keterangan : Tool box
berisi perangkat sebagai berikut : No.
Menu Toolbar
Penjelasan 1
Zoom to Full Extent Mengembalikan denah ke koordinat awal
tampilan peta 2
Back Menampilkan gambar peta sebelumnya
3 Forward
Menampilkan gambar peta sesudahnya 4
Zoom In Memperbesar
denah ke
koordinat yang
diinginkan 5
Zoom Out Memperkecil
denah ke
koordinat yang
diinginkan 6
Pan Menggeser tampilan gambar peta ke koordinat
yang diinginkan 7
Identify Melakukan identifikasi pada koordinat tertentu
8 Select
Melakukan identifikasi pada koordinat dareah tertentu
9 Auto Identify
Melakukan identifikasi ketika mouseover pada denah
10 Measure
Tool untuk menghitung jarak antar objek
11 Point of Interest
Menambah objek penting 12
Refresh Map Memperbarui tampilan peta
Pencarian Atur Skala
Tool Box
Reference Pilih Layer
Zoom Slider
28 Lampiran 13 Antarmuka Pencarian Modifikasi Pertama
Lampiran 14 Antarmuka Pencarian Modifikasi Kedua Lampiran 15 Hasil Pengujian Black-box
No Kelas Uji
Deskripsi Uji Kondisi Awal
Skenario Uji Hasil yang
Diharapkan Hasil Uji
1 Menu Utama
Sistem Menampilkan
Halaman Utama Sistem
Halaman Home
Klik menu Home
Tampilan Halaman Utama
Sistem Sukses
Menampilkan menu Buku Tamu
Halaman Buku Tamu
Klik menu Buku Tamu
Tampilan menu Buku Tamu
Sukses Menampilkan
menu Profil Halaman
Profil Klik menu
Profil Tampilan menu
Profil Sukses
2 Menu Login
Administrator Menguji validitas
menu login Halaman login
Administrator tidak mengisi
Tombol “Login” disable
Sukses
29
No Kelas Uji
Deskripsi Uji Kondisi Awal
Skenario Uji Hasil yang
Diharapkan Hasil Uji
Administrator username
atau password
Menguji validitas menu login
Administrator Halaman login
Administrator mengisi
username atau
password yang salah,
lalu klik tombol login
Muncul Pesan “Email and
password do not match”
Sukses
Menguji validitas menu login
Administrator Halaman login
Administrator mengisi
username atau
password yang sesuai,
lalu klik tombol login
Masuk ke halaman khusus
Administrator Sukses
3 Menu
Halaman Peta Melakukan proses
Zoom Slider pada
peta Halaman
Informasi Peta Klik dan
Geser ke atas Zoom Slider
Tampilan peta dengan skala
maksimum sesuai dengan
keinginan user Sukses
Melakukan proses Undo
pada peta Halaman
Informasi Peta Klik Tombol
Undo Kembali ke
tampilan peta satu proses
sebelum zoom sebelumnya
Sukses
Melakukan proses Redo
pada peta
Halaman Informasi Peta
Klik Tombol Redo
Kembali ke tampilan peta
satu proses sebelum zoom
sesudahnya Sukses
Melakukan proses Zoom In
pada peta
Halaman Informasi Peta
Klik Tombol Zoom In
lalu pilih area
yang akan dilakukan
perbesaran Tampilan peta
dengan perbandingan
skala yang lebih kecil
Sukses
Melakukan proses Zoom Out
pada
peta
Halaman Informasi Peta
Klik Tombol Zoom Out
lalu pilih area yang akan
dilakukan pengecilan
Tampilan peta dengan
perbandingan skala yang lebih
besar Sukses
30
No Kelas Uji
Deskripsi Uji Kondisi Awal
Skenario Uji Hasil yang
Diharapkan Hasil Uji
Menggeser Peta Halaman
Informasi Peta Klik Tombol
Pan lalu pilih
lokasi pada peta yang
akan digeser Tampilan peta
sesuai dengan pergeseran yang
dilakukan Sukses
Melakukan identifikasi layer
pada peta Halaman
Informasi Peta Klik Tombol
Identity dan
lokasi pada peta yang
akan diidentifikasi
Tampilan informasi
berupa tabel
dengan atribut terkait
Sukses
Melakukan proses Pemilihan
Halaman Informasi Peta
Klik Tombol Select
dan tentukan
lokasi yang akan dipilih
Tampilan peta dengan
pemberian warna tertentu
untuk lokasi yang dipilih dan
informasi berupa tabel
dengan atribut terkait
Sukses
Melakukan proses identifikasi layer
secara otomatis Halaman
Informasi Peta Klik Tombol
Auto Identity dan tentukan
lokasi pada peta yang
akan diidentifikasi
Tampilan informasi
berupa tabel dengan atribut
terkait Sukses
Melakukan proses pengukuran jarak
di peta Halaman
Informasi Peta Klik Tombol
Measure dan
tentukan titik awal dan titik
akhir pengukuran
Tampilan jarak sebenarnya di
dunia nyata sesuai dengan
perbandingan skala peta
Sukses
Menambah objek baru di peta
Halaman Informasi Peta
Klik Tombol Add point of
interest dan
klik lokasi pada peta
yang akan ditambahkan
objek baru kemudian
masukkan nama objek
tersebut Tampilan peta
dengan objek
baru Sukses
Melakukan Proses pencarian
Halaman Informasi Peta
Memilih layer
yang akan dicari
kemudian memasukkan
nama yang Tampilan layer
yang dicari dengan
memberikan warna yang
berbeda untuk Sukses
31
No Kelas Uji
Deskripsi Uji Kondisi Awal
Skenario Uji Hasil yang
Diharapkan Hasil Uji
akan dicari lokasi yang
dicari
4 Menu
Administrator Melakukan
kontrol pada menu Buku Tamu
Halaman Administrator
Klik link “Edit Buku
Tamu” pada navigasi
sebelah kiri Tampilan
kontrol menu untuk
menghapus dan mengedit isian
buku tamu yang masuk ke
database Sukses
Melakukan kontrol pada
menu Atribut Peta Halaman
Administrator Klik link
“Edit Atribut Peta” pada
navigasi sebelah kiri
Tampilan kontrol menu
untuk menghapus dan
mengedit atribut petayang
masuk ke database
Sukses
Keluar dari halaman khusus
Administrator Halaman
Administrator Klik link
“Logout” pada menu
Administrasi Tampilan
kembali ke halaman utama
sistem Sukses
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Area Kampus IPB yang luas, serta bentuk bangunan yang identik menjadi suatu masalah
bagi masyarakat untuk melakukan pencarian ruangan di Kampus IPB Darmaga. Untuk
memudahkan masyarakat mencari ruangan, maka dibangun sebuah Sistem Informasi
Geografis Kampus IPB Darmaga yang dinamis dan mudah diakses. Saat ini, peta IPB
Darmaga masih bersifat statis, seperti yang terlihat pada situs www.ipb.ac.idpeta.
Terdapat banyak penelitian yang telah mengangkat masalah ini, di antaranya
Pemetaan Berbasis Web dengan Menggunakan Mapserver dan PHPMapScript Studi Kasus
Kampus IPB Darmaga oleh Riajelita 2004, Sistem Informasi Geografis Fakultas MIPA
IPB Darmaga oleh Triyadi 2006, Sistem Informasi Geografis Ruangan Kampus IPB
Darmaga SIR-IPB oleh Nasution 2007, Web
GIS Ruangan IPB dengan Konfigurasi Mapfile Dinamis Menggunakan Mapstorer
dan Pmapper oleh Isriana 2009. Selain itu juga terdapat sebuah penelitian
yang berjudul Sistem Informasi Geografis Persebaran Titik Panas Provinsi Kalimantan
Tengah Menggunakan Framework Pmapper oleh Sari 2010 yang digunakan sebagai
referensi
untuk melakukan
modifikasi framework
Pmapper Pada penelitian ini digunakan bentuk dan
pengolahan data yang berbeda. Data yang digunakan dalam bentuk format Autocad
.dwg dan diolah menggunakan PostgreSQL. Berbeda
dengan penelitian-penelitian
sebelumnya yang menggunakan data dalam bentuk
shapefile .shp
dan diolah
menggunakan MySQL. Hal penting lainnya yang membedakan
penelitian ini dengan penelitian sebelumya yaitu terletak pada struktur databasenya. Pada
penelitian sebelumnya, data pada setiap layer berasal dari tabel yang berbeda. Sementara
pada penelitian ini, data tersebut berasal dari satu tabel yang sama.
Penelitian akan dilakukan mulai dari tahap pengembangan
sampai pada
tahap implementasi.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini
bertujuan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi geografis kampus IPB
Darmaga .
Ruang Lingkup
Penelitian ini terbatas pada data ruangan yang tersedia, sehingga tidak semua ruangan
pada setiap level gedung dapat ditampilkan. Berikut ini merupakan data ruangan yang
dapat ditampilkan :
• Gedung FAPERTA level 3, 4, 5, 6 yang di
dalamnya juga terdapat ruangan FMIPA, FEMA, serta sebagian ruangan FEM.
• Ruangan FMIPA yang terdapat di gedung
FPIK dan FAPET •
Gedung FEM Rektorat •
Gedung-gedung fasilitas umum seperti gedung Perpustakaan, GWW, dan
Rektorat.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi masalah proses pencarian ruangan di Kampus
IPB Darmaga.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis SIG adalah suatu
sistem yang
dapat menangkap,
menyimpan, menganalisis, melakukan query, dan menampilkan data geografis. Terdapat
empat komponen SIG Kang 2002, yaitu :
1 Sistem komputer
Sistem komputer
merupakan komputer dan sistem operasi yang
digunakan untuk
mengoperasikan SIG.
2 Perangkat lunak SIG
Perangkat lunak
SIG berupa
program dan antarmuka pengguna untuk menjalankan perangkat keras.
3 Brainware
Perangkat fikir merujuk pada tujuan,
sasaran, alasan,
serta pertimbangan menggunakan SIG.
4 Infrastruktur
Infrastruktur merujuk
pada kebutuhan fisik berhubungan dengan
organisasi, administrasi
dan lingkungan penggunaan SIG.
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Area Kampus IPB yang luas, serta bentuk bangunan yang identik menjadi suatu masalah
bagi masyarakat untuk melakukan pencarian ruangan di Kampus IPB Darmaga. Untuk
memudahkan masyarakat mencari ruangan, maka dibangun sebuah Sistem Informasi
Geografis Kampus IPB Darmaga yang dinamis dan mudah diakses. Saat ini, peta IPB
Darmaga masih bersifat statis, seperti yang terlihat pada situs www.ipb.ac.idpeta.
Terdapat banyak penelitian yang telah mengangkat masalah ini, di antaranya
Pemetaan Berbasis Web dengan Menggunakan Mapserver dan PHPMapScript Studi Kasus
Kampus IPB Darmaga oleh Riajelita 2004, Sistem Informasi Geografis Fakultas MIPA
IPB Darmaga oleh Triyadi 2006, Sistem Informasi Geografis Ruangan Kampus IPB
Darmaga SIR-IPB oleh Nasution 2007, Web
GIS Ruangan IPB dengan Konfigurasi Mapfile Dinamis Menggunakan Mapstorer
dan Pmapper oleh Isriana 2009. Selain itu juga terdapat sebuah penelitian
yang berjudul Sistem Informasi Geografis Persebaran Titik Panas Provinsi Kalimantan
Tengah Menggunakan Framework Pmapper oleh Sari 2010 yang digunakan sebagai
referensi
untuk melakukan
modifikasi framework
Pmapper Pada penelitian ini digunakan bentuk dan
pengolahan data yang berbeda. Data yang digunakan dalam bentuk format Autocad
.dwg dan diolah menggunakan PostgreSQL. Berbeda
dengan penelitian-penelitian
sebelumnya yang menggunakan data dalam bentuk
shapefile .shp
dan diolah
menggunakan MySQL. Hal penting lainnya yang membedakan
penelitian ini dengan penelitian sebelumya yaitu terletak pada struktur databasenya. Pada
penelitian sebelumnya, data pada setiap layer berasal dari tabel yang berbeda. Sementara
pada penelitian ini, data tersebut berasal dari satu tabel yang sama.
Penelitian akan dilakukan mulai dari tahap pengembangan
sampai pada
tahap implementasi.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini
bertujuan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi geografis kampus IPB
Darmaga .
Ruang Lingkup
Penelitian ini terbatas pada data ruangan yang tersedia, sehingga tidak semua ruangan
pada setiap level gedung dapat ditampilkan. Berikut ini merupakan data ruangan yang
dapat ditampilkan :
• Gedung FAPERTA level 3, 4, 5, 6 yang di
dalamnya juga terdapat ruangan FMIPA, FEMA, serta sebagian ruangan FEM.
• Ruangan FMIPA yang terdapat di gedung
FPIK dan FAPET •
Gedung FEM Rektorat •
Gedung-gedung fasilitas umum seperti gedung Perpustakaan, GWW, dan
Rektorat.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi masalah proses pencarian ruangan di Kampus
IPB Darmaga.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis SIG adalah suatu
sistem yang
dapat menangkap,
menyimpan, menganalisis, melakukan query, dan menampilkan data geografis. Terdapat
empat komponen SIG Kang 2002, yaitu :
1 Sistem komputer
Sistem komputer
merupakan komputer dan sistem operasi yang
digunakan untuk
mengoperasikan SIG.
2 Perangkat lunak SIG
Perangkat lunak
SIG berupa
program dan antarmuka pengguna untuk menjalankan perangkat keras.
3 Brainware
Perangkat fikir merujuk pada tujuan,
sasaran, alasan,
serta pertimbangan menggunakan SIG.
4 Infrastruktur
Infrastruktur merujuk
pada kebutuhan fisik berhubungan dengan
organisasi, administrasi
dan lingkungan penggunaan SIG.
2
Web Mapping
Web mapping system adalah sebuah sistem
yang digunakan untuk menampilkan peta secara digital. Sistem ini dapat memadukan
kekuatan GIS sebagai sebuah alat bantu yang canggih, terutama dalam menangani analisis
secara keruangan dengan kekuatan internet sebagai media penyampaian informasi. Setiap
objek pada peta digital disimpan sebagai sebuah atau sekumpulan koordinat Mitchell
2005.
Kelebihan dari web mapping adalah: •
Fitur yang disimpan sebagai layer yang nyata pada sebuah file di komputer,
dapat mengubah sebuah peta tanpa memulai dari awal.
• Peta yang interaktif mengizinkan
pengguna untuk melihat area atau wilayah yang diinginkan.
• Pembuat peta tidak memiliki taksiran
tentang informasi yang pengguna inginkan untuk melihatnya tetapi dia dapat membuat
kemungkinan untuk pembaca dalam memilih informasi.
• Pembuat
peta dijital
dapat memfokuskan
bagaimana menampilkan
informasi terbaik, daripada memfokuskan secara rinci suatu areawilayah di dunia pada
sebuah peta. Seiring dengan perkembangan teknologi
informasi, maka SIG mengalami evolusi dimulai dari publikasi peta statis static map
publishing menjadi pemetaan web statis
static web mapping, kemudian menuju Web GIS interaktif interactive web GIS dan
layanan informasi
geografi terdistribusi
distributed GIService. Berikut penjelasan dari masing-masing teknologi tersebut :
• Static
Map Publishing
, mendistribusikan peta pada halaman web
sebagai peta yang statis dalam format grafik seperti Portable Document Format PDF, GIF
atau JPEG. Peta biasanya merupakan bagian dari dokumen HTML untuk memperkaya isi
dari
dokumen. Pengguna
tidak dapat
berinteraksi dengan peta atau mengubah format tampilan dalam bentuk apapun.
• Static Web Mapping
, melibatkan penggunaan form HTML dan CGI untuk
menghubungkan masukan dari pengguna pada web browser
dengan SIG atau program pemetaan pada server. Pengguna membuat
suatu permintaan dari pengguna menggunakan form
HTML yang telah di-customize. •
Interact Web
Mapping, lebih
interaktif dan cerdas dengan ditambahkan dari sisi web client dengan menggunakan script
seperti dynamic HTML dan aplikasi client- side
seperti Plug-ins, ActiveX control dan Java Applets.
• Distributed GIServices
, komponen dari SIG pada sisi web client dapat
dikomunikasikan secara langsung dengan komponen SIG yang lain pada server tanpa
melewati suatu server HTTP dan CGI-related middleware
. Tahap evolusi teknologi web mapping
dapat dilihat pada Gambar 1
Gambar 1 Evolusi Web Mapping Peng ZR Ming HT 2003.
Mapserver
Mapserver merupakan aplikasi open
source yang digunakan untuk menampilkan
data spasial atau peta melalui web. Aplikasi mapserver dapat mengolah data SIG dalam
format raster maupun format vektor Prahasta 2007. Data raster adalah data yang terdiri
atas sel-sel yang menggunakan parameter dalam piksel. Data vektor adalah bentuk data
untuk menggabungkan suatu objek, melalui satu titik atau gabungan beberapa titik yang
berkoordinat
Kang 2002.
Arsitektur Mapserver dapat dilihat pada Gambar 2.
Static Map Paublishing
Static Web Mapping
Interact Web Mapping
Distributed GIServices
• HTML
• Static Map
Image •
HTML Forms •
Tables •
CGI •
ISAPI •
NSAPI •
Dynamic HTML •
Scripts •
Plug-in •
ActiveX Control •
Java Applets •
Servlets •
Java Beans Applets •
Corba Java •
ActiveX Control •
Aplication Server •
DCOM •
Component-based •
XML •
Net High
High Low
Low Interactivity
F unc
ti ona
li ty
3 Gambar 2 Arsitektur Komponen Mapserver
Prahasta 2007. Sebuah aplikasi Mapserver sederhana
mempunyai komponen sebagai berikut: 1
Mapfile , file konfigurasi yang berupa
sebuah teks pada aplikasi Mapserver. Mapfile menyimpan berbagai parameter konfigurasi
untuk menggambarkan data spasial dan data atribut dari shapefile ke dalam bentuk
halaman web Mitchell 2005. Dalam hal ini, mapfile
memberitahukan program Mapserver dimana keberadaan data dan gambar yang
dihasilkan. Mapfile ini juga mendefinisikan layer
peta, termasuk sumber data, proyeksi, dan simbol.
2 Data Geografis, Mapserver dapat
menggunakan banyak jenis sumber data geografis. Umumnya, format yang digunakan
adalah ESRI shapefile.
3 Halaman HTML, antarmuka antara
pengguna dan Mapserver. Dalam bentuk yang sederhana, Mapserver dapat dikatakan untuk
menempatkan sebuah gambar peta statis pada halaman web. Untuk membuat peta yang
interaktif, gambar ditempatkan pada sebuah bentuk HTML.
4 Mapserver CGI, file biner dan
executable yang menerima permintaan dan
mengembalikan gambar dan data. 5
HTTP Server, menyajikan halaman HTML ketika diakses oleh pengguna browser.
Mapscript
Mapscript merupakan
interface dari
Mapserver. Mapscript menyediakan tools yang dapat memudahkan pengembang untuk
menambahkan fungsi yang diperlukan sistem. Penggunaan mapscript dimaksudkan untuk
membuat gambar peta menjadi lebih dinamis. Mapscript
mendukung beberapa bahasa
pemrograman web yaitu PHP, Perl, Phyton, dan Java.
Pmapper
Framework Pmapper menyediakan fungsi
yang besar serta berbagai konfigurasi untuk mengatur fasilitas pada aplikasi Mapserver
yang didasarkan
pada PHPMapScript.
Pmapper dibangun dengan bahasa PHP dan Java Script.
Aplikasi Pmapper ini telah diuji pada pada Mapserver versi 4.0 sampai 4.8 dengan sistem
operasi Windows, Linux, dan MAC OS X. Aplikasi ini mendukung format data raster dan
vektor. Format data vektor adalah shapefile dan data raster adalah JPEG, TIFF, dan ECW.
Fungsi yang termasuk di dalamnya antara lain:
• DHTML Dynamic HTML zoompan,
didukung browser
: MozillaFirefox
1.+Netscape 6.1+, IE 56, Opera 6.+, Konqueror 3.+ .
• Panzoom
dengan mouse, keyboard, slider, dan reference map.
• Fungsi query identify, select, dan search.
• Hasil
query ditampilkan
dengan menggabungkan database dan hyperlinks.
• Fungsi cetak dalam format HTML dan
PDF. •
Konfigurasi pada beberapa fungsi, tingkah laku dan tampilan menggunakan INI file.
• HTML legenda.
• Berbagai macam model untuk tampilan
legenda dan tabel. •
Penggunaan banyak bahasa antarmuka yaitu: English, German, Italian, French,
dan Swedish.
Struktur Data Spasial
Dalam kerangka kerja SIG, data secara logika dibagi menjadi dua kategori, data
spasial dan data tekstual atribut. Data spasial merupakan data yang memiliki informasi
lokasi atau data yang bereferensi geografis dan data atribut merupakan data yang
memiliki informasi fitur spasial Kang 2002.
Shapefile menyimpan lokasi geografis
berupa informasi atribut titik point, garis line, dan poligon polygon. Bentuk geometri
yang tersimpan adalah dalam bentuk koordinat vektor. Format ini adalah format yang
dikeluarkan
oleh Environmental
System Resource Institute
ESRI yang merupakan
4 salah satu vendor SIG terkemuka Kang
2002. ESRI shapefile terdiri atas : 1
Main file .shp
Merupakan file yang dapat diakses secara langsung dan panjang dari
record variabel
dalam file
mendeskripsikan bentuk verteksnya. 2
Index file .shx
Pada file indeks, tiap record terdiri atas proses cetakan offset yang
berhubungan dengan record file utama.
3 Tabel dBASE .dbf
Pada tabel dBASE terdapat fitur atribut dengan record pada setiap
fiturnya.
Postgis
Postgis adalah sebuah modul ekstensi bahasa
spasial untuk
backend server
PostgreSQL yang
berfungsi untuk
menambahkan fungsi objek geometri Geo- Object
pada PostgreSQL sebagai Sistem Basisdata Spasial. Postgis mendukung indeks
spasial R-Tree yang didasarkan pada indeks GiST serta mendukung fungsi-fungsi untuk
melakukan proses dan analisis dasar pada objek sistem informasi geografis.
GiST Generalized Serach Tree adalah bentuk umum dari B+ tree yang menyediakan
suatu infrastruktur height-balanced search tree
yang serempak dan dapat dipulihkan tanpa membuat asumsi tentang jenis data yang
disimpan atau query yang akan dilayani. Indeks GiST dapat digunakan pada rentang
tipe data yang luas termasuk tipe data GIS. Pada pengindeksan data GIS, GiST digunakan
untuk mempercepat pencarian dalam berbagai tipe struktur data irregular seperti integer
array
dan data spectral. Pada PostgreSQL, indeks GiST memiliki
dua kelebihan bila dibandingkan dengan indeks R-Tree, diantaranya :
1. Indeks GiST adalah “null safe”, artinya
GiST dapat mengindeks kolom yang bernilai null.
2. Indeks
GiST mendukung
konsep “lossiness” yang penting digunakan saat
menghadapi objek GIS yang berukuran besar. Konsep ini, membuat PostgreSQL
hanya menyimpan bagian penting objek GIS pada suatu index.
PostGIS mendukung semua objeks pasial yang
dispesifikasikan oleh
OpenGIS Consortium
OGC pada dokumen Simple Feature
Specifications for
SQL .
Pada dokumen ini ditetapkan standar tipe objek
sistem informasi geografis beserta fungsi- fungsinya serta sekumpulan tabel metadata.
Terdapat dua
buah tabel
metadata OpenGIS
yaitu tabel spatial_ref_sys dan tabel geometry_column
. Kedua tabel ini digunakan untuk menyimpan informasi metadata dari
objek spasial yang dibuat. a.
Tabel spatial_ref_sys Tabel spatial_ref_sys berisi informasi
tentang spatial reference system. Terdiri atas lima field yaitu :
1. srid
Identifier spatial reference system
pada sebuah database spasial berupa integer.
2. auth_name
Nama standar yang mengidentifikasi spatial reference system
3. auth_srid.
Identifier spatial reference system
yang didefinisikan oleh authority yang terdapat dalam auth_name.
4. srtext
Representasi WKT Well-Known- Text
suatu koordinat
geografi longitude-latitude, sebuah proyeksi
x,y atau sebuah sistem koordinat geosentris x,y,z.
5. proj4tex
Berisi string definisi koordinat proj4 sebagai keterangan identifier spatial
reference system srid.
OpenGIS mendefinisikan dua cara standar dalam mengekspresikan objek spasial yaitu
dalam bentuk Well-Known-Text WKT dan Well-Known-Binary
WKB. Keduanya
mencakup informasi tentang tipe objek dan koordinat bentuk objek.
PostGIS mendefinisikan representasi WKT dari spatial reference system pada kolom
srtext dan menggunakan library proj4 untuk menyediakan
kemampuan transformasi
koordinat yang didefinisikan pada kolom proj4text. Kedua kolom ini terdapat pada tabel
spatial_ref_sys.
b. Tabel geometry_column
Tabel geometry_column menyediakan metadata untuk setiap kolom pada tabel
5 yang didefinisikan sebagai objek spasial.
Terdiri atas lima field yaitu : 1.
f_table_catalog Nama katalog tabel objek spasial
2. f_table_schemas
Skema tabel
objek spasial
PostgreSQL menggunakan public sebagai default
3. f_table_name
Nama tabel objek spasial 4.
f_geometry_column Nama kolom yang dideklarasikan
sebagai ST_Geometry 5.
coord_dimension Koordinat spasial yang digunakan
pada nilai ST_Geometry dimensi 2, 3 atau 4.
6.
srid Spatial reference system Identifier
yang digunakan sebagai koordinat geometri. Merupakan foreign key
yang mengacu pada tabel spatial_ref- sys
7.
type Tipe geometri objek spasial yang
digunakan.
Three Tier Architecture
Three tier architecture dapat dilihat pada
Gambar 3, terdiri atas tiga bagian, yakni msdn.microsoft :
• presentation tier
, merupakan level teratas dari three tier architecture
yang merupakan user interface. Fungsi utama dari interface adalah
menerjemahkan task
dan menghasilkan sesuatu yang dipahami
oleh pengguna. •
logic tier , merupakan middle tier di
mana proses dari sistem berjalan, selain itu juga dilakukan proses
pemindahan data di antara dua layer di sekitarnya.
• data
tier ,
merupakan tempat
penyimpanan dan ditemukan kembali informasi dari database atau sistem
file .
Gambar 3 Three Tier Architecture msdn.microsoft.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini memiliki beberapa tahapan. Tahapan-
tahapannya mengacu pada GIS Development Guide
yang dikeluarkan oleh Departement of Geography
University at Buffalo 2004, namun disesuaikan dengan penelitian yang
telah dilakukan. Penyesuaian yang dilakukan terdapat pada
tahapan 9, 10, dan 11. Ketiga tahap ini dilakukan secara berulang sampai didapatkan
sistem yang diharapkan. Perulangan ini dilakukan jika tahap Pengujian Sistem telah
selesai, namun masih diperlukan perbaikan sistem. Metode penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 4.
5 yang didefinisikan sebagai objek spasial.
Terdiri atas lima field yaitu : 1.
f_table_catalog Nama katalog tabel objek spasial
2. f_table_schemas
Skema tabel
objek spasial
PostgreSQL menggunakan public sebagai default
3. f_table_name
Nama tabel objek spasial 4.
f_geometry_column Nama kolom yang dideklarasikan
sebagai ST_Geometry 5.
coord_dimension Koordinat spasial yang digunakan
pada nilai ST_Geometry dimensi 2, 3 atau 4.
6.
srid Spatial reference system Identifier
yang digunakan sebagai koordinat geometri. Merupakan foreign key
yang mengacu pada tabel spatial_ref- sys
7.
type Tipe geometri objek spasial yang
digunakan.
Three Tier Architecture
Three tier architecture dapat dilihat pada
Gambar 3, terdiri atas tiga bagian, yakni msdn.microsoft :
• presentation tier
, merupakan level teratas dari three tier architecture
yang merupakan user interface. Fungsi utama dari interface adalah
menerjemahkan task
dan menghasilkan sesuatu yang dipahami
oleh pengguna. •
logic tier , merupakan middle tier di
mana proses dari sistem berjalan, selain itu juga dilakukan proses
pemindahan data di antara dua layer di sekitarnya.
• data
tier ,
merupakan tempat
penyimpanan dan ditemukan kembali informasi dari database atau sistem
file .
Gambar 3 Three Tier Architecture msdn.microsoft.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini memiliki beberapa tahapan. Tahapan-
tahapannya mengacu pada GIS Development Guide
yang dikeluarkan oleh Departement of Geography
University at Buffalo 2004, namun disesuaikan dengan penelitian yang
telah dilakukan. Penyesuaian yang dilakukan terdapat pada
tahapan 9, 10, dan 11. Ketiga tahap ini dilakukan secara berulang sampai didapatkan
sistem yang diharapkan. Perulangan ini dilakukan jika tahap Pengujian Sistem telah
selesai, namun masih diperlukan perbaikan sistem. Metode penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 4.
6 Gambar 4 Tahapan Penelitian Dimodifikasi
dari Department of Geography University at Buffalo 2004
.
1. Analisis Kebutuhan